Anda di halaman 1dari 61

KEWASPADAAN DINI DAN PE KLB

AGOES YUDI PURNOMO


Disampaikan dalam Workshop Surveilans Dalam Upaya Deteksi Dini Dan
Pengendalian Penyakit Potensial Klb
Di Dinkes Kabupaten Ngawi
8 November 2021
BIODATA
Nama : Agoes Yudi Purnomo, SKM, MPH
Pendidikan : AKL Yogyakarta 1994, FKM UNDIP 2001, FETP UGM 2010
Diklat teknis : TOT AMTC, BBPK Ciloto 2017
Pelatihan Tutor Jarak Jauh, BBPK Ciloto 2020
TOT Surveilans Epidemiologi, BBPK Ciloto 2020
Tenaga Pelatih Kesehatan, BBPK Ciloto 2021
Organisasi : PAEI, PAELI
Unit kerja : Dinkes Kabupaten Magetan
Riwayat melatih : Fasilitator AMTC, BBPK Ciloto 2019-2021
Alamat : RT 1 RW 3, Desa Baron, Magetan, Jatim
“Saya mendengar dan saya lupa,
Saya melihat dan saya ingat,
Saya melakukan dan saya mengerti..”
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
BAGI PETUGAS PUSKESMAS
Kompetensi seorang surveilans epidemiologi di Puskesmas
1. Menguasai konsep dasar surveilans epidemiologi
2. Melakukan manajemen data surveilans epidemiologi
3. Melaksanakan kewaspadaan dini KLB di wilayah Puskesmas
4. Melakukan langkah-langkah penyelidikan KLB
5. Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi dengan unit
pelayanan kesehatan yang berada di wilayahnya dan Puskesmas
yang berbatasan
6. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Tujuan
Pembelajaran
Umum (TPU)
Peserta mampu melakukan
penyelidikan epidemiologi
KLB penyakit menular
7
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian Penyelidikan
Epidemiologi
2. Melaksanakan Penyelidikan
Epidemiologi
3. Menyusun laporan Pelenyelidikan
Epidemiologi
8
1 Pengertian penyelidikan
Pokok epidemiologi KLB
Bahasan penyakit menular

2 Langkah-langkah
penyelidikan
epidemiologi KLB
PENGERTIAN DASAR
• Epidemiologi
• Variabel epidemiologi
• Endemis
• KLB
• Wabah
• Penyakit Potensial KLB
• Surveilans
• Pendekatan Epidemiologi
• Konsep sehat sakit
JENIS KEGIATAN TENAGA EPIDEMIOLOG KESEHATAN
PERMENPAN 17/2000

• Persiapan kegiatan Epidemiologi


• Melakukan Pengamatan Epidemiologi
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
• Melakukan Pencegahan dan Pemberantasan
• Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
• Membuat karya tulis ilmiah
• Membuat/menyusun buku pedoman/juknis/protap
• Mengembangkan teknologi tepat guna
POKOK BAHASAN

Pengertian 1
penyelidikan
epidemiologi KLB
penyakit menular
Penyelidikan Epidemiologi
Suatu kegiatan penyelidikan
atau survei yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran
terhadap masalah kesehatan
atau penyakit secara lebih
menyeluruh.
Kejadian Luar Biasa (KLB)
(Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No.1501/MENKES/PER/X/2010).
Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/ kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu.
KLB KERACUNAN PANGAN
KLB PENYAKIT MENULAR
Suatu kejadian dimana terdapat dua orang
atau lebih yang menderita sakit dengan
Timbulnya atau meningkatnya kejadian gejala-gejala yang sama atau hampir sama
kesakitan/kematian yang bermakna secara setelah mengkonsumsi sesuatu dan
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun berdasarkan analisis epidemiologi, makanan
waktu tertentu. tersebut terbukti sebagai sumber keracunan.
Pengertian
WABAH PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah Suatu kegiatan penyelidikan atau survei yang
penderitanya meningkat secara nyata bertujuan untuk mendapatkan gambaran
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada terhadap masalah kesehatan atau penyakit
waktu dan daerah tertentu serta dapat secara lebih menyeluruh.
menimbulkan malapetaka.
Kriteria & Penetapan KLB dan Wabah
Peningkatan kejadian Peningkatan kejadian kesakitan
Timbulnya suatu penyakit
kesakitan terus-menerus dua kali atau lebih
menular tertentu yang
selama 3 (tiga) kurun dibandingkan dengan periode Kepala dinas
sebelumnya tidak ada atau
waktu dalam jam, hari atau sebelumnya dalam kurun waktu
tidak dikenal pada suatu kesehatan
minggu berturut-turut jam, hari, atau minggu menurut
daerah kabupaten/kota,
menurut jenis penyakitnya. jenis penyakitnya.
kepala dinas
Rata-rata jumlah kejadian kesehatan
Jumlah penderita baru
kesakitan perbulan selama
dalam periode waktu 1
1 (satu) tahun provinsi, atau
(satu) bulan menunjukkan Menteri dapat
menunjukkan kenaikkan
kenaikkan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan KRITERIA KLB dua kali atau lebih menetapkan
dibandingkan dengan rata- daerah dalam
angka rata-rata jumlah per
rata jumlah kejadian
bulan dalam tahun
kesakitan perbulan pada keadaan KLB,
sebelumnya. apabila suatu
tahun berkutnya.
Angka kematian kasus suatu Terdapat dua orang atau daerah
Angka proporsi penyakit
penyakit (Case Fatality Rate) lebih yang menderita sakit memenuhi salah
(Propotional Rate)
dalam 1 (satu ) kurun waktu dengan gejala-gejala yang satu kriteria KLB.
penderita baru pada satu
tertentu menunjukkan sama atau hampir sama
periode menunjukkan
kenaikkan 50 % atau lebih setelah mengkonsumsi
kenaikan dua kali atau
dibandingkan dengan angka sesuatu dan berdasarkan
lebih dibanding satu
kematian kasus suatu penyakit analisis epidemiologi,
periode sebelumnya dalam
periode sebelumnya dalam makanan tersebut terbukti
kurun waktu yang sama.
kurun waktu yang sama. sebagai sumber keracunan.
TUJUAN PENYELIDIKAN
KLB
1 2 3 4

Memastikan Menggambarkan Mengidentifikasi Memberikan


terjadinya KLB variabel orang, penyebab penyakit, rekomendasi tindakan
tempat & waktu sumber penyebab, cara penanggulangan dan
penularan. pengendalian.
Mengidentifikasi
populasi rentan &
terpapar
POKOK
BAHASAN

Langkah-langkah 2
penyelidikan
epidemiologi KLB
1 Persiapan
2 Memastikan/menegakkan
diagnosa KLB
Langkah 3 Menggambarkan karakteristik
Penyelidikan epidemiologi KLB
Epidemiologi 4 Melakukan kegiatan pencegahan
& penanggulangan

5 Menyampaikan rekomendasi
penanggulangan lanjutan
1
PERSIAPAN
“TGC yang
terlatih sangat
menentukan
keberhasilan
penyelidikan
KLB”
Kuesioner, Form PE, Pedoman PE
“Peralatan laboratorium
pengambilan spesimen”.
Alat pelindung diri (APD) untuk proteksi
dari penyakit

23
2

Menegakkan Diagnosa
KLB melalui pemeriksaan
klinis, laboratorium serta
definisi kasus yg jelas.

24
3
Deskripsi: karakteristik
epidemiologi OTW
Gambaran Epidemiologi KLB menurut:
Orang (karakteristik) 7

Tempat (lokasi KLB)


Waktu kejadian (kapan kejadiannya)
Tindakan Pencegahan &
Penanggulangan KLB
4

“Penanggulangan sedini
mungkin, pengobatan/
pencegahan yang tepat,
LP & LS terkait”.

27
5 LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB

Pendahuluan ( Latar Belakang dan Tujuan)

Hasil Penyelidikan KLB

Upaya Penanggulangan KLB

Kesimpulan

Saran & Rekomendasi ( Rencana Tindak Lanjut)


Pengendalian and Pencegahan
Skala Prioritas Dalam Melakukan Investigasi dan Penanggulangan (Control)
Wabah Berdasarkan Sumber, Cara Penularan, dan Agen Penyebab

Sumber/Cara Penularan

Diketahui Tidak Diketahui

Investigasi + Investigasi +++


Diketahui
Agen Control +++ Control +
Penyebab
Investigasi +++ Investigasi +++
Tidak Diketahui
Control +++ Control +
KURVA EPIDEMI
(EPIDEMIC CURVE)
GAMBARAN PERJALANAN KLB BERDASARKAN WAKTU

1. Kurva Epidemi
Gambar perjalanan suatu letusan, berupa histogram dari jumlah kasus berdasarkan
waktu timbulnya gejala pertama
2. Perjalanan Wabah
Kurva menanjak  jumlah kasus semakin bertambah, KLB memuncak, akan muncul
kasus-kasus baru.
Puncak kurva sudah dilalui: kasus yang terjadi akan berkurang, KLB kemungkinan
akan segera berakhir.
3. Mencari Periode Pemaparan
Penting menanyakan sumber letusan.
1. KURVA EPIDEMI
1. Memberikan petunjuk tentang agen infeksi dan masa inkubasi;
2. Mengisyaratkan besarnya masalah dan perjalanan waktu outbreak;
3. Menunjukkan pola penyebaran (yakni, sumber bersama, kontinu, atau propagasi);
4. Menunjukkan posisi populasi berisiko dalam perjalanan waktu epidemi;
5. Dapat dilakukan stratifikasi menurut tempat (tempat tinggal, tempat kerja, sekolah),
atau karakteristik individu (umur, gender, ras, dan sebagainya), sehingga
memungkinkan peneliti untuk mempelajari variasi onset menurut tempat dan
karakteristik orang;
6. Membantu peneliti dalam melakukan monitoring dan evaluasi;
7. Memberikan petunjuk tambahan (misalnya, adanya outlier).
MEMBUAT KURVA EPIDEMI

Untuk membuatnya dibutuhkan informasi


tentang waktu timbulnya gejala pertama.
Tanggal timbulnya gejala pertama
Jam timbulnya gejala pertama, untuk masa
inkubasi sangat pendek
CARA MENGARTIKAN KURVA EPIDEMI

• Pertimbangkan bentuknya.
• Bentuknya ditentukan oleh: cara penularan & periode
pemaparan

Kurva Epidemi :
• Common source (point source)
• Continuous common source
• Propagated source
COMMON SOURCE (POINT SOURCE)
Terjadi jika agen penyebab ditularkan kepada orang-orang yang terjangkit dari sumber
yang sama pada saat yang sama, selama periode waktu yang terbatas (pendek), biasanya
selama satu masa inkubasi, biasanya terjadi pada satu tempat. Bentuk kurva ini umumnya
meningkat dengan tajam dan memiliki puncak yang tegas, disusul dengan penurunan
secara gradual.
CONTINUOUS COMMON SOURCE
Terjadi jika sumber outbreak terus terkontaminasi, individu rentan terus terpapar
sumber tersebut, sehingga penularan terus berlangsung. Paparan terhadap sumber
infeksi yang berkepanjangan bisa berlangsung lebih dari satu masa inkubasi.
PROPAGATED SOURCE
Terjadi jika sebuah kasus penyakit berperan sebagai sumber infeksi bagi kasus-
kasus berikutnya, dan kasus-kasus berikutnya berperan sebagai sumber infeksi bagi
kasus berikutnya lagi, bisa terjadi pada berbagai tempat.
3. MENCARI PERIODE PEMAPARAN
Pada point source epidemic -- penyakit dan masa inkubasi diketahui,
kurva epidemi dapat digunakan untuk mencari periode pemaparan --
penting menanyakan sumber letusan

