Anda di halaman 1dari 6

1.

ukuran mortalitas epidemiologi Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan


Mortalitas atau kematian merupakan salah :
satu diantara kelompok demografi yang
mempengaruhi perubahan penduduk. a. Sosial ekonomi
Definisi mati menurut PBB dan WHO
adalah keadaan menghilangnya semua b. Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
tanda-tanda kehidupan secara permanen,
yang bisa terjadi setiap saat setelah c. Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
kelahiran hidup. (Azrul Aswar . 2001)
d. Pertolongan persalinan dan perawatan masa
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi
nifas.
dan data statistik vital untuk Kematian.
Rumus
3 hal umum yang menyebabkan kematian,
MMR=
yaitu: Jml. Kematian Ibu Hamil, Persalinan & Nifas dlm 1 tahun
a. Degenerasi Organ Vital & Kondisi Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama
terkait, xK
b. Status penyakit, Contoh kasus
c. Kematian akibat Lingkungan atau Jumlah kematian ibu oleh sebab
Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan, kehamilan di Negara K ada 50 orang pada
Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.) tahun 2022, dengan jumlah seluruh
1) Konsep Kematian kelahiran hidup sebanyak 25.000 orang.
Ada tiga konsep keadaan vital yang Berapa MMR pada tahun 2022?
“mutually exclusive” artinya keadaan yang 50
MMR = 25.000 x 1.000
satu tidak mungkin terjadi bersamaan
dengan salah satu keadaan lainya yaitu: =2
Artinya, dalam setiap 1000 kematian ibu
1. Lahir hidup (live birth) oleh sebab kehamilan di negara K terdapat
kematian 2 ibu.
2. Mati (death) Sumber kesalahan dalam pengukuran:

3. Lahir Mati (fatal death) 1. Kesalahan akibat penggunaan data yang


tidak sesuai :
2. Hitung MMR
1) MMR atau Angka Kematian Ibu (AKI). 2. Kesalahan karena adanya faktor BIAS
MMR adalah jumlah kematian
perempuan yang disebabkan oleh
3. tujuan dari screening
komplikasi kehamilan dan kelahiran
anak per 100.000 kelahiran hidup pada 1. Tujuan Skrining
tahun tertentu. a. Menemukan orang yang terdeteksi
Kematian maternal atau ibu menurut menderita suatu penyakit sedini
international Classification of Diseases IX mungkin untuk memperbaiki prognosis,
pada tahun 1975 adalah kematian karena pengobatan dilakukan sebelum
perempuan ketika hamil sampai 42 hari penyakit memepunyai manifestasi klinis
setelah persalinan (tanpa memandang sehingga dapat dengan segera
umur kehamilan dan letak kehamilan). memperoleh pengobatan, memungkinkan
Kematian tersebut bisa disebabkan karena intervensi lebih awal dengan harapan
penyakit yang berkaitan dengan untuk mengurangi angka kematian dan
kehamilan atau memburuk akibat penderitaan dari penyakit
kehamilan. Bisa juga disebabkan karena b. Mencegah meluasnya penyakit dalam
pertolongan kelahiran yang tidak tepat, masyarakat
tidak termasuk kematian karena c. Mendidik dan membiasakan masyarakat
kecelakaan (accidental) atau kelalaian untuk memeriksakan diri sedini mungkin
(incidental). d. Mendidik dan memberikan gambaran
kepada petugas kesehatan tentang sifat
penyakit dan untuk selalu waspada dinyatakan bebas dari penyakit
melakukan pengamatan terhadap gejala bersangkutan.
dini
e. Mendapatkan keterangan epidemiologis 9. Beberapa penyakit yang dialami 1 (satu)
yang berguna bagi klinis dan peneliti atau lebih penderita :

4. kriteria KLB ▪ Keracunan makanan\

1. Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang ▪ Keracunan pestisida


sebelumnya tidak ada/tidak dikenal; BU VINA
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian Attack Rate Untuk mengukur kejadian
terus menerus selama 3 kurun waktu dalam kurun waktu yang relatif singkat
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (
jam,hari,minggu….) Secondary Attack Rate Biasanya untuk
penyakit menular dan suatu populasi
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, penduduk yang kecil ex. Keluarga
2 (dua) kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya Prevalence Rate Yaitu ukuran yang
(jam,hari,minggu,bulan,tahun) menggambarkan frekuensi penderita lama
dan baru yang ditemukan pada suatu
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan jangka waktu tertentu di sekelompok
menunjukan kenaikan dua kali lipat atau masyarakat tertentu
lebih bila dibandingkan dengan angka
rata-rata perbulan dalam tahun Insidens rate dari kejadian penyakit
sebelumnya. adalah jumlah kasus baru yang terjadi di
kalangan penduduk selama periode waktu
5. Angka rata-rata per bulan selama satu tertentu
tahun menunjukkan kenaikkan 2 (dua) kali
lipat atau lebih dibanding dengan rata-rata Risk Ratio dan Rate Ratio merupakan
per bulan dari tahun sebelumnya. ukuran asosiasi yang digunakan dalam
disain penelitian kohort
6. Case Fatality Rate dari suatu penyakit
dalam kurun waktu tertentu menunjukkan Odds ratio merupakan ukuran asosiasi
kenaikkan 50% atau lebih dibandingkan yang populer pada penelitian-penelitian
CFR dari periode sebelumnya. epidemiologi.
7. Proportial Rate (PR) penderita baru dari Prevalence Ratio (PR)Merupakan
suatu periode tertentu menunjukkan prevalence penyakit pada kelompok
kenaikkan dua kali atau lebih terpapar dibagi dengan prevalence pada
dibandingkan periode yang sama dalam kelompok tidak terpajan
kurun waktu/tahun sebelumnya.
Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat
8. Beberapa penyakit khusus: sakit, cedera, atau gangguan pada suatu populasi.
Kholera.DHF/DSS,SARS,Avian WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas
Flu,Tetanus neonatorum. dalam laporan the expert committee on
health statistics, yaitu :
▪ Setiap peningkatan kasus dari periode
sebelumnya (pada daerah endemis)  Jumlah orang yang sakit
▪ Terdapat satu atau lebih penderita baru  Periode atau lama sakit yang dialami
di mana pada periode 4 ( empat )
minggu sebelumnya daerah tersebut  Durasi (waktu : jam, hari, minggu,
bulan) penyakit
MORBIDITAS Jml penduduk berisiko pd saat periode yang sama
(population at risk)

1. INSIDENS CONTOH
2. PREVALENS
1. Attack Rate Untuk mengukur kejadian
dalam kurun waktu yang relatif singkat

1. MACAM –MACAM ANGKA Pada suatu sekolah SD dengan murid


INSIDENS 400 anak, 75 anak diantaranya tiba-tiba
menderita muntaber setelah minum susu
Secara garis besar ada 2 yaitu : kotak dalam acara di sekolah tsb.
a. Insidens Rate (IR) atau Insidensi AR = 75 x 100 = 18,75%
Density
400
b. Cumulatif Insidens
a. Insidence rate atau insidence density 2. Secondary Attack Rate Biasanya untuk
Insidence Density = Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu penyakit menular dan suatu populasi
Jumlah orang – waktu penduduk yang kecil ex. Keluarga
SAR = Jml kasus baru kedua suatu penyakit pada suatu periode (Dibagi)

Jml penduduk berisiko pd saat periode yang sama (population at risk ) -


jumlah penderita pertama.

 Contoh :
Dalam suatu keluarga yang terdiri dari 6
orang anggota. Pada keluarga tsb seorang
diantaranya menderita
influenza.Kemudian penularan terjadi
pada 2 orang lainya. Maka untuk
mengukur kejadian penyakit tsb
digunakan untuk SAR.
SAR = 2 x 100 = 40%
6-1

3. Prevalence Rate

b. Cumulatif Insidens
Rumus
AR = Jml kasus baru penyakit yg ditemukan pd saat/waktu
tertentu
Contoh C. Cara perhitungan risk ratio
yaitu insiden kumulatif pada kelompok yang
Suatu daerah dgn jumlah penduduk
tanggal 1 juli 1999 sebanyak 150.000 terexpose dibagi dengan kumulatif insiden
orang, dilaporkan keadaan penyakit ISPA pada kelompok yang tidak terexpose.
sbb: bln Jan 75 kasus, Maret 50 kasus, Juli Risk Ratio = Insiden kumulatif pada kelompok yang terpajan
30 kasus baru dan 15 kasus lama. Insiden kumulatif pada kelompok yang tidak terpajang
Hitungla Periode prevalens penyakit ISPA Contoh soal
bln Jan – Juli ? Suatu kejadian luar biasa (KLB) TB paru
diantara tahanan di South Carolina tahun
a) Periode Prev Rate = 75 + 50 + 30 + 15 X 1000 1999. Jumlah tahanan yaitu ada 294 orang.
150.000 Faktor risiko yang diteliti yaitu ruangan
tinggal yaitu ruangan timur (terpajan) dan
Periode Prev Rate = 170 X 1000
ruangan barat (tidak terpajan) 28 dari 157
150.000 tahanan yang tinggal di ruangan sebelah
Periode Prev Rate = 1,1 per 1000 timur mengalami TB paru dan 4 dari 137
penduduk tahanan yang tinggal dibagian barat
mengalami Tb paru. Hitunglah risk ratio dari
Contoh: penyakit TB paru tersebut!
 Langkah 1: Pindahkan isi kasus ke dalam
Dari soal diatas hitunglah Point
tabel
Prevalens penyakit ISPA bulan Juli ?
 Langkah 2: Hitunglah insiden
b) Point Prev Rate = 30 + 15 X 100 kumulatif pada masing-masing kelompok
150.000 yaitu pada kelompok terpajan dan kelompok
Point Prev Rate = 0,003 tidak terpajan
Point Prev Rate = 3 per 100.000  Langkah 3: Hitunglah risk ratio nya
penduduk

A. Epidemiologi
mengetahui determinan penyakit,
yang merupakan penyebab dan
faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya penyakit dan peristiwa
kesehatan lainnya
B. Ukuran Asosiasi
suatu ukuran yang dapat
menggambarkan besarnya risiko
atau ukuran yang membandingkan
populasi terpapar untuk terkena
penyakit dengan populasi yang
tidak terpapar
4. Odds ratio (Ratio odds)

 Kesimpulan
Risk Ratio = 5,67 artinya tahanan
yang tinggal di ruangan timur
berisiko 5,67 kali mengalami TB
Paru dibandingkan tahanan yang
tinggal di ruangan barat
Catatan : Populasi berisiko adalah
populasi yang pada awalnya belum
mengalami sakit
Rate ratio
 Contoh soal :
Tingkat insiden rate dari kegagalan
transpalatasi ginjal yaitu yaitu 82,6  Contoh soal
kegagalan per 1000 orang tahun Suatu penelitian dilakukan untuk mencari
diantara perokok dan 55,3 kegagalan penyebab dari penyakit jantung koroner.
per 1000 orang tahun diantara yang Pada awal penelitian diambil pasien PJK
tidak merokok. Hitunglah rate ratio sebanyak 700 orang dan pasien yang tidak
kegagalan transplatasi ginjal tersebut! PJK yang tidak mengalami penyakit pada
Dimana perokok adalah kelompok jantungnya sebanyak 1400 orang.
terpajan dan tidak merokok sebagai Kemudian dicari penyebabnya dengan
kelompok tidak terpajan. menanyakan paparan merokok di masa
Langkah 1: Pahami isi kasus lalu. Ditemukan 650 PJK yang merokok
apakah retrospektif dan 350 tidak PJK yang bukan perokok.
atau prospektif Berapakah odds ratio penelitian tersebut?
Langkah 2: Pindahkan isi kasus ke Langkah-langkah pengerjaan
dalam tabel 2 (jika  Langkah 1 : Pahami isi kasus apakah
diperlukan retrospektif atau prospektif
Langkah 3: Hitunglah rate ratio nya  Langkah 2 : Pindahkan isi kasus ke
Dalam tabel (jikadiperlukan)
 Langkah 3 : Hitunglah odds pemajan
untuk kasus dan odds
pemajan untuk kontrol
 Langkah 4 : Hitunglah odds ratio nya
5. Prevalence Ratio (PR)

 Contoh soal
Suatu studi prevalence dilakukan pada
populasi tahanan perempuan. Studi ini
dilakukan dimana pajanan penggunaan
narkoba suntuk dan status penyakit HIV
positif dilakukan pada saat yang
bersamaan. Dari studi ditemukan bahwa
dari 136 yang menggunakan narkoba
suntik ditemukan 61 orang yang HIV
positif dan dari 339 tahanan yang tidak
menggunakan narkoba suntik ada 27 yang
mengalami HIV positif. Hitunglah ukuran
asosisiasi dalam studi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai