Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT DIFTERI DAN

TETANUS

DOSEN PENGAMPUH
INDA WARI RAHMAN, M.Kes

Oleh : Kelompok 5
Judmainnah (B1D120108)
Hasbiah (B1D1200130)
Marselina Yabarmase (B1D120001)
1
Tujuan

• Mengetahui Defenisi Penyakit Difteri dan Tetanus


• Memahami epidemiologi penyakit difteri dan
Tetanus
• Mengetahui etiologi dan pathogenesis penyakit
difteri dan Tetanus
• Mengetahui manifestasi klinis dan diagnosis
penyakit difteri dan tetanus
• Mengetahui pengobatan dan pencegahan penyakit
difteri dan Tetanus
2
DIFTERI
Pendahuluan
Difteri adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Corynebacterium diphteriae, yang
menyerang selaput lendir pada hidung dan
tenggorokan.

Penyakit endemik di banyak negara

Awal th 1980-an terjadi peningkatan kasus di negara


uni soviet karena kekacauan program imunisasi

Th 1990-an masih terjadi epidemi di Ukraina & Rusia


3
Epidemiologi

 Angka mortalitas 5-10%


 Di Indonesia angka kematian 15%
 Menyerang remaja & dewasa
 Di AS th 1980-1996 71% kasus menyerang > 14 th, th
1994 lebih 39.000 kasus dengang kematian 1100
(CFR – 2,82%), sebagian besar > 15 th.
 Ekuador th 1993-1994 KLB 200 kasus, 50% 15
th/lebih
4
 DiIndonesia, data RS di Jakarta, bandung,
makasar, semarang, dan palembang, 1991-1996
473 pasien: 45% balita, 27% bayi, 24% 5-9th, 4%
>10th

 Disemarang, KLB th 2003: 33 penderita, 46% usia


15-44th, 30% usia 5-14 th

5
Etiologi
 Penyebab: Corynebacterium diphtheriae.
 2 bentuk:

tipe respirasi: disebabkan oleh srain yang ada toksin


tipe kutan: disebabkan starain toksigenik maupun non

tipe respirasi biasanya mengakibatkan gejala berat – meninggal,


tipe kutan umumnya ringan

 Eksotoksin yg diproduksi mirip protein yang tahan panas & cahaya.

 Bakteri akan memproduksi toksin jika terinfeksi oleh bakteriofag yang


mengandung toksin

6
Penularan

Penularan melalui droplet saat batuk, bersin, dan berbicara,


debu/muntahan juga bisa

Masa inkubasi 2-5 hr

Sangat menular ke teman sekolah satu kelas, teman bermain, & tetangga

Kuman masuk ke tubuh melauil mukosa/selaput lendir.

Menempel & berkembangbiak lalu memproduksi toksin yang merembes


dan menyebar ke daerah sekitar & ke saluruh tubuh melalui pembuluh
darah & limfe

7
Gejala & tanda

 Peradangan pada tenggorokan, demam tinggi, &


pembengkakan leher (bullneck)

 Pembentukan membran (pseudomembran) keputihan pada


tenggorokan atau tonsil mudah berdarah

 Peradangan dapat menyebabkan kematian dengan


menyumbat saluran pernafasan.

 Komplikasi dapat terjadi seperti kelumpuhan & miokarditis,


neuritis, trombositopenia, & proteinuria
8
Pengobatan

 Penderita harus dirawat di ruang isolasi

 Diphtheriae anti-toxin (DAT) atau antidifteri serum (ADS)


merupakan antioksidan yg bisa diproduksi dari serum kuda.
DAT diberikan kpd tersangka tanpa menununggu konfirm lab.

 Eritromisin/penisilin diberikan untuk terapi & profilaksis.

 Kortikosteroid, untuk mencegah & mengurangi peradangan

9
Pencegahan

1. Pemberian imunisasi DPT pd bayi, dan DT pada anak SD


2. Bayi 0-1 th vaksin DPT 3 kali, mulai umur 2 bl dan selang
min 1 bl
3. Diulang umur 6-7 th mll BIAS

Perbandingan:
Program RinganSedang berat
Imunisasi 81,3% 16,4% 2,3%
Tdk imun 19,0% 21,5% 59,5%
10
Kesimpulan

Penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang


menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan
hidung), kadang ada pseudomembran, disebabkan oleh
bakteri Corynebacterium diphteriae, penyakit ini menyerang
semua golongan umur tetapi yang paling berisiko adalah
golongan umur : < 5 tahun dan orang tua > 60 tahun
Penyebaran bakteri Corynebacterium diphtheriae dapat
terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak
mendapatkan vaksin difteri.

