Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REKRUTMEN DONOR

RANGKUMAN METODE DAN ALUR DONOR

REKRUTMEN
Rekrutmen Donor adalah kegiatan memotivasi dan mendidik masyarakat dengan berbagai cara
agar bersedia menyumbangkan darahnya dan kemudian mau menjadi donor darah sukarela yang
lestari.

TUJUAN REKRUTMENT DONOR


 Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kesadaran masyarakat > mengerti mengapa
kegiatan penyumbangan darah adalah sangat penting dan merupakan upaya untuk
menyelamatkan jiwa manusia.
 Meningkatkan perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara teratur dan
sukarela.

A. Kriteria Sasaran Rekrutmen Donor


Jenis pendonor darah
1. Donor sukarela
Adalah pendonor yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas
kehendaknya dan tidak menerima pembayaran, baik dalam bentuk tunai atau hal lainnya sebagai
pengganti uang. Hal ini termasuk izin tidak masuk kerja, kecuali jika diperlukan waktu yang
masih dianggap wajar untuk perjalanan ke tempat penyumbangan darah. Pendonor sukarela
dapat diberikan hadiah kecil, makanan dan minuman serta penggantian biaya transportasi
langsung dalam keadaan tertentu.

2. Donor keluarga/pengganti
Adalah pendonor yang memberikan darahnya ketika dibutuhkan oleh anggota keluarganya atau
masyarakat.

3. Donor bayaran
Adalah pendonor yang memberikan darah dengan mendapatkan pembayaran atau keuntungan
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar atau sesuatu yang dapat dijual atau
dapat ditukarkan kedalam uang tunai atau ditransfer ke orang lain.

4. Donor plasma khusus


Adalah pendonor plasmapheresis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan derivat
plasma melalui fraksionasi. Pendonor merupakan pendonor sukarela namun dapat diberikan
kompensasi berupa penggantian biaya transportasi langsung dan/atau pelayanan pemeliharaan
kesehatan. Rekrutmen donor ditujukan di wilayah pendonor dengan kelompok risiko rendah,
tidak dianjurkan dilakukan rekrutmen donor darah di wilayah dengan kelompok populasi:
a. Dengan tingkat permasalahan gizi yang kurang baik yang khususnya berpengaruh
terhadap kasus jumlah anemia yang tinggi.
b. Di daerah yang sedang terjadi wabah penyakit.
c. Di tempat dengan populasi angka penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui darah
yang tinggi misalnya di lembaga pemasyarakatan, tempat rehabilitasi atau populasi
kelompok masyarakat tertentu yang berperilaku risiko tinggi.

B. Identifikasi dan Registrasi Donor


Pendonor harus terdaftar untuk menyumbangkan darah sebelum mereka diperiksa untuk
kepatutan:
1. Jika pendonor telah menyumbangkan darah sebelumnya, mereka harus teridentifikasi
dan secara akurat terhubung dengan pencatatan terdahulu.
2. Pendonor harus teridentifikasi terkait setiap tahap kritis penyumbangan darah atau
saat diserahkan ke petugas lainnya.
Registrasi
a. Identitas (KTP/Surat Ijin Mengemudi/nomor paspor, untuk orang asing)
b. Nomor kartu donor (donor terdahulu)
c. Nama lengkap meliputi nama pertama, tengah dan akhir
d. Alamat rumah termasuk kelurahan, kecamatan dan kota
e. Alamat kantor
f. Nomor telepon
g. Jenis kelamin
h. Tempat, tanggal lahir
i. Pekerjaan
j. Tanggal, waktu dan tempat penyumbangan darah.
Identifikasi Pendonor
a. Nama lengkap
b. Tanggal lahir
c. KTP/Surat Ijin Mengemudi/nomor paspor, untuk orang asing
d. Alamat rumah sesuai KTP
e. Alamat kantor
f. Nomor telepon rumah dan telpon seluler
g. Kartu donor

SELEKSI
A. Kriteria Seleksi Umum
Pendonor harus dinilai secara rahasia terhadap kriteria berikut di bawah ini melalui
pemeriksaan fisik dan pengkajian kuesioner kesehatan donor yang telah diisi oleh pendonor.
a. Usia
Usia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur >60 tahun dan pendonor
ulang dengan umur >65 tahun dapat menjadi pendonor dengan perhatian khusus
berdasarkan pertimbangan medis kondisi kesehatan.
b. Berat badan
Donor darah lengkap:
- ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL
- ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL
Donor apheresis:
- ≥ 55 kilogram
c. Tekanan darah
Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg
Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg
Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20 mmHg
d. Denyut nadi
50 hingga 100 kali per menit dan teratur

e. Suhu tubuh
Suhu tubuh : 36,5 – 37,5 0C
f. Hemoglobin
Hemoglobin : 12,5 hingga 17 g/dL

Pengambilan Darah
Hanya donor yang telah diperiksa sesaat sebelum penyumbangan dan memenuhi kriteria
seleksi donor yang ditetapkan UTD yang diperbolehkan untuk menyumbangkan darah. Mereka
harus diidentifikasi kembali sebelum penusukan dimulai dan darahnya ditampung di dalam
kantong darah steril yang telah disetujui oleh petugas kompeten terlatih menggunakan prosedur
yang telah divalidasi.

A. Penusukan dan Pengambilan


Tekanan harus dilakukan untuk mengidentifikasi vena yang akan ditusuk. Lokasi
penusukan kemudian dipersiapkan menggunakan desinfektan yang telah disetujui dengan
prosedur yang telah divalidasi yang akan meminimalkan kontaminasi bakteri. Desinfektan
harus dibiarkan mengering dengan sempurna dan tidak boleh dilakukan perabaan ulang
terhadap vena di area yang telah dipersiapkan sebelum penusukan jarum, kecuali dipakai
sarung tangan steril yang baru.
Penusukan vena harus dilakukan secara aseptik dan sekali darah telah memasuki kantong
darah, tekanan harus dilepaskan perlahan-lahan. Kantong darah harus digoyang dengan
interval yang reguler untuk menjamin antikoagula tercampur dengan darah dan ditimbang
sepanjang proses hingga berat (volume) yang ditargetkan telah tercapai. Aliran darah harus
besar dan tidak terganggu. Jika aliran darah lambat, diperkenankan untuk mereposisi sedikit
dari jarum untuk pengambilan darah lengkap. Pada kondisi tertentu, tusukan kedua
diperkenankan.
Setelah proses penyumbangan darah dimulai dan sebelum selesai, label nomor donasi
yang unik harus ditempelkan pada tabung sampel dan semua kantong darah yang akan diisi
komponen darah pada tahapan proses pengolahan.
Pada akhir penyumbangan, darah di dalam selang harus diserut balik ke arah kantong dan
ujung selang yang dipotong harus sesegera mungkin di seal/direkatkan.
Sampel darah untuk uji saring harus diambil pada setiap penyumbangan dan jika tabung
dengan antikoagulan yang digunakan, maka harus dicampur dengan baik sesegera mungkin.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengambilan darah harus dicatat dan
digunakan untuk menetapkan jenis komponen darah yang akan dibuat darinya. Darah yang
disumbangkan harus dibuang jika beratnya kurang atau lebih secara signifikan, atau jika
melebihi waktu pengambilan darah maksimal yang diperbolehkan.
B. Pemeriksaan Pasca Pelabelan
Pada akhir penyumbangan, semua kantong, dokumen dan tabung harus diperiksa kembali
untuk menjamin bahwa semuanya sudah dilabel dan masing-masing memiliki label nomor
donasi yang unik. Nomor label yang digunakan dan nomor yang tersisa pada set label harus
berkesesuaian dan setiap label yang tidak digunakan harus dimusnahkan disisi tempat tidur
donor.
Pemeriksaan ini harus dilakukan sebelum donor meninggalkan tempat tidur dan darah
yang disumbangkan, dokumen serta sampel dipindahkan dari sisi tempat tidur.
C. Penanganan Darah dan Sampel
Setelah semua pemeriksaan lengkap, kantong darah dan sampel harus ditempatkan pada
tempat yang suhunya terkontrol dan sesuai untuk komponen darah yang akan dibuat dan
pemeriksaan yang akan dilakukan. Komponen darah dan sampel harus ditransportasikan ke
tempat pengolahan dan pemeriksaan dalam kondisi yang sama. Kondisi penyimpanan dan
transportasi harus divalidasi agar suhu yang ditetapkan terpelihara.
D. Pengelolaan Reaksi Samping Pada Donor
Donor harus dimonitor terhadap adanya reaksi samping dari proses penyumbangan darah.
Jika terjadi reaksi samping, pendonor harus dirujuk kepada petugas medis sesegera mungkin.
Reaksi samping harus diselidiki atas kemungkinan penyebab dan pencegahan. Pencatatan
harus disimpan, tidak hanya untuk mengidentifikasi pendonor yang rentan terhadap
terjadinya reaksi samping, namun juga untuk membandingkan angka kejadian reaksi samping
dengan yang terjadi di UTD lain. Data ini harus dikaji secara teratur untuk mengidentifikasi
terjadinya trend dan strategi untuk menurunkan angka kejadian reaksi samping.
Pendonor harus diberi tahu atas kemungkinan terjadinya reaksi samping dan disediakan
informasi yang mungkin dapat menurunkan hal serupa, contohnya pentingnya makan
sebelum menyumbangkan darah dan yakinkan pendonor agar cukup minum. Pendonor yang
rentan terhadap reaksi vasovagal harus diperingatkan atas kemungkinan pingsan yang terjadi
kemudian.
E. Dokumentasi Donor
Dokumen untuk setiap kegiatan harus dipelihara termasuk untuk penyumbangan darah
yang gagal, reaksi samping atau kejadian yang tidak diharapkan. Dokumen harus mencakup
rincian data pendonor dengan lengkap, pemeriksaan medis, tipe dan jumlah komponen darah
yang diambil, lokasi serta tanggal penyumbangan darah.
Dokumen harus menuangkan informasi yang dapat dilacak dengan lengkap dari sejak
penyumbangan darah hingga detil bahan dan peralatan yang digunakan dan identifikasi
petugas yang menjalankan setiap kegiatan. Dokumen harus terpelihara dalam kondisi yang
baik dan bertahan untuk periode waktu yang ditetapkan oleh UTD atau oleh ketentuan yang
telah disetujui untuk diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai