Disusun
Oleh :
50%: 5 – 9 tahun
30%: 1 – 4 tahun AMERIKA SERIKAT
18%: >10 tahun
Sisanya: <12 bulan
Tetanus termasuk
dalam 10 besar
INDONESIA
penyebab kematian
pada anak, dengan
kisaran tertinggi angka
kematian mencapai
60%
Angka kejadian tetanus telah menurun setiap tahunnya,
namun penyakit ini masih belum dapat dimusnahkan
meskipun pencegahan dengan imunisasi sudah diterapkan
secara luas di seluruh dunia
TINJAUAN
PUSTAKA
Tetanus adalah penyakit akut yang mengenai
sistem saraf, yang disebabkan oleh eksotoksin
yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani.
Ditandai dengan kekakuan dan kejang otot rangka.
Kekakuan otot biasanya melibatkan rahang
(lockjaw), leher dan kemudian menjadi seluruh
tubuh.
EPIDEMIOLOGI TETANUS
.
Jumlah Kasus Tetanus dan Kematian di Beberapa Rumah Sakit
Provinsi di Indonesia (asupan finalisasi: insidens tetanus 5 tahun
terakhir 2003-2007 di RSCM, RSAB Har-Kit, RS Fatmawati, RSHS)
99 kasus dalam 10 tahun (2000 – 2010), dengan kematian pada 8 pasien. Khusus
pada tahun 2009 tercatat 9 kasus tetanus, dan pada tahun 2010 terdapat 6 kasus,
tanpa ada kematian.
(Data rekam medik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo)
TETANU
S Luka (65%)
luka kecil (misalnya, dari kayu atau serpihan
logam atau duri)
Sumber lain
benda asing intranasal dan lecet kornea
Kuman yang menghasilkan toksin adalah
Clostridridium tetani, dengan ciri-ciri:
Menghasilkan dua
eksotoxins, tetanolisin
dan tetanospasmin
Mampu membentuk
spora (terminal
spore) yang mampu Obligat anaerob dan dapat
bertahan hidup bergerak dengan menggunakan
flagella
Port d’entre tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun diduga
melalui:
Luka tusuk, patah tulang, gigitan binatang, luka bakar yang luas
Jenis klinis:
Grade I (ringan) Trismus ringan hingga sedang, spastisitas general, tidak ada distres pernapasan, tidak
ada spasme dan disfagia.
Grade II (sedang) Trismus sedang, rigiditas yang tampak, spasme ringan hingga sedang dengan durasi
pendek, takipnea ≥ 30 kali/menit, disfagia ringan.
Grade III A (berat) Trismus berat, spastisitas menyeluruh, spasme spontan yang memanjang, distres
pernapasan dengan takipnea ≥ 40 kali/menit, apneic spell, disfagia berat, takikardia ≥
120 kali/menit.
Grade III B (sangat berat) Keadaan seperti pada grade III ditambah disfungsi otonom berat yang melibatkan
sistem kardiovaskuler. Hipertensi berat dan takikardia bergantian dengan hipotensi
relatif dan bradikardia, salah satunya dapat menjadi persisten.
Anamnesa
Apakah dijumpai riwayat luka (port
d’entre)?
DIAGNOS Apakah pernah keluar nanah
IS dari telinga?
Apakah sedang menderita gigi
TETANUS berlubang?
Apakah sudah mendapatkan
imunisasi DT atau TT, kapan
melakukan imunisasi yang terakhir?
Selang waktu antara timbulnya gejala
klinis pertama (trismus atau spasme
lokal) dengan kejang yang pertama?
Pemeriksaan fisik
Diagnosis Trismus
Tetanus Risus sardonicus
Opistotonus
Defans Muskular (perut papan)
Kejang
Gangguan pernapasan
Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium untuk
Diagnosis penyakit tetanus tidak khas, yaitu:
Lekositosis ringan
Tetanus Trombosit sedikit meningkat
Glukosa dan kalsium darah normal
Enzim otot serum mungkin
meningkat
Cairan serebrospinal normal tetapi
tekanan dapat meningkat
Diagnosis Penunjang lainnya
EKG dan EEG normal
Tetanus Kultur anaerob dan pemeriksaan
mikroskopis nanah yang diambil
dari luka dapat membantu, tetapi
Clostridium tetani sulit tumbuh dan
seringnya tidak ditemukan.
DIAGNOSIS BANDING TETANUS
o Meningitis, ensefalitis
o Tetani disebabkan oleh hipokalsemia
o Rabies
o Trismus oleh karena proses lokal, seperti mastoiditis,
OMSK, abses tonsilar
TATALAKSANA TETANUS
RUANG ISOLASI
IMUNOTERAPI
ANTIBIOTIK
KONTROL KEJANG
KONTROL PERNAPASAN
Perawatan luka
Imunisasi aktif
KOMPLIKASI TETANUS
sepsis
bronkopneumonia
kekakuan otot laring dan otot jalan
nafas
aspirasi lendir/ makanan/ minuman
patah tulang belakang (fraktur
kompresi)
PROGNOSIS TETANUS
Faktor prognostik Skor 1 Skor 0
Interpretasi
0 atau 1 – Mild tetanus; kematian di bawah 10%
2 atau 3 – Moderate tetanus; mortalitas 10-20%
4 – Severe tetanus; mortalitas 20-40%
5 atau 6 – Very severe tetanus; mortalitas di atas 50%
Parameter Nilai
< 48 jam 5
Philips
2-5 hari 4 score
Masa inkubasi 6-10 hari 3
11-14 hari 2
> 14 hari 1
Interpretasi
Internal dan umbilikal 5 (a) skor < 9
4
Lokasi infeksi Leher, kepala, dinding tubuh 3 tetanus ringan
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
2 (b) skor 9-18
1
Tidak diketahui tetanus
10
8
sedang
Tidak ada
Status imunisasi
Mungkin ada/ibu mendapatkan imunisasi (pada neonatus)
4 (c) skor > 18
2
> 10 tahun yang lalu 0 tetanus berat
< 10 tahun yang lalu
Imunisasi lengkap 10
8
Faktor pemberat Penyakit atau trauma yang mengancam nyawa 4
Keadaan yang tidak langsung mengancam nyawa 2
1
Keadaan yang tidak mengancam nyawa
Trauma atau penyakit ringan
ASA derajat I
TERIMAKASIH