11
TETANUS
Pendahuluan
 Tetanus merup. masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di
seluruh dunia. Diperkirakan angka kejadian pertahunnya sekitar satu
juta kasus dengan tingkat mortalitas yg berkisar dari 6% hingga 60%.
 Berdasarkan data dari WHO, penelitian yg dilakukan oleh Stanfield
dan Galazka, dan data dari Vietnam diperkirakan insidens tetanus di
seluruh dunia adalah sekitar 700.000 – 1.000.000 kasus per tahun.
 Selama 20 tahun terakhir, insidens tetanus telah menurun seiring
dengan peningkatan cakupan imunisasi. Namun demikian, hampir
semua negara tdk memiliki kebijakan bagi orang yg telah divaksinasi
yg lahir sebelum program imunisasi diberlakukan ataupun
penyediaan booster yg diperlukan utk perlindungan jangka lama,
serta pd orang-orang yg lupa melakukan jadwal imunisasi. Di
Amerika Serikat, tetanus sudah jarang ditemukan.
Definisi
Etiologi
 Clostridium tetani merupakan bakteri
gram positif, anaerob obligat, dapat
Menghasilkan spora dgn bentuk drum stick
 Sensitif terhadap suhu panas
 Tidak bisa hidup dlm lingkungan beroksigen
(anaerob)/ mati bila terkena O2
 Spora ; sangat tahan panas (dpt hidup dlm
autoklof bersuhu 121 0C slm 10-15 mnt)
kebal thd bberapa antiseptik.
 Bakteri ini Banyak ditemukan di tanah
,debu dan kotoran hewan)
Patofisiologi
 Masa inkubasi 3-21 hari, tetapi bisa lebih pendek (1 hari hingga
beberapa bulan). Hal ini scr langsung berhubungan dgn jarak dari
tempat masuknya kuman C. tetani (tempat luka) ke Susunan Saraf
Pusat (SSP); secara umum semakin besar jarak antara tempat luka
dengan SSP, masa inkubasi akan semakin lama. Semakin pendek
masa inkubasi, akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya
kematian.
Patofisiologi
Tanda & Gejala Tetanus
Tetanus merupakan penyakit yg berbahaya dan gejalanya muncul
dalam 3-21 hari setelah terkena kuman tetanus aadalah sbb;
oKaku pada otot wajah (risus sardonikus)
okaku pada otot rahang (trismus (lokjaw)
oPunggung melengkung (Kaku kuduk sampai opistotonus
oKetegangan pd otot perut (perut papan)
oSulit menelan
oSesak napas
oDemam

oKaku otot menyeluruh ((generalisatu)


Pengobatan
• Pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri,
Antibiotic: penizilin procain 1juta 1u/hari atau
tetrasifilin 1gr/hari/1.V. Dapat memusnahkan tetani
tetapi tidak mempengaruhi proses neurologiknya.
• Pemberian anti toxin tetanus / tetanus serum (ATS)
• Anti kejang (antikonvulsan)
• Perawatan luka
Pencegahan

 Vaksinasi Tetanus (DPT)


 Umur 2,3dan 4 bln
 vaksin booster umur 18 bln, 5,
10 dan 18 tahun
 Membersihkan luka dgn air yg
mengalir dan antiseptik.
Kesimpulan
 Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebapkan oleh bakteri
Clostridium tetani, penyakit ini ditandai dengan kekakuan otot
(spasme). Banteri Clostridium tetani merupakan bakteri gram positif
anaerob yg banyak ditemukan pada debu tanah dan kotoran hewan
 Penularan oleh bakteri C. tetani melalui luka terbuka, luka tusukan
ataupun luka yg tidak steril. bakteri ini akan mengeluarkan toksin yg
masuk kedalam sel saraf. Toksin ini akan masuk ke SPP (otak dan
sumsum tulang belakang), sehingga akan mengganggu metabolisme
neurotransmiter di SSP sehingga menyebapkankan kekakuan pada
otot.
 Pencegahan: Vaksinasi rutin tetanus (DPT). Selain itu harus menjaga
kebersihan luka . Pemberian obat anti kejang , obat penenang dan
suntikan anti tetanus.
TERIMAH KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai