Anda di halaman 1dari 30

BIODATA

MPI 2
Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Menular Potensial KLB
dan Wabah
TUJUAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum / Hasil Belajar

Peserta Mampu untuk Melakukan PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)


Penyakit menular potensial KLB dan Wabah

2. Tujuan Pembelajaran Khusus / Indikator Hasil Belajar

Peserta Mampu :
• Menjelaskan Prinsip Penyelidikan Epidemiologi KLB Penyakit Menular
Potensial KLB dan Wabah
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) Penyakit Menular Potensial KLB
dan Wabah
POKOK BAHASAN

01 PRINSIP DASAR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI


Pengertian, Kriteria, Penetapan, dan Prinsip Penyelidikan Epidemiologi

02 PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-Langkah Sistematis Penyelidikan Epidemiologi.
01
PRINSIP DASAR
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Pengertian
Penyakit Menular
Penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen Biologi,
antara lain Virus, Bakteri, Jamur, dan Parasit.

Cara
Penularan

2. Tular Vektor & Binatang


1. Menular Langsung
Pembawa Penyakit
Pengertian
KLB Keracunan Pangan
KLB Penyakit Menular Suatu kejadian dimana terdapat
Timbulnya atau meningkatnya dua orang atau lebih yang
kejadian kesakitan/kematian yang menderita sakit dengan gejala-
bermakna secara epidemiologis gejala yang sama atau hampir
pada suatu daerah dalam kurun sama setelah mengkonsumsi
waktu tertentu sesuatu dan berdasarkan analisis
epidemiologi, makanan tersebut
terbukti sebagai sumber
keracunan

Wabah
kejadian berjangkitnya suatu Penyelidikan Epidemiologi
penyakit menular dalam suatu kegiatan penyelidikan atau
masyarakat yang jumlah survey yang bertujuan untuk
penderitanya meningkat secara mendapatkan gambaran terhadap
nyata melebihi dari pada masalah kesehatan atau penyakit
keadaan yang lazim pada waktu secara lebih menyeluruh.
dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Kriteria Penetapan Daerah KLB

Timbulnya suatu Peningkatan kejadian Peningkatan kejadian


penyakit menular kesakitan terus-menerus kesakitan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan
tertentu yang selama 3 (tiga) kurun
periode sebelumnya dalam
sebelumnya tidak ada waktu dalam jam, hari kurun waktu jam, hari, atau
atau tidak dikenal pada atau minggu berturut- minggu menurut jenis
suatu daerah turut jenis penyakitnya. penyakitnya.
Kepala dinas kesehatan
Rata-rata jumlah kejadian
kabupaten/kota, kepala
Jumlah penderita baru dalam
periode waktu 1 (satu) bulan
kesakitan perbulan selama 1 dinas kesehatan
menunjukkan kenaikkan dua
kali atau lebih dibandingkan
KRITERIA (satu) tahun menunjukkan
kenaikkan dua kali atau lebih provinsi, atau Menteri
dengan angka rata-rata
jumlah per bulan dalam tahun
KLB dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian
dapat menetapkan
sebelumnya.
kesakitan perbulan pada daerah dalam keadaan
tahun berkutnya.
KLB, apabila suatu
Angka kematian kasus suatu daerah memenuhi salah
Terdapat dua orang atau
penyakit (Case Fatality Rate) Angka proporsi penyakit
lebih yang menderita sakit satu kriteria KLB.
dalam 1 (satu ) kurun waktu (Propotional Rate) penderita
dengan gejala-gejala yang
tertentu menunjukkan baru pada satu periode
sama atau hampir sama
kenaikkan 50 % atau lebih menunjukkan kenaikkan dua
setelah mengkonsumsi
dibandingkan dengan angka kali atau lebih disbanding
sesuatu dan berdasarkan
kematian kasus suatu satu periode sebelumnya
analisis epidemiologi,
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
makanan tersebut terbukti
dalam kurun waktu yang sama.
sebagai sumber keracunan.
sama.
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah

Penetapan suatu daerah dalam keadaan wabah dilakukan apabila situasi


KLB berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka,
dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka
kesakitan dan/atau angka kematian.
2. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya,
ekonomi, dan pertimbangan keamanan.
Jenis penyakit menular tertentu
yang dapat menimbulkan KLB/ wabah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1501/Menkes/ Per/X/2010

1. Kolera 10. Avian Influenza H5N1


2. Pes 11. Antraks
3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
5. Polio 14. Influenza A baru (H1N1)/ Pandemi
6. Difteri 2009
7. Pertusis 15. Meningitis
8. Rabies 16. Yellow Fever
9. Malaria 17. Chikungunya

Penyakit menular tertentu lainnya yang dapat menimbulkan KLB/wabah


ditetapkan oleh Menteri.
Kapan Penetapan KLB dicabut ?

Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri harus


mencabut penetapan daerah dalam keadaan KLB
berdasarkan pertimbangan keadaan daerah tersebut
tidak sesuai lagi dengan kriteria KLB.

APABILA DUA KALI MASA INKUBASI SUATU PENYAKIT TIDAK ADA LAGI KASUS/KEJADIAN
PENYAKIT YANG SAMA

11
Pengertian

Penyelidikan Epidemiologi
Suatu Kegiatan Penyelidikan atau Survey yang
Bertujuan untuk Mendapatkan Gambaran terhadap
Masalah Kesehatan atau Penyakit secara lebih
menyeluruh.
Tim Gerak Cepat (TGC)
TGC merupakan tim gerak cepat yang merupakan
komponen penting dalam upaya penanggulangan KLB
dan atau wabah, untuk itu aspek kecepatan sangat
menentukan baik kecepatan dalam turun kelapangan
untuk melakukan investigasi ditentukan oleh kepastian
tersedianya sumber daya (Man, Money ,Material,
Metode, Machine )
Prinsip Penyelidikan Epidemiologi

Tujuan PE

Pengkajian
Sistem 01 Mengetahui Besaran Masalah
Surveilans
yang ada
02 Mengetahui Gambaran Klinis Suatu
Penyakit
Penanggulangan
& Pencegahan

Faktor Risiko
KLB
Evaluasi
Program 03 Mengetahui gambaran epidemiologi
Kesehatan

04 Mengetahui Faktor Risiko dan


Etiologi
02
LANGKAH-LANGKAH
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-Langkah PE
01 Penerimaan informasi indikasi KLB 06 Penemuan Kasus

02 Penetapan KLB 07 Analisis Epidemiologi Deskriptif

03 Persiapan Turun Lapangan 08 Menentukan Sumber &


Cara Penularan

04 Verifikasi Diagnosis
09 Rekomendasi Penanggulangan

05 Penetapan Kasus 10 Pembuatan Laporan

11 Diseminasi Laporan
1. Penerimaan Informasi Indikasi KLB

KONFIRMASI AWAL KEBENARAN INFORMASI

Bersifat Tenang
Catat semua informasi
Lapor ke pimpinan
2. Konfirmasi KLB

Melebihi
Penggambaran Insidens
Pola Penyakit “Biasa”

Waspada
Populasi
kasus Berisiko
baru
3. Persiapan Turun Lapangan

ADMINISTRASI

Agenda kerja Rencana kerja analisis data

Transportasi Rencana komunikasi

Tim yang akan turun Lokasi Kerja

Konsep terjadinya penyakit Aspek lingkungan

Perjalanan Penyakit Kuesioner & Pengumpulan Data

Dinamika Penularan Analisis Data

TEKNIK
4. Penetapan Etiologi

Suspek
Probable
Kepastian Konfirmasi
Diagnosa

Hubungan Pemastian • Urutan frekuensi tertinggi


Epidemiologi Diagnosis sampai terendah dari gejala dan
Kasus Primer tanda penyakit.
Kasus Sekunder • Gejala dan atau tanda
patognomonis yaitu gejala dan
Kasus Tidak ada
tanda yang khusus untuk
penyakit tertentu
• Pertimbangan antara
sensitivitas dan spesifitas
5. Penetapan Kasus

 Suspek “Semua orang yang diare, demam,


• Gejala Kompatibel atau keram perut pada 8-10 Jan”
• Belum ada Konfirmasi Lab

 Probable “Semua pengunjung kantin pada 8


• Gejala kompatibel dan Januari dengan diare, demam,
terkait secara epidemiologis atau keram perut.”
• Belum Ada Konfirmasi Lab

 Konfirmasi
“Semua kasus probabel yang
• Bisa jadi mencakup gejala
Kompatibel dan Kaitan sampel fesesnya positif
Epidemiologis Salmonellosis”
• Konfirmasi lab
6. Penemuan dan Perekaman Data Kasus

