P17440203082
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah dengan judul Prinsip Donor Safety
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Sri
Mudayatiningsih.,SKp.,M.Kes. Pada mata kuliah Pengambilan darah di Poltekkes Kemenkes
Malang. Selain itu, saya berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………....…………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………….. 2
1.4 Manfaat……………………………………………………………….... 2
BAB II PEMBAHASAN….…………………...…..…………………………..3
2.5 Pencegahan………………...…………..……………..……….…….….5
2.6 Etiologi…………………….…………..……………..……….…….….5
2.10 Dekontaminasi……………………..…………..……………..………..7
2.11 Desinfeksi……………………………………..……………..…….…..7
2.12 Sterilisasi…………………………..…………..……………..…….…..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…...10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Apa saja pencegahannya?
6. Apa yang dimaksud Etiologi?
7. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan patient safety?
8. Apa yang dimaksud universal precaution?
9. Apa standart pengendalian infeksi?
10. Apa yang dimaksud dekontaminasi?
11. Apa yang dimaksud desinfeksi?
12. Apa yang dimaksud sterilisasi?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan atau
pengetahuan dalam mencegah atau menghindari kecelakaan dan keamanan pasien, dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dalam pembelajaran khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sedangkan Tujuan Internasional
Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari
pengobatan resiko tinggi)
Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)
Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko
infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien
terluka karena jatuh)
4
7. Pressure ulkus (tekanan ulkus)
8. Blood product safety adminsitration (keamanan produk dara/administrasi)
9. Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
10. Immunization program (program imunisasi)
11. Falls (terjatuh)
12. Blood strean-vaskular ccatheter care (aliran darah-perawatan kateter
pembuluh darah)
13. Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident
reports(tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien/pengunjung
laporan kejadian)
2.5 Pencegahan
Dapat dicegah bahkan seharusnya tidak terjadi karena sudah dikategorikan sebagai
suatu disiplin.
Dalam Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, insiden keselamatan pasien adalah segala sesuatu yang terjadi
secara sengaja atau tidak sengaja dan kondisi mengakibatkan atau berpotensi untuk
menimbulkan cidera pada pasien, yang terdiri dari Kejadian tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
Insiden keselamatan pasien sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa direncanakan yang
dapat membahayakan pasien dan tidak terpenuhi outcome dalam penyembuhan pasien.
2.6 Etiologi
5
2.7 Langkah-langkah Pelaksanaan Patient Safety
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication
names)
6
Ada dua jenis asepsis :
1. Asepsis medik, dengan cara membersihkan debu, memcuci,
merebus, isolasi, dll. Tujuan: Membantu megurangi jumlah
mikroorganisme dan Mencegah penyebaran pada orang lain.
2. Asepsis bedah, dengan cara steril.
Tujuan: Menjaga semua obyek atau benda bebas dari mikroorganisme.
B. Septik :
Mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan bahan dan
alat steril.
C. Aseptik :
Mencegah terjadinya infeksi dengan menghambat/menghancurkan tumbuhnya
organisme pahogen pada luka
2.10 Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah prosedur pembersihan peralatan sebelum dilakukan
disinfeksi dan sterilisasi
Caranya:
1. Pakai sarung tangan
2. Bilas benda yang terkontaminasi dengan air dingin yg mengalir
3. cuci dengan air hangat dan sabun
4. Gunakan sikat untuk membuang bahan organik dari semua permukaan
termasuk semua lapisan dan lekukan
5. Bilas dengan air hangat
6. Biarkan kering oleh udara
7. Ganti larutan detergen minimal setiap hari
8. Bersihkan sikat dan waskom
9. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
2.11 Desinfeksi
Desinfeksi adalah tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen
tetapi tidak dengan sporanya pada alat-alat perawatan, kedokteran dan permukaan
jaringan dengan menggunakan bahan disinfektan atau dengan cara mencuci, mengoles,
merendam dan menjemur. Tujuan Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.
7
2.12 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apathogen beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi atau menggunakan sterilisator.
Metode Sterilisasi
1. Pemanasan dengan air dan uap
2. Filtrasi / Penyaringan
3. Radiasi / Penyinaran
4. Sterilisasi Dengan Cara Kimia
5. Zat kimia
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Patient safety didefinisikan sebagai upaya menghindari, mencegah dan
memperbaiki hasil yang merugikan pasien atau cidera akibat dari proses perawatan
kesehatan .“Patient safety as the avoidance, prevention, and amelioration of adverse
outcomes or injuries stemming from the processes of healthcare.” Pengertian ini
maksudnya bahwa patient safety merupakan penghindaran, pencegahan, dan perbaikan dari
kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan
kesehatan.
Patient safety melibatkan sistem operasional dan sistem pelayanan yang
meminimalkan kemungkinan kejadian adverse event/ error dan memaksimalkan langkah-
langkah penanganan bila error telah terjadi. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tdk mengambil
tindakan yang seharusnya diambil
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran yaitu, kita harus lebih
mengetahui kecelakaan dalam ruamh sakit pencegahannya, tetapi kita juga harus
memaksimalkan agar tidak terjadi kecelakaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/33438/2/BAB%201%20%28PENDAHULUAN%29.pdf
https://www.slideshare.net/vickyvicky127/makalah-patient-safety
https://www.slideshare.net/resa_mardiana/patient-safety-50290025
10