Anda di halaman 1dari 50

1

CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ini, mahasiswa memahami
jenis, fungsi dan materi muatan peraturan perundang-undangan.

INDIKATOR CAPAIAN
• Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ini, mahasiswa mampu:

• a. Memahami jenis peraturan perundang-undangan di tingkat pusat.

• b. Memahami jenis peraturan perundang-undangan di Daerah.

• c. Memahami fungsi dari peraturan perundang-undangan

• d. Mamahami materi muatan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat.

• e. Memahami materi muatan peraturan perundang-undangan di daerah


KENAPA PERLU REGULASI ?
ATURAN

Adalah cara atau ketentuan, patokan, petunjuk, perintah


yang telah ditetapkan supaya diturut.

Atau juga bisa berarti tindakan atau perbuatan yang harus


dijalankan.

Diperlukan untuk
• membina kerukunan
• menciptakan ketertiban
• Menciptakan ketentraman dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Aturan di Lingkungan Masyarakat?

ATURAN TIDAK TERTULIS ATURAN TERTULIS

• Hukum tidak tertulis adalah norma atau • Hukum tertulis adalah aturan dalam
peraturan tidak tertulis yang telah bentuk tertulis yang dibuat oleh
dipakai oleh masyarakat dalam lembaga yang berwenang, seperti
kehidupan sehari-hari. peraturan perundang-undangan.
• Biasanya sudah turun temurun dan • Peraturan perundangan-undangan
tidak dibuat secara resmi oleh lembaga nasional merupakan peraturan tertulis
yang berwenang, yang telah dibuat oleh lembaga yang
• Contohnya norma kesusilaan, norma berwenang.
kesopanan, dan norma adat.
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

adalah peraturan tertulis yang memuat norma


hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-undangan
ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Kejelasan tujuan

Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat

Kesesuaian antara jenis dan materi muatan; dapat dilaksanakan

Kedayagunaan dan kehasilgunaan

Kejelasan rumusan

Keterbukaan
Asas kejelasan tujuan
• adalah bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang
jelas yang hendak dicapai.
Asas kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat
• adalah bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau
pejabat Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang.
• Peraturan Perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh
lembaga negara atau pejabat yang tidak berwenang.

Asas kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan


• adalah bahwa dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar
memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan.
Asas dapat dilaksanakan
• adalah bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan
efektivitas Peraturan Perundangundangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis,
sosiologis, maupun yuridis.
asas kedayagunaan dan kehasilgunaan
• adalah bahwa setiap Peraturan Perundangundangan dibuat karena memang benar-
benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
asas kejelasan rumusan
• adalah bahwa setiap Peraturan Perundang-undangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyusunan Peraturan Perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau istilah,
serta bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan
berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya.
asas keterbukaan
• adalah bahwa dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mulai dari
perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan
pengundangan bersifat transparan dan terbuka.
• seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
memberikan masukan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
FUNGSI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Mengatur hubungan
Menjaga dan
antar manusia
melindungi hak-hak
dalam hidup
warga Negara.
bermasyarakat.

Menyelesaikan Mengatur jalannya


masalah-masalah pemerintahan
atau sengketa- Negara.
sengketa secara adil.
YANG BERWENANG MEMBUAT
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN SECARA NASIONAL

Dewan Presiden
Perwakilan
Rakyat
JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA
Berdasarkan sejarahnya

Masa Hindia Belanda Masa Pendudukan Jepang

Masa Kemerdekaan
• Setelah kemerdekaan tanggal 17 Agustus Tahun 1945 yaitu berlakunya UUD Tahun 1945
• Masa berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS),
• Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS), dan
• Masa Reformasi (UUD Tahun 1945 Pasca amandement)
JENIS PERATURAN PER-UU
Masa Hindia Belanda
hukum Belanda yang berlaku
di daerah kekuasaan VOC
terdiri dari
• 1. Hukum Statuta (yang termuat
dalam statuten van Batavia)
2. Hukum Belanda yang kuno
3. Asas-asas hukum Romawi
Jenis Peraturan Masa Hindia Belanda

PERINTAH RAJA BELANDA

HEEREN ZEWENTIE
• Peraturan di plakat-plakat buatan VOC
• Untuk mengatasi keadaan yang perlu penanganan khusus.

STATUTEN VAN BATAVIA (STATUTA BETAWI)


• Hukum positif dengan kekuatan sama dengan peraturan lain
• Ditujukan kepada pribumi maupun pendatang.

STATUTA BARA
(Plakat ke 2).
Jenis Peraturan Masa Hindia Belanda

Pasal 36 Netherland Gronwet


• “Raja yang berdaulat punya kekuasaan tertinggi atas daerah-daerah
jajahan dan harta milik negara di daerah-daerah lain....”.

- ALGEMENE VERORDERING (peraturan pusat) atau


- KONINKLIJK BESLUIT (keputusan/ penetapan raja) dibidang eksekutif
untuk daerah jajahan
- AGLEMENE MAATREGEL VAN BESTUUR”(AmvB) untuk pemerintah
Belanda.

Peraturan ini dibuat oleh raja (kroon) bersama dengan parlemen Belanda
(staten general).
Jenis Peraturan Masa Hindia Belanda

1 Oktober 1838, Komisi Undang-undang untuk Hindi Belanda


membuat ALGEMENE BAPALINGEN VAN WETGEVING (AB)
(stb.1847.No.23) atau ketentuan umum tentang perundang-undangan.

Selain peraturan tersebut dihasilkan pula beberapa kodifikasi yaitu :

• a. REGLEMENT OF DE RECHTERLIJKE ORGANISATIE (RO) atau peraturan


organisasi pengadilan
• b. BURGERLIJKE WETBOEK (BW) Kitab Undang-undang Hukum Sipil
• c.WETBOEK VAN KOPHANDEL (WvK) KUHP
• d.REGLEMENT OP DE BURGERLIJKE RECHTVORDERING (RV) peraturan tentang
Acara Perdata
• e.INLANDSCH REGLEMENT (IR) yaitu reglement bumi putera (peraturan tentang
acara perdata yang berlaku untuk Bumi Putera)
Jenis Peraturan Masa Hindia Belanda

1855-1926, perubahan Grondwet di Belanda, monarki konstitusional  monarki


konstusional parlemen.
• Kekuasaan raja atas daerah jajahan sedikit terkurangi.

REGERINGS REGLEMENT (RR), 1 Januari 1854 stb.1854 No.2)

• mengatur kebijakan pemerintah di Hindia Belanda.

1918 dibentuk “Volksraad” (wakil rakyat)

1922, perubahan rondwet di negeri Belanda.

Grondwet diberi nama “INDISCHE STAATREGELING” (stb.1925, Nomor 415)

• memberi kekuasaan kepada daerah jajahannya untuk membuat peraturan


sendiri.
Jenis Peraturan yang dibentuk Zaman
Hindia Belanda
1. REGLEMENT OP HET BELEID DER REGERING VAN NEDERLANDS INDIES

• disingkat dengan Regering Reglement (RR),


• berubah menjadi WET OP THE STAATSINRICHTING VAN NETHERLANDS INDIE (IS)
dianggap sebagai Undang-Undang Dasar

2. ORDONANTIE GOUVERNOUR GENNERAL (setingkat UU)


• a. Ordonansi yang dibuat oleh Gubernur Jendral dengan persetujuan Voolksraad
• mengatur mengenai pokok-pokok persoalan menyangkut Nederland Indie
• b. Ordonansi yang ditentukan dalam Grondwet atau Wet yaitu:
• 1) REGERINGSVERORDENING (R.V), setingkat Peraturan Pemerintah,
• untuk melaksanakan wetten, AMVB dan ordonansi
• dapat mencantumkan ketentuan pidana;
• 2) GOUVERNEMENTS BESLUIT (Keputusan Pemerintah)
• peraturan untuk mengatur hal-hal yang bersifat administratif,
• tidak dapat mencantumkan ketentuan pidana.

3. AMVB DAN WETTEN,


• dibuat oleh Raja ( Kroon) bersama dengan parlemen Belanda (Staten General)
Jenis Peraturan Masa Pendudukan Jepang

1. Osamu seirei,

• merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Seikosikikan (pemerintah sipil);

2. Osamu Kanrei,

• merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Kepala Staf (Gunseikan ).

Peraturan tersebut diundangkan dalam Lembaran Negara yang


disebut Kanpo
Jenis Peraturan di Masa Berlakunya UUD
45
1. Undang-Undang yang diatur dalam Pasal 5 ayat (1)

2. Peraturan Pemerintah (Pasal 5 ayat 2)

3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perpu) yang diatur


dalam Pasal 22 ayat (1).