Caranya:
1. Cari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan rata-rata
2. Tentukan puncak letusan atau kasus median, hitung mundur satu
masa inkubasi rata-rata, catat hasilnya
3. Mulai dari kasus paling awal, hitung mundur masa inkubasi
terpendek, catat hasilnya
METODE MINIMUM-MAXIMUM
• Epidemi mulai 24 maret dan berakhir pada 5 april
• Lama epidemi 12 hari
• Masuk dalam kisaran masa inkubasi penyakit tertentu (ex :
tifoid 7-21 hari, mean 14 hari)
• Kasus pertama terpapar > 7 hari sebelumnya yaitu tgl sebelum
17 maret (Masa inkubasi tifoid terpendek 7 hari)
• Kasus terakhir terpapar sebelum 14 maret (masa inkubasi
terpanjang 21 hari)
• Hipotesis : paparan terjadi antara 14-17 Maret
3. MEMBUAT ESTIMASI AWAL PAPARAN PADA COMMON
SOURCE DENGAN METODE MINIMUM-MAXIMUM
21 hari
16
14 hari
14
12
10
8
case
6
4
2 7 hari

0 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

date
CARA LAIN
• Tentukan rerata masa inkubasi (tifoid 14 hari)
• Tentukan kasus median (kasus ke 41 secara kronologis
dari 81 kasus)
• Hitung ke belakang rerata masa inkubasi
• Hipotesis : paparan diduga tgl 15 Maret
MENCARI MASA INKUBASI
Waktu antara masuknya agen penyakit sampai
timbulnya gejala pertama
• Cara menghitung masa inkubasi
• Contoh: 45 orang siswa SMA X dilaporkan oleh petugas
Puskesmas Y menderita diare, mual-mual, pusing, demam,
dan keringat dingin setelah menghadiri acara pentas seni pada
tanggal 18 Nopember 2013, pukul 13.00 WIB. Saat
timbulnya gejala pertama adalah sebagai berikut:
Tanggal Pukul Jumlah Kasus
18 Nopember 16.00 1 orang
18 Nopember 17.00 3 orang
18 Nopember 18.00 4 orang
18 Nopember 19.00 5 orang
18 Nopember 20.00 8 orang
18 Nopember 21.00 10 orang
18 Nopember 22.00 7 orang
18 Nopember 23.00 4 orang
18 Nopember 24.00 2 orang
19 Nopember 01.00 1 orang

1. Buatlah kurva epideminya.


2. Tentukan masa inkubasi terpendek, terpanjang, dan median masa inkubasi?
BERDASARKAN FILE EXCEL (LATIHAN)

• Buatlah tabel gejala klinis


• Buatlah gambaran Epidemiologi menurut Orang (Karakteristik), Tempat
dan Waktu
• Buat Kurva Epidemik
• Hitung Attack Rate per jenis makanan
LATIHAN
MENYUSUN
LAPORAN KLB
MELAPORKAN GEJALA KLINIS SUATU KLB
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI SUATU KLB (OTW)
LAPORAN ATTACK RATE TIAP JENIS MAKANAN
EPIDEMIOLOGI ANALITIK

• Mengapa dilakukan penelitian epidemiologi?


• Apa perbedaan epidemiologi deskriptif dan epidemiologi
analitik?
• PE KLB umumnya dilakukan epidemiologi deskriptif,
mengapa perlu dilakukan penelitian epidemiologi analitik?
EPIDEMIOLOGI ANALITIK

•Cross sectional
•Case control
•Cohort
MELAKUKAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
(JIKA MEMUNGKINKAN)
PENTING DIINGAT
• KLB tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang belum dikenal atau penyakit yang tidak mendapat
perhatian karena dampaknya belum diketahui.

Pseudo epidemic (KLB palsu), terjadi karena:


• Jumlah kasus yang dilaporkan melebihi jumlah yang diharapkan, kelebihan ini tidak selalu menunjukkan
adanya wabah.
• contohnya:
• Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
• Adanya cara diagnosis baru
• Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
• Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
• Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan
• Contoh : wisata bencana
Mindset berbeda
memberikan hasil
yang berbeda pula
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai