Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENUGASAN

SURVEILANS KESEHATAN DALAM RANGKA


DETEKSI DINI DAN RESPON KLB/WABAH

Pembekalan Nusantara Sehat Penugasan Khusus


Selasa, 24 Juli 2023

Tim Kerja Surveilans


Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
Ditjen P2P – Kemkes RI
Kelompok 2 :
• Sholeha Annisa Martines
• Yolanda Frisilia Utami
• Verent Stelysa Saskia Sengkey
• Ika Yulia Rizki
• Andre Oktapiansyah
• Yuli Ratna Dewi
• Rani Milda Yanti
• Anisa Ramadhana
• Amalia. AH
• Putri Defri Agusti
TUGAS 1
Topik: Surveilans Epidemiologi dan SKD penyakit

Y Y
Y T
Y T
Y T
Y T
Y T
Y T
Y T
Y Y
Y T
Y T
Y T

3
Y Y
Y Y
Y Y
Y T
Y T
Y Y
Y Y
Y Y
T T
Y T
Y T
Y T
T T
T T
T T
T T
T T
T T
T T
T T
T T

4
5
2. Apakah ada Penyakit yang mensyaratkan zero reporting?
sebutkan!

Ada, penyakit tuberkulosis. Karena, penyakit tuberkulosis harus


dilaporkan setiap hari Jumat. Penyakit tbc dilaporkan secara real time
melalui Sistem Informasi Tuberkulosis. Dinkes akan memberikan
umpan balik ke fanyakes yang melaporkan zero reporting selama 1
bulan berturut turut
3. Case Base Reporting
● Kolera
● Flu Burung (Pada Unggas atau Manusia)
● AFP
● Meningitis/Encephalitis
● Tetanus Neonatorum
● Antraks
● Gigitan Hewan Penular
Rabies
● Klaster penyakit tidak lazim
● Keracunan Makanan
4. Apakah puskesmas harus melakukan surveilans
aktif ?
• Ya, karena untuk menganalisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yg
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit

• Penyakit :
Diare ( 1x24 jam)
Kasus gigitan hewan rabies (1x24 jam)
FLU Burung (1x24 jam)
5. Alur pelaporan
• Laporan masyarakat
• Laporan ke puskesmas
• Turun ke lapangan melakukan surveilan
• Melakukan pengumpulan data-pengolahan
• Laporkan ke dinkes
PELAPORAN PUSKESMAS
LAPORAN BULANAN
• Formulir LB1 : Data Kesakitan
• Formulir LB2 : Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO)
• Formulir LB3 : Data Gizi, KIA, Imunisasi dan
Pengamatan Penyakit Menular (P2M)
• Formulir LB4 : Data Kegiatan Puskesmas

LAPORAN KLB
• Formulir laporan KLB (W1)
6. Jelaskan kapan anda harus melakukan diseminasi dan apa saja
sasarannya ?
• Diseminasi penyelidikan epidemiologi dilakukan setelah penyelidikan
selesai dan hasilnya telah dianalisis dan diverifikasi.
• Diseminasi informasi dapat disampaikan dalam bentuk buletin, surat
edaran, laporan berkala, forum pertemuan, termasuk publikasi ilmiah.
Diseminasi informasi dilakukan dengan memanfaatkan sarana
teknologi informasi yang mudah diakses.
• Diseminasi informasi dapat juga dilakukan apabila petugas surveilans
secara aktif terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
evaluasi program kesehatan, dengan menyampaikan hasil analisis.
Sasaran Diseminasi
• menyampaikan informasi kepada unit yang membutuhkan untuk
dilaksanakan tindak lanjut (dinas kesehatan)
• menyampaikan informasi kepada Pengelola Program sebagai sumber
data/laporan surveilans
• memberikan umpan balik kepada sumber data dalam rangka
perbaikan kualitas data.
• masyarakat
TUGAS 4
Topik: PE/Respon KLB

13
14
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah
Peningkatan kejadian Peningkatan kejadian
Timbulnya suatu penyakit
kesakitan terus-menerus kesakitan dua kali atau lebih
menular tertentu yang
selama 3 (tiga) kurun waktu dibandingkan dengan periode
sebelumnya tidak ada atau
dalam jam, hari atau sebelumnya dalam kurun
tidak dikenal pada suatu waktu jam, hari, atau minggu
minggu berturut-turut jenis
daerah menurut jenis penyakitnya.
penyakitnya.
Kepala dinas kesehatan
Jumlah penderita baru dalam
Rata-rata jumlah kejadian kabupaten/kota, kepala
kesakitan perbulan selama 1
dinas kesehatan provinsi,
periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikkan dua kali KRITERIA (satu) tahun menunjukkan
kenaikkan dua kali atau lebih atau Menteri dapat
atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata jumlah per KLB dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan menetapkan daerah dalam
bulan dalam tahun sebelumnya.
perbulan pada tahun berkutnya.
keadaan KLB, apabila suatu
daerah memenuhi salah
Angka kematian kasus suatu Terdapat dua orang atau lebih satu kriteria KLB.
penyakit (Case Fatality Rate) Angka proporsi penyakit yang menderita sakit dengan
dalam 1 (satu ) kurun waktu (Propotional Rate) penderita gejala-gejala yang sama atau
tertentu menunjukkan baru pada satu periode hampir sama setelah
kenaikkan 50 % atau lebih menunjukkan kenaikkan dua kali mengkonsumsi sesuatu dan
dibandingkan dengan angka atau lebih disbanding satu berdasarkan analisis
kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam epidemiologi, makanan tersebut
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. terbukti sebagai sumber
kurun waktu yang sama. keracunan.
Kriteria kerja KLB

• Kasus 1 : belum termasuk KLB


Kasus 1 ( Campak ) dikatakan KLB jika pada 4 minggu berturut-turut terdapat 5 kasus yang terjadi

• Kasus 2 : sudah termasuk KLB


Peningkatan kasus 2 kali lipat dari sebelumnya

• Kasus 3 : sudah termasuk KLB


Peningkatan kasus 2 kali lipat dari sebelumnya

• Kasus 4 : sudah termasuk KLB


Pada kasus dikata[kan adanya peningkatan yang cukup tajam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai