Anda di halaman 1dari 4

Rapid Health Assessment (RHA) Bencana Kerusuhan

RHA KERUSUHAN (PERANG SUKU) DI SAMPIT

A. PENGERTIAN
Penilaian kesehatan cepat dalam kerusuhan akibat perang suku di Sampit antara suku
Dayak dan Madura melalui pengumpulan informasi cepat dan analisis besaran masalah sebagai
dasar mengambil keputusan akan kebutuhan untuk tindakan penanggulangan segera.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat perang suku di Sampit, hasilnya berbentuk
rekomendasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan penanggulangan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Untuk menilai :
a. Jenis Bencana
b. Lokasi kejadian kerusuhan
c. Penduduk yang terkena dampak kerusuhan
d. Dampak yang terjadi di bidang kesehatan :
e. Kemampuan Sumber Daya Manusia

C. RUANG LINGKUP
1. Aspek Medis :
a. Puskesmas setempat dan sekitar : segera mengerahkan dan menyiapkan petugas
kesehatan untuk menangani korban kerusuhan
b. RS : Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti dan menerima rujukan bencana kerusuhan
c. Dinas Kesehatan Kota : Memerintahkan semua puskesmas untuk melibatkan/ mengirim tenaga
kesehatan

2. Aspek Epidemiologi
- Kemungkinan munculnya luka infeksi
- Kemungkinan munculnya penyakit menular akibat mayat yang mulai membusuk
- Kemungkinan munculnya penyakit pernafasan
- Kemungkinan kejadian kelaparan akibat lumpuhnya sector perekonomian

3. Aspek Lingkungan
1. Tempat pengungsian yang aman
2. dapur umum
3. air bersih
4. toilet
5. pembuangan sampah

D. PENYUSUNAN INSTRUMEN
No Lokasi Waktu Jumlah Lokasi Masalah kesehatan dan
Kejadian kejadian penduduk pengungsian dampaknya
yang
terkena
1. Sampit, 18 1000 - pengungsian 1. Jumlah korban Meninggal
Kalimantan Februari jiwa : 1000 jiwa
Tengah 2001 2. Korban Luka : 200 jiwa
Kehilangan
3. Jumlah kerusakan sarana
: Gedung sekolah : 3 Gedung
rumahwarga :200rumah
sarana ibadah : 2
100.000 orang lebih kehilangan
tempat tinggal
4. Potensi Air bersih : rusak
5. Kesiapan sarana Yankes :
RS : 3
Puskesmas : 20
6. Ketersediaan logistik :
Obat-obatan dari pemerintah
Makanan : donatur, pemerintah
7. Upaya Kesehatan yang telah
dilakukan :
Pelatihan dan simulasi SPGDT
nakes dan masyarakat
8. Ketersediaan fasilitas
evakuasi
Ambulan : 30
9. Geografis
Keadaan Lingkungan hancur,
terjadi kebakaran
10. Bantuan awal yang
diperlukan :sarana transportasi
untuk mengungsi, tempat
pengungsian yang aman
11. Kemampuan Respon
setempat :
SDM : ditingkatkan
Obat dan alat : dipersiapkan
12. Hambatan yang ada :
Kondisi lingkungan yang tidak
aman, ancaman penyakit
menular akibat mayat yang
membusuk

E. PENGUMPULAN DATA
1. WAKTU : Segera setelah kejadian
2. Lokasi : Tempat pengungsian
3. Pelaksana : TIM kesehatan yang ada di desa , kecamatan, kabupaten , maupun Provinsi
terdekat

F. METODE RHA
1. Wawancara : saksi, tokoh masyarakat, para pejabat di daerah bencana
2. Observasi : dilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana longsor

G. ANALISIS RHA
1. Luasnya lokasi kejadian :
a. Hubungan transportasi dengan lokasi : perjalanan terganggu (karena jalan tidak ada yang aman
pasca kerusuhan di Sampit)
b. Dampak terhadap kelancaran evakuasi : tidak bisa secara cepat segera sampai tempat
pengungsian, namun pada intinya bantuan bisa mencapai tempat pengungsian karena jalan
transportasinya tidak terkendala
c. Pelayanan kesehatan : kurangnya tenaga kesehatan
d. Lokasi pemberi bantuan : di zona aman yang ditetapkan pemerintah di pengungsian-pengungsian
yang disediakan
2. Dampak Kesehatan terhadap penduduk :
a. Penduduk mengalami luka-luka parah
b. Penduduk mengalami kematian
c. Penduduk banyak Gangguan Psikis
3. Potensi Sarana Pelayanan
Kurangnya tenaga kesehatan dan mendirikan posko kesehatan.
4. Potensi sumber air bersih dan sanitasi :
Sudah cukup air bersi, MCK di tempat pengungsian
5. Ketersediaan logistik
Kurangnya persediaan obat-obatan untuk luka infeksi dan untuk mengantisipasi adanya penyakit
menular akibat mayat-mayat yang mulai membusuk.

H. REKOMENDASI
1. pemindahan warga ke tempat yang aman
2. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan medis dan tenaga kesehatan lingkungan
3. Meningkatkan kebutuhan normatif ( pakaian)
4. Pengelolaan makanan dan minuman
5. Pengelolaan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
6. Kewaspadaan dini terhadap kemungkinan kejadian luar biasa
7. Koordianasi lintas sektoral
8. Bantuan obat-obatan dan alat sesuai kebutuhan
9. Pengiriman masayarakat suku Madura yang tersisa untuk kembali ke Madura

Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/rapid-health-assessment-rha-
bencana.html#ixzz47f8U1ie3

Anda mungkin juga menyukai