Anda di halaman 1dari 34

Penyelidikan Epidemiologi

Penyakit Menular Potensial KLB


dan Wabah

Disampaikan pada
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah bagi TGC di Puskesmas
Deka Mustapriadi Akhmad
Bio Data

Deka Mustapriadi Akhmad, S.Kep

Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung

No hp 085268291086
2
1
3

5 6

4
2
1
3

5 6

4
TEBAK WARNA
HITAM
MERAH
KUNING
HIJAU
COKLAT
Mohon berbagi
pengalaman
terkait dengan
kegiatan PE
yang pernah
dilakukan di
wilayah
saudara?
TUJUAN

Peserta mampu untuk melakukan


PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)
Penyakit menular potensial KLB dan
Wabah
Tujuan Pembelajaran Umum / Hasil Belajar
TPK : PESERTA MAMPU Tujuan Khusus
• MENJELASKAN PRINSIP PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KLB PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH

MELAKUKAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI


(PE) PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB
DAN WABAH

Indikator Hasil Belajar


POKOK BAHASAN

01 Prinsip Dasar PE
Pengertian, Kriteria, Penetapan, dan Prinsip
Penyelidikan Epidemiologi

Penyelidikan Epidemiologi
02 Langkah-Langkah Sistematis Penyelidikan
Epidemiologi.
01
PRINSIP DASAR
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Pengertian
KLB Keracunan Pangan
KLB Penyakit Menular Suatu kejadian dimana terdapat dua
Timbulnya atau meningkatnya orang atau lebih yang menderita sakit
kejadian kesakitan/kematian yang dengan gejala-gejala yang sama atau
bermakna secara epidemiologis pada hampir sama setelah mengkonsumsi
suatu daerah dalam kurun waktu sesuatu dan berdasarkan analisis
tertentu epidemiologi, makanan tersebut
terbukti sebagai sumber keracunan

Wabah
Penyelidikan Epidemiologi
kejadian berjangkitnya suatu
suatu kegiatan penyelidikan atau
penyakit menular dalam
survey yang bertujuan untuk
masyarakat yang jumlah
mendapatkan gambaran terhadap
penderitanya meningkat secara
masalah kesehatan atau penyakit
nyata melebihi dari pada keadaan
secara lebih menyeluruh.
yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah
Peningkatan kejadian Peningkatan kejadian
Timbulnya suatu penyakit kesakitan dua kali atau lebih
kesakitan terus-menerus
menular tertentu yang dibandingkan dengan
selama 3 (tiga) kurun
sebelumnya tidak ada atau periode sebelumnya dalam
waktu dalam jam, hari atau kurun waktu jam, hari, atau
tidak dikenal pada suatu
minggu berturut-turut minggu menurut jenis
daerah
jenis penyakitnya. penyakitnya.
Kepala dinas kesehatan
Jumlah penderita baru dalam
Rata-rata jumlah kejadian
kesakitan perbulan selama 1
kabupaten/kota, kepala
periode waktu 1 (satu) bulan
dinas kesehatan provinsi,
menunjukkan kenaikkan dua
kali atau lebih dibandingkan
KRITERIA (satu) tahun menunjukkan
kenaikkan dua kali atau lebih
atau Menteri dapat
dengan angka rata-rata jumlah
per bulan dalam tahun
KLB dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan menetapkan daerah dalam
perbulan pada tahun
sebelumnya.
sebelumnya. keadaan KLB, apabila suatu
daerah memenuhi salah
Angka kematian kasus suatu Terdapat dua orang atau lebih satu kriteria KLB.
penyakit (Case Fatality Rate) Angka proporsi penyakit yang menderita sakit dengan
dalam 1 (satu ) kurun waktu (Propotional Rate) penderita gejala-gejala yang sama atau
tertentu menunjukkan baru pada satu periode hampir sama setelah
kenaikkan 50 % atau lebih menunjukkan kenaikkan dua mengkonsumsi sesuatu dan
dibandingkan dengan angka kali atau lebih dibanding satu berdasarkan analisis
kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam epidemiologi, makanan
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. tersebut terbukti sebagai
kurun waktu yang sama. sumber keracunan.
Prinsip Penyelidikan Epidemiologi

Tujuan PE

Pengkajian 01 Mengetahui Besaran Masalah


Sistem

02
Surveilans yang
ada Mengetahui Gambaran Klinis

Faktor Risiko
Evaluasi 03 Mengetahui gambaran
epidemiologi
Program
KLB
Kesehatan

04 Mengetahui Faktor Risiko


02
LANGKAH-LANGKAH
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-Langkah PE
Penerimaan informasi indikasi KLB 01 06 Penemuan kasus

Penetapan KLB 02 07 Analisis epidemiologi deskriptif

Persiapan turun lapangan 03 08 Menentukan sumber &


cara penularan

Verifikasi diagnosis 04 09 Rekomendasi penanggulangan

Penetapan kasus 05 10 Pembuatan Laporan

11
Diseminasi Laporan
1. Penerimaan Informasi Indikasi KLB

KONFIRMASI AWAL KEBENARAN INFORMASI

Bersifat Tenang
Catat semua informasi
Lapor ke pimpinan
2. Konfirmasi KLB

Melebihi
Penggambaran Insidens
Pola Penyakit “Biasa”

Waspada Populasi
kasus baru Berisiko
3. Persiapan Turun Lapangan

ADMINISTRASI
Agenda kerja Rencana kerja analisis data

Transportasi Rencana komunikasi

Tim yang akan turun Lokasi Kerja

Konsep terjadinya penyakit Aspek lingkungan

Perjalanan Penyakit Kuesioner & Pengumpulan Data

Dinamika Penularan Analisis Data

TEKNIK
4. Penetapan Etiologi

Suspek
Probable
Kepastian Konfirmasi
Diagnosa

Hubungan Pemastian • Urutan frekuensi tertinggi sampai


Epidemiologi Diagnosis terendah dari gejala dan tanda
Kasus Primer penyakit.
Kasus Sekunder • Gejala dan atau tanda
patognomonis yaitu gejala dan
Kasus Tidak ada
tanda yang khusus untuk penyakit
tertentu
• Pertimbangan antara sensitivitas
dan spesifisitas
5. Penetapan Kasus
 Suspek “Semua orang yang diare, demam,
• Gejala kompatibel atau keram perut pada 8-10 Jan”
• Belum ada konfirmasi lab

 Probable “Semua pengunjung kantin pada 8


• Gejala kompatibel dan terkait Januari dengan diare, demam,
secara epidemiologis atau keram perut.”
• Tanpa dukungan lab

 Konfirmasi
“Semua kasus suspek yang
• Bisa jadi mencakup gejala
kompatibel dan kaitan sampel fesesnya positif
epidemiologis Salmonellosis”
• Konfirmasi lab
6. Penemuan dan Perekaman Data Kasus

1. Penemuan kasus secara aktif dengan


Tanda/Gejala Lab Demografi
menghubungi fasilitas kesehatan, laboratorium, No
Tanggal
Hasil
Timbul Jenis
tenaga kesehatan setempat, wilayah lain, dan Kasus
Gejala Diare Muntah Demam Kultur
Feses
Usia
Kelamin
mewawancarai pasien 1 22/10/1 Y Y Data Positif 19 L
9 belum
diambil
2. Membuat line listing, yang berisi ringkasan data 2 25/10/1 T Y T Negatif 17 L
9
mengenai kasus dalam situasi KLB. 3 22/10/1 T Y T Positif 23 P
9
4 27/10/1 Y ? ? Dipros 18 ?
Variabel yang wajib ada yaitu komponen definisi 9 es

kasus, nama kasus atau nomor identifikasinya, 5 23/10/1


9
T Y T Positif 21 L

tanggal timbul gejala, usia, jenis kelamin. Variabel 6 21/10/1 Y Y Y Data 18 P


9 belum
tambahan yaitu pekerjaan, faktor risiko yang diambil

relevan.
7. Analisis Epidemiologi Desktriptif

 Waktu (kurva epidemi)


– Data ideal: kapan kasus terinfeksi?
– Praktiknya, kapan kasus mulai sakit?
 Tempat (spot map, shaded map)
– Data ideal: di mana kasus terinfeksi?
– Biasanya, di mana kasus tinggal, bekerja?
 Orang (tabel)
– Siapa yang terinfeksi?
– Pembilang dan penyebut
– Kesamaan apa yang dimiliki semua
kasus yang ada?
Usia (tahun) Pria Wanita Total
<1 10 14 24
1-4 18 25 43
15 - 29 33 60 93
30 - 49 57 52 109
50+ 23 26 49
Total 141 177 318
8. Menentukan Sumber dan Cara Penularan

 Common Source Epidemic


– Sumber penyakit yang sama
– Contoh: Keracunan Pangan
 Propagated Epidemic
– Penyebaran dari orang ke orang
– Contoh: Campak, Difteri
 Kombinasi (Common & Propagated)
– Dapat terjadi pada kasus yang mula-mula
terjadi karena satu sumber penularan,
kemudian kasus menularkan kepada anggota
keluarga yang lain tanpa ada kaitan dengan
sumber penularan yang sama sebelumnya
– Contoh: Muntaber

Diadaptasi dari: AFMC Primer on Population Health


9. Rekomendasi Penanggulangan

Rekomendasi A Tindakan Penanggulangan


Rekomendasi B Sumber infeksi, Sumber penularan, orang-orang yang
Rekomendasi C
rentan

Tindakan Penanggulangan Tertentu


Dapat dimulai sedini tahap diagnosis kasus
Contoh: Pemberian globulin serum imun pada
anggota keluarga kasus Hepatitis A

Kontak dengan sumber pencemaran


Mencegah kontak dengan sumber sampai sumber
dapat dihilangkan

Penanggulangan sesuai kebutuhan situasi


Imunisasi, diagnosis dini, dan pengobatan
10. Pembuatan Laporan

Judul laporan

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran

Abstrak
Daftar Kepustakaan
11. Diseminasi Hasil PE

Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi


yang tepat dan beralasan

Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah;


kesimpulan dan saran harus dapat dipertahankan secara
ilmiah

Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis,


bentuknya sesuai dengan tulisan ilmiah (pendahuluan,
latar belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan,
dan saran)

Merupakan dasar ilmiah untuk mengambil tindakan

Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari aspek


legal, dan merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal
yang sama di masa datang
EVALUASI

• Definisi penyelidikan epidemiologi


• Kriteria dalam menetapkan KLB
• Langkah Langkah penyelidikan epidemiologi
Kesimpulan
• Penetapan suatu penyakit sebagai KLB merupakan hal yang penting untuk
menentukan langkah dalam penanggulangan baik dalam hal kebutuhan
pembiayaan maupun kebutuhan logistic beserta sarana prasarananya
• Dalam melakukan penyelidikan epidemiologi diharapkan memperhatikan
langkah langkah dalam penanggulangan KLB sehingga mampu
menggambarkan kejadian dan fakta yang ada serta penanganan dilakukan
sesuai dengan penyakitnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai