Anda di halaman 1dari 1

1.

Nilai kemaknaan p < 0,05


2. Analisis data Bab 3 univariate, bivariate, multivariate, KORELASI?
3. Pada penelitian ini uji multivariate tidak bermakna, mengapa dilanjutkan uji
nilai korelasi?
4. Pada bab hasil multivariate tampilkan nilai P?
5. Dilanjutkan nilai korelasi? Buat poin bab sendiri?
6. Uji korelasi dengan menggunakan?
7. Pada bab pembahasan uji multivariate Tidak ada yang bermakna sebab
antar-Faktor resiko terjadi hubungan yang bermakna, sehingga menyebabkan
pada uji multivariate tidak ada yang bermakna. +++ Jurnal-jurnal??? Menurut
teori statistika, dalam uji multivariate, tidak boleh terjadi hubungan yang
bermakna antara variable bebas (factor resiko) HUBUNGAN ++/--
8. Apakah dampak apabila IK 95% memiliki rentang yang besar?
9. Apakah dapat disimpulkan Penggunaan media elektronik merupakan faktor
yang paling berhubungan dengan gangguan tidur hanya dengan melihat nilai
korelasi walaupun bivariate bermakna dan multivariate tidak bermakna?
10. Perlu ditambilkan table di lampiran hubungan bermakna antar faktor resiko

IK 95% menyatakan bahwa kita percaya 95% dari sampel yang kita teliti akan
memuat OR di antara 35,2 sampai 692,9. Salah satu sampel memiliki OR = 156,2
dan itu sampel anda. Jika ada sampel lain, maka kita percaya OR-nya ada di antara
35,2 - 692,9, misalnya mungkin OR-nya 50,5 atau OR = 405,1, dll.

Rentang itu hanya menyatakan OR sesungguhnya ada di antara dua nilai tersebut,
yakni 35, .. itu batas bawah OR dan 562,...adalah batas atas OR. Dengan melihat
dari besarnya nilai korelasi kita dpt menyatakan urutan besarnya pengaruh faktor
resiko

Anda mungkin juga menyukai