DISPEPSIA
GASTRITIS
TUKAK
PEPTIK
UNINVESTIGATED
DISPEPSIA
DISPEPSIA
FUNGSIONAL
GERD
Denisi
Suatu
is:lah
yg
digunakan
untuk
suatu
sindrom
atau
kumpulan
gejala/keluhan
tg
terdiridari
nyeri
atau
rasa
:dak
nyaman
di
ulu
ha:,
kembung,
mual,
muntah,
sendawa,
rasa
cepat
kenyang,
perut
rasa
penuh/
begah
Dyspepsia
refers
to
pain
or
discomfort
centered
in
the
upper
abdomen
Kriteria
Roma
II
th
2000
Dispepsia
bukan
merupakan
suatu
penyakit,
tetapi
suatu
sindrom
yg
harus
dicari
penyebabnya.
SINDROMA DISPEPSIA
Bukan istilah dari suatu nama penyakit
Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan
dari beberapa gejala/keluhan, berupa:
vNyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
vRasa panas di epigastrium
vRasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium
vKembung
vMual muntah
vRasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/
begah
vRasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
4
uKeluhan2
di
atas
:dak
harus
ada
semuanya
pada
seorang
pasien
Sindroma
Dispepsia
uKeluhan
bisa
episodik
atau
menetap
uAwam
:
bila
ada
keluhan
spt
di
atas
diasumsikan
g
Sakit
Maag
uRingan
g
berat
g
RS
5
Epidemiologi dispepsia
u15 30% dari populasi umum pernah
mengalami dispepsia
uDijumpai 30% dari pasien dokter praktek
umum
u60% dari semua pasien di klinik
gastroenterologi
uDi Negara barat: prevalensi 7 41%
u(yang berobat hanya 10-20%)
uDi Indonesia : data secara nasional (-)
6
Keluhan saluran cerna :
q Disfagia
q Nyeri dada
q Nyeri /rasa panas epigastrium
q Kembung Sindroma dispepsia
q Nausea/mual
q Vomitus/muntah
q Cepat kenyang
q Colic,mules
q Diare
q Melena
q Hematokezia
q konstipasi
Etiologi Dispepsia
Fungsional
DISPEPSIA
13
USG : batu empedu, kolesistitis,
sirosis hati, hepatoma dsb
14
" Endoskopi
(esofagoduodenoskopi/EGD),
diindikasikan
bila:
Dispepsia
+
Alarm
symptoms
:
" Petunjuk
awal
akan
kemungkinan
adanya
kelainan
organik:
BBi,
anemia,
muntah2
hebat,
dugaan
obstruksi,
hematemesis,melena,
keluhan
berulang,
umur
>
45
th.
" Endoskopi
dpt
mengiden:kasi
kelainan
organik
pada
lumen
sal.cerna,
juga
untuk
biopsi
dan
pengambilan
spesimen
untuk
biakan
kuman
H.
pylori
15
DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BBi, hematemesis, melena dsb)
- Terapi gagal +
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik :
(endoskopik, radiologi, USG dll)
17
Denisi
Proses
inamasi
pada
mukosa
dan
sub
mukosa
lambung.
Gangguan
kesehatan
yg
paling
sering
dijumpai
di
klinik,
karena
diagnosisnya
sering
hanya
berdasarkan
gejala
klinis
bukan
pemeriksaan
histopatologis
Memerlukan:
Gastroskopi,
pemeriksaan
histopaltologi,
dan
pemeriksaan
penunjang
utk
menentukan
e:ologinya.
E:ologi
Infeksi
H.pylori
Gangguan
Fungsi
sis:m
imun
Infeksi
Virus
:enteric
rotavirus,
calicivirus
Infeksi
jamur
candida
sp.,Histoplasma
capsulatum,
dan
muconaceae
OAINS.
Gastropa:
akibat
OAINS
bervariasi
mulai
hanya
berupa
keluhan
nyeri
ulu
ha:
sampai
tukak
pep:k
dg
komplikasi
perdarahan
sal
cerna
bgn
atas.
Diagnosis
Kebanyakan
gastri:s
tanpa
gejala
Keluhan:
nyeri
panas
dan
pedih
di
ulu
ha:
disertai
mual
dan
kadang
sampai
muntah
Diagnosis
ditegakkan
dg
pemeriksaan
endoskopi
dan
histopatologi
Endoskopi
:
gambaran
eritema,
eksuda:f,
at-
erosion,
raised
erosion,
perdarahan,
edematous
rugae
Histopatologi
:
degradasi
epitel,
hiperplasia
foveolar,
inltrasi
netrol,
inamasi
sel
PMN,
folikel
limfoid,
atropi,
intes:nal
metaplasia,
hiperplasi
sel
endokrin,
kerusakan
sel
parietal.
Pemeriksaan
histopaltologi
sebaiknya
juga
menyertakan
pemeriksaan
kuman
Helicobacter
pylori
Terapi
Gastri:s
akibat
H
pylori:
lakukan
eradikasi
Indikasi
eradikasi
:
infeksi
yg
ada
hubungannya
dg
tukak
pep:k
dan
low
grade
B
cell
lymphoma
Kombinasi
PPI
(Proton
Pump
Inhibitor)
dg
beberapa
an:bio:ka
seper:
klaritromisin,
amoksisilin,
metronidazol,
dan
tetrasiklin
Gastropa:
OAINS/NSAID
(Obat
An:
Inamasi
Non
Steroid)
Gastropa:
:
suatu
bentuk
kelainan
pada
gaster,
secara
histopatologik
:dak
menggambarkan
radang.
Gastropa:
OAINS
merupakan
salah
satu
bentuk
gastropa:
kimiawi/
gastropa:
reak:f/
gastri:s
:pe
C
Faktor
risiko
utk
mendapatkan
efek
samping
OAINS
Usia
lanjut
>
60
th
Riwayat
pernah
menderita
tukak
Digunakan
bersama-sama
dg
steroid
Dosis
:nggi
atau
menggunakan
2
jenis
OAINS
Menderita
penyakit
sistemik
yg
berat
Patosiologi
Gastropa:
OAINS
Mekanisme
kerusakan
lambung
oleh
OAINS
:
1.
Topikal
:
OAINS
bersifat
asam
dan
lipolik
mempermudah
trapping
ion
Hidrogen
masuk
mukosa
dan
:mbulkan
kerusakan
2.
sistemik
:
ok
produksi
prostaglandin
menurun
29
GASTRITIS EROSI
30
GASTRITIS EROSI
31
GASTRITIS KRONIS
32
TUKAK
PEPTIK/PEPTIC
ULCER/
ULKUS
PEPTIKUM
TUKAK
LAMBUNG/GASTRIC
ULCER
36
Faktor
pertahanan
mukosa
gastro
duodenal
Epitel
gaster
mengalami
iritasi
terus
menerus
oleh
2
faktor
perusak:
1.
Perusak
endogen
:HCl,
pepsinogen/pepsin
dan
garam
empedu
2.
Perusak
eksogen
:
obat
obatan,
alkohol,
bakteri
Sistem
pertahanan
terdiri
dari
3
rintangan:
Pre
epitel
Epitel
Post
epitel/
sub
epitel
Patofisiologi Tukak Peptik/ PUD
No Acid No Ulcer
Schwarst 1910
Balance
Theory
Shay
and
Sun,
1974
No
H.
pylori
No
Ulcer
Warren
and
Marshal,
1983
Faktor Asam Lambung
Mucus layer
Bicarbonate
Surface
epithelial
cells
Mucosal
blood
supply
Seager & Hawkey, BMJ 2001; 323: 12369.
Pathogenesis
of
NSAID-induced
ulcers
PROTECTIVE
FACTORS
AGGRESSIVE
FACTORS
Prostaglandins
Mucus layer
Bicarbonate
Surface
epithelial
cells
Mucosal
blood
supply
Seager & Hawkey, BMJ 2001; 323: 12369.
The combined role of H. pylori infection and gastric
acid in the progression from gastritis to peptic ulcer
disease
Gastric lumen
Mucus
Surface cells
H.Pilory
H.Pylori
dan
Chronic
Gastri:s
Cylindric
epithelia
Necro:c
debris
Granula:on
:ssue
with
lymphocy:c
inltra:on
Glands
hyperplasia
Edema
PEPTIC ULCER
2/19/17
tums-pakugm-alimentary-tract
51
Gambaran
Klinis
Tukak
Lambung
Mengeluh
Dispepsia
Nyeri
ulu
ha:,
rasa
tak
nyaman
disertai
muntah
Rasa
sakit
:mbul
setelah
makan.
Berbeda
dg
tukak
duodeni
yg
merasa
enak
setelah
makan
.
Rasa
sakit
tukak
gaster
sebelah
kiri
garis
tengah
perut.
Rasa
sakit
tukak
duodeni
di
sebelah
kanan
garis
tengah
perut.
Rasa
sakit
bermula
pd
satu
::k,
menjalar
ke
punggung
Pemeriksaan
Fisis
Tukak
tanpa
Kx
jarang
menimbulakan
kelainan
sik
Nyeri
tekan
abdomen,
Peristal:k
menghilang
tanda
peritoni:s
Bila
terjadi
komplikasi
obstruksi
gastric
outlet
atau
stenosis
pylorusMuntah-muntah
Komplikasi
perdarahan
:
tanda-tanda
syok
Pemeriksaan
Penunjang
:
Radiologi
Endoskopi
Diagnosis
Pengamatan
Klinis
Pemeriksaan
penunjang
Hasil
biopsi
utk
pemeriksaan
tes
CLO,
histopatologi
kuman
Hp
(H.
pylori)
Komplikasi
Tukak
Perdarahan
Perforasi
Obstruksi/stenosis
Terapi
Tujuan
:
Menghilangkan
keluhan
Menyembuhkan/memperbaiki
kesembuhan
tukak
Mencegah
kekambuhan/rekurensi
tukak
Mencegah
komplikasi
Non
Medikamentosa
Is:rahat
Diet
Obat-obatan
Medikamentosa
Antasida
Penangkal
kerusakan
mukus
1.Koloid
bismuth
2.Sukralfat
3.Prostaglandin
:
misoprostol
4.H2RA
:
sime:din,
rani:din,famo:din,niza:din
5.PPI
:
omeprazol,
lansoprazol,
pantoprazol,
rabeprazol,
esomeprazol
Penatalaksanaan
Helicobacter
pylori
Sangat
dianjurkan
Dianjurkan
Tidak
dianjurkan
Tindakan
Operasi
Elek:f
Darurat
Tukak
gaster
dengan
sangkaan
keganasan
Tukak
Stress/
Stress
Ulcer
Erosi
mul:ple
pd
fundus
dan
korpus.
Bisa
tanpa
gejala,
kadang
disertai
hematemesis
atau
Melena
Konrmasi
dx
:
endoskopi
Sering
dijumpai
Pada
kasus
berat
di
ICU
:
Akibat
luka
bakar/curlings
ulcer
Pada
gangguan
sirkulasi
otak
atau
operasi
otak/cushings
ulcer
TUKAK
DUODENUM
Denisi
Tukak
Pep:k
secara
anatomis
didenisikan:
Suatu
defek
mukosa/sub
mukosa
yg
berbatas
tegas
dapat
menembus
muskularis
mukosa
sampai
lapisan
serosa
sehingga
dptvterjadi
perforasi
Secara
klinis
denisi
:
Hilangnya
epitel
supersial
atau
lapisan
lebih
dalam
dg
diameter
>5mm
yg
dpa
diama:
scr
endoskopis
atau
radiologis
E:ologi
dan
Patogenesis
Faktor
agresif
Faktor
defensif
H.pylori
Faktor
pre
OAINS
epitel
:mukus&bikarbonat,
Faktor
Lingkungan
atau
mucoid
cap
penyakit
lain
:
merokok,
Faktor
epitel:
Kecepatan
stress,
malnutrisi,
diet
:nggi
perbaikan
mukosa,pertahanan
garam
,
def
vitamin,
zollinger
seluler,
transporter
asam
basa
elison,
peny
chron
Faktor
sub
Faktor
gene:k
epitel
:mikrosirkulasi,
prostaglandin
endogen
Gabaran
Klinis
Anamnesis
:
nyeri
epigastrium
seper:
rasa
terbakar,
nyeri
rasa
lapar,
rasa
sakit
atau
tdk
nyaman
yg
menganggu
dan
tak
terlokalosasi.
Biasanya
90mnt-3
jam
post
prandial,
nyeri
dapat
berkurang
sementara
sesudah
makan,
minum
susu,
atau
minum
antasida
Nyeri
spesik
pada
dini
hari,
antara
tengah
malam
dan
jam
3
dini
hari
yg
dapat
membangunkan
pasien
.
Terjadi
pd
75%
psn.
Komplikasi:
perdarahan.
Melena.
Membedakan
dispepsia
fungsional
dg
kecurigaan
tukak
duodeni
adalah:
pada
tukak
duodeni
ada
Gejala
Peringatan
(alarm
symptom)
Alarm
Symptom
Umur
>
45-50
th
keluhan
muncul
pertama
kali
Ada
perdarahan
:
hematemesis/
melena
BB
menurun
>
10%
Anoreksia/
rasa
cepat
kenyang
Riwayat
tukak
pep:k
sebelumnya
Muntah
persisten
Anemia
tak
diketahui
sebabnya
Diagnosis
Endoskopi
sal
cerna
bag
atas
dan
biopsi
lambung
utk
H.pylori
Foto
Barium
Komplikasi
Perdarahan
Perforasi
Penetrasi
tukak
mengenai
pankreas:
nyeri
:ba-:ba
tembus
ke
belakang
Gastric
outlet
obstruc4on
Keganasan
(jarang)
Penatalaksanaan
Tujuan
:
Menghilangkan
gejala-gejala
terutama
nyeri
epigastrium
Memprcepat
penyembuhan
tukak
secara
sempurna
Mencegah
terjadinya
komplikasi
Mencegah
terjadinya
kekambuhan
Penatalaksanaan
Obat-obat
:
Pembedahan
:
bila
terjadi
komplikasi
seper:
obstruksi,
perforasi,
perdarahan
Diet
TD
Akibat
H.pylori
Eradikasi
H.pylori
dg
triple
terapi
:
1.
PPI
+
amoksisilin+klaritromisin
2.
PPI
+
amoksisilin
+
metronidazol
3.
PPI
+
klaritromisin
+
metronidazol
masing-masing
7-10
hari
PPI
=
penghambat
pompa
proton/proton
pump
inhibitor
TD
akibat
OAINS
Stop
penggunaan
OAINS
Bila
tak
memungkinkan,
pilih
Cox-2
inhibitor
Kombinasi
dg
H2RA
atau
PPI
,
atau
dg
sinte:k
prostaglandin
(misoprostol)
TD
non-Hp
non-
OAINS
Antasida
H2RA
PPI
DISPEPSIA
FUNGSIONAL
DISPEPSIA FUNGSIONAL
DEFINISI
Konsensus ROMA II th 2000, adalah
dispepsia
Berlangsung minimal 12 minggu (tak hrs
berurutan) di dlm 12 bulan
1. dispepsia persisten atau rekuren (nyeri atau tak
nyaman yg berpusat di upper abdomen
2. Tak ada kelainan organik (endoskopik)
3. Bukan dispepsia yg berhubungan dg IBS
77
Epidemiologi Dispepsia Fungsional
Indonesia :
secara nasional data (-)
78
Pengelompokan
Dispepsia
:pe
seper:
ulkus
(ulcer
like
dispepsia)
Dispepsia
:pe
seper:
dismo:litas
(dismo4lity
like
dispepsia)
Dispepsia
:pe
non
spesik
(
non
specic
dispepsia)
80
Sebelum konsensus Roma II,
heart burn/ regurgitasi termasuk
dispepsia
tapi saat ini masuk penyakit GERD krn
tingginya sensitifitas dan
spesifisitasnya untuk adanya proses
GER
81
Sindroma
Tumpang
:ndih
(Overlap
Syndromes)
Dispepsia
GERD
IBS
Patosiologi
Sekresi
Asam
Lambung
Helicobacter
pylori
Dismo:litas
Gastrointes:nal
Ambang
Rangsang
Persepsi
Disfungsi
otonom
Ak:tas
mioelektrik
lambung
Hormonal
Diet
dan
Faktor
Lingkungan
Psikologis
Patofisiologi Dispepsia Fungsional
qPATOFISIOLOGIS
PASTI
BELUM
DIKETAHUI
Faktor
hipersekresi
asam
lambungg
mukosa
hipersensi:f
thd
asam
Faktor
infeksi
Helicobacter
pylori
g
?
Dismo:litas
g
hipomo:litas
antrum
&
ggn
koord
antroduodenal
g
perlambatan
pengosongan
lambung
84
Ambang rangsang nyeri rendah g shg
distensi gaster ringan g timbul nyeri
95
Prokine:k
(an:
mual-muntah):
96
Sitoprotektor
:
97
An:bio:k:
bila
terbuk:
terlibatnya
H.pylori
(+)
Amoxicillin,
claritromisin,
tetrasiklin,
metronidazol,
bismuth
Tranguilizer
an:anxietas,
an:depresan
Bila
ada
faktor
psikik
98
Prognosis
Dispepsia
fungsional
yg
ditegakkan
setelah
pemeriksaan
klinis
dan
penunjang
diagnos:k
yg
akurat,
memiliki
prognosis
yg
baik
Dispepsia
Fungsional
Adanya
keluhan
dispepsia
tanpa
buk:
kelainan
organik
berdasarkan
pemeriksaan
USG
dan
tanpa
buk:
adanya
ulkus
pep:kum
dari
hasil
endoskopi,
:dak
ada
penyakit
kandung
empedu
atau
e:ologi
organik
lain
Dispepsia
Uninves4gated
Dispepsia
yg
belum
dilakukan
inves:gasi,
pemeriksaan,
pasien
mengeluh
cepat
penuh
atau
cepat
kenyang
sesudah
makan
yg
mengganggu
se:ap
minggu,
atau
nyeri
epigastrium
dan
atau
terbakar
di
epigastrium
Rekomendasi
Canadian
working
Group
For
dyspepsia
th
2000
Pendekatan
diagnosis
dispepsia
uninves:gated
atas
beberapa
isu
pen:ng:
1. Buk:
bahwa
keluhan
berasal
dari
saluran
cerna
atas
2. Ada
simptom
alarm
3. Pemakaian
NSAID
4. Simptom
reuks
dominan
5. Buk:
adanya
infeksi
H.pylori
Semua
pasien
berusia
di
atas
50
th
yg
datang
dg
dispepsia
onset
baru
dan
pasien
dg
alarm
simptom
perlu
segera
dilakukan
inves:gasi
terutama
endoskopi
Tanda
Alarm
pada
Dispepsia
Age
>
55
years
Gastrointes:nal
bleeding
Persisten
Vomi:ng
Anemia
Previous
documented
pep:c
ulcer
Palpable
abdominal
mass
Previous
gastric
surgery
or
Progressive
dysphagia
malignancy
Early
sa:ety
Family
history
of
GI
Anorexia
Cancer
Odinophagia
Unexplain
weight
loss
(>10%BW)
Lymphadenopathy
Algoritma
Penatalaksanaan
dispepsia
uninvesVgated
Dyspepsia (uninves:gated)
Age
<
55
No
alarm
features
Age>55
or
alarm
features
Hp
prevalence
<10%
Hp
prev
>10%
fail
fail
E
G
D
Test
and
Treat
for
Hp
PPI
Trial
fail fail
Lifestyle advice
Healthy eating
Weight reduction
Stop smoking
Use of antacids
Interventions for uninvestigated dyspepsia
THEN
Manage recurrent symptoms as functional dyspepsia
Rx of H. Pylori
One week triple therapy *
PPI (full dose) e.g. omeprazole 20mg bd
Clarithromycin 500mg bd
Amoxycillin 1g bd
(or Metronidazole 400mg bd)
Use a carbon-13 urea breath test, stool antigen test or, when
performance has been validated, laboratory based serology.
