TAHUN 2023
Penyelidikan
Epidemiologi Penyakit
Menular Potensial
KLB dan Wabah
Lia Amalia
Lia Amalia
• 2002, Selesai S1 di Prodi Kesehatan Masyarakat, FKM
Universitas Hasanuddin
• 2009, Selesai S2 Pascasarjana Universitas Hasanuddin
• 2005 – 2007, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
• 2007 – 2009, Puskesmas Tuladenggi, Kabupaten Gorontalo
• 2009 – 2011, Rumah Sakit Dr. MM Dunda Kabupaten
Gorontalo
HP. 085240256079
email:lia.amalia29@gmail.com • 2011 – Sekarang, Pengajar pada Prodi Ilmu Kesehatan
ig: liaamalia.09 Masyarakat, Universitas Negeri Gorontalo
Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Menular Potensial
KLB dan Wabah
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM / HASIL BELAJAR
Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Menular Potensial
KLB dan Wabah
MELAKUKAN PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI (PE) PENYAKIT 2
MENULAR POTENSIAL KLB DAN
WABAH
POKOK BAHASAN
PRINSIP DASAR PE
Pengertian, Kriteria, Penetapan,
dan Prinsip Penyelidikan 01
Epidemiologi
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-Langkah Sistematis
Penyelidikan Epidemiologi
02
PRINSIP DASAR PE
Pengertian, Kriteria, Penetapan,
dan Prinsip Penyelidikan 01
Epidemiologi
Konsep
Penyelidikan KLB
• timbulnya/meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis
• pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan
• merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah
Wabah Penyakit Menular
UU Nomor 4, 1984
3
Wabah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
4
Penyelidikan Epidemiologi
Suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh
Peningkatan kejadian kesakitan Rata-rata jumlah kejadian kesakitan
Timbulnya suatu penyakit
dua kali atau lebih dibandingkan perbulan selama 1 (satu) tahun
menular tertentu yang
dengan periode sebelumnya menunjukkan kenaikkan dua kali atau
sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada 1 dalam kurun waktu jam, hari, atau 5 lebih dibandingkan dengan rata-rata
minggu menurut jenis penyakitnya jumlah kejadian kesakitan perbulan pada
suatu daerah
tahun berikutnya.
Angka proporsi penyakit (Propotional Rate)
3 7 penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikkan dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
KRITERIA Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi, atau
PENETAPAN Menteri dapat menetapkan daerah dalam keadaan KLB, apabila suatu daerah
KLB & WABAH memenuhi salah satu kriteria KLB
Terdapat dua orang atau lebih yang
menderita sakit dengan gejala-gejala
yang sama atau hampir sama setelah
Peningkatan kejadian kesakitan mengkonsumsi sesuatu dan
terus-menerus selama 3 (tiga) berdasarkan analisis epidemiologi,
kurun waktu dalam jam, hari 4 8 makanan tersebut terbukti sebagai
atau minggu berturut-turut jenis sumber keracunan
penyakitnya Jumlah penderita baru dalam
periode waktu 1 (satu) bulan
2 menunjukkan kenaikkan dua kali 6 Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality
Rate) dalam 1 (satu ) kurun waktu tertentu
atau lebih dibandingkan dengan menunjukkan kenaikkan 50 % atau lebih dibandingkan
angka rata-rata jumlah per bulan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
dalam tahun sebelumnya. sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Konsep
PE KLB PENETAPAN KLB
❖ Siapa dan
Bagaimana
Menetapkan KLB
Menteri Kesehatan
Ka Puskesmas
Ka RS
❑ Menteri
menetapkan dalam
surat keputusan
❑ kadinkes
menerbitkan
laporan KLB (W1
Bagaimana Kab/Kota/Provinsi)
menetapkan
KLB ? ❑ Ka Puskesmas
Sesuai permenkes menerbitkan
1501/MENKES/PER/X/2 laporan KLB (W1
010 Puskesmas
❑ Peningkatan bermakna
(epidemiologi : ilmu dan
seni)
❑ Berlaku untuk semua
jenis penyakit menular
dan keracunan
❑ Bisa jadi, jenis penyakit
tertentu mempunyai
kriteria spesifik
❑ Konsistensi data dan
informasi medis, register,
informasi dari
masyarakat dan fakta di
lapangan
PMK RI No 1501/Menkes/Per/X/2010, Tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan Pasal 4
1. Kolera, 9. Malaria,
2. Pes, 10. Avian Influenza H5N1,
3. Demam Berdarah Dengue, 11. Antraks,
4. Campak, 12. Leptospirosis,
5. Polio, 13. Hepatitis,
6. Difteri, 14. Influenza A baru (H1N1),
7. Pertusis, 15. Meningitis,
8. Rabies, 16. Yellow Fever,
17. Chikungunya
tidak ada → ada
↑3x
berturut-turut
Kriteria
↑2x
Kerja
Jumlah kasus KLB
Proporsi kasus UMUM
↑2x
Rata-rata
sebelumnya
Rata-rata
tahun lalu
(bulan)
Kriteria
↑ 50 % x Kerja
case fatality
rate
KLB
UMUM
KURVA EPIDEMI ❑ SAYA menetapkan
periode KLB pada
KASUS SUSPEK DBD KEL. PONDOKKOPI minggu 35-37
(RW 13), MINGGU 32-38, 2020
Jumlah kasus KLB adalah
kasus yang berada pada
minggu 36-37, selain
periode itu bukan kasus
KLB, maksimum 11 kasus
Attack
Kelompok Me CFR
Pop Kasus Rate
Umur ninggal /100
/100
<5 6 0 0 0 0
5-14 10 1 0 10 0
15-24 8 3 0 28 0
25-44 16 4 1 25 25
45 + 10 0 0 0 0
Total 50 8 1 16 12,5
Hitung attack rate dan Case Fatality Rate, baik umum atau spesifik
pada karakteristik waktu, tempat dan orang atau factor risikonya pada
batas wilayah dan kelompok berisiko KLB
JUMLAH KASUS SUSPEK DBD ATTACK RATE KASUS SUSPEK DBD Attack Rate = Risiko
MENURUT KELOMPOK UMUR MENURUT KELOMPOK UMUR Sakit DBD di tengah-
RW 15, KEL. PONDOKKOPI M35-37 2020 RW 15, KEL. PONDOKKOPI M35-37,2020 tengah masyarakat
KASUS SUSPEK DBD
RW 015 KEL. PONDOKKOPI
M35-37, 2020
K K K K
K K K K PETA SPOT
PETA
AREA
KLB Upaya
Pencegahan Risiko Penularan
Pada KLB
1. Pengobatan untuk
pencegahan
2. Vaksinasi Penyakit
Tertentu & Peningkatan
Daya Tahan
PRINSIP 3. Pengendalian lingkungan
Pencegahan 4. Perubahan perilaku
dalam 5. Isolasi
Penanggulangan 6. Karantina
KLB
Apabila penderita penyakit
mendapat obat (antibiotika)
yang sesuai, maka DIA sembuh
dan DIA tidak menularkan
penyakitnya kepada orang lain
KLB
vaksinasi berulang (serial) agar
kadar zat antibody cukup
untuk melawan virus/bakteri
yang masuk dalam tubuh
1. Menghilangkan lingkungan
PENGENDALIAN yang berpotensi sebagai
sumber penularan
LINGKUNGAN 2. Manipulasi lingkungan yang
untuk berpotensi sebagai sumber
PENCEGAHAN penularan
Tujuan PE
Mengetahui
Pengkajian
01
OPTION
Besaran
Sistem Masalah
Surveilans yang
ada Mengetahui
02
OPTION
Gambaran
Klinis
Evaluasi Mengetahui
Faktor Risiko
KLB
Program 03 Gambaran
Kesehatan OPTION
epidemiologi
04
OPTION
Mengetahui
Faktor Risiko
INFOGRAPHIC
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-Langkah Sistematis
Penyelidikan Epidemiologi
02
LANGKAH-LANGKAH PE STEP
PENEMUAN & PEREKAMAN
STEP
PENERIMAAN INFORMASI
06 DATA KASUS
STEP
10 PEMBUATAN LAPORAN
11 DISEMINASI LAPORAN
STEP
PENERIMAAN INFORMASI
01 INDIKASI KLB
Bersikap Tenang
Catat Semua Informasi
Konfirmasi Awal menentukan
kebenaran informasi
Lapor ke pimpinan dan
penyelidikan epidemiologi
STEP
PENETAPAN KLB
02
Tujuan tahap ini
adalah untuk
Penggambaran
memastikan apakah Pola Penyakit
Melebihi
Insidens “Biasa”
adanya peningkatan
kasus yang tengah
berjalan memang
benar-benar berbeda
dibandingkan dengan Waspada Populasi
kasus baru Berisiko
kasus yang "biasa"
terjadi pada populasi
yang dianggap
mempunyai risiko
terinfeksi
STEP
PERSIAPAN TURUN
03 LAPANGAN
ADMINISTRASI
Rencana kerj, penyusunan data deskriptif,
Agenda kerja analisis data
TEKNIK
STEP
PENETAPAN
04 ETIOLOGI
05 PENETAPAN KASUS
No Hasil
Timbul Jenis
Kasus Diare Muntah Demam Kultur Usia
Gejala
1. Penemuan kasus secara aktif dengan Feses
Kelamin
07 DESKRIPTIF <1
1-4
10
18
14
25
24
43
▪ Orang (tabel) 15 - 29 33 60 93
semua
kasus yang ada?
▪ Tempat (spot map, shaded map)
– Data ideal: di mana kasus
terinfeksi?
– Biasanya, di mana kasus
tinggal, bekerja?
▪ Waktu (kurva epidemi)
– Data ideal: kapan kasus
terinfeksi?
– Praktiknya, kapan kasus mulai
sakit?
PELATIHAN TIM GERAK CEPAT (TGC) PUSKESMAS TAHUN 2023
STEP
MENENTUKAN SUMBER &
08 CARA PENULARAN
Rekomendasi A
Sumber infeksi, Sumber penularan, orang-orang
Rekomendasi B
yang rentan
Rekomendasi C
10 PEMBUATAN LAPORAN
Judul laporan
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran
Abstrak
Daftar Kepustakaan
STEP
11 DISEMINASI LAPORAN