Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN V

SISTEM PELIPUT

I. TUJUAN
1. Mengenal struktur dan fungsi peliput
2. Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit
3. Mempelajari beberapa bagian kulit manusia

II. TEORI
System peliput meliputi kulit, turunan kulit (seperti kuku, kelenjar, dan
rambut) serta beberapa jenis reseptor khusus. Kulit terdiri dari dua lapis utama
yaitu epidermis (katikula) dan dermis (korim atau kulit sebenarnya). Pada kulit
tebal terdapat 5 daerah epidermis yang disusun mulai dari yang paling dalam
yaitu stratum germinavitum, stratum spinosa, stratum granulosum, stratum
lucidum dan stratum corneum.
Dermis (corium), seperti halnya epidermis, bervariasi dalam ketebalannya
pada daerah tubuh yang berbeda, misalnya kulit paling tebal (5-6 mm) terdapat
pada telapak kaki. Bagian kulit ini terdiri atas masa jaringan ikat dan serabut-
serabut elastic, memiliki banyak pembuluh darah, saraf, dan limfatik melewati
dermis.
Pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjer sudoriferous (kelenjer
keringat) dan kelenjer sebaseus (minyak).
Jaringan dibawah kulit lapisan subkutan mengandung sel–sel lemak, jaringan
ikat, pembuluh darah, limfatik dan saraf. Jaringan ini menghubungkan kulit dan
jaringan yang lebih dalam. Jika serabut penghubug ini longgar (seperti pada
leher), kulit dapat digerakkan dengan mudah. Jika kulit melekat ketat (seperti
pada telapak tangan dan kaki) maka ini hanya memungkinkan gerak terbatas.
Reseptor – reseptor yang terletak dalam kulit ialah reseptor Meissner,
Korpuskel Pecinian, reseptor Krause, Reffini, dan ujung saraf bebas yang
berturut–turut menerima stimuli sentuhan, tekanan, dingin, panas dan nyeri.
Kulit berfungsi memberikan proteksi terhadap serangan dari luar (misalnya
bakteri, fungi, parasit, dan zat kimia yang merugikan), melindungi jaringan yang
terletak dibawahnya dan terlibat antara lain dalam fungsi pengaturan suhu, fungsi
absorpsi, sistensi zat, penerimaan sensasi dang fungsi ekskresi.
Kulit merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kulit
membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi
yang besar, misalnya jika kulit terbuka, maka sel-sel dalam dermis melawan
infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat akan melakukan regenerasi epitel yang
tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga
terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena
meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen
keputihan yang terlihat melalui epitel. 
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh bersambung dengan
selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pelindung
Ada beberapa kemampuan perlindungan dari kulit yaitu:
 Kulit adalah relatif tak tertembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan
hilangnya cairan dari jaringan dan menghindarkan masuknya air, sehingga
tidak ada penarikan dan kehilangan air.
  Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan
terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan.
 Selain itu pula sebagai alat pelindung diberikan oleh lapisan zat tanduk,
tambahan pula perlindungan diberikan oleh keasaman dari keringat dan
terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
 Kulit mengandung pigmen melamin yang melindungi terhadap sinar
matahari/ ultraviolet.
2. Sebagai peraba atau alat komunikasi
 Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu, dan tekanan kulit dari
jaringan subkutan, dan ditransmisikan melalui saraf sensoris ke medula
spinalis atau otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan
pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang.
 Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda
menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin, dan lain-lan).
 Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari
suatu benda, misanya mengenai suatu otot dan tulang atau sendi.
 Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan
dari luar diteruskan kepusat saraf otak.
 Kulit merupakan media ekspresi wajahdan reflek vaskuler yang penting
dalam komunikasi.
3. Sebagai alat pengatur panas
 Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan.
4. Sebagai tempat penyimpanan
 kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat
melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya
bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit
merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
5. Sebagai alat absorpsi
 Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tulang
  Obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.
6. Sebagai ekskresi
 Zat berlemak, air dan ion-ion tertentu diekskresi melalui kulit

