Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGAMBILAN DARAH

Prinsip Donor Safety

Dosen Pembimbing : Sri Mudayatiningsih.,SKp.,M.Kes

RIFALDI YUSUF AL AYYUBI

P17440203082

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI BANK DARAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah dengan judul Prinsip Donor Safety
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Sri
Mudayatiningsih.,SKp.,M.Kes. Pada mata kuliah Pengambilan darah di Poltekkes Kemenkes
Malang. Selain itu, saya berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Mudayatiningsih.,SKp.,M.Kes.


Selaku dosen pembimbing mata kuliah pengambilan darah. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya serta lebih mendorong saya untuk
mengetahui prinsip donor safety. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 6 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………….……………….. iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………....…………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………….…………...… 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….... 1

1.3 Tujuan………………………………………………………………….. 2

1.4 Manfaat……………………………………………………………….... 2

BAB II PEMBAHASAN….…………………...…..…………………………..3

2.1 Definisi Patient Safety……………………………...……………….…..3

2.2 Tujuan Patient Safety dan tujuan Internasional.……………….…….….3

2.3 Prinsip Patient Safety…………………..……………..……….…….….4

2.4 Elemen Patient Safety……………………………..………….…….…..4

2.5 Pencegahan………………...…………..……………..……….…….….5

2.6 Etiologi…………………….…………..……………..……….…….….5

2.7 Langkah-langkah Pelaksanaan Patient Safety.…………….….…….….5

2.8 Universal Precaution…………………..……………..……….…….….6

2.9 Standart Pengendalian Infeksi..………..……………..……….…….….6

2.10 Dekontaminasi……………………..…………..……………..………..7

2.11 Desinfeksi……………………………………..……………..…….…..7

2.12 Sterilisasi…………………………..…………..……………..…….…..8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…...10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Patient safety merupakan komponen vital dan penting dalam asuhan serta langkah
untuk memperbaiki mutu layanan yang berkualitas. Penilaian mutu rumah sakit
didapatkan melalui sistem akreditasi, salah satunya adalah sasaran keselamatan pasien
karena telah menjadi prioritas untuk layanan kesehatan di seluruh dunia. Salah satu
langkah memperbaiki mutu pelayanan melalui penerapan patient safety di rumah sakit.
Strategi penerapan patient safety telah dilakukan dengan berbagai upaya di
lingkungan rumah sakit. Komisi Akreditasi Rumah Sakit menjelaskan penerapan patient
safety harus memenuhi dalam ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi
yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi,
tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan dan pengurangan risiko pasien jatuh. Sementara Join Commission International
dan WHO juga telah mengeluarkan “Nine Life-Saving Patient Safety Solutions”.
Kenyataannya, permasalahan patient safety meskipun telah terakreditasi masih banyak
terjadi di seluruh negara di dunia.
Patient safety merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang memandang
bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien yang di rawat di rumah sakit.
Perawat RSUD Raden Mattaher dan rumah sakit kambang belum melaksanakan Patient
safety secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya insiden keselamatan yang
terjadi. Selama masa persiapan akreditasi, kualitas RSUD Raden Mattaher dan RSU
Kambang cenderung meningkat secara signifikan terlihat dari hasil scoring pencapaian
standar akreditasi yang dilakukan dan dibuktikan dengan diraihnya skor 90% pada
chapter IPSG, namun setelah akreditasi pencapaian standar sedikit demi sedikit menurun
terlihat dari hasil audit mutu internal.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi patient safety?


2. Apa tujuan patient safety dan tujuan internasional?
3. Apa prinsip patient safety ?
4. Apa elemen patient safety?

1
5. Apa saja pencegahannya?
6. Apa yang dimaksud Etiologi?
7. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan patient safety?
8. Apa yang dimaksud universal precaution?
9. Apa standart pengendalian infeksi?
10. Apa yang dimaksud dekontaminasi?
11. Apa yang dimaksud desinfeksi?
12. Apa yang dimaksud sterilisasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi patient safety.

2. Untuk mengetahui  tujuan patient safety dan tujuan internasiona.

3. Untuk mengetahu prinsip patient safety.

4. Untuk mengetahui elemen patient safety .

5. Untuk mengetahui pencegahannya.

6. Untuk mengetahui yang dimaksud Etiologi.

7. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan patient safety.

8. Untuk mengetahui yang dimaksud universal precaution

9. Untuk mengetahui standart pengendalian infeksi

10. Untuk mengetahui yang dimaksud dekontaminasi.

11. Untuk mengetahuiyang dimaksud desinfeksi.

12. Untuk mengetahui yang dimaksud sterilisasi.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan atau
pengetahuan dalam mencegah atau menghindari kecelakaan dan keamanan pasien, dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dalam pembelajaran khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Patient Safety

Patient safety didefinisikan sebagai upaya menghindari, mencegah dan


memperbaiki hasil yang merugikan pasien atau cidera akibat dari proses perawatan
kesehatan .“Patient safety as the avoidance, prevention, and amelioration of adverse
outcomes or injuries stemming from the processes of healthcare.” Pengertian ini
maksudnya bahwa patient safety merupakan penghindaran, pencegahan, dan perbaikan
dari kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan
kesehatan. Patient safety melibatkan sistem operasional dan sistem pelayanan yang
meminimalkan kemungkinan kejadian adverse event/ error dan memaksimalkan langkah-
langkah penanganan bila error telah terjadi. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tdk mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
tersebut meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko

2.2 Tujuan Patient Safety dan Tujuan Internasional


 Terciptanya budaya keselamatan pasien
 Meningkatkan akuntabilitas terhadap pasien & Masyarakat
 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD)
 Terlaksananya program pencegahan

3
Sedangkan Tujuan Internasional
 Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
 Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
 Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari
pengobatan resiko tinggi)
 Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)
 Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko
infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
 Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien
terluka karena jatuh)

2.3 Prinsip Patient Safety

1. Kesadaran (Awarenes) tentang nilai keselamatan pasien Rumah sakit

2. Komitmen memberikan pelayanan kesehatan berorientasi patien safety

3. Kemanpuan Mengidentifikasi faktor resiko penyebab insiden terkait patien safety

4. Kepatuhan Pelaporan insiden terkait patient safety

5. Kemampuan Berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor resiko


penyebab insiden terkait patient safety

6. Kemampuan Mengindentifikasi akar masalah penyebab insiden terkait patient safety

7. Kemampuan Memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadadi untuk


mencegah kejadian berulang

2.4 Elemen Patient Safety


1. Advers drug events (ADE)/medication error (ME) ketidakcocokan
2. obat/kesalahan pengobatan)
3. Renstraint use (kendali penggunaan)
4. Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
5. Pressure ulcers (tekanan ulkus)
6. Blood Product safety/administration

4
7. Pressure ulkus (tekanan ulkus)
8. Blood product safety adminsitration (keamanan produk dara/administrasi)
9. Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
10. Immunization program (program imunisasi)
11. Falls (terjatuh)
12. Blood strean-vaskular ccatheter care (aliran darah-perawatan kateter
pembuluh darah)
13. Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident
reports(tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien/pengunjung
laporan kejadian)

2.5 Pencegahan
Dapat dicegah bahkan seharusnya tidak terjadi karena sudah dikategorikan sebagai
suatu disiplin.
Dalam Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, insiden keselamatan pasien adalah segala sesuatu yang terjadi
secara sengaja atau tidak sengaja dan kondisi mengakibatkan atau berpotensi untuk
menimbulkan cidera pada pasien, yang terdiri dari Kejadian tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
Insiden keselamatan pasien sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa direncanakan yang
dapat membahayakan pasien dan tidak terpenuhi outcome dalam penyembuhan pasien.
2.6 Etiologi

1. Kesalahan Medis (Medical Error)Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan


medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. (KKP-RS)

2. KejadianTidak Diharapkan (KTD)/ Adverse EventSuatu kejadian yang


mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan karena “underlying
disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).

3. Nyaris Cedera (NC)/ Near MissSuatu kejadian akibat melaksanakan suatu


tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi.

5
2.7 Langkah-langkah Pelaksanaan Patient Safety

1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication
names)

2. Pastikan identifikasi pasien

3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien

4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar

5. Kendalikan cairan elektrolit pekat

6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan

7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang

8. Gunakan alat injeksi sekali pakai

9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomia

2.8 Universal Precaution

Universal Precaution (Kewaspadaan Universal) adalah tindakan pengendalian


infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat
berpotensi menularkan penyakit baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan.
Prinsip Universal Precaution
1. Menjaga Higyene sanitasi individu Higyene sanitasi ruangan
2. Sterilisasi peralatan Dasar kewaspadaan universal meliputi :
 Pengelolaan alat kesehatan (dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi)
 Cuci tangan untuk mencegah infeksi silang
 Penggunaan alat pelindung diri ( sarung tangan, masker, apron, sepatu boot )
 Pengelolaan jarum dan alat tajam
 Pengelolaan Limbah

2.9 Standart Pengendalian Infeksi


A. Asepsis
Keadaan bebas dari mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pathogen.

6
 Ada dua jenis asepsis :
1. Asepsis medik, dengan cara membersihkan debu, memcuci,
merebus, isolasi, dll. Tujuan: Membantu megurangi jumlah
mikroorganisme dan Mencegah penyebaran pada orang lain.
2. Asepsis bedah, dengan cara steril.
Tujuan: Menjaga semua obyek atau benda bebas dari mikroorganisme.
B. Septik :
Mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan bahan dan
alat steril.

C. Aseptik :
Mencegah terjadinya infeksi dengan menghambat/menghancurkan tumbuhnya
organisme pahogen pada luka

2.10 Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah prosedur pembersihan peralatan sebelum dilakukan
disinfeksi dan sterilisasi
Caranya:
1. Pakai sarung tangan
2. Bilas benda yang terkontaminasi dengan air dingin yg mengalir
3. cuci dengan air hangat dan sabun
4. Gunakan sikat untuk membuang bahan organik dari semua permukaan
termasuk semua lapisan dan lekukan
5. Bilas dengan air hangat
6. Biarkan kering oleh udara
7. Ganti larutan detergen minimal setiap hari
8. Bersihkan sikat dan waskom
9. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

2.11 Desinfeksi
Desinfeksi adalah tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen
tetapi tidak dengan sporanya pada alat-alat perawatan, kedokteran dan permukaan
jaringan dengan menggunakan bahan disinfektan atau dengan cara mencuci, mengoles,
merendam dan menjemur. Tujuan Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.

7
2.12 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apathogen beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi atau menggunakan sterilisator.
Metode Sterilisasi
1. Pemanasan dengan air dan uap
2. Filtrasi / Penyaringan
3. Radiasi / Penyinaran
4. Sterilisasi Dengan Cara Kimia
5. Zat kimia

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Patient safety didefinisikan sebagai upaya menghindari, mencegah dan
memperbaiki hasil yang merugikan pasien atau cidera akibat dari proses perawatan
kesehatan .“Patient safety as the avoidance, prevention, and amelioration of adverse
outcomes or injuries stemming from the processes of healthcare.” Pengertian ini
maksudnya bahwa patient safety merupakan penghindaran, pencegahan, dan perbaikan dari
kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan
kesehatan.
Patient safety melibatkan sistem operasional dan sistem pelayanan yang
meminimalkan kemungkinan kejadian adverse event/ error dan memaksimalkan langkah-
langkah penanganan bila error telah terjadi. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tdk mengambil
tindakan yang seharusnya diambil

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran yaitu, kita harus lebih
mengetahui kecelakaan dalam ruamh sakit pencegahannya, tetapi kita juga harus
memaksimalkan agar tidak terjadi kecelakaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/33438/2/BAB%201%20%28PENDAHULUAN%29.pdf

https://www.slideshare.net/vickyvicky127/makalah-patient-safety

https://www.slideshare.net/resa_mardiana/patient-safety-50290025

10

Anda mungkin juga menyukai