Zoonosis dengan
PendekatanTIM One Health
Penyusun
Tanggal 27 Juli
2022
Indikator
Setelah mengikuti mata
Hasil pelatihan ini peserta dapat:
Belajar
Menjelaskan dasar-dasar investigasi KLB/Wabah
01 zoonosis dengan pendekatan One Health
02 Melakukan Langkah-langkah
investigasi
04 Studi kasus
Apa yang anda lakukan?
Apakah dalam satu bulan ini Saudara
melakukan Investigasi ?
01 Dasar-Dasar Investigasi KLB/Wabah
Pengertian Investigasi
MATERI POKOK 2
Persiapan pengetahuan
penyakit, perlengkapan, alat,
bahan, Quesioner/cheklist
Hal-hal yang perlu di
persiapkan Administrasi
sebelum investigasi SPT, Surat menyurat SPPD
Koordinasi
Petugas lapangan, lintas sektor, masyarakat
2. Penetapan atau memastikan KLB/Wabah
Bertambahnya kesadaran
Adanya penyakit lain dengan gejala penduduk untuk berobat.
yang serupa
Bertambahnya jumlah
Adanya cara-cara diagnosis
penduduk yang
baru.
rentan
.
3. Menetapkan definisi kasus
kriteria/gejala untuk menentukan apakah
orang/hewan harus diklasifikasikan sakit atau tidak
(kasus atau non kasus)
Mengapa unit
epidemiologi
penting
4. Unit epidemiologi
❖ Umumnya :
– Manusia berdasarkan individu
– Hewan berdasarkan individu/peternakan untuk hewan
besar atau kandang untuk hewan kecil.
4. Identifikasi Kasus
Peta
Wawancara🡪 Probbing Meminta warga masyarakat
Semi struktur interview membuat peta desa yang berisi
Struktur interview lokasi kasus dan kemungkinan faktor
risiko
Transect walk
Skoring teknik
Observasi lapangan
Mengidentifikasi penyakit
yang ada di desa
Pertanyaan utama tahap pengumpulan data
KLB/wabah (Quesioner)
Manusia : Hewan :
• Data populasi hewan (spesies, jumlah hewan)
• Alamat • Data usaha peternakan (rakyat/komersial) pasar
• Data demografi (umur, jenis kelamin, ras, hewan, pengumpul hewan, tempat usaha
dan pekerjaan) pengolahan produk asal hewan
• Data klinis (tanda, gejala, riwayat • Data klinis (tanda dan gejala klinis)
perjalanan penyakit, komplikasi, • Riwayat penyakit (awal penyakit muncul, spesies
pengobatan yang sudah didapat, dan hewan yang terserang penyakit, sifat penyakit
akut, subakut, atau kronis: penyakit kontagius
lain-lain) atau non kontagius)
• Faktor risiko harus dibuat khusus untuk • Riwayat vaksinasi dan pengobatan hewan
tiap penyakit • Luas cakupan wabah Kemungkinan sumber
• Identifikasi kontak kasus, selama 24 jam penyakit dan lokasi asal Faktor risiko
• Manajemen pemeliharaan hewan (intensif/semi
terakhir (waktu kontak terakhir) : intensif/ ekstensif, manajemen pakan,biosekuriti
– jenis kontak dan lain-lain)
– lama
– frekuensi kontak
KUISIONER
TAENIASIS/SISTISERKOSIS DI INDONESIA
Pentingnya Hasil uji laboratorium
Konfirmasi Kasus
Diagnosa yang tidak tepat
Memastikan dapat berdampak terhadap
langkah penting dalam Diagnosa tepat
KLB/wabah penanganan KLB/wabah
Memastikan dan yang
mengidentifikasi KLB/wabah. kurang tepat.
Menentukan Karakteristik
.
agen penyakit virus
dilakukan sedini mungkin dan memperbaharuinya setiap kali ada tambahan data.
Analisis deskriptif
Curva Epidemi laporan suspek PMK
• Variabel waktu di kabupaten Deliserdang
83
– diperlukan untuk mengetahui
kapan mulai KLB/wabah, kapan
berakhir, periode paparan, 33
terpanjang,
07/05/2022 08/05/2022 09/05/2022
Kunci Pembelajaran:
Propagated epidemic
• Naik dan turun ke tingkat yang
8
berbeda setelah mencapai
7
puncak yg pertama
6 • Penularan masih berlanjut tetapi
Jumlah kasus baru
5 tidak dihentikan.
