Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN PRAKTIKUM GOLONGAN Q

KELOMPOK 3

SELASA (13.00-15.00 WIB)

NEUROFISIOLOGI

NAMA PENANGGUNG JAWAB LAPORAN : Sukma Pernia 2443018185

Nama Anggota kelompok :

1. Ika Sugihartatik 2443018162


2. Jesica Jeannifer magdalena souisa 2443018163
3. Ni Putu Pirna Wijayanti 2443018175
4. Sintya P.Tanod 2443018165
TELAAH JURNAL FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAN
SEMISOLIDA

“ Development and evaluation of novel topical gel of neem extract for the
treatment of bacterial infection”

Disusun oleh :

Romantika Linggawa 2443018119

Ika Sugihartatik 2443018162

Riri Nur Oqviani 2443018155

Ajeng Putri Dramagita 2443018171

Asisten:

Dra. Idajani Hadinoto, MS, Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA


BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum Activity 8 ini adalah:

1. Mengetahui Paleo Sensibilitas dan Neosensibilitas pada indra rasa kulit.


2. Memahami gerakan reflex yang merupakan hasil kerja sama rangka dan otot pada
sendi tertentu.
BAB 2. LANDASAN TEORI ACTIVITY

Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris rasa dibagi menjadi
dua golongan menurut Phylogenesis-nya, jalur-jalur syaraf spinal dan daerah cortex cerebri
dimana mereka diintegrasikan
Golongan pertama, yaitu paleo-sensibilities, meliputi rasa primitif atau rasa-rasa vital, antara
lain rasa raba, rasa tekan, rasa, dingin, dan panas. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini
bersinap dengan interneuron- interneuron yang bersinap lagi dengan motor-motor neuron dari
medulla spinalis dan juga dengan thalamus dan korteks cerebri melalui traktus-
spinotalamicus.
BAB 3. ALAT DAN BAHAN
3.1 PALEOSENSIBILITAS
3.1.1 3 Buah bak yang masing-masing berisi:
- Air es
- Air panas suhu 40°C
- Air dengan suhu ± 30°C (suhu kamar)
3.1.2 2 Kerucut kuning
3.1.3 Stempel 3 x 3 cm
3.1.4 Termometer suhu pada air

BAB 4. TATA KERJA

4.1 PALEOSENSIBILITAS
4.1.1 RASA PANAS DAN DINGIN
1. Siapkan 3 buah bak yang masing-masing berisi:
- Air es
- Air panas suhu 40°C
- Air dengan suhu ± 30°C (suhu kamar)
2. Masukan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri ke dalam air panas suhu
40°C, catatlah perasaan yang probadus alami.
3. Segera Masukan kedua telunjuk saudara ke dalam bak yang berisi Air dengan
suhu ± 30°C (suhu kamar) catat perasaan yang probadus alami.
4. Tempatkanlah punggung tangan ± 10 cm didepan mulut dan tiupkanlah kulit
punggung tangan itu perlahan-lahan. Catat perasaan yang probadus alami.
5. Basahilah punggung tangan tangan dengan air air dahulu, kemudian tiuplah, dan
catat perasaan probadus.
6. Oleskan punggung tangan dengan alcohol dahulu kemudian tiuplah lagi, catat
perasaan yang probadus alami
4.1.2 REAKSI-REAKSI PADA KULIT
1. Letakkan telapak tangan kiri diatas meja dan tandailah suatu daerah 3 x 3 cm
dengan stempel yang telah tersedia, tutuplah mata probadus.
2. Selidikilah secara teratur sensasi yang muncul dengan mengikuti garis-garis
sejajar titik panas dengan menggunakan kerucut kuning yang telah direndam air
panas 50°C. Tetaskan air pada kerucut sebelum diletakkan ditelapak tangan.
Berilah tanda pada titik yang telah diamati.
3. Langkah prosedur no 2 juga lakukan pada rendaman air es.
4. Lakukan pada area kulit telapak tangan kiri, lengan bawah, kuduk dan pipi
5. Tuangkan hasil pada table laporan praktikum
BAB 5. HASIL PRAKTIKUM

Dari hasil percobaan yang dilakukan Phaleosensibilitas diperoleh hasil pengamatan


bahwa setiap titik lokasi organ kulit yang diamati memiliki rangsang sensibilitas rasa yang
berbeda-beda. Setiap titik lokasi organ kulit yang diamati memiliki rangsang sensibilitas rasa
yang berbeda-beda. Rasa Panas dan Dingin Percobaan untuk mendeteksi rasa panas dan
dingin dilakukan dengan memasukkan telunjuk ke dalam air panas 40°C, air es dan air pada
suhu kamar. Hal ini disebabkan karena ada tidak ada kekuatan dari air-air tersebut. Hal ini
dilakukan dengan gradasi termal yaitu gradasi panas dan dingin, dari yang dingin hingga
biasa. Organ indera bebas berespon terhadap suhu absolut. Afferen hangat dan dingin akan
menyiarkan informasi ke centralis melalui tractus spinothalmicus lateralis dan radiasi
thalamica. Pada saat telunjuk diketik dicelupkan ke air panas, ada rasa panas seperti tertursuk
karena air berada di atas suhu tubuh dan pada air dingin terasi dingin dan kaku karena air
pada suhu dibawah suhu kamar. Saat berpindah ke air di luar suhu panas, secara normal kulit
akan mempertahankan keseimbangan suhunya dengan Pada saat telunjuk dicelupkan ke air
yang lain. Penstabilan kondisi dilakukan dengan memasukan kedua ujung jari pada suhu
kamar. Berikut hasil pengamatan.

Table 5-1 Hasil pengamatan rasa panas dan dingin


Lokasi Media Uraian Rasa
Jari telunjuk kanan Air es Probadus merasakan dingin dan
kaku
Jari telunjuk kiri Air 40°C Probadus merasakan panas dan
tertusuk
Jari telunjuk kanan dan kiri Air suhu kamar 30°C Jari Telunjuk kanan dan kiri tidak
merasakan panas dan dingin, yang
dirasakan probadus biasa saja
Punggung tangan - -
Punggung Tangan Air suhu kamar Probadus merasakan dingin dan
kaku
Punggung Tangan Alkohol Probadus merasakan dingin dan
kaku
BAB 6. PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan Hasil Praktikum


6.1.1 Pada percobaan dengan Alkohol pada kulit mula-mula timbul perasaan
dingin dingin dahulu kemudian disusul dengan perasaan panas, jelaskan menga
demikian?
Ketika kita mengoleskan alcohol kekulit kita, alcohol akan menyerap banyak
kalor pada kulit kita sebagai sumber energy unruk merubah wujud menjadi uap,
beberapa saat kemudian alkoholpun menguap bersama kalor dalam kulit kita.
Hilangnya banyak kalor pada kulit kita membuat otak kita membacanya sebagai suhu
digin saat dioleskan alkohol. Rasa dingin akan bertambah terasa saat kita meniup
punggung tangan sehingga lebih cepatpula penguapan hilangnya kalor pada kulit kita.

6.1.2 Apakah panas dingin dirasakan terus menerus? jelaskan


Rasa panas dingin tidak dirasakan terus menerus, tergantung media yang
diberikan kepada lokasi organ bagian kulit probadus yang diamati. Pentabian
dilakukan apabila pada suhu kamar dan apabila telunjuk pada suhu panas maka yang
dirasakan adalah panas dan tertusuk jika pada suhu dingin dirasakan dingin dan kaku
dan rasa itu akan hilang beberapa saat karena pengaruh suhu kalor dalam tubuh yang
di terima syaraf afferent untuk di siarkan ke centralis melalui tractus spinotalamicus.
BAB 7. KESIMPULAN

7.1 Setiap titik lokasi organ kulit yang diamati memiliki rangsang sensibilitas rasa yang
berbeda-beda. Rasa Panas dan Dingin Percobaan untuk mendeteksi rasa panas dan dingin
dilakukan dengan memasukkan telunjuk ke dalam air panas 40°C, air es dan air pada
suhu kamar. Hal ini disebabkan karena ada tidak ada kekuatan dari air-air tersebut. Hal
ini dilakukan dengan gradasi termal yaitu gradasi panas dan dingin, dari yang dingin
hingga biasa. Organ indera bebas berespon terhadap suhu absolut. Afferen hangat dan
dingin akan menyiarkan informasi ke centralis melalui tractus spinothalmicus lateralis
dan radiasi thalamica. Pada saat telunjuk diketik dicelupkan ke air panas, ada rasa panas
seperti tertursuk karena air berada di atas suhu tubuh dan pada air dingin terasi dingin
dan kaku karena air pada suhu dibawah suhu kamar. Saat berpindah ke air di luar suhu
panas, secara normal kulit akan mempertahankan keseimbangan suhunya dengan Pada
saat telunjuk dicelupkan ke air yang lain. Penstabilan kondisi dilakukan dengan
memasukan kedua ujung jari pada suhu kamar
BAB 8. DAFTAR PUSTAKA

Kalat, James. W. 2014, Biopsikologi Edisi ke 9, Diterjemahkan oleh Dhamar Pramudito


Jakarta: Salemba Humanika

Hall, John E. 2016, Guyton and Hall’s Text book og medical physiologi Edisi Revisi
berwarna ke-12, Diterjemahkan oleh Ernita I. Ibrahim Ilyas, M. Djauhari Widjayakusuma
dan Antonia Tanzil, Elsevier.

Soeliono, Ivonne dan Angelica Kresnamurti 2018/2019, Petunjuk Praktikum Anatomi dan
Fisiologi Manusia (PHM302P), Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi

Anda mungkin juga menyukai