PENDAHULUAN
1
Beberapa penyakit menimbulkan manifestasi klinis ringan dan akan
berhenti dengan sendirinya (self-limiting diseases), misalnya flu biasa.
Implikasinya, tidak perlu dilakukan investigasi wabah maupun tindakan
spesifik terhadap wabah, kecuali kewaspadaan. Tetapi wabah lainnya akan
terus berlangsung jika tidak ditanggapi dengan langkah pengendalian yang
tepat. Sejumlah penyakit lain menunjukkan virulensi tinggi, mengakibatkan
manifestasi klinis berat dan fatal, misalnya flu burung. Implikasinya, sistem
kesehatan perlu melakukan investigasi wabah dan mengambil langkah-
langkah segera dan tepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut penyakit
itu.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah:
1. Memahami dan mempelajari definisi wabah dan kejadian luar biasa
(KLB), perbedaan wabah dan KLB dan pembagian wabah.
2. Memahami langkah-langkah investigasi wabah.
3. Memahami aplikasi investigasi wabah di Puskesmas Gedong Tataan,
Pesawaran.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Terdapat beberapa pengertian wabah dari berbagai sumber. Menurut
Depkes tahun 1981, wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau
kematian yang telah meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun
daerah terjangkit. Sedangkan wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka menurut UU No 4. Tahun
1984.
4
2.2. Pembagian Wabah Menurut Sifatnya
A. Common Source Epidemic / Point Source Epidemic
Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah
orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu
yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa
keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia
di udara terbuka. Dapat ditandai oleh :
- Timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang cepat.
- Masa inkubasi yang pendek.
- Episode penyakit merupakan episode tunggal.
- Waktu munculnya penyakit jelas.
- Lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat.
5
C. Mix Source Epidemic
Yang dimaksud disini adalah suatu keadaan wabah yang disamping
ditemukan gejala-gejala dari wabah bentuk pertama juga ditemukan
gejala-gejala dari wabah bentuk kedua.
6
- Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah
ditentukan tentang KLB
- Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun
sebelumnya
c) Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat dan
orang
- Kapan mulai sakit (waktu)
- Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)
- Siapa yang terkena (gender, umur, imunisasi, dll)
d) Rumuskan suatu hipotesa sementara
- Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi
penderita (pattern of disease)
- Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut
e) Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji
hipotesis :
- Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi
- Kembangkan dan buatkan check list.
- Lakukan survey dengan sampel yang cukup
f) Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan
- Lakukan wawancara dengan :
o Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)
o Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai
waktu/tempat terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit
(control)
- Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya
- Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan
faktor yang ikut berperan
- Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium
g) Buatlah analisa dan interpretasi data
- Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan
7
- Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi
- Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel dan grafik-
grafik yang diperlukan
- Terapkan test statistic
- Interpretasi data secara keseluruhan
h) Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan
- Lakukan uji hipotesis
- Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :
o Sesuai dengan sifat penyebab penyakit
o Sumber infeksi
- Cara penularan
- Faktor lain yang berperan
i) Lakukan tindakan penanggulangan
- Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.
- Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang
berhubungan.
- Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang
j) Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.
- Pendahuluan
- Latar Belakang
- Uraian tentang penelitian yang dilakukan
- Hasil penelitian
- Analisis data dan kesimpulan
- Tindakan penanggulangan
- Dampak-dampak penting
- Saran rekomendasi
8
2.5. Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah
Penyakit yang dapat menimbulkan wabah (Permenkes RI no. 82 Tahun 2014)
a. Difteri; n. penyakit akibat Pneumokokus;
b. Pertusis; o. penyakit akibat Rotavirus;
c. Tetanus; p. penyakit akibat HPV;
d. Polio; q. penyakit virus ebola;
e. Campak; r. MERS-CoV;
f. Typhoid; s. Infeksi Saluran Pencernaan;
g. Kolera: t. Infeksi Menular Seksual;
h. Rubella; u. Infeksi Human
i. Yellow Fever; Immunodeficiency Virus (HIV);
j. Influensa; v. Infeksi Saluran Pernafasan;
k. Meningitis; w. Kusta; dan
l. Tuberkulosis; x. Frambusia.
m. Hepatitis;
Jenis penyakit diatas merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan
menggunakan vaksin. Berikut penyakit menular yang ditularkan melalui
vector:
a. Malaria; h. Antraks
b. Demam Berdarah; i. Pes;
c. Chikungunya; j. Toxoplasma;
d. Filariasis dan Kecacingan; k. Leptospirosis;
e. Schistosomiasis; l. Flu Burung (Avian Influenza);
f. Japanese Enchepalitis; m. West Nile.
