Anda di halaman 1dari 5

Nama : Harnita

NIM : 180106005

Pasien : Tn. R

A. Jenis tindakan : injeksi insulin


B. Indikasi tindakan keperawatan : Untuk memenuhi kebutuhan insulin pasien
C. Rasionalisasi tindakan keperawatan : Untuk mengontrol kadar gula darah
D. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
Jaringan lemak atau subkutan merupakan jaringan yang berada di antara kulit dan
otot. Anda harus menyuntikkan insulin pada jaringan ini, jangan terlalu dalam hingga
menembus ke otot. Untuk itu, dalam melakukan pemberian insulin, jarum yang
digunakan biasanya adalah jarum yang pendek dan tipis sehingga jarum tepat
menembus ke jaringan subkutan.
2. Fisiologi
a. Perut
Pada bagian ini insulin lebih cepat diserap dan jaringan lemak mudah
ditemukan. Selain itu, daerah perut adalah daerah yang paling mudah Anda
jangkau. Anda bisa memberikan suntik insulin tanpa perlu meminta bantuan orang
lain. Cubitlah jaringan lemak yang berada di antara pinggang dan tulang pinggul
Anda. Berikan jarak setidaknya sekitar 5 cm dari pusar.
Tingkat penyerapan oleh tubuh: insulin dapat diserap tubuh dan masuk
ke dalam aliran darah dengan cepat. Penyerapan insulin paling cepat terjadi pada
daerah ini.
b. Lengan atas
Selain abdomen alias bagian perut, Anda juga dapat melakukan injeksi
insulin pada lengan atas, tepatnya di bagian belakang lengan atas (tempat di mana
otot trisep berada). Suntikkanlah pada bagian yang sejajar dengan bahu dan siku
Anda tepat di tengahnya. Di sanalah biasanya jaringan lemak berada.
Kekurangan dari titik injeksi ini adalah tingkat kesulitannya. Bisa jadi
Anda harus meminta bantuan orang lain untuk memberikan insulin. Akan lebih
nyaman jika pemberian insulin dilakukan pada lengan tangan yang lebih tidak
aktif. Artinya, jika Anda memilih lengan atas sebagai titik injeksi, sebaiknya
suntikkan pada lengan kiri jika Anda aktif menggunakan tangan kanan, atau
sebaliknya—suntikkan di tangan kanan jika Anda kidal.
Tingkat penyerapan oleh tubuh: penyerapan insulin yang disuntikkan di
lengan atas berlangsung cukup cepat, tapi tidak secepat jika disuntikkan pada area
perut.
c. Paha
Bagian ini juga merupakan bagian paling mudah untuk melakukan injeksi
secara mandiri karena mudah dijangkau. Lakukanlah injeksi pada paha bagian
luar. Area suntik yang bisa Anda gunakan ketika memilih paha sebagai titik
injeksi adalah bagian samping luar. Ingatlah untuk mencubit sedikit kulit dengan
jaringan lemak yang hendak disuntik (sekitar 2-5 cm). Sekalipun mudah
melakukan injeksi pada bagian ini, penyuntikkan yang dilakukan secara rutin
pada paha terkadang dapat memunculkan rasa tidak nyaman ketika berjalan atau
berlari.

d. Punggung bawah atau pinggul

Bagian terakhir yang dapat digunakan untuk pemberian suntik insulin


adalah punggung bawah atau pinggul. Jika Anda memilih area ini untuk
melakukan injeksi, pastikan Anda memilih titik injeksi yang berada di antara batas
atas pantat Anda dan pinggul. Injeksi insulin juga harus diberikan di bawah
pinggang namun di antara tulang belakang dan sisi samping tubuh.

Melakukan injeksi pada bagian ini juga terbilang sulit apabila Anda
melakukannya sendiri. Anda mungkin membutuhkan bantuan orang lain untuk
dapat melakukannya.

E. Alat dan bahan


1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien
F. Prinsip tindakan
1. Prinsip tindakan :
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan dengan prinsip 6B (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara, benr dokumentasi)
2. Tujuan : untuk memenuhi kebutuhan insulin dalam tubuh
3. Prosedur tindakan keperawatan sesuai SOP

G. Prosedur tindakan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi
insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara
pemberian, dan pendokumentasian).
b. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa
efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul.
c. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
d. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi
terhadap human insulin.
e. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
f. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau
penurunan jumlah jaringan.
g. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi insulin.
h. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah
dimakan klien.
2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam pada pasien
b. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian
injeksi insulin.
c. Menutup sampiran (kalau perlu)
3. Tahap kerja
a. Mencuci tangan.
b. Memakai handscoen bersih.
c. Penyuntikan insulin
Pemakaian Insulin Pen
1) Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3) Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan
indikator dosis.
4) Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen
(bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis
sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang
dirasakan perawat saatb memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit insulin
telah tersedia).
5) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat
kebiruan, inflamasi, atau edema.
6) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
7) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai
dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
8) Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan
kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
9) Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara
lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak
terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah kembali seperti
semula (tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis).
10) Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum
dicabut supaya tidak ada sisa obat yang terbuang.
11) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
4. Tahap Terminasi
a. Menejelaskan pda klien bahwa tindakan sudh selesai dilakukan
b. Evaluasi klien stelah dilakukan tindakan
c. Rapikan alat-alat
d. Berpamitan dengan klien
e. Mencuci tangan
f. Dokumentasi tindakan
1) Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2) Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3) Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
H. Respon objektif dan subjektif
1. Respon subjectif : pasien mengatakan tidak merasakn sakit pada saat diberi injeksi
2. Respon objectif : pasien terlihat rileks dan kooperatif saat dilakukan tindakan
I. Analisa keberhasilan tindakan
Pelaksanaan prosedur pemberian insulin telah dilaksanakan dan tidak terdapat kendala
J. Evaluasi diri
1. Fase pre interaksi : -
2. Fase orientasi : perawat lupa memperkenalkan identitas diri
3. Fase kerja : -
4. Fase terminasi : -

Anda mungkin juga menyukai