If re-testing for H. pylori use a carbon-13 urea breath test.*
Gastro
Esophageal
Reux
Disease
GERD
Gastroesophageal
Reux
Disease
(GERD)
Any
symptoms
or
esophageal
mucosal
damage
that
results
from
reux
of
gastric
acid
into
the
esophagus
Classic
GERD
symptoms
Heartburn
(pyrosis):
substernal
burning
discomfort
Regurgita:on:
biqer,
acidic
uid
in
the
mouth
when
lying
down
or
bending
over
Range of presentations of GERD
Typical symptoms
(Heartburn/regurgitation)
Atypical symptoms Complications
Asthma, Barretts
chronic cough, oesophagus
wheezing
Classic
GERD
Extraesophageal/Atypical
GERD
Complicated
GERD
Extraesophageal
Manifesta:ons
of
GERD
Pulmonary
ENT
Asthma
Hoarseness
Aspira:on
pneumonia
Laryngi:s
Chronic
bronchi:s
Pharyngi:s
Pulmonary
brosis
Chronic
cough
Globus
sensa:on
Dysphonia
Other
Sinusi:s
Chest
pain
Subglosc
stenosis
Dental
erosion
Laryngeal
cancer
Poten:al
Oral
and
Laryngopharyngeal
Signs
Associated
with
GERD
Edema
and
hyperemia
of
larynx
Vocal
cord
erythema,
polyps,
granulomas,
ulcers
Hyperemia
and
lymphoid
hyperplasia
of
posterior
pharynx
Interarytenyoid
changes
Dental
erosion
SubgloXc
stenosis
Laryngeal
cancer
Vaezi MF, Hicks DM, Abelson TI, Richter JE. Clin Gastro Hep
2003;1:333-344.
Pathophysiology
of
Extraesophageal
GERD
Symptoms
of
Complicated
GERD
Dysphagia
Diculty
swallowing:
food
s:cks
or
hangs
up
Odynophagia
Retrosternal
pain
with
swallowing
Bleeding
When
to
Perform
Diagnos:c
Tests
Uncertain
diagnosis
Atypical
symptoms
Symptoms
associated
with
complica:ons
Inadequate
response
to
therapy
Recurrent
symptoms
Prior
to
an:-reux
surgery
Diagnos:c
Tests
for
GERD
Barium
swallow
Endoscopy
Ambulatory
pH
monitoring
Esophageal
manometry
Ambulatory
24
hr.
pH
Monitoring
Physiologic
study
Quan:fy
reux
in
proximal/distal
esophagus
%
:me
pH
<
4
DeMeester
score
Symptom
correla:on
Ambulatory
24
hr.
pH
Monitoring
Normal
GERD
Treatment
Goals
for
GERD
Eliminate
symptoms
Heal
esophagi:s
Manage
or
prevent
complica:ons
Maintain
remission
Treatment
opVons
Lifestyle Antacids
modifications
Prokinetic Surgery
motility agents
Treatment
Response
Lifestyle
modica:ons/antacids
20
%
H2-receptor
antagonists
50
%
Single-dose
PPI
80
%
Increased-dose
PPI
up
to
100
%
Treatment
Modica:ons
for
Persistent
Symptoms
Improve
compliance
Op:mize
pharmacokine:cs
Adjust
:ming
of
medica:on
to
15
30
minutes
before
meals
(as
opposed
to
bed:me)
Allows
for
high
blood
level
to
interact
with
parietal
cell
proton
pump
ac:vated
by
the
meal
Erosive/ulcera:ve esophagi:s
Barreqs esophagus
Adenocarcinoma