Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Menular Potensial KLB
dan Wabah
Wabah
kejadian berjangkitnya suatu Penyelidikan Epidemiologi
penyakit menular dalam
suatu kegiatan penyelidikan atau
masyarakat yang jumlah
survey yang bertujuan untuk
penderitanya meningkat secara
mendapatkan gambaran terhadap
nyata melebihi dari pada
masalah kesehatan atau penyakit
keadaan yang lazim pada waktu
secara lebih menyeluruh.
dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah
PERMENKES NO 1501 TAHUN 2010 DAN PERMENKES N0 2 TAHUN 2013
Tujuan PE
Faktor Risiko
Evaluasi 03 Mengetahui gambaran
epidemiologi
Program
KLB
Kesehatan
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran
Abstrak
Daftar Kepustakaan
Pendahuluan
Latar Belakang
Alasan perlu Dalam bab ini diuraikan latar belakang yang
dapat berisi tentang Gambaran masyarakat
dilaksanakannya
terutama yang berhubungan dengan kejadian
penyelidikan KLB. KLB, situasi penyakit penyebab KLB periode
sebelumnya, hal (situasi) apa yang
menyebabkan harus dilakukan PE
Tujuan dari penyelidikan KLB yang
dilaksanakan
• pembuktian laporan/ informasi
• evaluasi Program
TUJUAN
Metodologi
Menguraikan metoda atau cara-cara pelaksanaan
Place Your Picture Here
penyelidikan KLB, dan batasan operasional kasus.
• Desain studi yang digunakan
• Batas wilayah penyelidikan
• Jenis dan sumber data
• Definisi Operasional
• Penegakan Diagnosis
Misal : Pemeriksaan tanda/gejala klinis
Pemeriksaan Laboratorium
• Langkah Penyelidikan
Place Your Picture Here
HASIL PENYELIDIKAN
o
Place Your Picture Here
C Menurut jenis kelamin, peningkatan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Samigaluh II
sebagian besar pada laki-laki. Hal ini sesuai dengan penelitian serupa yang menyatakan bahwa
laki-laki mendominasi infeksi malaria5 . Faktor umur dan jenis kelamin pada umumnya tidak
mempengaruhi kejadian malaria. Penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki
maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa6 .
Perbedaan jumlah kasus menurut jenis kelamin dan umur dikarenakan perbedaan perilaku
antara laki-laki dan perempuan. Penduduk laki-laki pada waktu malam hari lebih sering
beraktivitas diluar rumah dibandingkan dengan perempuan. Penduduk laki-laki cenderung
mempunyai risiko lebih besar tergigit nyamuk vektor malaria bila dibandingkan dengan
penduduk perempuan yang lebih banyak tinggal di dalam rumah. Penelitian ini menunjukkan
sebagian besar kasus bekerja sebagai petani/berkebun. Ada jenis pekerjaan tertentu yang
merupakan faktor risiko untuk terkena malaria misalnya pekerjaan berkebun sampai menginap
berminggu-minggu atau kegiatan menyadap karet di hutan. Pekerjaan tersebut akan memberi
peluang kontak dengan nyamuk.
Kesimpulan dan Saran
contoh
Abstrak
Place Your Picture Here
Merupakan penjelasan
singkat yang
mencerminkan isi
laporan yang dibuat