Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRAKTIKUM
FISIOLOGI
Jenifer Magdalena 2001110106Kelas B, Ruang 7
PRAKTIKUM FISIOLOGI
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dengan
menggunakan alat glucometer.
2. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan kadar glukosa darah.
B. DASAR TEORI
Sistem endokrin merupakan jaringan kelenjar dan organ yang memiliki peran penting dalam
mengatur banyak fungsi tubuh seperti pertumbuhan sel, metabolisme, tumbuh kembang tubuh,
dan proses reproduksi. Dalam sistem endokrin terdapat beberapa kelenjar seperti kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar reproduksi yang memiliki fungsinya
masing- masing.
Sistem endokrin memiliki kemiripan dengan sistem saraf pada manusia karena keduanya
berperan dalam mengontrol dan memadukan satu sama lain. Jika sistem endokrin mengontrol
proses tubuh yang berlangsung lambat, sistem saraf mengatur proses tubuh yang berlangsung
cepat seperti pernapasan dan metabolisme. Meskipun saling berpengaruh, kedua sistem ini
memiliki penghubung yang berbeda. Sistem saraf terhubung menggunakan implus saraf dan
neurotransmitter, sementara sistem endokrin dihubungkan oleh senyawa kimia yang disebut
hormon. Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi
tubuh melalui pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi
seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Namun, setiap hormon yang dihasilkan
dalam sistem endokrin mempunyai fungsi yang berbeda tergantung dari kelenjar mana hormon
tersebut dihasilkan.

Sistem endokrin mengatur dan mempertahankan fungsi tubuh dan metabolisme tubuh, jika
terjadi ganguan endokrin akan menimbulkan masalah yang komplek terutama metabolisme
fungsi tubuh terganggu salah satu gangguan endokrin adalah Diabetes Melitus yang
disebabkan karena defisiensi absolute atau relatif yang disebabkan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein.
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit terbanyak dari semua penyakit akibat gangguan
endokrin. Karena hanya Insulinsatu satunya hormon yang mampu menurunkan kadar glukosa
darah, maka ganbaran yang paling jelas terjadinya DM adalah peningkatan kadar glukosa darah
atau hiperglikemia. Diagnosis DM ditegakkam berdasarkan atas dasar pemeriksaan kadar
glukosa darah. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara
enzimatik dengan bahan plasma darah vena. Pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan
dengan glucometer. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang DM. Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti :
• Keluhan klasik DM : poliuria, polydipsia, polifagia dan penurunan berat badab yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya
• Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi serta pruritus
vulva

Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus

• Pemeriksaan GDP plasma ≥ 126 mg/dL (Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam)
• Pemeriksaan GD plasma 2 jam setelah TTGO ≥ 200 mg/dL
• Pemeriksaan GDS plasma ≥ 200 mg/dL
• Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 %

• Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau kriteria DM digolongkan ke
dalam kelompok prediabetes yang meliputi Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan
Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
o Gula Darah Puasa Terganggu (GDPT) : GDP : 100 – 125 mg/dL
o Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) : GD 2 Jam TTGO : 140 – 199 mg/dL

Pada keadaan yang tidak memungkinkan dan tidak tersedia fasilitas pemeriksaan TTGO, maka
pemeriksaan penyaring dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler diperbolehkan
untuk patokan diagmosis DM.

Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan menggunakan darah kapiler. Saat ini
banyak didapatkan alat pengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan reagen kering yang
sederhana dan mudah dipakai. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut
dapat dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai
dengan cara standar yang dilakukan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Glukometer
2. Pen
3. Lancet
4. Handscoon
5. Kapas alcohol
D. LANGKAH – LANGKAH
1. Pasang strip glucometer dan alat otomatis akan menyala
2. Bersihkan jari yang akan disuntikkan dengan kapas alcohol
3. Tusuklah jari dengan Pen glucometer
4. Tekan sedikit di area tusukan jarum agar darah yang keluar cukup untuk diperiksa
5. Tempelkan darah pada strip Glukometer dan tunggu beberapa detik
6. Tempelkan bekas area tusukkan dengan menggunakan kapas alcohol
7. Bacalah hasil yang tertera pada alat glucometer
E. HASIL PRAKTIKUM
Tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Jam : 15:28 WITA
Nama OC : Jenifer Magdalena Bolang
Umur : 18 tahun
Catatan : sudah makan pagi dan minum kopi instan (jam 10.30 WITA), belum
makan siang
Hasil pengecekkan kadar glukosa dalam darah : 79 mg/dL

F. SIMPULAN
Hasil pengecekkan glukosa darah menggunakan glucometer (merk : autocheck) pada
orang coba tersebut menunjukkan nilai 79 mg/dL. Angka tersebut menunjukkan bahwa
kadar glukosa dalam orang coba adalah NORMAL.

G. REFERENSI
Buku Penuntun Praktikum Fisiologi Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi tahun
2021.

Anda mungkin juga menyukai