Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN INVESTIGASI WABAH UTS jumlah penderitanya meningkat secara nyata

melebihi dari pada keadaan yang lazim pada


11 Nov 2020
waktu dan daerah tertentu serta dapat
PENGANTAR INVEST. WABAH menimbulkan malapetaka

Definisi Wabah Kejadian Luar Biasa (KLB), adalah timbulnya


atau meningkatnya kejadian kesakitan
KBBI, 1989 dan/atau kematian yang bermakna secara
Wabah berarti penyakit menular yang epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun
berjangkit dengan cepat, menyerang waktu tertentu, dan merupakan keadaan
sejumlah besar orang di daerah yang luas. yang dapat menjurus pada terjadinya wabah

Dep.Kes RI Dirjen. P2MPLP, 1981 letusan (outbreak)>> kejadian luar biasa (KLB
= unusual event)>> Wabah
Wabah adalah peningkatan kejadian
kesakitan atau kematian yang telah meluas Di Indonesia:
secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun o Outbreak: kontaminasi pangan di
daerah terjangkit daerah setempat kalo tidak
Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang sanggup menangani disebut KLB
wabah penyakit menular o wabah: Covid-19 dan flu burung
o KLB: DBD (1998) dianggap KLB
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu bukan wabah agar tidak menimbulkan
penyakit menular dalam masyarakat yang kepanikan. Ada pertimbangan
jumlah penderitanya meningkat secara nyata ekonomi, dll. Karena kalau dianggap
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada wabah, seluruh pembiayaan di
waktu dan daerah tertentu serta dapat tanggung pemerintah.
menimbulkan malapetaka o pernyataan wabah: o/ Menteri
Benenson, 1985 Kesehatan
o pernyataan KLB: o/ Kepala Daerah
Wabah adalah terdapatnya penderita suatu Setempat/Kepada DinKes Prov/Kota
penyakit tertentu pada penduduk suatu
daerah, yang nyata melebihi jumlah yang Penetapan KLB
biasa Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010
Last 1981 1. Timbulnya suatu penyakit menular
Wabah adalah timbulnya kejadian dalam tertentu sebagaimana dimaksud dalam
suatu masyarakat, dapat berupa penderita Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau
penyakit, perilaku yang berhubungan dengan tidak dikenal pada suatu daerah.
k'esehatan, atau kejadian lain yang 2. Peningkatan kejadian kesakitan terus
berhubungan dengan kesehatan, yang menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa dalam jam, hari atau minggu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya.
Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010 Ex: week 8 = 5 kasus
Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu week 9 = 10 kasus
yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya week 10= 15 kasus
Penanggulangannya 3. Peningkatan kejadian kesakitan 2x kali
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu atau lebih dibandingkan dengan periode
penyakit menular dalam masyarakat yang sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari
atau minggu menurut jenis penyakitnya.
Ex: week 2-7 tiap minggu dilaporkan PATOFISIOLOGI WABAH
diare 10-13 kasus
Kondisi Umum Rawan Wabah
week 8 = 26 kasus
1. Jumlah penderita baru dalam periode  Terdapatnya individu rentan dan
waktu 1 (satu) bulan menunjukkan terpapar dlm jumlah yg cukup.
kenaikan 2x kali atau lebih dibandingkan
 Masuknya agen baru ke suatu
dengan angka rata-rata per bulan dalam wilayah atau meningkatnya dosis atau
tahun sebelumnya. virulensi agen yg sudah lama ada
2. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per
bulan selama 1 (satu) tahun  Ada cara penularan yg efektif antara
menunjukkan kenaikan 2x kali atau lebih sumber dengan host yg rentan
dibandingkan dengan rata-rata jumlah Triad Epid (John Gordon)
kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
3. Angka kematian kasus suatu penyakit
(Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian
kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
4. Angka proporsi penyakit (Proportional
Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.

Skala Prioritas Dalam Melakukan Investigasi Faktor Agen


dan Penanggulangan (Control) Wabah o Masuknya agen baru
Berdasarkan Sumber, Cara Penularan, dan o Masuknya agen baru
Agen Penyebab o Berubahnya agen lama
o Agen lama dng cara infeksi baru
Sumber/Cara Penularan
o Meningkatnya dosis
o Meningkatnya virulensi
Diketahui Tidak
o Meningkatnya waktu pemaparan
Diketahui
o Infeksi dng multiple pathogen

Agen Diketahui Investigasi + Faktor


Investigasi Host
+++
Penyebab
o Kelompok yang sangat rentan bertambah
Control +++ Control +
o Perpindahan kelompok rentan ke wilayah
endemik
Tidak Investigasi +++ Investigasi +++
o Meningkatnya kerentanan
Diketahui
o Perilaku berisiko
Control +++ Control +
Faktor transmisi

o Adanya vector baru


o Cara penyebaran baru • Malaria
• Avian Influenza H5N1
Penurunan Daya Tahan Host
• Antraks
o Umur kurva U terbalik
• Leptospirosis
o Nutrisi tidak cukup
• Hepatitis
o Penyakit
• Influenza A baru (H1N1)
o Penggunaan antibiotik & obat • Meningitis
o Gaya hidup/kebudayaan • Yellow Fever
o Keturunan • Chikungunya
Infektifitas& Virulensi Agen Penyakit Infeksi Agent biologi
o Kemampuan bermutasi Penyakit Non Infeksi Agent Non Biologi
o Kemampuan menimbulkan resistensi (Fisik, kimia, nutrisi, radiasi, dll)
o Kemampuan untuk ditularkan dengan
cara baru Penyakit:

Infektivitas: kemampuan A menginfeksi • Water washed diesease : scabies,


(masuk) H trachoma, dll
• Faecal-oral diseases : amubiasis,
Patogenesis: kemampuan A bikin H sakit kolera, typhoid, dll
• Soil mediated infection dieseases:
Virulensi: Kemampuan A made severity H
ascariasis, trichuriasis, dll
Environment yang menguntungkan Agent • Diseases of water contact :
schistosomiasis, guinea worm
o Bencana alam
• Food borne diseases : food
o Perubahan iklim
poisoning, campylobacter, trichinosis, dll
o Kerusakan lingkungan • Infekction of skin rashes: varicella,
o Pembukaan lahan baru smallpox, monkeypox
Environment yang merugikan Agent • Respiratory infection : ARI,
measles, diptheriae, dll
o Bencana alam • Leprosy
o Kepadatan penduduk • Diseases transmitted via body
o Kerusakan lingkungan fluid : Gonorhea, HIV, syphilis, dll
o Perubahan lingkungan (perjalanan dr • Insect Borne Diseases : malaria,
wilayah non endemik ke wilayah DHF, filariasis, dll
endemik) • Ectoparasite zoonosis : typhus,
Rocky mountain spotte fever, dll
PENYAKIT BERPOTENSI MENIMBULKAN
• Domestic zoonosis : rabies,
WABAH
antrax, brucellosis, dll
Jenis Penyakit • Tipe Epidemik

• Kolera Epidemic/Outbreaks
• Pes
• Common source epidemic (Point and
• DBD
Extended Source epidemic): berasal dari
• Campak
satu atau multiple sumber yang sama
• Polio
• Propagated epidemic :
• Difteri
memungkinkan penularan langsung
• Pertusis
• Rabies
Etiologi Gejala Masa Prevalensi Masa Cara CFR
orang ke orang (person to person Inkubasi Penularan Penularan
TBC Batuk, 4-12 Tinggi Selama ada Droplet Rendah
contact) betuk minggu tuberkel
berdarah aktif
Salmonela Ganggu 6-48 jam Tinggi 1-2 minggu Faecal oral Rendah
Karakteristik dari Penyakit Epidemik an
saluran
pencern
• Masa Laten : waktu antara infeksi aan
Kolera Diare 1-5 hari Tinggi Selama Faecal-oral Tinggi
permulaan hingga awal dari sangat Hebat masih diare
adan
infeksius Muntah

• Masa Inkubasi : waktu antara


Tetanus Kejang 5-14 hari Rendah Tidak - Rendah
infeksi permulaan hingga gejala pertama terjadi
penularan
(onset klinis) orang ke
orang
• Masa Penularan: Masa dimana Campak Rash 10-20 sedang Stadium Droplet Rendah
hari erupsi (1 mg
seseorang dapat menularkan setelah
sakit)
penyakitnya pada orang lain (infeksius)

Bila terdapat epidemic karakteristik penyakit LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI


yang perlu diketahui WABAH

• Etiologi Cara Mengungkapkan Wabah


• Gejala Klinis
• dideteksi dari analisis data
• Masa latent
surveilans rutin
• Masa inkubasi
• adanya laporan petugas, pamong
• Masa penularan
ataupun warga yang cukup perduli
• Cara penularan
• Prevalensi Alasan menyelidiki kemungkinan wabah
• Insidens
• Komunikabilitas • Mengadakan penanggulangan dan
• Reproduction rate pencegahan
• Epidemiologi • Kesempatan mengadakan penelitian dan
• Severity pelatihan
• Hospitalization Rate • Pertimbangan Program
• CFR • Kepentingan Umum, Politik dan Hukum

