Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Menular Potensial KLB
dan Wabah
Siti Patimah, SKM
Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli Madya
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
sitip1966@gmail.com
Bumi Ciluar Indah Blok B2 No 4,
Ciluar Kota Bogor
Dasar Hukum dan Referensi Bahan Pembelajaran
1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
3. UU Wabah Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
4. Permenkes Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Penyakit Menular Tertentu yang
Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
5. Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
6. Permenkes Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCov) sebagai Jenis Penyakit
yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
8. Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit
Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit), edisi Revisi
Tahun 2017 – Kementerian Kesehatan RI, 2017
9. Investigasi KLB Keracunan Pangan, Sholah Imari, FETP-Kementerian Kesehatan-
WHO, 2011
10. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19),
Revisi ke 5, Juli 2020
11. Kurikulum dan Modul Investigasi KLB Keracunan Pangan, Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2018
TUJUAN
MELAKUKAN PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI (PE) PENYAKIT
MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
01 Prinsip Dasar PE
Pengertian, Kriteria, Penetapan, dan Prinsip
Penyelidikan Epidemiologi
Penyelidikan Epidemiologi
02 Langkah-Langkah Sistematis Penyelidikan
Epidemiologi.
01
PRINSIP DASAR
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Pengertian
KLB Keracunan Pangan
KLB Penyakit Menular Suatu kejadian dimana terdapat
Timbulnya atau meningkatnya dua orang atau lebih yang
kejadian kesakitan/kematian yang menderita sakit dengan gejala-
bermakna secara epidemiologis gejala yang sama atau hampir
pada suatu daerah dalam kurun sama setelah mengkonsumsi
waktu tertentu sesuatu dan berdasarkan analisis
epidemiologi, makanan tersebut
terbukti sebagai sumber
keracunan
Wabah
Penyelidikan Epidemiologi
kejadian berjangkitnya suatu
suatu kegiatan penyelidikan atau
penyakit menular dalam
survey yang bertujuan untuk
masyarakat yang jumlah
mendapatkan gambaran terhadap
penderitanya meningkat secara
masalah kesehatan atau penyakit
nyata melebihi dari pada
secara lebih menyeluruh.
keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah
Timbulnya suatu Peningkatan kejadian Peningkatan kejadian
penyakit menular kesakitan terus-menerus kesakitan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan
tertentu yang selama 3 (tiga) kurun
periode sebelumnya dalam
sebelumnya tidak ada waktu dalam jam, hari kurun waktu jam, hari, atau
atau tidak dikenal pada atau minggu berturut- minggu menurut jenis
suatu daerah turut jenis penyakitnya. penyakitnya.
Kepala dinas kesehatan
Rata-rata jumlah kejadian
kabupaten/kota, kepala
Jumlah penderita baru dalam
periode waktu 1 (satu) bulan
kesakitan perbulan selama 1 dinas kesehatan
menunjukkan kenaikkan dua
kali atau lebih dibandingkan
KRITERIA (satu) tahun menunjukkan
kenaikkan dua kali atau lebih provinsi, atau Menteri
dengan angka rata-rata
jumlah per bulan dalam tahun
KLB dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian
dapat menetapkan
sebelumnya.
kesakitan perbulan pada daerah dalam keadaan
tahun berkutnya.
KLB, apabila suatu
Angka kematian kasus suatu daerah memenuhi salah
Terdapat dua orang atau
penyakit (Case Fatality Rate) Angka proporsi penyakit
lebih yang menderita sakit satu kriteria KLB.
dalam 1 (satu ) kurun waktu (Propotional Rate) penderita
dengan gejala-gejala yang
tertentu menunjukkan baru pada satu periode
sama atau hampir sama
kenaikkan 50 % atau lebih menunjukkan kenaikkan dua
setelah mengkonsumsi
dibandingkan dengan angka kali atau lebih disbanding
sesuatu dan berdasarkan
kematian kasus suatu satu periode sebelumnya
analisis epidemiologi,
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
makanan tersebut terbukti
dalam kurun waktu yang sama.
sebagai sumber keracunan.
sama.
Upaya Penanggulan KLB/Wabah
Bagian Ke Satu
Pasal 6 (Permenkes 1501 Tahun 2010) Penetapan Daerah KLB
• Timbulnya suatu penyakit menular
berpotensi KLB yang sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah
Tujuan PE
Faktor Risiko
Evaluasi 03 Mengetahui gambaran
epidemiologi
Program
KLB
Kesehatan
11
Diseminasi Laporan
1. Penerimaan Informasi Indikasi KLB
Bersifat Tenang
Catat semua informasi
Lapor ke pimpinan
2. Konfirmasi KLB
Melebihi
Penggambaran Insidens
Pola Penyakit “Biasa”
Waspada
Populasi
kasus Berisiko
baru
3. Persiapan Turun Lapangan
ADMINISTRASI
TEKNIK
4. Penetapan Etiologi
Suspek
Probable
Kepastian Konfirmasi
Diagnosa
Konfirmasi
“Semua kasus probabel yang
• Bisa jadi mencakup gejala
kompatibel dan kaitan sampel fesesnya positif
epidemiologis Salmonellosis”
• Konfirmasi lab
6. Penemuan dan Perekaman Data Kasus
masa
kasus inkubasi
(menit)
1 30 Mode
2 45
3 25
4 35
5 60
6 50
7 30
8 20
9 40
10 70 max
11 15
12 10 min
13 30
14 35
15 30
16 45
17 50
18 30
19 40
20 25
715 35.75
7. Analisis Epidemiologi Desktriptif
Judul laporan
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran
Abstrak
Daftar Kepustakaan
11. Diseminasi Hasil PE
TERIMA KASIH
HATUR NUHUN
JAZAAKUMULLAH KHAIRAN