Beberapa peraturan perundang-undangan lainnya yaitu:

• Penetapan Presiden (Penpres),


• Peraturan Presiden (Perpres),
• Penetapan Pemerintah,
• Maklumat Presiden dan Maklumat Wakil
Presiden
Jenis Peraturan Di Masa Konstitusi
RIS 1949
Mulai tanggal 27 Desember 1949,
Bentuk-bentuk peraturan yang tegas disebut
• UU Federal adalah merupakan UU yang dibuat oleh pemerintah federal.
• Undang-Undang Darurat adalah UU yang dikeluarkan untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan federal yang karena keadaan-keadaan yang
mendesak perlu diatur dengan segera. Peraturan ini mempunyai kekuasaan dan
kuasa UU Federal.
• Peraturan Pemerintah adalah peraturan untuk menjalankan ketentuan UU
yang ditetapkan oleh Pemerintah. Peraturan ini dapat memuat ancaman
hukuman atas pelanggaran aturan-aturannya.
Berdasarkan Pasal 127 KRIS terdapat 3 macam Undang-Undang Federal yaitu:
• 1. UU yang dibentuk pemerintah bersama dengan DPR dan Senat yang
mengatur tentang daerah bagian dan bagiannya, hubungan antara RIS dengan
daerah bagiannya;
• 2. Undang-undang yang dibentuk Pemerintah bersama-sama dengan DPR;
• 3. Undang –Undang yang dibentuk Pemerintah bersama-sama dengan DPR dan
Senat, khusus mengenai Perubahan KRIS.
Jenis Peraturan di Masa UUDS 1950

Dengan berlakunya UUDS tanggal 17


Agustus Tahun 1950, jenis peraturan
perundang-undangan yang ada adalah:
• a. Undang-Undang (Pasal 89)
• b. Undang-Undang Darurat (Pasal 196 )
• c. Peraturan Pemerintah (Pasal 98 )

Selain peraturan tersebut diatas,


terdapat peraturan lainnya yakni:
• a. Peraturan Menteri
• b. Keputusan Menteri
• c. Peraturan Tingkat Daerah
Jenis Peraturan di Masa Dekrit
Presiden
1. UUD Tahun 1945.

2. Peraturan Presiden,
• Untuk melaksanakan penetapan Presiden, ataupun peraturan yang
dikeluarkan berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UUD Tahun1945.

3. Peraturan Pemerintah,
• Untuk melaksanakan Peraturan Presiden, (berbeda dengan Peraturan
Pemerintah yang dimaksudkan Pasal 5 ayat (2) UUD Tahun 1945).

4. Keputusan Presiden
• untuk melakukan atau meresmikan pengangkatan-pengangkatan.

5. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri


• dibuat oleh kementerian negara atau Departemen pemerintahan, mengatur
sesuatu hal dan untuk melakukan atau meresmikan pengangkatan.
HIERARKI

hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis Peraturan


Perundang-undangan yang didasarkan pada asas
bahwa Peraturan Perundang-undangan yang lebih
rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi.
PERBANDINGAN JENIS PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
TAP MPRS TAP MPR UU No.10 UU No.12
XX/MPRS/1966 III/MPR/2000 Tahun 2014 Tahun 2011
UUD 1945 UUD 1945 UUD 1945 UUD 1945
Ketetapan MPR Ketetapaan MPR UU/ PERPU Ketetapan MPR
UU/ PERPU UU PP UU/ PERPU
PP PERPU PERPRES PP
KEPRES PP PERDA PROPINSI PERPRES
Peraturan KEPRES PERDA KABUPATEN PERDA PROPINSI
Pelaksanaan
Lainnya seperti
Peraturan Menteri,
Instruksi Menteri,
dll
PERDA PERDES PERDA KABUPATEN
HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA

UUD 1945

TAP MPR

Undang-undang
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang
Peraturan Pemerintah

Peraturan Presiden

Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota


JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN MASA SEKARANG
1. Undang- UUD 1945 adalah hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.
undang Dasar
Negara
Republik UUD 1945 merupakan peraturan tertinggi dalam tata urutan Peraturan
Indonesia Perundang-undangan nasional.
Tahun 1945
(UUD 1945)
2. Ketetapan Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang
Majelis MPR meliputi Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang
Permusyawara masih berlaku.

tan Rakyat Berdasarkan sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam yaitu
(Tap MPR) Ketetapan dan Keputusan.

Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang mengikat baik ke dalam


atau keluar majelis.

Keputusan adalah putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis


JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
3. UU atau UU adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perppu Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden.

Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.

Mekanisme UU atau Perppu adalah sebagai berikut:

Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut.

DPR dapat menerima atau menolak Perppu tanpa melakukan


perubahan.

Bila disetujui oleh DPR, Perppu ditetapkan menjadi UU.


JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
4. Peraturan PP adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.
(PP)
PP berfungsi untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan.

5. Peraturan Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Presiden Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan
(Perpres) yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan.
JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
6. Peraturan Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
Daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dengan
(Perda) persetujuan bersama Gubernur.
Provinsi Termasuk dalam Peraturan Daerah Provinsi adalah Qanun yang berlaku
di Provinsi Aceh

Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) serta Peraturan Daerah Provinsi


7. Perda (Perdasi) di Provinsi
Perda Kabupaten atauPapua
Kotadan Provinsi
adalah PapuaPerundang-undangan
Peraturan Barat.
Kabupaten yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten atau Kota dengan persetujuan
atau Kota bersama Bupati atau Walikota.

Termasuk dalam Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota adalah Qanun


yang berlaku di Kabupaten atau Kota di Provinsi Aceh.
PROSES UMUM PEMBUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

PERENCANAAN

PENYUSUNAN

PEMBAHASAN

PENGESAHAN atau PENETAPAN

PENGUNDANGAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Adalah sumber hukum dasar tertulis yang mengikat dan mengatur


pemerintah, lembaga negara, dan juga mengikat seluruh warga
negara Indonesia.

merupakan keseluruhan naskah hukum yang berisi pembukaan


dan pasal-pasal.

merupakan hukum tertinggi dari seluruh hukum yang ada di


Indonesia. (Segala tingkah laku, perbuatan pemerintah seperti
peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan lain-lain harus
dilaksanakan berdasarkan undang-undang dasar 1945)
Pembentukan Undang-undang 1945

UUD 1945

• Dibuat dalam rapat BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945


• Disahkan tanggal 18 Juli 1945

Amandeman UUD 1945

• Tahun 1999
• Tahun 2000
• Tahun 2001
• Tahun 2002
KETETAPAN MPR

Bentuk putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang berisi hal-


hal yang bersifat penetapan (beschikking).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, Tap MPR


menjadi Peraturan Perundangan yang secara hierarki berada di
bawah UUD 1945.

Berlakunya Tap MPR tidak mengembalikan posisi MPR seperti


kondisi sebelumnya,

Perubahan UUD 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan,


tugas, dan wewenang MPR.

MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang setara dengan


lembaga negara lainnya
Pembuatan TAP MPR

TAP MPR dibuat oleh MPR

Tujuan Pembuatan

• Meninjau materi dan status TAP MPR/ MPRS


• Menetapkan eksistensi TAP MPR/ MPRS saat
ini dan akan dating
• Memberikan kepastian hukun
KETETAPAN MPR

PEMBICARAAN PEMBICARAAN
• Penyusunan Rantap TINGKAT 2 • Pembahasan dalam TINGKAT 4
dan Rantus dalam rapat komisi/
badan pekerja MPR • Pembahasan dalam panitia Ad Hoc MPR • Pengambilan
rapat paripurna keputusan dalam
MPR rapat paripurna
MPR
Pembicaraan PEMBICARAAN
Tingkat 1 TINGKAT 3
UNDANG-UNDANG

adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan


Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden

Undang-Undang dibuat oleh Lembaga Eksekutif dan Lembaga Legislatif


• Lembaga Eksekutif  Presiden
• Lembaga Legislatif  DPR

Proses pembuatan Undang Undang


• UU no 10 Tahun 2004
Proses Pembuatan Undang-undang

Rancangan UU dari
Rancangan UU dari DPR Rancangan UU dari DPD
Presiden

Dua tingkat
Pembicaraan di DPR RI

Disetujui oleh DPR RI

Ditanda tangani oleh


Presiden RI

UNDANG_UNDANG
2 tingkat pembicaraan di DPR

PEMBICARAAN TINGKAT 1

• Dalam rapat komisi, rapat badan legislative, rapat panitia anggaran atau rapat
panitia khusus bersama-sama pemerintah
• Cara yang dilakukan
•Pemandangan umum fraksi terhadap RUU
•Jawaban pemerintah atas pemandangan umum fraksi
•Pembahasan RUU oleh DPR dan pemerintah dalam rapat kerja berdasarkan daftar
inventarisir masalah

PEMBICARAAN TINGKAT 2

• Dalam rapat paripurna


• Dengan cara :
•Pengambilan keputusan yang didahului oleh laporan hasil pembicaraan tingkat 1
dan pendapat akhir fraksi yang disampaikan oleh anggota
•Penyampaian sambutan pemerintah
Muatan Materi yang diatur dalam UU

a. pengaturan lebih lanjut


mengenai ketentuan b. perintah suatu Undang-
c. pengesahan perjanjian
Undang-Undang Dasar Undang untuk diatur
internasional tertentu
Negara Republik Indonesia dengan Undang-Undang
Tahun 1945

d. tindak lanjut atas


e. pemenuhan kebutuhan
putusan Mahkamah
hukum dalam masyarakat.
Konstitusi;
PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG
adalah Peraturan Perundang-
dibuat oleh Presiden tanpa perlu
undangan yang ditetapkan oleh
ada persetujuan DPR karena
Presiden dalam hal ihwal
kepentingan yang memaksa
kegentingan yang memaksa

Apabila keadaan sudah Kembali


Proses menjadikan PERPU sebagai
normal, maka PERPU dapat diajukan
UU sama dengan proses
menjadi UU, tapi apabila ditolak,
mengajukan RUU kepada DPR
maka PERPU harus dicabut

PERPU diajukan dalam bentuk RUU


Muatan Materi yang diatur dalam UU

a. pengaturan lebih lanjut


mengenai ketentuan b. perintah suatu Undang-
c. pengesahan perjanjian
Undang-Undang Dasar Undang untuk diatur
internasional tertentu
Negara Republik Indonesia dengan Undang-Undang
Tahun 1945

d. tindak lanjut atas


e. pemenuhan kebutuhan
putusan Mahkamah
hukum dalam masyarakat.
Konstitusi;
PERATURAN PEMERINTAH

Proses pembuatan PP terdapat


Peraturan yang ditetapkan
dalam instruksi Presiden no. 15
Presiden dalam menjalankan UU
Tahun 1970 dan juga digambarkan
sebagaimana mestinya
pada UU no 12 Tahun 2011

berisi materi untuk menjalankan


Undang-Undang sebagaimana
mestinya.
Proses Pembuatan Peraturan Pemerintah

Perencanaan penyususnan peraturan pemerintah


yang memuat daftar judul dan materi rancangan
PP

Perencanaan ditetapkan dalam jangka waktu 1


tahun

PP yang sudah ditetapkan dikoordinasikan


dengan Menteri terkait dan ditetapkan sebagai
PP dengan Keputusan Presiden (Kepres)
PERATURAN PRESIDEN (PERPRES)

PERPRES
• adalah Peraturan Perundang--undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
perintah Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan.

Berisi tentang
• materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang,
• materi untuk melaksanakan Peraturan
Pemerintah,
• materi untuk melaksanakan penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahan.
Pembuatan Peraturan Presiden

Pasal 1 ayat 6 UU no 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa


peraturan presiden dibuat oleh presiden

Materi pembuatan peraturan presiden berisi pelksanaan


peraturan pemerintah

PAsal24-29 UU no 12 Tahun 2011

• Proses pembuatan Peraturan Presiden sama dengan proses


pembuatan peraturan pemerintah
• Yang membedakan materi peraturan saja
PEMBUATAN PERATURAN DAERAH
PROPINSI

adalah Peraturan Perundang-undangan yang Secara umum proses yang ditempuh dalam
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pembuatan perda propinsi tidak berbeda
Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur dengan rposes pembuatan undang-undang

berisi
materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan
Perda dibicarakan di tingkat daerah dan UU
tugas pembantuan
dibicarakan di tingkat nasional
menampung kondisi khusus daerah
penjabaran lebih lanjut Peraturan
Perundangundangan yang lebih tinggi
PROSES PEMBUATAN PREDA
PROPINSI
Proses penyiapan RANPERDA di Lingkungan DPRD
dan Pemerintah Daerah

Proses Pengajuan RANPERDA dan


dibahas dalam rapat paripurna DPRD

Proses pengesahan dan penetapan RANPERDA


menjadi PERDA dan diundangkan oleh Sekretaris
Daerah
SANKSI PIDANA

Materi muatan mengenai ketentuan Ketentuan pidana berupa ancaman


pidana hanya dapat dimuat dalam: pidana kurungan paling lama 6 (enam)
• a. Undang-Undang; bulan atau pidana denda paling banyak
• b. Peraturan Daerah Provinsi; atau Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
• c. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. rupiah)

Peraturan Daerah Provinsi dan


Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
dapat memuat ancaman pidana
kurungan atau pidana denda sesuai
aturan Peraturan Perundang-undangan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai