HIPOGLIKEMIA
PALU
2017
I. PENDAHULUAN
Bayi yang baru lahir ke dunia mengalami berbagai macam perubahan yang
rahim dan luar rahim membuat bayi harus berupaya keras beradaptasi terhadap
hal tersebut. Proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit pada bayi-bayi risiko
tinggi, yaitu bayi yang dilahirkan tanpa memperhatikan usia gestasi dan berat
badan yang memiliki kemungkinan lebih besar akan mengalami morbiditas dan
mortalitas
Masalah yang paling sering terjadi pada bayi berdampak pada kondisi
hipoglikemia. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada
pada bayi atau anak-anak, dengan atau tanpa gejala. Bayi besar Masa Kehamilan
(SMK) merupakan bayi yang dilahirkan dengan berat lahir pada 90 persentil
dari adanya gejala hipoglikemia, kadar glukosa plasma rendah, dan respon klinik
1
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. N. A
a. Anamnesis :
Riwayat Kelahiran :
dengan persalinan sc atas indikasi HDK + bayi besar. Bayi lahir tidak
langsung menangis. Air ketuban putih keruh. Sianosis (-) retraksi(-) merintih
(-) menangis kuat. Anus ada, berat badan lahir 4500 gram dan panjang badan
Riwayat Maternal :
penyakit yang diderita ibu hipertensi (+) selama kehamilan, riwayat penyakit
diabetes melitus (+), dan riwayat konsumsi obat-obatan saat hamil (-).
b. Pemeriksaan Fisik
2
- Respirasi : 84 x/menit
- Suhu : 36 C
PEMERIKSAAN FISIK :
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 35 cm
Lingkar Perut : 35 cm
Lingkar Lengan : 12 cm
- Fontanella : datar
- Kejang : (-)
- Retraksi (-)
- Merintih (-)
- Apneu (-)
3
- Bunyi nafas : bronchovesikuler
- Retraksi : 0
- Sianosis : 0
- Udara Masuk : 0
- Merintih : 0
Total : 0
- Ikterus (-)
- Turgor : Baik
- Trauma Lahir :-
- Kelainan Kongenital : -
4
Ballards Score : Maturitas Neuromuskular Maturitas Fisik
Total : 35
Kehamilan (BMK)
5
c. Pemeriksaan penunjang
- Darah rutin: RBC 6,14 x 106/mm3, Hb 21,9 g/dL, Plt 175 x 103/mm3,
II. RESUME
persalinan sc atas indikasi HDK + bayi besar. Bayi lahir tidak langsung
menangis. Air ketuban putih keruh. Sianosis (-) retraksi(-) merintih (-) menangis
kuat. Anus ada, berat badan lahir 4500 gram dan panjang badan lahir 50 cm.
6
Apgar skor 6/8. Riwayat maternal G2P2A0, usia ibu 36 tahun,. Riwayat diabetes
IV. PENATALAKSANAAN
- Injeksi K1 1 mg IM
(/) (%)
= 6 ()
12 10
= = 4,4 mg/kg/menit
6 4,5
7
FOLLOW UP
Tanggal 15 Juni 2017
- Darah rutin: RBC 6,14 x 106/mm3, Hb 21,9 g/dL, Plt 175 x 103/mm3,
Subject Aktivitas bayi tampak aktif, menangis (+), gangguan napas (-),
8
GDS1 36 mg/dL >45 mg/dL
GDS2 51 mg/dL >45 mg/dL
GDS3 48 mg/dL >45 mg/dL
Assesment Besar Masa Kehamilan (BMK) + Hipoglikemia
= 8 mg/jam x 10%
6 x 1,7 kg
= 7,8 mg/kgBB/jam
V. DISKUSI
Glukosa berperan dalam pengaturan sumber energi pada manusia dan juga
sebagai sumber penyimpanan energi dalam bentuk glikogen, lemak dan protein.
kadar glukosa cairan cerebrospinal rendah sedang glukosa dalam darah normal[1]
9
Pengendalian homeostatis glukosa pada orang dewasa dan anak
homeostasis glukosa bersifat khas untuk bayi baru lahir dan anak-anak. Yang
kedua, adalah laju pemakaian glukosa pada bayi dan anak-anak relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Bayi dan anak memiliki fluks glukosa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini sesuai dengan
proporsi massa otak bayi terhadap ukuran tubuhnya yang lebih tinggi
glukosa dalam bentuk glikogen pada usia trimester terakhir (terutama bulan
terakhir trimester ketiga). Sehingga Saat lahir, bayi normal memiliki simpanan
lemak dan glikogen yang memadai untuk menghadapi kekurangan kalori dalam
darah untuk mempertahankan kadar gula darah. Namun, simpanan glikogen pada
bayi baru lahir terbatas dan dalam waktu singkat neonatus kemungkinan besar
10
Hipoglikemia adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang
hipoglikemia adalah bayi kecil untuk masa kehamilan, bayi besar untuk masa
kehamilan, dan bayi dari ibu dengan diabetes melitus, penundaan pemberian
tanda-tanda fisik yang menyertai kadar glukosa darah yang rendah. Tanda-tanda
klinis yang ditemukan merupakan tanda nonspesifik dan merupakan akibat dari
gangguan pada lebih dari satu aspek fungsi sistem saraf. Meliputi pola
(KKMK),
b. Hiperinsulinemia,
c. Defisiensi Glukagon,
11
e. Pemantauan dan terapi hipoglikemia pada neonatus.
Pada kasus ini pasien mengalami Hipoglikemia dapat terjadi pada bayi dalam
kondisi ini ketika glikogen yang tersedia telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik postnatal inisial, terutama jika telah ada periode hipoksemia dengan
disertai konsumsi glukosa cepat melalui metabolisme anaerob.[4] Serum glukosa pada
neonatus menurun segera setelah lahir sampai 1-3 hari pertama kehidupan. Pada bayi
aterm yang sehat, serum glukosa jarang berada di bawah nilai 35 mg/dL dalam 1-
3 jam pertama kehidupan, di bawah 40 mg/dL dalam 3-24 jam, dan kurang dari 45
glukosa plasma di bawah 30 mg/dL (1.65 mmol/L) dalam 24 jam pertama kehidupan
dan kurang dari 45 mg/dL (2.5 mmol/L) setelahnya. Konsentrasi < 45 mg/dL
tinggi mengalami hipoglikemia, yaitu bayi lahir dari ibu diabetik (IDM) dan bayi
IUGR.5
Tanda klinis :
12
Sianosis
Apnea
1. Pemberian ASI sedini mungkin dan sering akan menstabilkan kadar glukosa
darah. Teruskan menyusui bayi (kira-kira setiap 1-2 jam) atau beri 3-10 ml ASI
perah tiap kg berat badan bayi, atau berikan suplementasi (ASI donor atau susu
formula);
13
3. Jika bayi tidak bisa menghisap atau tidak bisa mentoleransi asupannya, hindari
Pada beberapa bayi yang tidak normal, diperlukan pemeriksaan yang seksama
4. Jika kadar glukosa tetap rendah meskipun sudah diberi minum, mulailah terapi
5. ASI diteruskan selama terapi glukosa intra vena. Turunkan jumlah dan
b) Simtomatik dengan manifestasi klinis atau kadar glukosa plasma < 20-25
1. Berikan glukosa 200 mg tiap kilogram berat badan atau 2 mL tiap kilogram
berat badan cairan dekstrosa 10%. Lanjutkan terus pemberian glukosa 10%
intra vena dengan kecepatan (glucose infusion rate atau GIR) 6-8 mg tiap
14
3. Pertahankan kadar glukosa bayi yang simtomatik pada >45 mg/dL atau >2.5
mmol/L.
didapat.
menghilang.
6. Pantau kadar glukosa darah sebelum pemberian minum dan saat penurunan
glukosa darah stabil pada saat tidak mendapat cairan glukosa intra vena.
15
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia
2. Kosim, MS, dkk. 2009. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama. Ikatan Dokter
Anak Indonesia
3. Batubara JR, dkk. 2010. Buku Ajar Endokrinologi Anak Edisi 1. Jakarta;
16