1. Penemuan kasus secara aktif dengan


Tanda/Gejala Lab Demografi
menghubungi fasilitas kesehatan, No
Tanggal
Hasil
Timbul
laboratorium, tenaga kesehatan setempat, Kasus
Gejala Diare Muntah Demam Kultur Usia
Jenis
Kelamin
Feses
wilayah lain, dan mewawancarai pasien 1 22/10/19 Y Y Data Positif 19 L
belum
diambil
2. Membuat line listing, yang berisi ringkasan 2 25/10/19 T Y T Negatif 17 L

data mengenai kasus dalam situasi KLB. 3 22/10/19 T Y T Positif 23 P

4 27/10/19 Y ? ? Diprose 18 ?
Variabel yang wajib ada yaitu komponen s
definisi kasus, nama kasus atau nomor 5 23/10/19 T Y T Positif 21 L

identifikasinya, tanggal timbul gejala, usia, 6 21/10/19 Y Y Y Data 18 P


jenis kelamin. Variabel tambahan yaitu belum
diambil
pekerjaan, faktor risiko yang relevan.
7. Analisis Epidemiologi Desktriptif

 Waktu (kurva epidemi)


– Data ideal: kapan kasus terinfeksi?
– Praktiknya, kapan kasus mulai sakit?
 Tempat (spot map, shaded map)
– Data ideal: di mana kasus terinfeksi?
– Biasanya, di mana kasus tinggal, bekerja?
 Orang (tabel)
– Siapa yang terinfeksi?
– Pembilang dan penyebut
– Kesamaan apa yang dimiliki semua
kasus yang ada?
Usia (tahun) Pria Wanita Total
<1 10 14 24
1-4 18 25 43
15 - 29 33 60 93
30 - 49 57 52 109
50+ 23 26 49
Total 141 177 318
8. Menentukan Sumber dan Cara Penularan

 Common Source Epidemic ► Puncak Tunggal/Datar


– Sumber penyakit yang sama
– Contoh: Keracunan Pangan
 Propagated Epidemic ► Puncak Banyak Per Masa Inkubasi
– Penyebaran dari orang ke orang
– Contoh: Campak, Difteri
 Kombinasi (Common & Propagated)
– Dapat terjadi pada kasus yang mula-mula
terjadi karena satu sumber penularan,
kemudian kasus menularkan kepada anggota
keluarga yang lain tanpa ada kaitan dengan
sumber penularan yang sama sebelumnya
– Contoh: Muntaber

Diadaptasi dari: AFMC Primer on Population Health


9. Rekomendasi Penanggulangan

Rekomendasi A Tindakan Penanggulangan


Rekomendasi B Sumber infeksi, Sumber penularan, orang-orang
Rekomendasi C yang rentan

Tindakan Penanggulangan Tertentu


Dapat dimulai sedini tahap diagnosis kasus
Contoh: Pemberian globulin serum imun pada
anggota keluarga kasus Hepatitis A

Kontak dengan sumber pencemaran


Mencegah kontak dengan sumber sampai
sumber dapat dihilangkan

Penanggulangan sesuai kebutuhan situasi


Imunisasi, diagnosis dini, dan pengobatan
10. Pembuatan Laporan

Judul laporan

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran

Abstrak
Daftar Kepustakaan
11. Diseminasi Hasil PE

Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi


yang tepat dan beralasan

Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah;


kesimpulan dan saran harus dapat dipertahankan secara
ilmiah

Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis,


bentuknya sesuai dengan tulisan ilmiah (pendahuluan,
latar belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan,
dan saran)

Merupakan dasar ilmiah untuk mengambil tindakan

Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari aspek


legal, dan merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal
yang sama di masa datang
Kesimpulan
 Tujuan Penyelidikan Epidemiologi KLB Penyakit Menular dan Keracunan Makanan adalah
untuk Mengetahui Gambaran Epidemiologi KLB, Mengetahui Kelompok masyarakat yang
terancam penyakit KLB, Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyakit KLB, Mengetahui Sumber dan Cara Penularan Penyakitnya, dan
penanggulangannya

 Penanggulangan KLB untuk pencegahan, pengendalian dan pemberantasan yaitu dengan


melakukan : Pengendalian faktor risiko, Penanganan kasus dan Pengobatan Massal

 Langkah-langkah Penyelidikan Epidemiologi diantaranya : Identifikasi Etiologi , Sumber


dan Cara Penularan KLB, Analisis Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

 Data yang dianalisis pada penemuan kasus adalah Data Deskriptif Menurut WOT dan Data
Masa Inkubasi Penyakit

 Untuk menentukan Hipotesis/dugaan Sumber Penularan dilakukan kegiatan : Studi Analitik


dan Uji laboratorium
Penutup
Deteksi Dini dan Respon
90 Larger Control Opportunity

80
Deteksi Respon
70
JUMLAH KASUS

60

50

40

30 Small Control Opportunity

20

10
HARI
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40

Source :
Presentation Dr Angela-WHO WPRO
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai