Anda di halaman 1dari 14

SIMULASI

PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
PELATIHAN KLB DAN WABAH UNTUK TGC DI PUSKESMAS
TAHUN 2021

Oleh: dr. Umi Fitriyani


Puskesmas Gunting Saga Kab. Labuhanbatu Utara
PENUGASAN DISKUSI
KASUS COVID-19

• Tanggal 15 April 2020 Puskesmas Randu, Kecamatan Johar, Kabupaten Meranti,


ProvinsiJambi kedatangan pasien an Bpk. Nurdin/56 th/Laki-laki. Alamat: Jl. Bendul Ilir
No.7, RT.01/RW.10, Kelurahan Daru, Kecamatan Johar, Kab. Meranti Lahir: 2 Juli 1964.
Pekerjaan: Tani Keluhan: batuk, demam, nyeri tenggorokan, sesak nafas Riwayat: kontak
dengan kasus konfirmasi 10 hari yang lalu. Pasien di dx/ suspek Covid19, kemudian
dirujuk ke RS Rujukan di Kabupaten Meranti. Keluhan dirasakan sejak tanggal 8 April
2020. Komorbid: hipertensi, ginjal. Kasus diambil spesimen berupa Swab Nasopharyng
dan Oropharyng.
• Anggota Keluargaserumah:
- Rukmini/P/50 tahun(Isteri)
- Ramli/L/ 15 tahun(anak)
- Erni/P/13 tahun(anak)
- Jamelah/P/7 tahun(anak)

• Anggota keluarga tidak serumah, tinggal di desa lain


- Harto/L/25 tahun(anak)
- Marti/P/23 tahun(mantu)
- Brendawati/P/2 tahun (anak Pak harto)
- Abdi/L/27 tahun(anak)
- Sri rezeki/P/20 tahun(mantu)
- Marti/P/3 tahun (anak Pak Abdi)
• Informasi lain: Pada waktu 2 hari sebelum sakit Bpk. Nurdin mengunjungi
anak-anaknya yangsudah berkeluarga yang tinggaltidak jauh dari rumahnya,
yaitu keluarga Pak Hartodan keluarga Pak Abdi

• Di Puskesmas Pak Nurdin diterima petugas registrasi yaitu Pranti/P/20


tahun dan Lutfi/L/23 tahun. Perawat Lina/P/25 tahun dan dr.
Indra/L/30tahun.

• Rujukan pasien ke RS dibantu olehpengemudi ambulan: Maki/L/20 tahun,


perawat Sakti/L/27 tahun dan Rita/P/24tahun.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

a. Apakah kejadian tersebut sudah masuk kategori KLB?


b. Jelaskan apa kriteria KLB untuk studi kasus diatas?
c. Jelaskan langkah2 segera yang harus dilakukan oleh TGC terhadap informasi dari
kasus tersebut
Jawaban
1. YA, KASUS TERSEBUT DIATAS SUDAH TERGOLONG
KLB
2. KRITERIA KLB PADA KASUS DIATAS ADALAH SBB:
Kriteria , Penetapan KLB dan Wabah
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan selama
Timbulnya suatu penyakit menular
1 (satu) tahun menunjukkan kenaikkan dua kali atau
tertentu yang sebelumnya tidak ada atau
lebih dibandingkan dengan rata- rata jumlah
tidak dikenal pada suatu daerah.
kejadian kesakitan perbulan pada tahun berikutnya

Peningkatan kejadian kesakitan terus- Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality
menerus selama 3 (tiga) kurun waktu Rate) dalam 1 (satu ) kurun waktu tertentu
dalam jam, hari atau minggu berturut- menunjukkan kenaikkan 50 % atau lebih
turut jenis penyakitnya dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu
yang sama.
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan periode Angka proporsi penyakit (Propotional Rate)
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, penderita baru pada satu periode menunjukkan
atau minggu menurut jenis penyakitnya. kenaikkan dua kali atau lebih dibanding satu
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama.
Jumlah penderita baru dalam periode
waktu 1 (satu) bulan menunjukkan Terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit
kenaikkan dua kali atau lebih dengan gejala-gejala yang sama atau hampir sama
dibandingkan dengan angka rata-rata setelah mengkonsumsi sesuatu dan berdasarkan
jumlah per bulan dalam tahun A B C D E F analisis epidemiologi, makanan tersebut terbukti
sebelumnya. sebagai sumber keracunan

BERDASARKAN KRITERIA DI ATAS,


Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi, atau Menteri dapat menetapkan daerah
dalam keadaan KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu kriteria KLB.
3. LANGKAH2 SEGERA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH
TGC TERHADAP INFORMASI DARI KASUS TERSEBUT:

• Menyampaikan informasi kepada atasan (Kapus)


• Kapus membentuk TGC dan berbagi peran dan tugas
• TGC menetapkan/menegakkan diagnose kasus dengan pemeriksaan oleh dokter dan
pemeriksaan penunjang (rapid test) oleh analis lab menetapkan bahwa kasus tsb KLB
• TGC berkolaborasi dengan kades untuk turun ke lapangan
• TGC melakukan komunikasi resiko terhadap sasaran primer (keluaga pasien, tetangga dan
masyarakat sekitar), sasaran sekunder (tokoh masyarakat) dan tersier (camat, sekda atau bupati)
• TGC melakukan Penyelidikan Epidemiologi dengan uraian sebagai berikut:
Langkah- Langkah PE

Penerimaan informasi Penemuan Kasus 6


1
indikasi KLB
Analisis Epidemiologi
7
Deskriptif
2 Penetapan KLB
Menentukan sumber dan
8
cara penularan
Persiapan Turun
3
Lapangan Rekomendasi
9
Penanggulangan
4 Verifikasi Diagnosis Pembuatan
10
Laporan
5 Penetapan Kasus
Diseminasi
11
Laporan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai