(PE)
Oleh :
DR.Lukman Hakim
M&E Global Fund Komponen Malaria,
Subdit Malaria, Dit P2PTVZ,
Kemenkes RI.
DILAKSANAKAN ?
• Setiap kasus positif malaria
KAPAN PE
MALARIA
wajib dilakukan PE di wilayah
yang telah memasuki
Tahap Eliminasi dan
Tahap Pemeliharaan
INDIGENOUS
POKOK KEGIATAN DALAM ELIMINASI
MALARIA
Penanggulangan
Penyelidikan Kasus
Penyelidikan Fokus
)
1. Notifikasi Kasus Positif Malaria (1)
• Tujuan ?
Untuk penanggulangan kasus
secara cepat agar tidak
menimbulkan penularan.
• KAPAN ?
Notifikasi kasus malaria pada daerah yang
telah masuk Tahap Eliminasi dan Tahap
Pemeliharaan dalam waktu 1X24 jam !
1. Notifikasi Kasus Positif Malaria (2)
• Alur Notifikasi
Penanggulangan
Penyelidikan Kasus
Penyelidikan Fokus
)
2. Penyelidikan Epidemiologi (1)
A. Penyelidikan Kasus
Tujuan
Indigenous
Transfusi/
Relaps Kongenital
Impor
KLASIFIKASI KASUS MALARIA DAN
TINDAK LANJUT ?
• Import
VECTOR
CONTROL
EARLY
DIAGNOSIS
PENGOBATAN AND
PENGENDALIAN VEKTOR
TIDAK PROMPT
ADEKUAT • Relaps ? TREATMENT
15
METODE 1-2-5
Penanggulangan
Penyelidikan Kasus
Penyelidikan Fokus
)
2. Penyelidikan Epidemiologi (3)
B. Survai Kontak
• Tujuan
Survei kontak dilakukan
untuk mengetahui
luasnya penularan atau
kejadian malaria.
• Waktu Pelaksanaan
Survei kontak dilakukan setelah kasus
diklasifikasikan dan pada hari ke 3 sampai
dengan hari ke 4.
Kontak survai dan penyelidikan faktor risiko dilakukan pada kasus:
Gigitan nyamuk
Contact Survey
Masa Inkubasi Masa Inkubasi
Extrinsik (2 minggu) Extrinsik (2 minggu)
pada nyamuk pada nyamuk
• Waktu Pelaksanaan
Penyelidikan faktor
risiko dilakukan dalam
rentang waktu 2-5 hari
2. Penyelidikan Epidemiologi (4)
C. Penyelidikan Faktor Risiko
• Tempat
Dilaksanakan di sekitar
tempat yang dicurigai
menjadi tempat penularan
• Metode
1) Pengamatan Lingkungan
2) Pengamatan Perilaku
Masyarakat
C. Penyelidikan Faktor Risiko
PENGAMATAN LINGKUNGAN
(TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK)
C. Penyelidikan Faktor Risiko
Pengamatan Perilaku
Masyarakat
Pengamatan perilaku
masyarakat dilakukan
dengan observasi perilaku
penduduk yang berpotensi
terjadinya penularan malaria
METODE 1-2-5
Penanggulangan
Penyelidikan Kasus
Penyelidikan Fokus
)
KLASIFIKASI DAERAH FOKUS :
Fokus RESEPTIF
o Fokus Aktif RESEPTIF
Adalah daerah RESEPTIF yang masih ada penularan setempat
(INDIGENOUS) dalam waktu satu tahun berjalan.
o Fokus Non Akif RESEPTIF
Adalah daerah RESEPTIF malaria yang tidak ada penularan
setempat (INDIGENOUS) dalam tahun berjalan hingga 2 tahun
sebelumnya.
o Fokus Bebas RESEPTIF
Adalah daerah reseptif yang tidak ada penularan setempat
(INDIGENOUS) dalam waktu 3 tahun berturut-turut.