Masa Inkubasi Penyakit Langkah-Langkah Investigasi KLB (8 Langkah)


Penyebab Gejala Masa Masa Cara
Inkubasi Penularan Penularan 1. Memastikan terjadinya KLB
Salmonela Gangguan saluran 6-48 jam 1-2 mg Faecal-oral

Kolera
pencernaan
Diare Hebat adan 1-5 hari Selama Faecal-oral
2. Menegakkan atau Memastikan Diagnosis
Muntah masih
diare 3. Menghitung jumlah kasus/angka insidens
E Coli Gangguan saluran 6-36 jam Selama Faecal-oral
pecernaan masih yang tengah berjalan
diare
Rabies Meningismus,
photopobia,
10 hari- 1
tahun
Selama
sakit
Direct
(gigitan)
4. Menggambarkan karakteristik KLB
hidropobia dan
gannguan saraf 5. Mengidentifikasikan Sumber dari
otonom
Malaria Demam 8-29 hari Selama
sakit
Vektor Penyebab Penyakit dan Cara
TBC Batuk, betuk
berdarah
4-12
minggu
Selama
ada
Droplet
Penularannya
tuberkel
aktif 6. Mengidentifikasikan Populasi yang
Pertusis Batuk 7-14 hari 3 minggu Droplet
Tetanus Kejang 5-14 hari Tidak
terjadi
- Mempunyai Peningkatan Risiko Infeksi
penularan
orang ke 7. Melaksanakan Tindakan Penanggulangan
orang
Campak Rash 10-20 hari Stadium
erupsi (1
Droplet 8. Laporan Penyelidikan Kejadian Luar Biasa
mg setelah
sakit)
Langkah-Langkah Investigasi KLB (10>>13
Langkah)

1. Persiapan Investigasi di Lapangan


2. Memastikan adanya Wabah • penyakit/ kondisi lain data
3. Memastikan diagnosis setempat yang tersedia
4. Membuat definisi kasus (a) • Bila data lokal tidak ada, dapat
5. Menemukan dan menghitung Kasus digunakan rate dari wilayah di dekatnya
(b) atau data nasional
6. Melakukan Epidemiologi deskriptif • dilaksanakan survei di masyarakat
(waktu, tempat, orang) untuk menentukan kondisi penyakit yang
7. Membuat hipotesis biasanya ada.
8. Menilai hipotesis (penelitian analitik:
Pseudo Epidemik (Wabah Semu)
kohort dan kasus-kontrol)
9. Memperbaiki hipotesis (8) Bila jumlah kasus yang dilaporkan melebihi
10. Membandingkan penelitian dan jumlah yang diharapkan, kelebihan ini tidak
mengadakan penelitian tambahan selalu menunjukkan adanya wabah.
(lab. dan lingkungan) (8)
11. Melaksanakan penanggulangan dan • Perubahan cara pencatatan dan
pencegahan pelaporan penderita
12. Membuat atau memperbaiki sistem • Adanya cara diagnosis baru
surveilans • Bertambahnya kesadaran penduduk
13. Melaporkan hasil investigasi (10) untuk berobat
• Adanya penyakit lain dengan gejala
Langkah 1: Persiapan Investigasi di Lapangan yang serupa
• Bertambahnya jumlah penduduk yang
tiga kategori:
rentan
• Investigasi (pengetahuan ilmiah yang
Pembuktian Adanya Wabah
sesuai, perlengkapan dan alat)
• administrasi (prosedur administrasi) 1. Penyakit Endemis yang tidak
• Konsultasi (peran masing-masing dipengaruhi oleh musim
petugas yang turun ke lapangan) • Dapat dilihat dari rata-rata
penderitanya setiap bulan pada
LANGKAH 2: PEMASTIAN WABAH
tahun-tahun yang lalu
Langkah 2: Pemastian Kejadian Wabah • Mencari ambang wabah (Epidemic
threshold)
• Menentukan apakah jumlah
kasus yang ada sudah melampaui
ET =rata 2 jumlah penderita +2 SE
SD
jumlah yang diharapkan SE=
√N
• Dilakukan dengan
mean jumlah penderita pada waktu-
membandingkan jumlah yang ada saat
waktu yang lalu, ditambah dengan 2 x
itu dengan jumlahnya beberapa
SE
minggu atau bulan sebelumnya, atau
 Bila suatu saat jumlah penderita
dengan jumlah yang ada pada periode
melebihi garis ambang ini, maka
waktu yang sama di tahun-tahun
keadaan tersebut dinyatakan
sebelumnya
sebagai wabah
Sumber Informasi
2. Penyakit Endemis yang bersifat
Sumber informasi bervariasi bergantung pada musiman
situasinya:
• Bila pola penyakit yang berjangkit itu
• penyakit yang harus dilaporkan dipengaruhi oleh musim, maka jumlah
catatan hasil surveilens penderita yang diharapkan adalah
sebanyak penderitanya di musim yang pencernaan (gastrointestinal),
sama tahun yang lalu atau jumlah sesudah memakan makanan yang
paling tinggi yang pernah terjadi pada sama
musim-musim yang sama di tahun 2. Hasil penyelidikan epidemiologi
yang telah silam menunjukkan makanan sebagai
• Mencari ambang wabah mingguan sumber penularan
atau bulanan sehingga tercermin
Perkecualian diadakan untuk keracunan
variasinya berdasarkan musim, baru
akibat toksin (racun) Clostridium botulinum
kemudian ditentukan apakah kejadian
atau akibat bahan-bahan kimia, didapatkan
yang sedang dihadapi memang lebih
seorang penderita sudah dianggap suatu
tinggi daripada yang diharapkan
letusan.
• Buat kurva minimum-maksimum,
wabah= melebihi kurva maksimum, 2x LANGKAH 3: MEMASTIKAN DIAGNOSIS
meningkat= signifikan
Langkah 3: Memastikan Diagnosis
3. Penyakit yang tidak endemis
• Tujuan :
• Dibutuhkan data tentang waktu 1. untuk memastikan bahwa masalah
penyakit tersebut biasa ditemukan tersebut telah didiagnosis dengan
dan berapa banyak penderitanya. patut
Dengan membandingkan hal ini akan 2. untuk menyingkirkan kemungkinan
dapat ditentukan apakah kejadian kesalahan laboratorium yang
yang diharapkan itu di luar kebiasaan menyebabkan peningkatan kasus
yang berlaku yang dilaporkan
• Semua temuan klinis harus disimpulkan
Kriteria Untuk Menentukan KLB
dalam distribusi frekuensi
1. Timbulnya suatu penyakit menular Distribusi ini penting untuk
yang sebelumnya tidak ada atau tidak menggambarkan spektrum penyakit,
dikenal di suatu daerah menentukan diagnosis, dan
mengembangkan definisi kasus
2. Adanya peningkatan kejadian
• kunjungan terhadap satu atau dua
kesakitan atau kematian 2x atau lebih
penderita
dibandingkan jumlah kesakitan atau
kematian yang biasa terjadi pada Langkah 4: Membuat Definisi Kasus
kurun waktu sebelumnya (jam, hari,
• Definisi kasus meliputi kriteria klinis
minggu) bergantung pada jenis
dan terutama dalam penyelidikan
penyakitnya
wabah dibatasi oleh waktu, tempat
3. Adanya peningkatan kejadian dan orang
kesakitan secara terus menerus
• Bila penyakitnya belum terdiagnosis,
selama 3 kurun waktu (jam, hari,
diagnosis kerja dibuat berdasarkan
minggu) berturut-turut menurut jenis
gejala-gejala yang paling banyak
penyakitnya
diderita, sedapat mungkin yang dapat
Kriteria Untuk Wabah Akibat Keracunan menggambarkan proses penyakit
Makanan (CDC) yang pathognomonis, dan cukup
spesifik.
1. Ditemukannya dua atau lebih
penderita penyakit serupa, yang • Level Kasus
biasanya berupa gejala gangguan
1. Kasus Pasti (Confirmed): Harus • Informasi pelapor  mencari informasi
disertakan pemeriksaan lab hasil tambahan atau memberikan umpan balik
+
Frekuensi gejala yang diderita oleh 235 orang
2. Kasus Mungkin (Probable): Harus
karyawan yang menyatakan sakit pada
memenuhi semua ciri klinis
kejadian letusan penyakit diare di sebuah
penyakit, tanpa pemeriksaan lab
perusahaan perakitan motor di Jakarta tahun
3. Kasus Meragukan (Possible):
1976.
Biasanya hanya memenuhi
sebagian gejala klinis saja Attack Rate= jumlah kasus confirmed/
jumlah penderita *100%
Langkah 5: Menemukan dan Menghitung
Kasus EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
dikumpulkan informasi berikut ini dari setiap Langkah 6: Epidemiologi Deskriptif
kasus:
Studi tentang kejadian penyakit atau masalah
• Data indentifikasi -- nama, alamat, lain yang berkaitan dengan kesehatan pada
nomor telepon populasi.
• Data demografi-- umur, jenis kelamin,
ras, dan pekerjaan Umumnya berkaitan dengan ciri-ciri dasar
• Data klinis seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
• Faktor risiko-- harus dibuat khusus untuk sosial ekonomi, dan lokasi geografiknya.
tiap penyakit. Berdasarkan:

1. Orang
Penderita yang mempunyai
2. Tempat
Macam gejala
3. Waktu
gejala
Jumlah % Kurve Epidemi

Gambar perjalanan suatu letusan, berupa


1. Sakit 207 88.1
histogram dari jumlah kasus berdasarkan
perut (207/235)*100%
waktu timbulnya gejala pertama

2. 191 81.3 Manfaat Kurva Epidemi


Mencret
 Mendapatkan Informasi tentang
perjalanan wabah dan kemungkinan
3. 11 4.7
kelanjutan
Muntah
 Bila penyakit dan masa inkubasi
diketahui, dapat memperkirakan kapan
4. Pusing 36 15.3
pemaparan terjadi  memusatkan
penyelidikan pada periode tersebut
5. Panas 24 10.2
 Kesimpulan pola kejadian 
apakah bersumber tunggal, ditularkan
6. Sakit 0 0
dari orang ke orang, atau campuran
tenggorok
keduanya

7. Lain- 10 4.3 Membuat Kurva epidemi


lain
Pisahkan level kasus (possible, probable,
confirmed)
Histogram: 1 grafik 3 data set

Polygon frekuensi: 1 grafik > 3 data set

b. Continuous common source epidemic:


periode pemaparan memanjang  kurve
berpuncak tunggal & datar

informasi tentang waktu timbulnya gejala


pertama yang dibutuhkan:

 tanggal timbulnya gejala pertama


 waktu (jam) timbulnya gejala pertama,
untuk masa inkubasi sangat pendek c. Intermittent common source epidemic:
lama pemaparan dan jumlah orang yang
terpapar tak beraturan besarnyakurve
bergerigi tak beraturan

d. Propagated epidemic: penularan dari


Sumbu x= waktu (perhatikan masa inkubasi
orang ke orang, berpuncak banyak,
untuk menentukan jangkauan waktu dalam
berjarak 1 masa inkubasi
hari/jam/minggu)

Cara mengartikan kurve epidemi

Pertimbangkan bentuknya, ditentukan oleh:


cara penularan & periode pemaparan

1. Cara penularan penyakit (a,b,c= tunggal,


d= banyak)
a. Point source epidemic, pemaparan
bersumber tunggal dan waktu yang 2. Perjalanan Wabah
singkat
a. kurve menanjak: jumlah kasus terus
bertambah, wabah sedang memuncak,
akan ada kasus-kasus baru
 fokus penanggulangan
b. Puncak kurve sudah dilalui: kasus yang 2. Untuk memperkirakan saat terjadinya
terjadi semakin berkurang, wabah akan penularan
segera berakhir.
Contoh Soal
Mencari Periode Pemaparan
1. hitung masa inkubasi
Pada point source epidemic Sepuluh orang menderita diare akibat
 penyakit dan masa inkubasi diketahui, keracunan makanan yang
kurve epidemic dapat digunakan untuk Diperkirakan terjadi pada saat makan
mencari periode pemaparan >> penting siang, tanggal 1 Maret 1997, jam
menanyakan sumber letusan 13.00. Saat timbulnya gejala pertama
adalah sebagai berikut:
Caranya:
1. tanggal 1 Maret jam 16.00
1. Cari masa inkubasi terpanjang, terpendek, 2. tanggal 1 Maret jam 18.00
dan rata-rata 3. tanggal 1 Maret jam 18.30
2. Tentukan puncak letusan atau kasus 4. tanggal 1 Maret jam 19.00
median, hitung mundur satu masa inkubasi 5. tanggal 1 Maret jam 19.00
rata-rata, catat hasilnya 6. tanggal 1 Maret jam 19.00
3. Mulai dari kasus paling awal, hitung 7. tanggal 1 Maret jam 20.00
mundur masa inkubasi terpendek, catat 8. tanggal 1 Maret jam 21.00
hasilnya 9. tanggal 1 Maret jam 24.00
10. tanggal 2 Maret jam 01.00

Tentukan masa inkubasi terpendek,


terpanjang, dan median masa inkubasi?

 Urutkan tanggal dari waktu terpapar

Jawaban: Masa inkubasi terpendek adalah 3


jam (kasus no. 5) dan yang terpanjang 12 jam
(kasus no. 3)

2. Hitung Median masa inkubasi (data


tunggal)
Rumus:
Letak median= (n+1)/2
Median masa inkubasi= jarak waktu
terpapar- letak median

Jawaban: Median kelompok ini terletak pada


Masa Inkubasi penderita no. 5 ½ (berasal dari (n +1)/2,
Waktu antara masuknya agen penyakit sampai yang dalam hal ini (10 + 1)/2 sehingga median
timbulnya gejala pertama masa inkubasinya adalah jarak antara jam
13.00 ke jam ( 19.00 + 19.00 ) / 2 = 19.00 yaitu
Manfaat:
6 jam.
1. Bila penyakit belum diketahui, informasi
3. Hitung Median masa inkubasi (data
tentang masa inkubasi bersama diagnosis
berkelompok) dalam hari
penyakit dapat mempersempit differential
Rumus:
diagnosis
Pm  f 7. Dengan menggunakan rumus, didapat
Median  B  i hasil sbb:
fm  f Median = 5,5 + [(19-17)/(26-17)] x 2 hari
B = batas atas dari kelas dibawah kelas = 5,94 hari atau 5 hari 22 jam 33 menit 36
median detik
Pm = posisi median = (n+1)/2 4. Hitung Median masa inkubasi (data
f = frekuensi kumulatif dari kelas berkelompok) dalam tgl
dibawah median
fm = frekuensi kumulatif dari kelas Rumus:
median
Pm  f
I = besarnya interval kelas Median  B  i
fm  f
Masa Frekuensi Frekuensi B = batas atas dari kelas dibawah kelas
inkubasi kumulatif median
(dalam Pm = posisi median = (n+1)/2
hari) f = frekuensi kumulatif dari kelas
dibawah median
0-1 2 2 fm = frekuensi kumulatif dari kelas
median
2-3 5 7 I = besarnya interval kelas

4-5 10 17
Tanggal Frekuensi Frekuensi
kumulatif
6-7 9 26
8-12 2 2
8-9 5 31 Maret

10-11 3 34 13-17 17 19
Maret
12-13 2 36
18-22 31 50
14-15 1 37 Maret

jumlah 37 23-27 26 76
Maret
Jawaban:

1. Posisi median = (37 + 1)/2 = data ke-19 28 15 91


2. Kelas median adalah kelompok 6-7 hari Maret-2
3. Batas atas-bawah kelas 6-7 hari= 5,5 – April
7,5 hari, sedangkan untuk kelas 4-5 hari
adalah 3,5 – 5,5 hari. 3-7 April 10 101
4. interval masing-masing kelas adalah 2
hari. 8-12 4 105
5. Frekuensi kumulatif kelas median = 26 April
6. Frekuensi kumulatif kelas dibawah kelas
median = 17 Jumlah 105
Pemaparan terjadi= 3 Maret

Jawaban:

1. Posisi median = (105 + 1)/2 = data ke-53


2. Kelas median adalah tanggal 23-27 Maret
3. Batas atas-bawah tanggal 23-27 Maret =
22 Maret 24.00- 28 Maret 00.00
sedangkan untuk kelas 18-22 hari adalah
17 Maret 24.00 – 23 Maret 00.00 hari.
4. interval masing-masing kelas adalah 5
hari.
5. Frekuensi kumulatif kelas median = 76
6. Frekuensi kumulatif kelas dibawah kelas
median = 50
7. Dengan menggunakan rumus, didapat
hasil sbb:

Median = B + [(Pm – f) / (fm – f)] x i

Median = 22 Maret 24.00 + [(53 – 50) / (76 –


50)] x 5 hari

Median = 22 Maret 24.00 + 3/26 x 120 jam

Median = 22 Maret 24.00 + 13,84 jam

Median = 23 Maret 13 jam 50 menit 24 detik


(median waktu mulai sakit)

Median masa inkubasi= jarak pemaparan-


waktu mulai sakit

= 3 maret jam 12.00- 23 Maret 14.00

= 20 hari 2 jam

Anda mungkin juga menyukai