Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%
Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32%
Perinatal
18%
Sumber: WHO, 2002
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
terdiri atas:
a. Imunisasi rutin;
b. Imunisasi tambahan; dan
c. Imunisasi khusus.
Imunisasi rutin
• Sebagian besar
kuman menyerang
paru tetapi dapat
juga mengenai
organ tubuh lain.
PATOGENESIS
Perjalanan Penyakit
Manifestasi Klinis
Pencegahan Tuberkulosis
Imunisasi BCG
• Definisi Karier
– Hasil lab positif tetapi tidak ada manifestasi klinis
Patogenesis
Mukosa
Sal. nafas, mata / genitalia
XI N
TO
PSEUDO
E M BRAN
M
MANIFESTASI KLINIS
Anoreksia, malaise
Difteri Sedang
Difteri pada laring dan faring, tanpa bullneck
Difteri Berat
Difteri pada laring/faring dan fausial/tonsil
disertai bullneck atau sudah ada miokarditis
(Nelson,1987)
PSEUDOMEMBRAN
-Kelumpuhan
palatum mole
-paralisis otot
mata
X IN
TO
nefritis Paralisis ekstrimitas bilateral
Tatalaksana Kasus
TINDAKAN
UMUM
1. Cegah komplikasi
2. Perbaiki/pertahankan
keadaan umum
3. Atasi gejala/akibat
yang timbul
Pemulangan Penderita
• Kelainan klinis & fisis sudah tidak ditemukan
• 40 juta kasus/tahun
• 360,000 kematian/tahun
• Th 1970 terdapat peningkatan angka
kesakitan karena penurunan cakupan
• Anak remaja dan dewasa sering
menjadi reservoir bagi bayi muda
ETIOLOGI
• Reservoir: manusia
5
• Transmisi: respiratorik, antar
manusia, melalui udara
• penularan: peralihan musim hujan
ke kemarau
• maksimum 4 hari sebelum sampai
4 hari sesudah timbulnya ruam
Campak / measles / morbillie
DEFINISI
http://www.medkes.com
Vaksin Campak / MR dan
Alergi telur
• Vaksin Campak (MR) dibiakkan dalam media
fibroblast embrio ayam
• Dari penelitian terbukti aman bagi mereka yang
alergi telur
• Walaupun alergi telur, tidak pernah anafilaksis
dapat diberi vaksinasi campak / telur
Poliomyelitis
6
• Sangat infeksius
• Penyebab: enterovirus
95% Sembuh
0.5% infeksi
INFEKSI DEWASA Dewasa
80% ASIMPTOMATIK
20% HEPATITIS AKUT 5%
1% FULMINAN
KARIER Karsinoma
KRONIK
dan
Hepato
Serosis Seluler
INFEKSI ANAK 95%
95% ASIMTOMATIK Sampai 40%
4% HEPATITIS AKUT anak yang
1% FULMINAN 5% Sembuh terinfeksi
Laki > Peremp
Penyakit yang disebabkan
8 Hemophilus influenzae tipe B
Empyema osteomyelitis
pericarditis cellulitis etc
8% Bacteraemia
6%
Septic arthritis
7%
8%
Pneumonia
PNEUMONIA
Source: WHO and Maternal and Child Epidemiology Estimation Group (MCEE) provisional estimates
2015
What is the most common cause of
bacterial pneumonia in children?
Severe Pneumonia cases1
Others
(Fungi, Virus)
30%
S.Pneumonia
(Pneumococcus) 50%
H.Influenza tipe B
20%
Streptococcus pneumoniae, the most common
cause of bacterial pneumonia in children2
1. UNICEF; WHO. Pneumonia: The Forgotten Killer of Children. 2006.
2. Pneumonia. Fact Sheet No. 331. Updated November 2014. WHO.
Pneumococcal disease and Etiology
• Bakteri Gram-positif1
• Kapsul polisakarida1,2
– Faktor virulensi
– Penentu serotype
– Target vaksin
• Ada lebih dari 90 serotype yang
diketahui1,2
Bacterial – 11 serotypes berperan pada
Pneumonia 70% to 93% kasus IPD di
seluruh dunia3
Penyakit invasif
– sepsis
– meningiti
s
Karier
Infeksi mukosa
– otitis media
– sinusitis
– konjunctivitis
CDC. Pneumococcal disease. In: Atkinson W, Wolfe S, Hamborsky J, eds. Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. 12th ed. Washington DC: Public Health Foundation; 2011;217-230. 11th ed.
2009;217-230.WHO. Acute Respiratory Infections (Update September 2009). http://www.who.int/vaccine_research/diseases/ari/en/print.html..
Bahaya karier pneumokokus penyebaran / penularan
Other baby
Sibling
Adult
Grandparent
4
Soedjatmiko, 2022
Rekomendasi ITAGI, 30 Januari 2017
• PCV dalam Program Nasional
• Kegiatan imunisasi pneumokokus saat
– Jadwal 2+1 dosis
ini belum dapat dilaksanakan secara
– PCV-1 bersamaan Pentabio-1
nasional.
– PCV-2 bersamaan Pentabio-2
• Sebagai tahap awal, prioritas – PCV-3 pada usia 12 bulan
pemilihan di daerah risiko tinggi dan • PCV dapat diberikan secara bersamaan
memilki data dasar pneumonia dengan vaksin lainnya (DPT-HB-Hib, OPV,
• Saran pelaksanaan demonstration IPV)
program • Diperlukan pemantauan keamanan vaksin
secara berkala, bekerjasama dengan
• Dipilih kabupaten dengan skala KOMNAS/KOMDA PP KIPI
populasi yang besar, agar dapat terlihat
dampak penurunan beban penyakit:
diusulkan Kab Lombok Barat dan
Lombok Timur
Reference: ITAGI Recommendation 2016
Sumber: Sri Rezeki Hadinegor
Terima
Kasih !