Lapisan kulit terdiri dari 3, yaitu :


1. Epidermis
Merupakan lapisan sel epitel berlapis membentuk keratin kuku dan rambut.
Mencegah dan melindugi dari bahaya dehidrasi.
2. Dermis
Merupakan bagian bawah dari epidermis yang keadaannya lebih tebal dan
dilengkapi oleh pembuluh darah, pembuluh limfe, dan urat saraf.
3. Hypodermis
Merupakan bagian yang terletak dibawah lapisan dermis. Merupakan lapisan
yang banyak mengandung lemak yang bertindak sebagai cadangan makanan

Berikut bagian pelengkap kulit :


a. Kelenjar keringat ( glandula sudorifera ) : terdapat di lapisan dermis , yang di
klasifikasi menjadi 3 kategori :
1. Kelenjar ekrin : terdapat disemua kulit, melepas keringat sebagai
reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh
2. Kelenjar apokrin : terdapat di aksil, anus, siktorum, labia mayora, dan
bermuara pada tolkel rambut .
3. Kelenjar sabasea : berfungsi mengkontrol sekresi yang ke dalam ruang
antara folikel rambut dan batang rambut yaga akan
melumasi rambut sehingga menjadi halus, lentur, dan
lunak.
b. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar).
c. Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. 
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena
kandungan airnya sangat sedikit..

Bagian-bagian kuku terdiri dari :


- Matriks kuku - Hiponikum.
- Dinding kuku - Lunula
- Alur kuku - Eponikum
- Lempeng kuku

III. PROSEDUR KERJA


III.1. Alat dan bahan
III.1.1. Alat
a. Pinset
b. Bulu sikat
c. Paku (panas dan dingin)
d. Pensil
e. Jarum
f. Kapas
III.1.2.Bahan
a. Eter
b. Etanol
c. Gabus
d. Air hangat
e. Air es
f. Larutan NaCl Fisiologi
III.2. Cara kerja
Anatomi
A. Kulit manusia
Bagian – bagian penampang kulit, tunjukkan bagian – bagian
tersebut pada gambar VII.1 :
1. Epidermis
2. Epidermis yang hidup
3. Dermis
4. Lapisan subcutan
5. Kelenjar keringat
6. Saluran kelenjar keringat
7. Serabut – serabut saraf
8. Rambut
9. Akar rambut
10. Struktur reseptor sensorik
11. Kelenjer minyak
12. Otot penegak
13. Pembuluh darah
14. Sel – sel lemak

B. Reseptor
Gambar VII.2 menunjukkan diagram reseptor – reseptor pada kulit
manusia. Pelajari dan gambarkan posisi masing – masing reseptor
tersebut pada kulit
Reseptor pada kulit manusia, antara lain: reseptor meissner,
korpuskel, pencinian, reseptor Krause, Ruffini dan ujung saraf bebas yang
berturut – turut menerima stimulasi sentuh, tekanan , dingin, panas dan
nyeri.
C. Akar rambut.
Lengkapi bagian akar rambut pada gambar VII.3 dan bagaimana
rambut mendapatkan suplai makannanya ?

Fisiologi
A. Sensasi kulit
Tujuan :
Mempelajari pola distribusi reseptor pada kulit.
Teori :
Sensasi kulit meliputi panas, dingin, sentuh dan nyeri. Reseptor –
reseptor untuk panas, dingin dan sentuh hanya sedikit dalam organ
dalaman (visceral). Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan
sensasi ia dapat diperoleh pada kebanyakan organ.
Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak merata.
Reseptor dingin lebih banyak bila dibandingkan dengan reseptor panas
dan reseptor nyeri lebih banyak dari pada resertor sentuh/tekan.

