Mata Kuliah: Seleksi Donor Dosen Pengampu: Dina Afrianti, SSi, M.Kes
Anita Septa (P1337434222013)
PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI BANK DARAH
JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN AJARAN 2023/2024 1 Judul Menyusun Checklist Critria Seleksi Donor 2 Pertemuan 1 3 Hari,Tanggal Senin,31 Juli 2023 4 Prinsip Prinsip menyusun checklist kriteria seleksi donor adalah harus terlaksananya semua chechlist dari data pribadi sampai surat persetujuan sesuai tujuannya yaitu untuk melindungi pendonor dan pasien. Oleh karena itu, harus dibuat relevan dengan kondisi populasi dan diperbaharui, jika perlu sesuai dengan perubahan epidemiologi setempat dan penilaian terhadap risiko yang baru muncul. 5 Dasar Teori Seleksi donor merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendonor ketika akan mendonorkan darah. Dalam pemilihan donor, donor mengisi data pada formulir kuesioner donatur yang telah disediakan. Membentuk itu berisi biodata donor dan riwayat medis kandidat donatur dalam bentuk kuesioner.
Menurut Daradjatun dalam Pedoman Pelayanan Transfuse Darah (2008) pengertian
donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang yang dilakukan secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan transfusi darah. Check list adalah salah satu alat observasi yang dimaksudkan untuk itu memperoleh data berupa daftar yang memuat faktor-faktor berikut subjek apa yang ingin diamati oleh pengamat. dimana pengamat berada pelaksanaan observasi di lapangan hanya memberikan tanda centang/centang pada daftar faktor sesuai dengan perilaku subjek yang muncul pada lembar observasi sehingga pengamat dapat Lakukan pekerjaan Anda dengan cepat dan objektif.
6 Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Checklist formulir donor darah 3. KTP Pendonor 7 Prosedur Kerja 1. Calon pendonor pergi ke BDRS atau UTD terdekat dan menuju meja resepsionis. 2. Petugas Memberikan lembar daftar checklist dan quisioner seleksi donor beserta panduan pengisian kepada pendonor serta menjelaskan terkait pengisian yang baik dan dengan benar. 3. Melakukan pengecekan ulang data pendonor. 4. Menyerahkan Formulir pendonor kepada petugas untuk pengecekan hb (hb minimal 12,5). 5. Selanjutnya,Menyerahkan formulir kepada dokter atau petugas medis untuk dilakukan pemeriksaan Kesehatan . 6. Jika persyaratan terpenuhi semua, pendonor di bolehkan untuk darah lalu memasuki ruang aftaf. 7. formulir selanjurnya diisi oleh petugas aftaf terkaitvolume darah yang diambil, system tertutup/terbuka,kondisi serang, kondisi jarum, kondisi label, dan dan kondisi kemasan. 8. Terakhir Pendonor menandatangani surat persetujuandi kertas formuis. 8 Hasil Pada prakrik kali ini telah melakuan check list seleksi dinir 9 Pembahasan Seleksi donor adalah upaya untuk menilai apakah pendonor
darah memenuhi persyaratan donor atau tidak. Syarat donor
merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar seseorang yang telah berminat donor darah dapat menyumbangkan darahnya. Mutu dan keamanan darah harus terjamin untuk mencegah bahaya penularan infeksi terhadap penerima darah atau pegawai yang telah melakukan pengambilan darah Hasil dari kegiatan seleksi donor darah memiliki dua kemungkinan yaitu lolos dan tidak lolos. Lolos seleksi dalam artian memenuhi seluruh persyaratan untuk seseorang mendonorkan darahnya. Tidak lolos seleksi berarti calon pendonor tidak memenuhi persyaratan donor darah sehingga mengharuskan pendonor untuk dilakukan penolakan. Terdapat dua jenis penolakan seleksi donor yaitu penolakan sementara dan penolakan permanen. Informasi pra penyumbangan disediakan atau disajikan untuk semua pendonor. Beberapa informasi pra penyumbangan adalah informasi mengenai proses penyumbangan darah, informasi terkait resiko yang berhubungan dengan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), dan informasi tentang pendonor harus memberitahukan setiap resiko yang dipikirkan secara jujur dan benar. berikut di bawah ini melalui pemeriksaan fisik dan pengkajian kuesioner kesehatan donor yang telah diisi oleh pendonor. 1. Usia minimal 17 – 60 tahun. 2. Berat badan minimal 45 kg dan apheresis minimal 55kg 3. Tekanan darah Sistolik : 90 hingga 160 mmHg Diastolik : 60 hingga 100 mmHg 4. Denyut nadi: 50 hingga 100 kali per menit 5. Suhu tubuh: 36,5-37 °C 6. Hemoglobin : 12,5 hingga 17 g/d 7. Riwayat kesehatan termasuk kondisi sekarang 8. Resiko terkait gaya hidup 1 Kesimpulan Pelayanan seleksi pendonor darah merupakan skrining awal untuk memastikan bahwa 0 Pendonor darah sukarela dinyatakan dalam kondisi sehat dan digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat memengaruhi keamanan darah donor. . Penentu kriteria seleksi umum pendonor berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan. 1 Daftar Pustaka Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang 1 Standar Pelayanan Transfusi Darah https://journals.ums.ac.id/index.php/jk/article/download/16039/pdf https://utdpmidkijakarta.or.id/informasi/informasi-prosedur-donor 1 Lampiran 2