Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI

DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI


IMUNISASI PCV
SURVIM
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas Introduksi Imunisasi PCV dan Mikroplaning di Kab. Jember
28 - 29 Mei 2021
SITUASI GLOBAL

In 2019, An estimated 19.7 million children under the age of


one year did not receive basic vaccines
― 14 million infant didn’t receive an initial dose of DTP vaccine pointing to
lack of access to an immunization and other health services
― 5.7 million are partially vaccinated

Of the 19.7 million more than 60% these children live in 10 countries:
Angola, Brazil, the Democratic Republic of the Congo, Ethiopia, India,
Indonesia, Mexico, Nigeria, Pakistan and the Philippines.
MENGAPA HARUS IMUNISASI??

 2-3 juta kematian dapat dicegah setiap tahun


dengan imunisasi

 Imunisasi dapat mencegah lebih dari 26


penyakit

 Membantu membatasi/ mengurangi


terjadinya resistensi antibiotik karena dapat
mencegah penyakit pada tahap awal

 Meningkatkan cakupan imunisasi secara


global dapat menyelamatkan lebih dari 1,5
juta orang setiap tahunnya
MANFAAT IMUNISASI

MEMBENTUK KEKEBALAN PROTEKSI LINTAS


PROTEKSI SPESIFIK KELOMPOK
INDIVIDU KELOMPOK
(HERD IMMUNITY)
Apabila cakupan imunisasi tinggi Pemberian imunisasi pada
Setiap orang yang mendapatkan
dan merata dapat membentuk kelompok usia tertentu (anak)
imunisasi akan membentuk
kekebalan kelompok dan dapat membatasi penularan
antibodi spesifik terhadap
melindungi kelompok masyarakat kepada kelompok usia
penyakit tertentu
yang rentan dewasa/orang tua
HERD IMMUNITY
Herd Immunity dan proteksi lintas kelompok dapat terbentuk jika pemberian IMUNISASI
RUTIN LENGKAP dilakukan sesuai pedoman/standar dengan CAKUPAN TINGGI DAN MERATA
DI SETIAP TINGKATAN

HERD
IMMUNITY
JADWAL IMUNISASI RUTIN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS  HARUS MELALUI SKRINING

UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI Status Interval Minimal


Masa Perlindungan
0 Hepatitis B Imunisasi Pemberian
1 BCG, OPV1 T1 - -
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1*
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2*
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
9 MR T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
10 JE**
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
12 PCV3*
- DT Td HPV** HPV**
18 DPT/HepB/Hib4, MR2 Td
- MR
* Dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap
** Hanya di Kab/Kota terpilih

Kelas Kelas Kelas Kelas


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
Bagaimana apabila Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
seorang anak tidak berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
mendapatkan imunisasi menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan
meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat
rutin lengkap?? menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain.

KLB
Akumulasi anak yang tidak
PD3I mendapat imunisasi rutin lengkap
mengakibatkan tidak akan
terbentuk Kekebalan Kelompok
atau Herd Immunity
PELAKSANAAN IMUNISASI RUTIN PADA MASA
PANDEMI COVID-19

Prinsip dasar:
Pada masa pandemi COVID-19, imunisasi tetap harus diberikan
sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I.

Rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI):


Imunisasi harus tetap diupayakan lengkap sesuai jadwal. Penundaan
imunisasi akan memperbesar risiko KLB PD3I

Strategi pemberian imunisasi harus mempertimbangkan situasi epidemiologi


COVID-19, kebijakan pemerintah daerah, serta situasi epidemiologi PD3I.
Pelayanan imunisasi dilakukan dengan menerapkan prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi serta prinsip menjaga
jarak aman 1-2 meter (physical distancing), sehingga
pelaksanaan imunisasi tetap AMAN untuk petugas
kesehatan dan sasaran.

Pemberian imunisasi ganda menjadi upaya yang efektif dan


efisien untuk optimalisasi pelayanan imunisasi pada masa
pandemi COVID-19.
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR IMUNISASI PADA
RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024
2020
Indikator 2021 2022 2023 2024
Target Capaian

Persentase imunisasi dasar lengkap pada


64 N/A 68 71 75 90
anak usia 12-23 bulan
Hasil capaian didapat dari hasil survey
Jumlah kabupaten/kota yang mencapai
80% imunisasi dasar lengkap anak usia 0- 401 431 452 471 488
11 bulan

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang


92,9 93,6 94,1 94,6 95
mendapat imunisasi dasar lengkap

Persentase anak usia 18-24 bulan yang


mendapat imunisasi lanjutan Campak
76,4 81 85,6 90,3 95
Rubella
Hasil capaian didapat dari data rutin
Sumber: Data Rutin s.d 5 Mei 2021
RENCANA INTRODUKSI VAKSIN BARU
TAHUN 2020 - 2024

Introduksi Vaksin Perluasan introduksi


Pneumokokus
(PCV) Imunisasi Japanese
Encephalitis (JE)

Perluasan Demonstrasi Rotavirus


Vaccine
Program Imunisasi • Introduksi
Human Papilomavirus Imunisasi
(HPV) Rotavirus (RV)
RENCANA INTRODUKSI VAKSIN BARU
TAHUN 2020 - 2024

Rencana 2020 2021 2022 2023 2024


HPV Jawa Tengah (Kab. Jawa Timur Tabanan, Gianyar, Kota Bandung, Kota Semarang
Karang Anyar dan (Kab. Kediri dan Bangli Kab Bandung dan Surakarta
Sukoharjo) Lamongan)
JE Result of Japanese Kalimantan D.I Yogyakarta
Encephaltis Barat
Surveillance Review
Rotavirus Phase 3 Clinical
Trial: Rota Virus 3
(RV3) (BF, Daerah terpilih dengan prevalensi diare tinggi
Melbourne Uni,
UGM) in Sleman
dan Klaten district
(Central Java)
RENCANA INTRODUKSI IMUNISASI PCV
TAHUN 2020 - 2024

Pelaksanaan
introduksi tahun
2021

Pelaksanaan
introduksi tahun
2022, Tahun
2021 dilakukan
kegiatan
persiapan untuk
introduksi
SITUASI GLOBAL PNEUMONIA
25.000 anak Indonesia
meninggal karena
Pneumonia
~16%

2015
ANALISA SITUASI DI INDONESIA
ANGKA PERKIRAAN PNEUMONIA
NO PROVINSI PERKIRAAN KASUS NO PROVINSI PERKIRAAN KASUS

1 Aceh 4.46 18 Nusa Tenggara Barat 6.38


2 Sumatera Utara 2.99 19 Nusa Tenggara Timur 4.28
3 Sumatera Barat 3.91 20 Kalimantan Barat 2.12
4 Riau 2.67 21 Kalimantan Tengah 4.37
5 Jambi 3.15 22 Kalimantan Selatan 5.53
6 Sumatera Selatan 3.61 23 Kalimantan Timur 2.86
7 Bengkulu 2.00 24 Sulawesi Utara 2.68
8 Lampung 2.23 25 Sulawesi Tengah 5.19
9 Kep. Bangka Belitung 6.05 26 Sulawesi Selatan 3.79
10 Kepulauan Riau 3.98 27 Sulawesi Tenggara 3.84
11 DKI Jakarta 4.24 28 Gorontalo 4.84
12 Jawa Barat 4.62 29 Sulawesi Barat 4.88
13 Jawa Tengah 3.61 30 Maluku 3.74
14 DI Yogyakarta 4.32 31 Maluku Utara 2.29
15 Jawa Timur 4.45 32 Papua Barat 2.88
16 Banten 4.12 33 Papua 2.80
17 Bali 2.05   NASIONAL 3.55
Cakupan penemuan Pneumonia balita per Kab/Kota
tahun 2020
100.00

90.00
86.0885.74
84.03
82.13
80.44
80.00

71.57
70.00
65.7865.5064.66

60.00

51.5351.52
50.00 48.4847.8847.65
46.4945.44
43.9242.86 44.32
41.2741.2240.84
40.00 37.58
34.9434.65
32.63
30.5030.33
30.00 28.13
26.34
24.55
22.86
20.01
20.00 17.54
15.1814.40

10.00 7.36
4.17 3.89

0.00 1
) ) ) ) ) ) ) i i i ) I
e sik oro arjo ang alan (K r (K ndo oso san jang (K tan lang (K litar ogo ban i (K gan (K ung ber (K ang aw alek uan dir (K ggo diun njuk nep erto atu itan ang INS
e
Gr neg ido mb ngk diun lita ubo dow eka ma aya ag Ma ruan B nor Tu edir on lang gag Jem erto uw Ng ngg asur Ke ggo olin Ma ga me jok ta B Pac mp OV
j o S o t
J Ba a B Si on am Lu ra M b Po K Lam a lun k y in b N Su o Ko Sa PR
Bo M B P u a su M u oj o B an T re P ol Pro M
S P T ob
M Pr

Cakupan #REF! Target 60%


DAMPAK EKONOMI KASUS PNEUMONIA DI INDONESIA

 Rata – rata ada 1,26 juta kasus pneumonia setiap tahun diantara balita dan di rawat jalan di rumah sakit,
dalam 6 tahun terakhir. Ini berarti diperlukan biaya perawatan sebesar US$28,1 juta* atau Rp. 379,3 M
 Namun penyebab bakteri utama adalah Pneumokokus, yang telah diidentifikasi pada 49,5% kasus di
Indonesia dan hal ini dapat dicegah dengan vaksin Pneumokokus

