Tahun 2002, Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan 20%
kematian bayi. Angka kejadian 6-7 / 100 kelahiran hidup diperkotaan dan 11- 23/
100 kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di
rumah sakit 7-40 kasus/tahun. 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30%
kelompok 1-4 tahun. 18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi. Resiko
terjadinya tetanus paling tinggi pada populasi usia tua.
Pada tahun 1988-1994 dilakukan survey serologis skala luas terhadap antibodi
tetanus dan difteri yang menunjukan bahwa secara keseluruhan, 72% penduduk
amerika serikat diatas 6 tahun terlindungi terhadap tetanus. Sedangkan pada anak
antara 6 - 11 tahun sebesar 91% , presentase ini menurut dengan bertambahnya
usia.
Lanjutan...
Data kasus tetanus neonatorum (TN) dan Eliminasi TMN di Dunia hingga
penyebarannya di beberapa negara (WHO) Januari 2012
Penyebab Tetanus
II : Sedang Trismus sedang; rigiditas dengan spasme ringan sampai sedang dalam
waktu singkat; laju napas>30x/menit; disfagia ringan
III : Berat Trismus berat; spastisitas umum; spasmenya lama; laju napas >40x/menit;
laju nadi > 120 x/menit, apneic spell, disfagia berat
IV : Sangat berat (derajat III + gangguan sistem otonom termasuk kardiovaskular) Hipertensi
berat dan takikardia yang dapat diselang-seling dengan hipotensi relatif
dan bradikardia, dan salah satu keadaan tersebut dapat menetap
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Laboratorium
• Pemeriksaan fisik yang
terutama untuk tetanus adalah
penemuan salah satu tanda
klinis yakni trismus atau risus • Pemeriksaan menggunakan sampel
sardonikus atau spasme otot darah rutin
yang nyeri. • Pemeriksaan kultur sekret luka
• Pemeriksaan elektrolit
• Tes spatula dapat dilakukan
dengan memasukkan spatula
lidah ke dalam mulut pasien
untuk memicu refleks muntah.
Pencegahan Penyakit Tetanus
2. Perawatan Luka
Mengangkat jaringan luka yang kemungkinan terdapat spora bakteri dan yang
berkondisi baik bagi kuman. Memberhentikan produksi toksin pada luka dan
sekitarnya juga diperlukan.