Prosedur kerja :
1. Gambar daerah 2 cm pada permukaan interior dari lengan bawah.
2. Dalam daerah ini dilakukan sentuhan pelan – pelan dengan bulu sikat
paling 20 tempat berbeda. Gunakan tekanan halus untuk
membengkokkan bulu sikat. Berikan tekanan yang sama setiap kali.
Jangan menganggap saudara merasa ada sensasi sentuh hanya karena
saudara melihat melihat sentuhan dari bulu sikat tersebut. Jika dirasa
adanya sensasi, tandai dengan huruf S untuk sentuh.
3. Paku didinginkan dalam air es, keringkan. Selanjutnya sentuhkan
pelan – pelan denganmenggunakan ujung paku paling sedikit 20
dalam daerah tadi. Jika dirasakan adanya sensasi, tandai dengan huruf
D untuk dingin.
4. Dengna menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40°C atau
50°C dan keringkan. Cari lokasi reseptor panas seperti prosedur 3 dan
tandai dengan huruf P untuk panas.
5. Lakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan jarum
untuk mencari reseptor nyeri. Sensasi dirasakan jika rreseptor nyeri
distimulasi oleh tekanan ringan. Yang mewakili syok listrik ringan.
Tandai tempat reseptor pada daerah tersebut dengan huruf N untuk
nyeri.

6. Jumlah lokasi reseptor untuk setiap sensasi dan tebelkan.


Sensasi

Sentuh
Dingin
Panas
Nyeri
7. Ulangi prosedur 2 sampai 6 diatas pada daerah lutut dan mata kaki
8. Apakah ada perbedaan dalam jumlah reseptor dalam ke 2 daerah?
9. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan gamabar diatas.
B. Sensasi tekanan
Tujuan :
Menunjukkan apakah kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi pada
suatu tempat.
Teori :
Reseptor untuk sensasi tekanan langsung dibawah kulit. Sensasi serupa
terjadi jika kandung kemih atau rectum diisi urin atau feses (sensasi
kepenuhan).
Kepekaan kulit terhadap tekanan yang diperoleh menggunakan buku frey
pada bagian daerah adalah sebagai berikut :
i. Perut 1,06
ii. Dada bagian tengah 1,39
iii. Dada bagian internal 1,79
iv. Pundak 3,01
v. Punggung kaki 3,38
vi. Dahi 7,54
vii. Bagian atas kelopak mata 7,16

Ujung jari dan ujung lidah jauh lebih peka terhadap tekanan.

Prosedur kerja:
1. Seorang kawan saudara menutup mata, kemudian saudara menekan
ujung pensil cukup kuat pada suatu titik dikulit hingga ada bekasnya.
2. Suruh kawan saudara melokasikan tekanan ini
3. Catat jarak dalam mm antara kedua tiik tersebut
4. Lakukan percobaan ini 5 kali dan rata – ratakan hasil yang diperoleh.
Apakah lokalisasinya membaik pada pengujian kedua tersebut ?
5. Ulangi prosedur 1 sampai dengan 5 pada daerah berikut :
 Ujung jari
 Punggung tangan
 Lengan atas bagian dalam
 Tengkuk
6. Tabelkan hasil pengamatan saudara
Daerah Stimulasi Jarak kesalahan (mm)
Ujung jari
Punggung tangan
Lengan atas bagian dalam
Tengkuk
7. Bandingkan hasil pengamatan pada kelompok saudara ?

C. Adaptasi reseptor
Teori singkat :
Hilangnya sensasi disebabkan oleh kenyataan bahwa reseptor
beradaptasi terhadap stimuli. Dengan demikian tidak membentuk implus
saraf sampai terjadinya perubahan dalam stimulus.
Prosedur kerja :
a. Stimulasi sentuhan
1. Seorang kawan saudara menutup matanya
2. Saudara menempatkan suatu benda (misalnya mata uang) pada
kulit permukaan ventra lengan
3. Amati berapa lama (detik) sensasi sentuhan berlangsung ?
4. Setelah sensasi itu menghilang tambahkan 2 mata uang ukuran
yang sama diatas mata uang pertama. Apakah sensasi tekan
kembali? Jika iya berapa lama (detik) sensasi ini berlangsung?
Reseptor apakah yang terlibat dan mengapa sensasi tekanan
segera hilang ?
5. Ulangi percobaan pada daerah lain dari lengan
6. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi sensorik dan apa
fungsinya
b. Stimulasi suhu
1. Celupkan jari telunjuk saudara dalam air hangat selama 2 menit.
Setelah itu celupkan jari telunjuk lainnya ke dalam wadah air
hangat yang sama. Catat perbedaan sensasi yang dirasakan pada
tiap jari.
2. Selanjutnya celupkan satu jari telunjuk ke dalam air hangat dan
jari telunjuk yang satunya kedalam air es. Setelah 2 menit,
celupkan kedua jari kedalam wadah air ledeng dingin yang sama.
Amati hasil yang diperoleh. Percobaan ini menggambarkan
bahwa sensasi panas atau dingin tidaklah mutlak tepi bergantung
bagaimana cepatnya kulit memperoleh atau kehilangan panas dan
tergantung pada besar serta arah gradient temperature. Selain
sensasi suhu yang ditimbulkan pada tiap jari tergantung dari
peristiwa sebelumnya.

