Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan

1. Macam-macam jenis nyeri kepala ?


2. pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis
(diagnosis banding) ?
3. Penatalaksaan ?
4. bagaimana membedakan gejala-gejala dan tanda-tanda pada masing-masing
tipe nyeri kepala ?
5. bagaimana prognosis nyeri kepala ?
6. bagaimana penanganan kasus-kasus nyeri kepala ?
7. Struktur peka nyeri pada kepala ?
8. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis ?

Jawab :
1. jenis-jenis nyeri kepala
a. Migraine tanpa aura
b. Migrain dengan aura
c. Tension-type headache
d. Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalalgia

2. Ada 3 hipotesa dalam hal patofisiologi migren yaitu:


a. Pada migren yang tidak disertai Cutaneus Allodynia (CA), berarti
sensitisasi neuron ganglion trigeminal sensoris yang menginervasi
duramater.
b. Pada migren yang menunjukkan adanya CA hanya pada daerah
referred pain, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meninggeal
(first order) dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medulla
spinalis (second order) dengan daerah reseptif periorbital.
c. Pada migren yang disertai CA yang meluas keluar dari area referred
pain, terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron
talamik (third order) yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh.
Kemungkinan sumber nyeri pada TTH adalah adanya keterlibatan otot
yang melekat pada tulang tengkorak , patofisiologinya sebagian besar
tidak diketahui.(Jan 2007).
Asal nyeri pada TTH dikaitkan dengan meningkatnya kontraksi dan iskemia otot
kepala dan leher. Penelitian berbasis elektromiografi (EMG), telah melaporkan
normal atau hanya sedikit meningkatnya aktivitas otot pada TTH, dan telah
menunjukkan bahwa level laktat otot normal selama latihan otot statis pada pasien
dengan Cronic TTH. Banyak penelitian menunjukkan bahwa Pericranial Myofascial
Tissue jauh lebih tender pada pasien TTH dari pada subyek sehat.
Headache (CH) saat ini belum diketahui. Hipotesis pertama pada CH,
terinspirasi oleh efek zat vasoaktif. Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah di
daerah sinus parasellar atau area sinus cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri
orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem trigeminal-vaskular, sebagai penyebab atau
akibat dari CH belum jelas.
Klasifikasi nyeri kepala primer sesuai The Intemational Classification of
Headache Disorders, 2nd Edition adalah: Untuk nyeri kepala primer secara garis besar
klasifikasinya adalah:
A. Migren:
Migren tanpa aura
Migren dengan aura
Sindroma periodik pada anak yang sering menjadi precursor migren
Migren Retinal
Komplikasi migren
Probable migren
B. Tension-type Headache:
Tension-type headache episodik yang infreguent
Tension-type headache episodik yang frequent
Tension-type headache kronik
Probable tension-type headache
C. Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-otonomik yang lainnya:
Nyeri kepala Klaster
Hemikrania paroksismal
Short-lasting unilateral neuralgi form headache with conjunctival
injection and tearing
Probable sefalgia trigeminalotonomik
D. Nyeri kepala primer lainnya:
Pimary stabbing headache
Primary cough headache
Primary exertional headache
Nyeri kepala primer sehubungan dengan aktifitas seksual
Hypnic headache
Primary thunderclap headache
Hemikrania kontinua
New daily-persistent headache
3. Penatalaksanaan :
Acetaminophen plus aspirin and caffeine
oral aspirin
oral ibuprofen
oral naproxen sodium
intranasal butorphanol
dihydroergotamine SC,IM,IV
dihydroergotamine and anti emetic IV
intranasal dihydroergotamine
prochlorperazine
oral rizatriptan
oral naratriptan
sumatriptan SC, intrasanal, oral

4. Nyeri kepala tegang otot biasa berlangsung selama 30 menit hingga 1 minggu
penuh. Nyeri bisa dirasakan kadang kadang atau terus menerus. Nyeri pada
awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang kemudian menjalar ke
kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke bagian depan. Selain itu, nyeri
ini juga dapat menjalar ke bahu. Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat,
pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat
di sekeliling kepala. Nyeri kepala tipe ini tidak berdenyut.

5. Nyeri kepala tegang otot ini pada kondisi tertentu dapat menyebabkan nyeri
yang menyakitkan, tetapi tidak membahayakan. Nyeri ini dapat sembuh
dengan perawatan ataupun dengan menyelesaikan masalah yang menjadi latar
belakangnya jika merupakan nyeri kepala tegang otot yang timbul akibat
pengaruh psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa
analgetik. Nyeri kepala tipe tegang ini biasanya mudah diobati sendiri.
Dengan pengobatan, relaksasi, perubahan pola hidup, dan terapi lain, lebih
dari 90% pasien sembuh dengan baik.

6. Pembinaan hubungan empati awal yang hangat antara dokter dan pasien
merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan. Penilaian adanya kecemasan atau depresi harus segera dilakukan.
Sebagian pasien menerima bahwa kepalanya berkaitan dengan penyakit
depresinya dan bersedia ikut program pengobatan sedangkan pasien lain
berusaha menyangkalnya. Saat nyeri timbul dapat diberikan beberapa obat
untuk menghentikan atau mengurangi sakit yang dirasakan saat serangan
muncul.

Penghilang sakit yang sering digunakan adalah: acetaminophen dan


NSAID seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Acetaminophen
efektif untuk sakit kepala sedang sampai berat dalam dosis tinggi. Efek
samping acetaminophen lebih jarang ditemukan, tetapi penggunaan dalam
dosis besar untuk waktu yang lama bisa menyebabkan kerusakan hati yang
berat. NSAID efektif dalam dosis yang lebih rendah. Efek samping yang
ditemukan antara lain mual, diare atau konstipasi, sakit perut, perdarahan dan
ulkus.

7. Struktur peka nyeri pada extra Dan intra cranium


Struktur peka nyeri extra cranium :
a. kulit kepala, periosteum,
b. arteri (a. frontalis, a.temporalis, a.occipitalis);
c. saraf (n.frontalis, n.temporalis, n.occipitalis mayor / minor)
d. otot (m.frontalis, m.temporalis, m.occipitalis)
Struktur peka nyeri intracranium :
a. duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus venosus, basis
cranii, dan tentorium serebelli
b. leptomenings sekitar arteri besar di basis cranii
c. bagian Proximal atau basal arteri, vena, saraf, tertentu (V, VII,
IX, Nn. Spinales)
8. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosa
nyeri kepala seperti :
a. Foto Rongten kepela
b. EEG
c. CT-SCAN
d. Arteriografi, Brain Scan Nuklir
e. Pemeriksaan laboratorium(Tidak rutin atas indikasi)
f. Pemeriksaaan psikologi (jarang dilakukan).

Anda mungkin juga menyukai