g. Rabies;
9
2.6. Kegiatan Penanggulangan Wabah
Untuk dapat melakukan penanggulangan wabah banyak kegiatan yang
harus dilakukan. Untuk suatu Puskesmas, kegiatan tersebut secara sederhana
dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
1) Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah
Merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan. Untuk dapat
menetapkan terjangkit atau tidaknya wabah tersebut, perlu dilakukan
pengumpulan data, penganalisaan data, dan penarikan kesimpulan. Agar
kesimpulan tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya perlu
dimiliki suatu pedoman pengambilan kesimpulan. Pedoman yang
dimaksud dikenal dengan nama Nilai Batas Keadaan Wabah (NBKW)
yaitu suatu nilai yang dipakai untuk menentukan ada atau tidaknya suatu
wabah. Menghitung NBKW untuk satu periode waktu tertentu perlu 2
angka:
1. Jumlah rata-rata penderita penyakit (Mean)
2. Standar deviasi
10
b. Melakukan analisis data
Mengolah dan menyajikan data yang terkumpul. Perhitungan antara lain:
jumlah dan penyebaran orang-orang yang terserang penyakit
c. Menarik kesimpulan
Perlu tolok ukur : nilai batas keadaan wabah
4) Pelaporan wabah
11
Pada dasarnya laporan wabah tersbut meliputi laporan terjangkitnya
keadaan wabah, laporan penanganan wabah serta laporan berakhirnya
keadaan wabah. Semua laporan ini dipersiapkan oleh Puskesmas untk
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Tingkat II. Adanya laporan seperti ini
dipandang penting dalam rangka penyusunan rencana-rencana dan
pelaksanaan rencana kerja penanggulangan wabah itu sendiri.
Jenis Laporan
a. Laporan terjangkitnya keadaan wabah
Laporan harus dikirimkan dalam waktu 24 jam setelah keadaan wabah itu
diketahui ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, yang selanjutnya dikirimkan
pula laporan oleh Dinkes ke propinsi dan Depkes ( Ditjen P2M-PLP)
a. Laporan penyelidikan epidemiologi sementara tentang:
- jenis penyakit yang mewabah
- jumlah penderita yang terserang
- lokasi tempat terjadinya wabah
- waktu terjadinya wabah
- sumber penularan yang dicurigai
b. Laporan keadaan wabah
Laporan mingguan (W2) Puskesmas Kabupaten/ Kota Propinsi Ditjen
P2MPLP. Yang dilaporkan: data morbiditas dan mortalitas beberapa
penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah.
c. Laporan berakhirnya wabah
Ruang lingkup penanggulangan wabah di Indonesia masih terbatas pada
penyakit menular. Jika ditinjau dari sudut program kesehatan masyarakat,
maka ada tidaknya penyakit menular di suatu Negara merupakan petunjuk
dari maju atau tidaknya program kesehatan masyarakat di Negara tersebut.
Lazimnya jika penyakit menular banyak ditemukan ini berarti program
kesehatan masyarakat belum maju dan demukian juga sebaliknya.
12
INSTANSI INSTANSI MASYARAKAT
PEMERINTAH SWASTA UMUM
LAIN
MENETAPKAN MENANGANI MENETAPKAN
PUSKES TERJANGKITNYA KEADAAN BERAKHIRNYA
MAS WABAH WABAH WABAH
1. Pengumpulan data Terhadap: 1. Pengumpulan data
2. Analisis data kasus 2. Analisis data
3. Penarikan kesimpulan masyarakat 3. Penarikan kesim-
lingkungan pulan
LAPORAN
13
d) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
- Wabah adalah kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah
dari suatu kasus penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah
yang diperkirakan.
- Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak,
yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan
lingkup global (pandemi)
- Langkah langkah investigasi wabah antara lain Menegakkan diagnosis,
Menentukan apakah peristiwa tersebut termasuk wabah atau tidak,
Hubungan antara letusan wabah dengan beberapa faktor, Rumusan
hipotesis sementara, Melaksanakan penyelidikan yang sudah di
rencanakan, Tes hipotesis, analisis dan interpretasinya, Melakukan
tindakan penanggulangan serta membuat laporan.
- Contoh kejadian Luar Biasa yang sering terjadi antara lain Campak,
DBD, ISPA, TBC, Malaria, Diare dan lain-lain
3.2. Saran
- Investigasi wabah sangat perlu dan penting di lakukan untuk
mengetahui serta menanggulangi kejadian wabah secara cepat dan
tepat, oleh sebab itu di harapkan kerjasama antara semua pihak untuk
membantu kelangsungan kegiatan ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2004. Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid ke II.
Hal 78-81.
16