KELOMPOK 3
NEUROFISIOLOGI
“ Development and evaluation of novel topical gel of neem extract for the
treatment of bacterial infection”
Disusun oleh :
Asisten:
FAKULTAS FARMASI
Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris rasa dibagi menjadi
dua golongan menurut Phylogenesis-nya, jalur-jalur syaraf spinal dan daerah cortex cerebri
dimana mereka diintegrasikan
Golongan pertama, yaitu paleo-sensibilities, meliputi rasa primitif atau rasa-rasa vital, antara
lain rasa raba, rasa tekan, rasa, dingin, dan panas. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini
bersinap dengan interneuron- interneuron yang bersinap lagi dengan motor-motor neuron dari
medulla spinalis dan juga dengan thalamus dan korteks cerebri melalui traktus-
spinotalamicus.
BAB 3. ALAT DAN BAHAN
3.1 PALEOSENSIBILITAS
3.1.1 3 Buah bak yang masing-masing berisi:
- Air es
- Air panas suhu 40°C
- Air dengan suhu ± 30°C (suhu kamar)
3.1.2 2 Kerucut kuning
3.1.3 Stempel 3 x 3 cm
3.1.4 Termometer suhu pada air
4.1 PALEOSENSIBILITAS
4.1.1 RASA PANAS DAN DINGIN
1. Siapkan 3 buah bak yang masing-masing berisi:
- Air es
- Air panas suhu 40°C
- Air dengan suhu ± 30°C (suhu kamar)
2. Masukan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri ke dalam air panas suhu
40°C, catatlah perasaan yang probadus alami.
3. Segera Masukan kedua telunjuk saudara ke dalam bak yang berisi Air dengan
suhu ± 30°C (suhu kamar) catat perasaan yang probadus alami.
4. Tempatkanlah punggung tangan ± 10 cm didepan mulut dan tiupkanlah kulit
punggung tangan itu perlahan-lahan. Catat perasaan yang probadus alami.
5. Basahilah punggung tangan tangan dengan air air dahulu, kemudian tiuplah, dan
catat perasaan probadus.
6. Oleskan punggung tangan dengan alcohol dahulu kemudian tiuplah lagi, catat
perasaan yang probadus alami
4.1.2 REAKSI-REAKSI PADA KULIT
1. Letakkan telapak tangan kiri diatas meja dan tandailah suatu daerah 3 x 3 cm
dengan stempel yang telah tersedia, tutuplah mata probadus.
2. Selidikilah secara teratur sensasi yang muncul dengan mengikuti garis-garis
sejajar titik panas dengan menggunakan kerucut kuning yang telah direndam air
panas 50°C. Tetaskan air pada kerucut sebelum diletakkan ditelapak tangan.
Berilah tanda pada titik yang telah diamati.
3. Langkah prosedur no 2 juga lakukan pada rendaman air es.
4. Lakukan pada area kulit telapak tangan kiri, lengan bawah, kuduk dan pipi
5. Tuangkan hasil pada table laporan praktikum
BAB 5. HASIL PRAKTIKUM
7.1 Setiap titik lokasi organ kulit yang diamati memiliki rangsang sensibilitas rasa yang
berbeda-beda. Rasa Panas dan Dingin Percobaan untuk mendeteksi rasa panas dan dingin
dilakukan dengan memasukkan telunjuk ke dalam air panas 40°C, air es dan air pada
suhu kamar. Hal ini disebabkan karena ada tidak ada kekuatan dari air-air tersebut. Hal
ini dilakukan dengan gradasi termal yaitu gradasi panas dan dingin, dari yang dingin
hingga biasa. Organ indera bebas berespon terhadap suhu absolut. Afferen hangat dan
dingin akan menyiarkan informasi ke centralis melalui tractus spinothalmicus lateralis
dan radiasi thalamica. Pada saat telunjuk diketik dicelupkan ke air panas, ada rasa panas
seperti tertursuk karena air berada di atas suhu tubuh dan pada air dingin terasi dingin
dan kaku karena air pada suhu dibawah suhu kamar. Saat berpindah ke air di luar suhu
panas, secara normal kulit akan mempertahankan keseimbangan suhunya dengan Pada
saat telunjuk dicelupkan ke air yang lain. Penstabilan kondisi dilakukan dengan
memasukan kedua ujung jari pada suhu kamar
BAB 8. DAFTAR PUSTAKA
Hall, John E. 2016, Guyton and Hall’s Text book og medical physiologi Edisi Revisi
berwarna ke-12, Diterjemahkan oleh Ernita I. Ibrahim Ilyas, M. Djauhari Widjayakusuma
dan Antonia Tanzil, Elsevier.
Soeliono, Ivonne dan Angelica Kresnamurti 2018/2019, Petunjuk Praktikum Anatomi dan
Fisiologi Manusia (PHM302P), Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi