FARMAKOTERAPI 3
PENDAHULUAN
ANATOMI SALURAN PENCERNAAN
ANATOMI LAMBUNG
PRINSIP UMUM PROSES PENCERNAAN
• Fungsi : menyediakan suplai air, elektrolit, dan zat gizi terus menerus terhadap tubuh.
• Rongga yang terlibat : mulut, farings, esofagus, lambung/gastrik, usus
halus, usus besar.
• Organ pelengkap : gigi, lidah, kelenjar ludah, empedu, hati, pankreas.
KELUHAN SALURAN CERNA :
u Disfagia
u Nyeri dada
u Nyeri /rasa panas epigastrium
u Kembung Sindroma dispepsia
u Nausea/mual
u Vomitus/muntah
u Cepat kenyang
u Colic,mulas
u Diare
u Melena
u Hematokezia
u konstipasi
APA ITU DISPEPSIA?
• Dispepsia yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan maag adalah perasaan tidak
nyaman atau nyeri pada saluran pencernaan bagian atas (perut, kerongkongan, atau usus
dua belas jari). Maag terdiri dari berbagai gejala termasuk kembung, mual, dan bersendawa,
dan sering merupakan tanda dari masalah yang lebih lanjut.
DISPEPSIA SINDROM
• Bukan istilah dari suatu nama penyakit
• Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari beberapa gejala/keluhan, berupa:
• Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
• Rasa panas di epigastrium
• Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium
• Kembung
• Mual – muntah
• Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah
• Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
KLASIFIKASI DISPEPSIA FUNGSIONAL MENURUT
ROMA III
• Postprandial Distres Syndrome
• Kriteria diagnostik terpenuhi bila 2 poin di bawah ini seluruhnya terpenuhi:
1. Rasa penuh setelah makan yang mengganggu, terjadi setelah makan dengan porsi biasa,
sedikitnya terjadi beberapa kali seminggu
2. Perasaan cepat kenyang yang membuat tidak mampu menghabiskan porsi makan biasa,
sedikitnya terjadi beberapa kali seminggu
• Epigastric Pain Syndrome
• Kriteria diagnostik terpenuhi bila 5 poin di bawah ini seluruhnya terpenuhi:
1. Nyeri atau rasa terbakar yang terlokalisasi di daerah epigastrium dengan tingkat keparahan
moderat/sedang, paling sedikit terjadi sekali dalam seminggu
2. Nyeri timbul berulang
3. Tidak menjalar atau terlokalisasi di daerah perut atau dada selain daerah perut bagian atas/epigastrium
4. Tidak berkurang dengan BAB atau buang angin
5. Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria diagnosis kelainan kandung empedu
EPIDEMIOLOGI DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BBi, hematemesis, melena dsb)
- Terapi gagal
+
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik :
(endoskopik, radiologi, USG dll)
• Pain
• Dysmotility-like dyspepsia
• Discomort; nausea, vomiting, postprandial fullness and upper abdominal
bloating
• Reflux-like dyspepsia
• Heartburn but not the predominant symptom
PENYEBAB
Ulcer-like Dysmotility-like
Dyspepsia Dyspepsia
NON FARMAKOLOGI
• Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan merangsang spt:
• Pedas
• Asam
• tinggi lemak
• mengandung gas
• Kopi
• alkohol dll
• Bila muntah hebat, jgn makan dulu
• Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering
• Hindari stress, olah raga
TERAPI FARMAKOLOGI
• ANTACIDA :
• penetralisir faktor asam sesaat, pei nyeri sesaat
• Paling umum digunakan
• Study metaanalisis g manfaat (-), efektifitas = plasebo
•Sitoprotektor :
• sukralfat, teprenon, rebamipid
• Mucopromotor
• meh prostaglandin
• meh aliran darah mukosa
• Antibiotik:
• bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
• Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol,
bismuth
• Tranguilizer antianxietas, antidepresan
• Bila ada faktor psikik
ALGORITMA TERAPI H. PYLORI
GASTRITIS
• Definisi
Radang mukosa lambung akibat iritasi
etiologi : OAINS/NSAID, asam lambungk, Helikobacter pylori
• Gastritis Akut:
iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif dll
Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif
gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena
diagnosis : gastroskopi
terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif
• Gastritis Kronis:
Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori
GEJALA KLINIS
• Syndrom dispepsia:
nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah, anoreksia, tambah berat karena
stress.
• Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di epigastrium
• Pemeriksaan penunjang : endoskopi
kel : hiperemis, hipersekresi, refluks empedu , erosi, tidak ditemukan ulkus
TERAPI