PROGRAM MALARIA
PERTEMUAN MICROPLANING
14 JULI 2017
Media KIE :
Kelambu
cetak, Diagnostik :
elektronik Mikroskop dan
IRS
(TV/Radio RDT
Spot),medsos
Larvasida
Pengobatan :
Repellen
Pemberdayaan ACT, Primakuin
Kemoprofilaksis
masyarakat
Kebijakan Pengendalian Malaria
1. Pengendalian malaria dilaksanakan sesuai dengan azas
desentralisasi yaitu kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen
program
2. Promosi program dilakukan dengan memanfaatkan Forum
Kemitraan Nasional Gebrak Malari dan Memperkuat inisiatif Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat. (Posmaldes, JMD).
3. Pencegahan penularan malaria melalui manajemen vektor terpadu
dan upaya yang lain yang terbukti efektif, efisien, praktis dan aman.
4. Diagnosis Malaria harus dilakukan dengan konfirmasi Laboratorium
mikroskop atau tes diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test /RDT)
5. Pengobatan menggunakan Terapi kombinasi berbasis Artemisin
(Artemisinin Based Combination Therapy /ACT) sesudah konfirmasi
laboratorium.
6. Layanan tatalaksana kasus malaria dilaksanakan oleh seluruh
fasilitas Pelayanan Kesehatan dan dilakukan secara terintegrasi ke
dalam sistem layanan kesehatan dasar
Strategi Spesifik program malaria
2025 2027
Semua Semua
kab/kota provinsi
Target : 300
2030
kab/kota
Eliminasi
2019 malaria
nasional
Target : 265 2018
Target : kab/kota
Target : 285
225
kab/kota
2017 kab/kota
Capaian : 2016
232
kab/kota Target : 245 kab/kota
Capaian : 247 kab/kota
2015
SKEMA PENTAHAPAN ELIMINASI
MALARIA
MASUK TAHAP PEMELIHARAAN
Kasus
Indigenous nol
SPR < 5% < 1 kasus/1000
dari malaria penduduk berisiko
kllinis 3 Tahun
Reorientasi Reorientasi
program menuju program menuju
eliminasi pemeliharaan
Indikator Utama (2015-2019)
2015
2009
2016
2012
Populasi Kabupaten/Kota
No Kategori
# % # %
1 Bebas Malaria 198,567,888 74.0 % 247 48 %
31.29
35.00
30.00
25.00 API per provinsi Tahun 2015
20.00
7.04
5.81
15.00
2.77
2.03
1.08
0.88
0.85
0.68
0.68
0.57
0.49
0.49
0.47
0.46
0.42
0.42
0.41
0.35
0.31
0.17
0.14
0.13
0.10
0.10
0.08
0.06
0.03
0.03
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
10.00
5.00
0.00
API Pelalawan
2.50
1,99
2.00
1,85
1,64
1.50
1,22
1.00
0,84
0.50
0,31
0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kelengkapan dan Ketepatan Data Per Provinsi
2016
K el eng ka pa n K et epa t a n
Bangka Belitung
Kelengkapan data
100% Aceh 92%
100% 83% kab/kota mencapai 100%
Sulawesi Tengah 100% Maluku 75%
100% 75% pada provinsi:
Kalimantan Selatan 100% Kepulauan Riau 67%
98% 58% Provinsi Bangka Belitung
Bengkulu 98% Jambi 50%
97% 42% Sulawesi Barat
Bali Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
97% 33%
97% 33%
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur 97% Sumatera Selatan 33%
96% 33%
Kalimantan selatan
Sulawesi Tenggara 95% Lampung 25%
95% 25%
Maluku Utara 94% Kalimantan Barat 25%
93% 17%
DKI 92%
92%
Kalimantan Selatan 17%
8% Ketepatan data
Aceh 91%
88%
Sulawesi Barat 8%
8% mencapai lebih dari 50%
Papua 88%
88%
NTB 0%
0% pada provinsi:
Kepulauan Riau 87%
86%
Papua 0%
0% Aceh
Sumatera Barat 83%
83%
Gorontalo 0%
0%
Bengkulu
Jawa Barat 83%
83%
Kalimantan Utara 0%
0%
Maluku
Sumatera Selatan 81%
80%
Banten 0%
0%
Sulawesi Tenggara
Riau 80%
78%
Jateng 0%
0%
Bangka Belitung
Maluku
54%
78% Jawa Timur 0%
0%
Jambi
Capaian Indikator KSP per Provinsi Tahun 2016
% Konfirmasi Target
% Pengobatan Target
Sedian Darah diperiksa
Pelalawan 3357
3500
2550
3000 2417
2138
2500 1945 1933
2000
1500
1000
500
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumalah kasus + Pelalawan
700 634
591
600
500
397
400
315
295
300
200
122
100
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENCAPAIAN ELIMINASI MALARIA KAB/KOTA
s.d 2016 23
Basic Training
JMLH (manajemen Uji Silang Mikroskopist Tatalaksana kasus e-sismal Manajemen Logistik MTBS
No PROVINSI
KAB/KOTA program malaria)
Prov Kab/Kota Prov Kab/kota RS Puskesmas Prov Kab/kota Prov Kab/kotaPuskesmas Prov Kab/Kota Prov Kab/kota Puskesmas
1 ACEH 23 1 8 1 27 13 3 2 5 2 1 307 1 -
2 SUMUT 33 4 46 1 21 2 2 5 2 1 332 1 -
3 SUMBAR 19 3 21 5 3 2 1 2 1 268 1 -
4 RIAU 12 1 17 3 21 3 2 5 2 1 221 1 -
5 JAMBI 11 2 18 17 3 2 115 2 1 188 1 -
6 SUMSEL 17 1 19 1 4 3 2 5 2 1 135 1 -
7 BENGKULU 10 5 13 8 94 20 2 25 2 1 180 1 -
8 LAMPUNG 15 3 17 1 11 2 2 5 2 1 207 1 -
9 BALBEL 7 1 14 1 10 30 16 2 5 2 1 54 1 -
10 KEPRI 7 1 11 1 8 19 3 2 5 2 1 77 1 -
11 DKI JAKARTA 6 4 2 4 7 3 2 5 2 1 60 1 -
12 JAWA BARAT 27 1 4 3 27 2 5 2 1 1057 1 -
13 JAWA TENGAH 35 2 8 2 33 129 2 2 5 2 1 360 1 -
14 DIY 5 4 5 1 5 2 5 2 1 50 1 -
15 JAWA TIMUR 38 2 3 2 45 2 2 5 2 1 380 1 -
16 BANTEN 8 2 3 1 8 2 2 16 2 1 110 1 -
17 BALI 9 3 3 9 60 3 2 5 2 1 90 1 -
18 NTB 10 1 11 1 12 48 7 2 5 2 1 158 1 -
19 NTT 22 1 18 10 20 167 8 2 5 2 1 220 1 - 1 22 -
20 KALBAR 14 2 26 12 5 2 5 2 1 140 1 -
21 KALTENG 14 3 21 1 11 22 8 2 5 2 1 162 1 -
22 KALSEL 13 2 23 1 13 5 2 31 2 1 130 1 -
23 KALTIM 10 1 21 11 33 6 2 5 2 1 136 1 -
24 KALTARA 5 1 2 2 3 2 2 2 1 54 1 -
25 SULUT 15 1 23 1 13 4 2 5 2 1 150 1 -
26 SULTENG 13 2 22 6 4 2 5 2 1 130 1 -
27 SULSEL 24 1 33 2 16 4 2 5 2 1 340 1 -
28 SULTRA 17 3 24 9 4 2 5 2 1 190 1 -
29 GORONTALO 6 1 17 5 4 2 38 2 1 93 1 -
30 SULBAR 6 2 8 4 5 2 5 2 1 93 1 -
31 MALUKU 11 2 7 4 20 87 2 5 2 1 122 1 - 1 11 112
32 MALUT 10 2 6 3 25 52 3 2 5 2 1 98 1 - 1 10 150
33 PAPUA BARAT 13 5 1 25 31 3 2 5 2 1 117 1 - 1 13 131
34 PAPUA 29 3 17 4 21 76 23 2 5 2 1 219 1 - 1 29 ?
INDONESIA 514 65 496 50 473 882 166 68 363 68 34 6628 34 5 85 393
PELATIHAN MALARIA 2008 - 2016
9000
8000
7000
6000
MHWs
Esismal Programmers
5000
Malaria Programmers
Microscopists
4000 Paramedics
Doctors
3000
2000
1000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pelaksanaan Pemantapan Mutu
Lab. Mikroskopis Malaria
Jumlah
Jumlah Jumlah
Petugas Uji
Provinsi Petugas Uji
Silang Keterangan
Yang Silang
Kabupaten/
Melapor Provinsi
Kota
Aceh, Sumbar, Jambi, Babel,
Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT,
18 26 278 Kalteng, Kalsel, Sulbar, Sulsel,
Sultra, Maluku, Maluku Utara,
Papua Barat
Downgrade Karena
ada indikator merah
(<60%)
TANTANGAN
Tantangan (1)
Pengendalian Faktor Risiko dan Pencegahan, a.l :
Surveilans & pengendalian vektor belum optimal
Cakupan dan pengawasan penggunaan kelambu
KIE kepada masyarakat belum optimal, pendekatan keluarga
Pencegahan bagi populasi di hutan dan tambang (non
pemukiman)
Peran lintas sektor, khususnya untuk lingkungan
Diagnosis & Pengobatan :
Kualitas & kapasitas tenaga mikroskopis, paramedis dan medis
Pemantapan mutu lab. Malaria (Uji silang) belum optimal
Keterbatasan akses swasta, hard reach population
Manajemen logistik
Tantangan (2)
Surveilans dan respons :
Kuantitas dan kualitas SDM terkait surveilans malaria
Surveilans migrasi belum optimal
Pelaksanaan e-sismal belum optimal
Kelengkapan laporan puskesmas
Akurasi data
Koordinasi petugas surveilans dan pengelola malaria
khususnya dalam SKDR
Penyelidikan epidemiologi kasus
ISU DAN TANTANGAN
IMPLEMENTASI HIBAH GF MALARIA
Rating periode Juli-Desember 2015 adalah B2, berpengaruh dalam proses
pembuatan proposal tahun 2018-2020;
Program continuation GF malaria 2018-2020 memiliki syarat rating minimal B1
Prediksi rating Januari-Juni 2016 : B1 (dalam proses penilaian)
Prediksi rating Juli-Desember 2016 : B1 ? (masih ada waktu pengumpulan data s/d
28 Februari 2017)
Pelaporan data indikator program dan keuangan yang kurang lengkap dan
belum tepat waktu;
Masih ada pembaharuan data program melebihi batas waktu (lebih dari 31
Januari 2017)
Konten data dalam laporan logistik tidak lengkap
Laporan keuangan tidak dikirimkan tepat waktu
Pengelolaan dana hibah yang masih belum sesuai prosedur;
Penggunaan uang tidak sesuai dengan Standar Biaya Masukan (Permenkeu)
Kurang lengkapnya dokumen pertanggungjawaban kegiatan (tidak ada Surat
Tugas, SPD, tanda terima, dll)
ISU DAN TANTANGAN
IMPLEMENTASI HIBAH GF MALARIA