Non Fokus NON RESEPTIF
Adalah daerah non reseptif
Klasifikasi Fokus
Aktif
32
33
3. PENANGGULANGAN
Pengendalian vektor dilakukan sesuai
Fokus Aktif dengan faktor risiko yang ditemukan,
diantaranya pendistribusian LLINs atau
VECTOR
IRS dan Larvaciding serta manajemen
lingkungan. Pembagian kelambu atau IRS
CONTROL
harus mencakup seluruh rumah
Fokus Non Aktif diwilayah dusun fokus aktif
Setiap kasus yang ditemukan dilakukan
pemantauan minum obat dan follow up
FOLLOW UP
pengobatan pada hari ke 4-7-14-21-28-
(+90 untuk vivax)
Jika ditemukan kasus kedua yang
berhubungan dengan kasus pertama
dilakukan kunjungan rumah setiap hari
selama 1 bulan (2 kali masa inkubasi)
CONTACT SURVEY
untuk menemukan suspek malaria dan
melaksanakan pemeriksaan darah jari.
Kegiatan ini dilakukan pada wilayah
dusun fokus aktif tersebut
3. PENANGGULANGAN
• Import
VECTOR
CONTROL
EARLY
DIAGNOSIS
PENGOBATAN AND
PENGENDALIAN VEKTOR
TIDAK PROMPT
ADEKUAT • Relaps ? TREATMENT
38
STUDI KASUS (2)
PERTANYAAN kasus relaps :
1. Dua bulan yang lalu pernah sakit yang sama (dingin menggigil,
demam, berkeringat atau gejala lokal lainnya, PADA SETIAP
HARI)? YA
2. Minum ACT diminum adekuat :
a. Selama 3 hari minum ACT? TIDAK
b. Dosis ACT sesuai BB ATAU UMUR? TIDAK
c. Cara minum dengan DOSIS TUNGGAL (1 kali
sehari)? TIDAK
KESIMPULAN: Pertanyaan 1 jawaban YA dan Pertanyaan 2 ada
salah satu atau semua jawaban TIDAK RELAPS P.falciparum
DEMAM
Pecahnya parasit di darah yang
mengeluarkan zat tertentu, memicu
Inang untuk mengeluarkan sitokin
yang mempengaruhi
thermoregulator
Thermoregulator
Sel Inang
Hypothalamus
endothelium
P.falciparum
PENGOBATAN MALARIA P.FALCIPARUM (DHP)
H2 - 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 3 4
*) Dihydroartemisinin adalah 2 - 4 mg/KgBB per hari
*) Piperaquin adalah 16 - 32 mg/KgBB
*) Primakuin adalah 0,75 mg/KgBB pada hari pertama, primakuin tidak boleh
diberikan pada ibu hamil dan bayi < 1 th
RELAPS KAITAN DENGAN PERTANYAAN 8 MINGGU
(2 BULAN) LALU PERNAH SAKIT YANG SAMA ?
Sel Inang
Hypothalamus
endothelium
P.vivax
PENGOBATAN MALARIA P.VIVAX (DHP) DAN MIX
H1 – 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 3 4
H1 – 14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
Erythrocytair
PERTANYAAN kasus relaps :
1. Enam bulan – satu tahun yang lalu pernah sakit
yang sama (dingin menggigil, demam,
berkeringat atau gejala lokal lainnya, PADA
SETIAP TIGA HARI/SELANG SEHARI )? YA
2. Karena terjadi pada siklus (hipnosoit):
• Minum Primakuin selama 14 hari? TIDAK
KESIMPULAN: Pertanyaan 1 jawaban YA dan
Pertanyaan 2 jawaban TIDAK RELAPS P.vivax
EXTRA
ERYTHROCYTAIR
Extra-erythrocytair
LIVER
Takisporozoit
Plasmodium vivax
Reactivation
(malaria tertiana)
Plasmodium ovale
Hypnozoite ini yang
HYPNOZOITE menimbulkan kambuh, walau
tidak digigit nyamuk infektif lagi.
Bradisporozoit
PENGOBATAN MALARIA P.VIVAX (DHP) DAN MIX
H1 – 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 3 4
H1 – 14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
*) Dihydroartemisinin adalah 2 - 4 mg/KgBB per hari
*) Piperaquin adalah 16 - 32 mg/KgBB
*) Dosis primaquin adalah 0,25 mg/KgBB per hari, primakuin tidak boleh diberikan pada
ibu hamil dan bayi < 1 th
RELAPS KAITAN DENGAN PERTANYAAN
6 BULAN ATAU 1 TAHUN YANG LALU
PERNAH SAKIT YANG SAMA ?
Pengobatan Adekuat
2) Terjadinya kasus < 3 tahun sejak TAHAP
PEMELIHARAAN ?
Masuk kriteria KLB Kab/Kota Tahap Pemeliharaan.