Vet
• Endemis
– Suatu keadaan dimana penyakit terjadi secara
menetap, tidak cepat hilang, jumlah penderita
yang terinfeksi tidak bertambah secara luar
biasa dalam suatu populasi (bukan KLB)
Contoh :
– DBD di Balikpapan (endemis 3 tahun berturut
turut 2007-2009)
– Toxoplasmosis, leptospirosis, AI, TBC, HIV-
AIDS di Indonesia
– Antraks di boyolali (endemis sampai sekarang)
02/20/21 Wibisono, F.J -FKHUWKS-
• Epidemis
• Penyakit yang timbul sebagai kasus
baru pada populasi tertentu dalam
suatu periode tertentu dengan laju
yang luar biasa melebihi dugaan atau
jumlah diatas normal
Contoh :
tahun 2002 epidemi chikungunya di
bekasi, purworejo dan klaten
• Tujuan :
– Mendapatkan besaran masalah yang sesunguhnya,
– Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit,
– Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel Epidemiology,
– Mendapatkan informasi tentang faktor risiko (lingkungan,
vektor, perilaku, dll) dan etiologi,
– Dari ke empat tujuan di tersebut dapat dianalisis sehingga
dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan
dari penyakit itu.
su
ber
at i f
mi
p ro pag
i
de
Ep idem
Epi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 hari
PENDAHULUAN
• Penyakit Rabies atau yang lebih dikenal dengan penyakit anjing gila adalah
suatu penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh
virus. Penyakit ini dapat menyerang sesama hewan berdarah panas,
termasuk manusia. Di Indonesia penyakit rabies telah dikenal sejak tahun
1884 pada seekor kuda, sedangkan pada tahun 1889 pada anjing dan kerbau
dan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1894. Rabies ditemukan baik
pada daerah perkotaan maupun pedesaan dengan sumber penularan utama
adalah anjing/ hewan perantara penular lainnya seperti kucing dan monyet
yang erat hubungannya dengan manusia.Upaya Pemberantasan Rabies di
Indonesia dilaksanakan searah Lintas Program dan Lintas Sector sesuai
dengan SKB tiga Menteri yakni Menkes, Mentan dan Mendagri Nomor :
279A/Menkes/SK/1978: Nomor: 522/Kpts/UM/8/78: Nomor : 143 tahun 1978
tanggal 15 Agustus 1978.
TUJUAN
• Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kasus berdasarkan variable epidemiologi
• Tujuan Khusus
1. Memutuskan mata rantai penularan kasus Rabies di Desa-desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Tangkura.
2.Mengetahui faktor resiko terjadinya KLB Rabies di Desa-desa di Wilayah
Kerja Puskesmas Tangkura.
HASIL PENYELIDIKAN
• Pemastian KLB
• Telah terjadi KLB Rabies pada suatu Wilayah tertentu apabila
memenuhi salah satu kriteria :
• Peningkatan jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies menurut
periode waktu (mingguan/harian) disuatu kecamatan,desa/kelurahan
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
• Terdapat satu kasus klinis Rabies pada Manusi
02/20/21 Wibisono, F.J -FKHUWKS-
Gambaran umum Lokasi
• Kecamatan Poso Pesisir Selatan merupakan salah satu kecamatan
yang sering melaporkan tersangka rabies/kasus gigitan anijing
disamping kecamatan lainnya seperti Poso Pesisir, Poso
kota,Lage,Pamona Timur,Pamona Utara dan Pamona selatan.
Kecamatan ini terdiri dari 8 desa,transportasi antar desa tergolong
lancar,fasilitas pelayanan kesehatan 1 buah puskesmas.Penduduk
di Kecamatan Poso Pesisir Selatan pada umumnya bermat
pencaharian sebagai petani, wiraswasta dan pegawai negeri
sipil,sebagian besar penduduk merupakn etnis pamona dan
menganut agama kristen.
<1 0 0 0 0 0 0
1 -4 2 0 3 0 5 0
5 – 14 0 0 2 0 2 0
15 – 44 1 1 2 0 3 1
45 ke atas 2 0 0 0 2 0
•Jumlah 5
Dari Tabel diatas 1
menunjukkan 7 kasus terbanyak
bahwa 0 12 golongan1
pada
umur 1-4 tahun sebanyak 5 kasus sedangkan dilihat dari jenis kelamin,
kasus terbanyak pada jenis kelamin Perempuan sebanyak 7 kasus.