*From healthcare perspective for all cause Pneumonia 2011-2016


NEGARA-NEGARA TELAH INTRODUKSI IMUNISASI PCV

 Sebanyak 149 negara sudah melaksanakan introduksi imunisasi PCV (77%)


 Indonesia tercatat sebagai negara yang sudah melaksanakan indroduksi imunisasi PCV
WHO POSITION PAPER – PCV, 2019
• WHO position paper on
Pneumococcal vaccine tahun 2019
merekomendasikan vaksinasi PCV
untuk dimasukkan ke dalam Program
Imunisasi Nasional

• Upaya pencegahan pneumonia


dengan imunisasi PCV harus
bersamaan dengan upaya
pencegahan dan pengendalian
pneumonia lainnya seperti tata
laksana kasus yang baik, promosi
pemberian ASI eksklusif pada bayi,
dan menurunkan faktor risiko lainnya
seperti polusi udara indoor dan asap
rokok.
DASAR PELAKSANAAN

 cMYP 2015-2019: Pelaksanaan introduksi imunisasi


PCV
 1 Oct 2017: Pelaksanaan demonstrasi imunisasi di
Lombok Barat dan Lombok Timur
 1 Dec 2018: Perluasan imunisasi PCV di 3 Kabupaten di
NTB dan Bangka Belitung
 21 Jan 2019: Rekomendasi ITAGI Perluasan Imunisasi
mencakup satu provinsi agar dampak program dapat
dievaluasi
 SK Menteri No. 410/2019 : Perluasan imunisasi PCV
di Provinsi NTB dan Provinsi Bangka Belitung
 SK Menteri No. 2534/2020: Pemberian Imunisasi PCV
nasional secara bertahap Kepmenkes No. 2534/2020
IZIN EDAR VAKSIN PCV MULTIDOSE
SASARAN DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Sasaran Pemberian Imunisasi PCV

Seluruh bayi usia 2 dan 3 bulan Seluruh anak usia 12 bulan

Tempat Pelaksanaan Imunisasi PCV

Posyandu, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit pemerintah,


Rumah Sakit swasta, klinik, praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan
fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan
imunisasi
SURVEILANS KEAMANAN VAKSIN PCV
TAHAPAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV

• Penyusunan Mikroplanning
• Advokasi dan Sosialisasi
PERSIAPAN • Peningkatan Kapasitas
• Monitoring Pra-Pelaksanaan

• Kick-Off/ Launching
• Pelaksanaan Imunisasi
PELAKSANAAN • Supervisi Pelaksanaan Introduksi
• Monitoring Evaluasi
HAL-HAL YANG SUDAH DILAKUKAN

Penyampaian Kembali
Pelaksanaan Introduksi PCV di
Jabar dan Jatim Tahun 2021, Penyediaan Petunjuk Teknis
informasi vaksin sudah tersedia Imunisasi PCV untuk Jawa Barat
Surat Penyampaian SK Introduksi dan permintaan agar daerah dan Jawa Timur
Advokasi Sosialisasi kepada Kab/Kota melakukan persiapan sesuai hasil
Imunisasi PCV kesepaatan pertemuan adsos
10 November 2020 secara hybrid pada Nov-Des 2020
PERSIAPAN INTRODUKSI PCV DENGAN
DUKUNGAN CHAI

SAAT INI

Ditindaklanjuti
dengan pengisian Pelaksanaan
tools RA oleh Peningkatan
masing-masing NOW
jenjang untuk Kapasitas Petugas
menilai kesiapan di Puskesmas
setiap level

Peningkatan kapasitas
Sosialisasi Pelaksanaan Readiness Introduksi Imunisasi PCV dan
Assessment (RA) Introduksi mikroplaning bagi Tenaga
Imunisasi PCV di Jawa Timur Kesehatan di Jawa Timur
dengan Kako dan PKM
KESIMPULAN
 Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita,
dimana 70% penyebabnya dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu 20% karena
Haemophilues Influenza tipe b (Dapat dicegah dengan vaksin Hib) dan 50%
karena Streptococcus pneumoniae (Dapat dicegah dengan vaksin PCV).
 Imunisasi PCV sudah ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang akan
diimplementasikan di seluruh Indonesia secara bertahap.
 Vaksin PCV yang akan digunakan sudah memiliki izin edar BPOM.
 Ada beberapa tahapan yang perlu dipersiapan dan dilakukan dalam rangka
pelaksanaan introduksi imunisasi PCV.
 Diperlukan kerjasama yang terpadu dengan semua pihak untuk
mensukseskan pelaksanaan introduksi imunisasi PCV.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai