Setelah menerima donor darah, pasien akan menjalani beberapa mekanisme pemantauan
dan perawatan sebagai berikut:
a. Pemantauan Vital Signs
Pasien akan dipantau secara rutin untuk mengukur tanda-tanda vital seperti denyut
nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan tingkat pernapasan. Ini dilakukan untuk
mendeteksi tanda-tanda reaksi yang tidak diinginkan.
b. Pemantauan Reaksi Alergi
Pasien akan diamati untuk reaksi alergi atau reaksi negatif lainnya. Ini termasuk
gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, sesak napas, atau penurunan tekanan darah yang
dapat mengindikasikan reaksi alergi terhadap darah yang didonasikan.
c. Istirahat
Setelah donor darah, pasien biasanya diminta untuk beristirahat sejenak. Ini untuk
memastikan bahwa mereka merasa baik dan tidak mengalami kelemahan atau pusing
akibat kehilangan darah.
d. Pemantauan Pasca-Donor Darah
Pasien dapat diberikan informasi tentang tanda-tanda yang perlu diperhatikan setelah
menerima darah, seperti infeksi atau reaksi alergi. Mereka juga mungkin diminta
untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mereka mengalami gejala yang
mencurigakan.
e. Penggantian Cairan
Jika diperlukan, pasien yang menerima transfusi darah juga mungkin mendapatkan
cairan tambahan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh mereka.
f. Pemantauan Jangka Panjang
Beberapa pasien mungkin memerlukan pemantauan jangka panjang setelah
menerima donor darah, terutama jika mereka memiliki kondisi medis tertentu atau
jika mereka menerima transfusi darah berulang.
Mekanisme ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasien menerima donor darah
dengan aman dan tanpa komplikasi. Selain itu, pemantauan yang ketat membantu
dalam mendeteksi dan mengatasi masalah potensial dengan cepat.
4. Cara Kerja Pengolahan Sel Darah Merah Pekat / Packed Red Cell (PRC) Secara
Sedimentasi
Merupakan cara sederhana bila Refrigerated Centrifuge tidak tersedia darah diendapkan
12 jam atau lebih pada suhu 2 °C-6°C
Nomor kantong
Golongan darah
Tanggal pengambilan
Tanggal pembuatan
Volume
Suhu penyimpanan
Tanggal kadaluarsa
Nama petugas