D. Nyeri acuan
Tujuan :
Mengenal adanya nyeri acuan
Teori :
Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu daerah
tubuh jika area tubuh lain menerima stimulus nyeri.
Prosedur kerja :
1. Tempatkan siku saudara dalam air es dan setelah periode waktu
tertentu, catat perubahan dalam lokasi sensasi.
2. Apakah lokasi sensasi berubah? Jika iya, dimana nyeri acuan
dirasakan?
Saraf ulnar mensuplai jari manis, jari kelingking dan sisi dalam
dari tangan melalui persendian siku. Saraf ulnar berfungsi sebagai
mediator untuk sensasi nyeri acuan ini.
Mungkin saudara telah mengalami contoh nyeri acuan lain, seperti
nyeri pada dahi setelah menelan es krim dingin.

E. Pengaturan suhu tubuh melalui kulit


Tujuan :
Mempelajari fungsi kulit dalam pengaturan panas
Prosedur kerja :
1. Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter, apa
yang saudara rasakan?
2. Ulangi percobaan dengan menggunakan etanol, apa yang saudara
rasakan? Mengapa demikian?
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil pengamatan
1. Sensasi kulit (bagian lengan)
Nama Suntuh Dingin Panas Nyeri
Fahri 20 15 17 20
Shella 20 14 16 20
Mulpa 20 17 18 20
Nola 20 19 17 20
2. Sensasi kulit (bagian betis)
Nama Sentuh Dingin Panas Nyeri
Fahri 20 14 16 20
Shella 20 15 17 20
Mulpa 20 16 17 20
Nola 20 18 17 20
3. Sensasi tekanan
Nama Ujung jari Lengan atas Punggung Tengkuk
Fahri 0,003 mm O,003 mm 0,005 mm 0,004 mm
Shella 0,003 mm 0,003 mm 0,003 mm 0,003 mm
Mulpa 0,003 mm 0,003 mm 0,003 mm 0,003 mm
Nola 0,003 mm 0,003 mm 0,003 mm 0,002 mm
4. Adaptasi reseptor
a. Stimulasi sentuhan
Lengan dalam Lengan luar Samping lengan
Nama
1 koin 2 koin 1 koin 2 koin 1 koin 2 koin
Fahri 30 detik 35 detik 12 detik 18 detik 15 detik 25 detik
Shella 16 detik 22 detik 20 detik 25 detik 10 detik 27 detik
Mulpa 13 detik 15 detik 11 detik 17 detik 10 detik 18 detik
Nola 25 detik 28 detik 12 detik 17 detik 12 detik 20 detik

b. Stimulasi suhu
Nama Air hangat Air dingin Air ledeng
(jari kiri) (jari kanan) (dua jari)
Fahri Kebas dan panas Kebas dan dingin Kembali normal
Shella Kebas dan panas Kebas dan dingin Kembali normal
Mulpa Kebas dan panas Kebas dan dingin Kembali normal
Nola Kebas dan panas Kebas dan dingin Kembali normal
5. Nyeri acuan
Nama Waktu yang dirasakan
Fahri 35,89 detik
Shella 40,78 detik
Mulpa 39,67 detik
Nola 42,98 detik
Ket :
 Mula – mula terasa dingin, lama kelamaan lokasi sensasi berubah menuju ke
lengan atas dan telapak tangan serta jari – jari tangan.
6. Pengaturan suhu tubuh melalui kulit
Nama Eter Etanol
Fahri Dingin Kurang dingin
Shella Dingin Kurang dingin
Mulpa Dingin Kurang dingin
Nola Dingin Kurang dingin
Ket :
 Eter : mula – mula kulit terasa dingin, kemudian rasa dingin langsung
menghilang dan meresap pada kulit
 Etanol : rasanya dingin, tapi lebih dingin eter, tapi proses penyerapan lebih
lambat dibanding eter.

IV.2. Pembahasan
Setiap manusia mempunyai sistem peliput yang bertujuan untuk merasakan
nyeri, pengaturan panas, dan lain – lain. Secara fisiologi kulit dapat merasakan panas,
dingin, sentuh dan nyeri dan itu adalah sensasi kulit. Yang dilakukan dengan
menggunakan media sikat, jarum, paku panas dan dingi, serta pensil. Yang dilakukan
antara mata kaki hingga lutut, serta lengan yang dirasakan adalah lebih banyak terasa
adalah pada bagian antara mata kaki hingga lutut. Sedangkan pada percobaan
menggunakan paku hangat atau panas. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang lamanya
paku direndam atau memang sensor panas dikulit tidak terlalu baik.
Dan pada percobaan ditangan dan diantara mata kaki sampai lutut yang lebih
terasa adalah pada bagian mata kaki sampai lutut. Hal ini dimungkinkan karena
membran kulit kaki cenderung lebih tipis dibandingkan dengan membran kulit pada
tangan.
Percobaan yang kedua adalah sensasi tekanan. Dari percobaan yang telah
dilakukan dilihat dari data pengamatan, rata – rata jarak perbedaan yang paling jauh
adalah pada bagian punggung tangan dan bagian lengan atas. Hal ini terjadi karena
pada saat penekanan menggunakan pensil kurang ditekan. Sehingga tekanan yang
dihasilkan kurang begitu terasa dan pada saat ditekan dengan pensil dengan pecinian
yang terdapat pada daerah – daerah tersebut tidak terlalu dekat sehingga jarak yang
dihasilkan pun cukup jauh. Kulit memiliki sensitifitas yang tepat artinya kulit
sensitive di beberapa titik dan tidak begitu sensitive dititik lainnya. Selain itu faktor
yang mempengaruhi kurangnya kepekaan tehadap rangsangan tekanan adalah karena
karena kulit pada daerah – daerah tersebut lebih tebal dibanding dengan daerah yang
lainnya diuji dalam praktik kali ini.
Adaptasi reseptor meliputi stimulasi sentuhan, stimulasi suhu, stimulasi
sentuhan reseptor yang berperan adalah reseptor Meisner (reseptor sentuh) dan
kemudian disusul oleh reseptor Pecinian (reseptor tekanan). Stimulasi sentuhan lebih
cepat terasa dibandingkan dengan stimulus tekanan karena meisner terletak lebih atas
dekat permukaan kulit dari pada Korpuskel Pacinian sehingga meisner lebih cepat
menerima stimulus. Setelah beberapa waktu kemudian sensasi yang dirasakan
menghilang. Hal ini terjadi karena adanya adaptasi sensorik adalah suatu bentuk
penyesuaian diri reseptor terhadap adanya stimulus yang diberikan, sehingga stimulus
yang diberikan akan terasa lebih singkat. Adaptasi sensorik ini berfungsi untuk
membantu kulit beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan. Sebagai
contoh pada saat memegang suatu benda, kulit tidak akan merasa sentuhan dan tekan
yang berlarut – larut sehingga membuat nyaman (tidak terasa aneh).
Stimulasi suhu bisa memahami sensasi yang dirasakan oleh jari tangan kiri dan
kanan. Setelah 2 menit, jari tangan kiri yang dicelupkan kedalam air dingin lebih
dahulu merasakan kebas (mati rasa) dan nyeri dibandingkan jari tangan kanan yang
dicelupkan kedalam air hangat. Namun, sensasi suhu yang dirasakan oleh jari tangan
kanan lebih cepat terasa dibandingkan jari tangan kiri. Hal ini disebabkan karena
reseptor panas lebih cepat menerima stimulus dari pada reseptor dingin, dikarenakan
letak reseptor panas lebih dekat dengan permukaan kulit. Sehingga rasa panas lebih
dahulu terasa dibandingkan rasa dingin.
Ketika jari dicelupkan kedalam air pada suhu ruangan, pada awalnya ke dua
jari sudah tidak merasakan apapun. Hal ini dikarenakan masih tindakan sebelumnya.
Namun, setelah beberapa waktu, jari yang awalnya dicelupkan air hangat akan
merasakan dingin dan jari yang awalnya dicelupkan air dingin akan merasakan
hangat ketika dicelupkan ke air suhu ruangan. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan sensasi akibat suhu yang dialami kedua jari sebelumnya dan tergantung
pada cepatnya kulit memperoleh atau melepas panas serta tergantung pada besar serta
arah gradient temperature.
Dalam percobaan nyeri acuan, dilakukan dengan cara memasukkan siku ke
dalam air es. Setelah dilakukakan percobaan, awalnya yang terasa adalah rasa dingin
disiku tapi lama – kelamaan terasa sensasi nyeri diujung jari. Sensasi yang dirasakan
jari terjadi karena adannya saraf ulnar (ulnar nerve) sebagai mediator yang mensarafi
jari dan bagian lengan melewati persendian siku. Sensasinya diterima oleh saraf,
ujung – ujung saraf bebas pada daerah siku dan kemudian diteruskan oleh saraf
menuju jari – jari.
Dalam percobaan pengaturan suhu tubuh melalui kulit, dilakukan dngan cara
menggosokkan eter dan etanol pada kulit. Setelah dilakukan percobaan ternyata
sensasi dingin yang lebih terasa pada kulit yang diusap dengan eter dibanding etanol.
Hal ini terjadi karena eter terjadi lebih menyerap panas tubuh untuk menguap. Eter
mudah menguap karena titik didih eter yang relative rendah. Proses pengaturan suhu
tubuh melalui pengaturan pengeluaran keringat yang terjadi.
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Sensasi kulit
Dapat disimpulkan sensasi pada lengan lebih sedikit dari pada dikaki.
2. Sensasi tekanan
Daerah – daerah yang paling sensitive pada pratikum sensasi tekanan
adalah pada bagian ujung jari
3. Stimulasi sentuhan dan tekanan
Sentuhan koin dan tekanan koin setelah selang waktu menghilang atau
tidak terasa karena terjadiya adaptasi sensorik
4. Stimulasi suhu
Stimulasi suhu reseptor yang merasakan adalah reseptor rufini dan
Krause reseptor yang merasakan dingin dan panas. Dan yang
mempengaruhi juga adalah adaptasi kulit terhadap suhu dari air hangat
dan air dingin.
5. Nyeri acuan
Sensasi nyeri yang dirasakan jari terjadi karena adanya saraf ulnar (ulnar
nerve) sebagai mediator yang mensarafi jari – jari dan bagian dalam
lengan melewati persendian siku.
6. Pengaturan suhu tubuh.
Bahwa eter lebih dingin dibandingkan dengan etanol
V.2.Saran
Dalam melakukan pratikum, pakai jas lab sebelum memasuki ruangan
laboratorium. Pada saat melakukan percobaan jangan ada yang bercanda–
canda. Apa bilatidak mengerti dalam melakukan percobaan tanyakan
kepada asisten dosen.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. Paul. D. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta . EGC


Pearce. Evelyn. C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk para medis. Jakarta .
PT.Gramedia.
Sherwood. Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia. Jakarta .  EGC
Wibowo. S.Daniel. 1987. Anatomi Fisiologi Manusia. Jalarta . Garasindo

Anda mungkin juga menyukai