4
• Interpretasi bergantung pada
lembah dan jumlah puncak serta
3
tren
2 • Contoh Brucellosis pada
1 sapi
0
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11
8 12 13
Hari kejadian
Kasus baru
Variabel tempat
• Identifikasi luasnya wilayah yang terserang
dan pengelompokkan atau pola lain yang
memberikan petunjuk tentang penyebab.
• Penyajian variable : spot map atau area map.
– Spot map adalah peta menggambarkan tempat
para penderita tinggal ataupun bekerja, atau
kemungkinan terpapar.
– Dalam spot map, dianalisis pola penyebaran
kasus penyakit, mungkin disebabkan oleh sumber
air, aliran angin, ataupun jaraknya dari rumah
makan atau toko bahan makanan.
– Area map adalah menggambarkan penyebaran
penyakit pada batas/luas wilayah dengan
menggunakan warna pada area tertentu.
– Biasanya area map dibedakan pada tinggi atau
rendahnya insidens penyakit.
Variabel orang/hewan
Dapat diuji/dibuktikan
Definisi 02 Hipotesis harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat
Hipotesis adalah sesuatu yang
dianggap benar untuk sebuah
01 diuji, dan hasil pengujiannya dapat
alasan atau pengutaraan memberikan jawaban yang jelas
pendapat (teori, proposisi, dan tentang benar/tidaknya hipotesis itu
sebagainya) meskipun
kebenarannya masih harus
dibuktikan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). 04 Pengembangan hipotesis
. secara
bersamasama
Dalam hal Investigasi Outbreak maka lintas sektor
hipotesis akan menyebutkan bahwa
faktor risiko tertentu dianggap benar 03
terkait dengan kejadian penyakit.
Tahapan kegiatan dalam membuat hipotesis:
• dilakukan dengan membandingkan manusia/hewan dengan dan tanpa penyakit (studi kasus-kontrol)
atau manusia/hewan dengan atau tanpa paparan (penelitian kohort).
• dinilai dengan metode :
– Membandingkan hipotesis dengan fakta yang ada
– analisis epidemiologi untuk mengkuantifikasikan hubungan dan menyelidiki peran kebetulan
Kegagalan hipotesis
• Hipotesis itu mungkin salah, atau hipotesis itu mungkin benar tapi dirumuskan secara
buruk
• pengujiannya mungkin tidak benar (valid) atau tidak memadai atau dilakukan secara
buruk
• bukti yang diperlukan tidak tersedia.
h. Rekomendasi hasil investigasi KLB/Wabah
• Rekomendasi bersifat spesifik dan jelas
• Ditujukan agar penanggulangan KLB/wabah dapat ditangani dengan baik,
cepat, efisien dan efektif dengan cara memutus mata rantai penyebaran
penyakit.
• Melibatkan lintas sektor.
• Komunikasi risiko sangat penting untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat maupun pemegang kebijakan agar kebijakan yang dilakukan
sesuai sasaran
MATERI POKOK 3:
Penanggulangan KLB/Wabah zoonosis dengan
pendekatan One Health
Berikut data surveilans kasus rabies di Kabupaten Sukajaya tahun 2015-2021, dimana
daerah tersebut banyak dipelihara anjing untuk keperluan berburu ke hutan dan sudah
jarang ditemukan adanya anjing yang berkeliaran di jalanan.
Tabel 1. Kasus GHPR di Kabupaten Sukajaya Tahun 2015-2021
Pertanyaan :
1. Apakah telah terjadi KLB pada tahun 2021?
2. Sebagai petugas surveilans dinas kesehatan, apa yang seharusnya dilakukan?
Kasus 2
Dilaporkan adanya kasus kematian pada ayam kampung, populasi ayam dilokasi
tersebut 100 ekor, kematian 5 ekor dalam 1 minggu. Umumnya tingkat kematian di
peternakan tersebut 5-10%.
Berdasarkan data dinas peternakan telah terjadi kasus penurunan produksi telur sebesar 60%
pada ayam petelur dari populasi 1000 ekor.
Informasi terjadi penurunan produksi telur juga dilaporkan di beberapa kandang pada lokasi
yang berdekatan, namun tidak ada informasi jumlah penurunannya
Pertanyaan :
1. Apa yang Anda lakukan saat mendapatkan laporan kasus yang meningkat?
2.Apa penyebab penurunan produksi telur, serta faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit tsb?
Studi kasus 1-Rabies
1. Berindikasi KLB
2.Memenuhi dasar2 investigasi
koordinasi, kolaborasi