Anda di halaman 1dari 31

PROSEDUR TINDAKAN

TRANSFUSI DARAH
Oleh :
Henri Didiharto, SKep, Ns, MPd
Tujuan pembelajaran
Setelah perkulihan praktikum diharapkan
mahasiswa akan mampu ;
Memahami pengertian tranfusi darah
Memahami indikasi dan kontra indikasi tranfusi
Memahami tujuan tranfusi
Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
tranfusi
Memahami prosedur pemberian tranfusi
Memilih tempat-tempat vena untuk tranfusi
Memahmi resiko tranfusi
Memahami macam-macam / jenis tranfusi
PENGERTIAN
Transfusi darah merupakan tindakan
keperawatan yang di lakukan pada klien
yang membutuhkan darah dan/atau
produk darah dengan cara memasukkan
darah melalui vena dengan menggunakan
set transfusi.
Pemberian transfusi darah digunakan
untuk memenuhi volume sirkulasi darah,
memperbaiki kadar hemoglobin dan
protein serum.
INDIKASI
1. Pasien dengan kehilangan darah karena
operasi besar
2. Pasien dengan perdarahan post partum
3. Pasien dengan perdarahan karena
kecelakaan
4. Pasien dengan luka bakar hebat
5. Pasien dengan penyakit kekurangan
kadar Hb atau kelainan darah
TUJUAN TRANFUSI
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi
(setelah pembedahan, trauma atau
hemoragic).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah
dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu
sebagai terapi sulih (misalnya: faktor
pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia).
HAL-HAL PENTING DALAM
PEMBERIAN TRANFUSI
Dalam pemberian darah harus di
perhatikan kondisi pasien, kemudian
kecocokan darah melalui nama pasien,
label darah, golongan darah, dan periksa
warna darah (terjadi gumpalan atau tidak),
homogenitas (bercampur rata atau tidak).
BAHAN & PERALATAN
1. Standar Infus
7. Torniket
2. Set Transfusi
(Tranfusi Set) 8. Pengalas
3. Jarum infus steril 9. Kapas alkohol
(abbocath, wing 10.Plester
needle/butterfly)
11.Gunting
4. Botol berisi cairan
NaCl 0,9% 12.Kassa steril
5. Produk darah yang 13.Betadine
benar sesuai 14.Sarung tangan
program medis
PROSEDUR
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam
botol untuk digunakan setelah transfusi
darah
4. Gunakan slang infus yang mempunyai
filter (slang 'Y' atau tunggal).
5. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% (lihat
: prosedur pemasangan infus) terlebih
dahulu sebelum pemberian transfusi
darah
6. Lakukan terlebih dahulu tranfusi darah
dengan memeriksa identifikasi kebenaran
produk darah : periksa kompatibilitas
dalam kantong darah, periksa kesesuaian
dengan identifikasi pasien, periksa
kadaluwarsanya, dan periksa adanya
bekuan.
7. Buka set pemberian darah
Untuk slang 'Y', atur ketiga klem
Untuk slang tunggal, klem pengatur pada posisi off

8. Cara transfusi darah dengan slang tunggal :


Tusuk kantong darah
Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk
sehingga filter terisi sebagian
Buka klem pengatur, biarkan slang infus terisi darah
9. Cara tranfusi darah dengan slang 'Y' :
Tusuk kantong NaCl 0,9%
Isi slang dengan NaCl 0,9%
Buka klem pengatur pada slang 'Y', dan hubungkan
ke kantong NaCl 0,9%
Tutup/klem pada slang yang tidak di gunakan
Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk
(biarkan ruang filter terisi sebagian)
Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan
slang terisi NaCl 0,9%
Kantong darah perlahan di balik-balik 1 - 2 kali agar
sel-selnya tercampur. Kemudian tusuk kantong
darah pada tempat penusukan yang tersedia dan
buka klem pada slang dan filter terisi darah
10. Hubungkan slang transfusi ke kateter IV
dengan membuka klem pengatur bawah
11. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5
menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15
menit selama 1 jam berikutnya
12. Setelah darah di infuskan, bersihkan slang
dengan NaCl 0,9%
13. Catat type, jumlah dan komponen darah yang
di berikan
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Prosedur Pemasangan Infus
1. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian
karet atau akses slang ke botol infus
4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan
hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan
memenuhi slang dan udara slang keluar
5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan dilakukan
penginfusan
6. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10
- 20 cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam dengan gerakan sirkuler (bila sadar)
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena dan posisi jarum (abbocath) mengarah keatas
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abbocath / sorflo).
Apabila saat penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum
(abbocath / sorflo) maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil
meneruskan tususkan ke dalam vena
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan / dikeluarkan, tahan
bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar
darah tidak keluar. Kemudian bagian infus di hubungkan /
disambungkan dengan slang infus
12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis
yang di berikan
13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
14. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran
jarum infus yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
16. Catat jenis cairan, letak infus, kecepatan aliran, ukuran dan tipe
jarum infuse
KRITERIA PEMILIHAN
PEMBULUH DARAH

Gunakan cabang vena distal (vena bagian


proksimal yang berukuran lebih besar
akan bermanfaat untuk keadaan darurat)
Pada pasien dewasa, vena yang terdapat
pada ekstremitas bagian bawah hanya
digunakan sebagai pilihan terakhir.
Pilihan vena :
Vena metakarpal (memudahkan
pergerakan tangan)
Vena basilika/sefalika
Vena fosa antekubital, mediana basilika
atau sefalika untuk pemasangan infus
yang singkat saja.
RESIKO TRANFUSI
Didapatkan reaksi tranfusi sebanyak 6,6 %
Dari yang alami reaksi tranfusi :
1. Demam 55%
2. Menggigil 14%
3. Alergi (Urtikaria, gatal) 20%
4. Hepatitis serum positif 6%
5. Reaksi hemolitik 4%
6. Overload sirkulasi 1%
MACAM TRANFUSI DARAH
A. DARAH LENGKAP (whole blood)
Berisi eris, trombos, leukos, dan plasma
Tranfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi
perdarahan akut dan masif, meningkatkan dan
mempertahankan proses pembekuan.
Di Infuskan selama 2 sampai 3 jam, maksimum 4
jam/unit.
Dosis pada pediatrik rata-rata 20 ml/kg, diikuti
dengan volume yang diperlukan untuk stabilisasi.
Biasanya tersedia dalam volume 400-500 ml
dengan masa hidup 21 hari.
Hindari memberikan tranfusi saat klien tidak dapat
menoleransi masalah sirkulasi.
Hangatkan darah jika akan diberikan dalam jumlah besar
Indikasi :
Penggantian volume pada pasien dengan syok hemoragi,
trauma atau luka bakar
Klien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari
25 persen dari volume darah total
Dosis ;
1 unit Hb naik 1 g%

Kontra Indikasi :
Anemia kronik yang normovolemik
B. PRC Packed Red Blood cells (RBCs)

Komponen ini mengandung sel darah


merah, SDP, dan trombosit karena
sebagian plasma telah dihilangkan (80 %),
Hmt 60-70%.
Tersedia volume 250 ml. Diberikan selama
2 sampai 4 jam
Masa hidup komponen ini 21 hari.
Dosis :
1 unit Hb naik 1 gr%
Indikasi :
Pasien anemia karena kehilangan darah saat
pembedahan
Pasien dengan massa sel darah merah rendah
untuk penderita yang memerlukan peningkatan
pembawa O2 ;
gagal ginjal,
keganasan dll.

Kontra Indikasi :
tidak diboleh diberikan dalam jumlah banyak
C. White Blood Cells (WBC atau leukosit)

Komponen ini terdiri dari darah lengkap


dengan isi seperti RBCs, plasma
dihilangkan 80 % ,
Biasanya tersedia dalam volume 150 ml.
Apabila diresepkan berikan dipenhidramin.
Berikan antipiretik, karena komponen ini
bisa menyebabkan demam dan dingin.
Untuk pencegahan infeksi, berikan tranfusi
dan disambung dengan antibiotik.

Indikasi :
Pasien sepsis yang tidak berespon dengan
antibiotik (khususnya untuk pasien dengan
kultur darah positif, demam persisten /38,3 C
dan granulositopenia)
D. Leukosit poor RBCs
Komponen ini sama dengan RBCs, tapi
leukosit dihilangkan sampai 95 %,
digunakan bila kelebihan plasma dan
antibody tidak dibutuhkan.
Komponen ini tersedia dalam volume 200
ml, waktu pemberian 1 sampai 4 jam.
Indikasi :
Pasien dengan penekanan system imun
(imunokompromise)
E. Platelet/trombosit
Komponen ini biasanya digunakan untuk
mengobati kelainan perdarahan atau
jumlah trombosit yang rendah.
Volume bervariasi biasanya 35-50 ml/unit,
untuk pemberian biasanya memerlukan
beberapa kantong.
Komponen ini diberikan secara cepat.
Hindari pemberian trombosit jika klien
sedang demam.
Periksa hitung trombosit pada 1 dan 24
jam setelah pemberian.
Indikasi:
Pasien dengan trombositopenia (karena
penurunan trombosit, peningkatan
pemecahan trombosit
Pasien dengan leukemia
F. Fresh Frozen Plasma (FFP)
Berisi : plasma, semua faktor darah (factor V,
VIII, dan IX) , komplemen dan protein plasma
Disimpan dalam suhu 18C, bisa 1 tahun.
Volume 200-250 ml
Indikasi:
Pencegahan perdarahan postoperasi dan syok
Klien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi
faktor pembekuan/koagulasi yang tidak bisa
ditentukan
KONTRA INDIKASI
Tidak untuk mempertahankan volume sirkulasi
karena resiko infeksi dan aloantibodi
CARA PEMBERIAN
Diberikan 6 jam setelah pencairan
Cocok ABO
4-6 unit dapat meningkatkan faktor koagulasi 20-
30%
Efek samping :
menggigil
demam
overload
G.Albumin 5 % dan albumin 25 %

Komponen ini terdiri dari plasma protein,


digunakan sebagai ekspander darah dan
pengganti protein.
Volume yang diberikan bervariasi
tergantung kebutuhan pasien.
Hindarkan untuk mencampur albumin
dengan protein hydrolysate dan larutan
alkohol.
Indikasi :
Pasien yang mengalami syok karena luka
bakar, trauma, pembedahan atau infeksi
Terapi hyponatremi
REFERENSI
Hidayat, A Alimul Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta,
EGC, 2004.
Nurachmah, Elly Buku saku prosedur
keperawatan medikal-bedah Jakarta,
EGC, 2000.

Anda mungkin juga menyukai