Anda di halaman 1dari 22

PENYELIDIKAN

EPIDEMIOLOGI,
KLASIFIKASI KASUS DAN
FOKUS MALARIA
Definisi Eliminasi Malaria

Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk


menghentikan penularan malaria setempat dalam
satu wilayah geografi tertentu, dan bukan berarti
tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak
ada vektor di wilayah tersebut, sehingga tetap
dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk
mencegah penularan kembali
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Rangkaian kegiatan investigasi dan pengamatan untuk
memperoleh informasi yang cepat dan akurat tentang:
•sumber penularan malaria,
•klasifikasi kasus,
•luasnya penularan,
•kebiasaan/perilaku masyarakat yang berkaitan dengan proses
penularan malaria
•situasi vektor malaria serta lingkungan tempat
perkembangbiakannya

terutama pada tahap eliminasi dan pemeliharaan


Dilakukan pada semua kasus positif malaria untuk menentukan
asal penularan penderita
PE Metode 1-2-5

Klasifikasi kasus
Penyelidikan Epidemiologi (1)
A. Penyelidikan Kasus

Tujuan

Tujuan penyelidikan kasus adalah untuk mengetahui klasifikasi kasus

Waktu
Waktu pelaksanaannya adalah selambat-lambatnya 1 hari setelah
kasus dinotifikasi.

Metode
Penyelidikan kasus malaria dilakukan dengan melakukan wawancara
kepada kasus menggunakan formulir wawancara kasus. kegiatan
wawancara dapat dilakukan di fasyankes saat pasien datang maupun
di tempat tinggal pasien.
Dasar Melakukan Klasifikasi Kasus
Malaria
1. Waktu Berkunjung ke daerah endemis dan Jenis Spesies
Interval P.falciparum P.vivax
Masa Inkubasi Ekstrinsik pada suhu 28oC 9-10 Hari 8-10 Hari

Masa Inkubasi Intrinsik pada orang yang non-    


imun    

Pendek 9-14 Hari 12-17 Hari

Panjang N/A 6-12 Hari


 
Munculnya Gametosist 7 hari setelah munculnya Segera setelah
parasit dalam darah munculnya parasit
dalam darah

2. Riwayat bepergian ke daerah endemis

3. Riwayat malaria sebelumnya

4. Kondisi wilayah tempat tinggal penderita (fokus aktif/tidak)

5. Hasil Kegiatan Survei Kontak


Klasifikasi Kasus
Klasifikasi Kasus

Klasifikasi Kasus

Indigenous
Transfusi/
Relaps Kongenital

Impor
Survai Kontak
Tujuan
Survei kontak dilakukan untuk mengetahui luasnya penularan atau kejadian malaria.
 
Waktu Pelaksanaan
Survei kontak dilakukan setelah kasus diklasifikasikan dan dalam rentang waktu 2-4
hari.
 
Metode
•Klasifikasi kasus
•Kontak survai
tidak semua kasus perlu dilakukan kontak survai !!
Kontak survai dilakukan pada kasus: Pengamatan faktor risiko dilakukan pada kasus:

1.penularan lokal (indigenous) 1.penularan lokal (indigenous)

2. kasus import di daerah reseptif 2. kasus import di daerah reseptif .

3. kasus impor yang datang secara berkelompok.


Survai Kontak pada Kasus Indigenous

Survai kontak pada kasus indigenous dilakukan di sekitar tempat yang dicurigai
sebagai tempat penularan
Survai Kontak pada Kasus Impor

Survai Kontak pada kasus impor dilakukan berdasarkan reseptifitas suatu daerah
Penyelidikan Faktor Risiko
 Tujuan
Mengetahui faktor risiko lingkungan dan perilaku yang berhubungan
dengan penularan malaria

 Waktu Pelaksanaan
Penyelidikan faktor risiko dilakukan dalam rentang waktu 2-4 hari

 Tempat
Dilaksanakan di sekitar tempat yang dicurigai menjadi tempat
penularan

 Metode
1. Pengamatan Lingkungan
2. Pengamatan Perilaku Masyarakat
Penyelidikan Faktor Risiko
KLASIFIKASI FOKUS
MALARIA
Daerah Non-
Daerah Reseptif Reseptif

FOKUS
FOKUS FOKUS NON-
NON- FOKUS
AKTIF BEBAS
AKTIF

Daerah reseptif
malaria yang tidak
Daerah reseptif yang Daerah reseptif
terdapat penularan
masih terdapat yang tidak ada
dalam tahun berjalan,
penularan setempat penularan dalam
namun masih terdapat
dalam waktu satu waktu 3 tahun
penularan pada tahun
tahun berjalan berturut-turut
sebelumnya hingga 2
tahun sebelumnya
Klasifikasi dan Pemetaan Fokus
Fokus diklasifikasikan menjadi tiga daerah fokus antara
lain:
oFokus Aktif
Fokus aktif merupakan daerah reseptif yang masih
terdapat penularan setempat dalam waktu satu tahun
berjalan.
oFokus Non Akif
adalah daerah reseptif malaria yang tidak terdapat
penularan dalam tahun berjalan hingga 2 tahun
sebelumnya.
oFokus Bebas
Fokus Bebas adalah daerah reseptif yang tidak ada
penularan dalam waktu 3 tahun berturut-turut.
Klasifikasi Fokus
Daerah Non-
Daerah Reseptif Reseptif

FOKUS
FOKUS FOKUS NON-
NON- FOKUS
AKTIF BEBAS
AKTIF
• Penemuan kasus • Respon kasus yang • Respon kasus
secara aktif cepat terhadap yang cepat
kasus impor terhadap kasus
• Pengendalian impor
Vektor yang sesuai • Penguatan • Penguatan
(Pembagian surveilans migrasi surveilans migrasi
Kelambu, IRS, • Pemantauan
Larveciding atau • Pemantauan daerah daerah reseptif
manajemen reseptif • Manajemen
lingkungan) program menuju
sertifikasi
eliminasi malaria
Cros-Notifikasi
Cros-Notifikasi Kasus Impor

Menginformasikan adanya kasus malaria ke


daerah asal agar daerah asal mengetahui adanya
transmisi malaria di daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai