KRONIS
PENDEKATAN
DIAGNOSTIK
DIARE
KRONIK
Dr.
Komang
Adi
S,
Sp.PD
Buang
air
besar
(defekasi)
dengan
Cnja
berbentuk
cairan
DIARE
Diare
yang
berlangsung
lebih
dari
15
hari.
KRONIS
Epidemiologi
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
BERDASARKAN
KARAKTERISTIK
TINJA
PEMBAGIAN
LAIN
ETIOLOGI
DIARE
KRONIK
1.E-ologi
Berdasarkan
patosiologi
:
1. Diare
osmoCk
A.
Eksogen
a.
Makan
cairan
yang
akCf
osmoCk
b.
Obat-obat
lain
B.
Endogen
a.
Kongenital
b.
Didapat
2.
Diare
sekretorik
A.
Infeksi
a.
Toksigenik
(Enterotoksin)
b.
Invasif
ke
mukosa
B.
Neoplasma
C.
Hormon
dan
Neurotransmiaer
D.KatarCk
E.
KoliCs
mikroskopik
F.
dll
Cont...
3.
Malabsorbsi
asam
empedu,
malabsorbsi
lemak
A.
MaldigesC
intraluminal
B.
Malabsorbsi
mukosa
C.
Obstruksi
pasca
mukosa
D.
Campuran
4.
Defek
sistem
pertukaran
anion/transport
elektrolit
akCf
di
enterosit
A.
Infeksi
usus
B.
Kongenital
5.
MoClitas
dan
waktu
transit
usus
abnormal
(sindrom
kolon
iritable,
hiperCroid,
diabetes
mellitus
dengan
polineuropaC
otonom,
skleroderma,
amiloidosis,
dll
6.
Gangguan
permeabilitas
usus
A.
Penyakit
seliak
B.
Penyakit
usus
inamatorik
C.
Infeksi
usus
(bakteri
Shigella
dan
Salmonella)
7.
Eksudasi
cairan,
elektrolit,
dan
mukus
berlebihan
(koliCs
ulseraCf,
penyakit
crohn,
amubiasis,
shigellosis,
kampilobakteriasis,
Yersiniasis,
dll
2.E-ologi
berdasarkan
lokasi
atau
kelainan
organ
1. Kelainan
Pankreas
:
brosis
kisCk,
pankreaCCs
kronik
2. Kelainan
haC
:
atresia
bilier,
ikterus
obstrukCf,
hepaCCs
kronis,
sirosis
haC.
3. Kelainan
usus
:
A.
Usus
halus
:
stagnant
loop
syndromes,
anomali
kongenital,
usus
pendek,
inamasi,
infeksi
(bakteri,
parasit,
jamur),
intoleransi
protein
susu,
defek
metabolik,
dll
B.
Usus
besar
:
infeksi
(bakteri,
parasit,
jamur),
koliCs
ulseraCf,
crohn
disease,
dll
C.
Sirkulasi
:
limfangiektasia,
neoplasma
D.
Neurogen
:
Hirschprung
disease,
disautonomia
familial
E.
Humoral-endokrin
:
insusiensi
adrenal,
hiperCroidisme,
sindrom
Zollinger-Ellison,
dll
3.E-ologi
berdasarkan
karakteris-k
-nja
A. Tinja
berlemak/
steatorea
:
penyakit
pankreas,
penyakit
mukosa
usus
halus,
desiensi
garam
empedu
kualitaCf
dan
kuanCtaCf
(penyakit
haC
kolestaCk
dan
bacterial
overgrowth
di
usus
halus),
sindrom
pasca
gastrektomi,
PEM,
infeksi
B. Tinja
berdarah
:
penyakit
usus
inamatorik,
kanker
kolon
dan
polip
kolon,
lesi
anal,
infeksi
(bakteri,
parasit,
jamur),
koliCs/
prokCCs
radiasi,
koliCs
iskemik
kronik,
efek
samping
obat
anCbioCk
(koliCs
pseudomembran)
Cont....
C.
Tinja
Cdak
berdarah
dan
Cdak
berlemak
1.
Cnja
cair
atau
seperC
air
(watery
stool)
:
koliCs
mikroskopik,
intoleransi
laktosa,
diare
karena
obat,
diare
pasca
reseksi
usus,
infeksi,
alergi
makanan,
PEM,
dll
2.
Cnja
encer/lembek
(semisolid)
:
obat
eksogen
(laksans),
infeksi
usus,
infeksi
HIV,
gangguan
moClitas,
intoleransi
makanan,
IBS,
sindrom
karsinoid,
malabsorbsi
karbohidrat,
obat-obat
dan
pencampur
makanan,
pemanis
makanan,
insusiensi
adrenal,
inkonCnensia
fekal,
alergi
makanan.
4.
Pembagian
lain
e-ologi
diare
kronik
1. Steatorea
(malabsorbsi
lemak)
a.
MaldigesC
intraluminal
b.
Malabsorbsi
mukosa
c.
Malabsorbsi
pasca
mukosa
d.
Steatorea
pada
penyebab
campuran
2.
Diare
cair/air
yang
respon
terhadap
puasa
a.
Masukan
cairan
yang
Cdak
dapat
diabsorbsi
b.
Malabsorbsi
karbohidrat
c.
Diare
asam
empedu
d.
Diare
pasca
vagotomi
Cont...
3.
Diare
cair/air
yang
dapat
respon
atau
Cdak
terhadap
puasa
a.
IBS
b.
Alergi
makanan
c.
KoliCs
mikroskopik
4.
Diare
cair/air
yang
Cdak
respn
terhadap
puasa
a.
Sindrom
karsinoid
b.
Gasrinoma
c.
vipoma,
dll
5.
Diare
inamatorik
:
a.
Penyakit
usus
inamatorik
b.
GastroenteriCs
eosinolik
c.
Alergi
susu
dan
protein
kacang
kedelai
d.
EnteropaC
kehilangan
protein
e.
EnterokoliCs
radiasi
kronik,
f.
dll
PENDEKATAN
DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan
awal
a.
Anamnesis
b.
Pemeriksaan
sik
c.
Pemeriksaan
darah
sederhana
d.
Tinja
serta
urin
2.
Pemeriksaan
lanjutan
Anamnesis
1. Waktu
dan
frekuensi
diare
:
onset
dan
durasi
2. Bentuk
Cnja
:
steatorea,
mengambang,
campur
dengan
darah
3. Keluhan
lain
yang
menyertai
diare
:
nyeri
abdomen,
demam,
mual
dan
muntah,
penurunan
berat
badan,
mengedan
waktu
defekasi.
4. Obat
:
laksan,
anCbioCka,
anC
kanker,
anC
depresan,
anC
hipertensi,
anC
konvulsan,
penurun
kolesterol,
antasida,
dll
5. Makanan/minuman
6. Lain-lain
Pemeriksaan
sik/manifestasi
klinis
Tanda-tanda
steatorea
:
Cnja
berwarna
muda,
berbau
busuk,
cenderung
mengambang
dan
sulit
dibersihkan
dengan
siraman
air
Tinja
mengambang
bisa
juga
disebabkan
oleh
karena
adanya
produksi
gas
oleh
bakteri
Gejala
klinik
karena
desiensi
nutrien,
vitamin,
dan
elektrolit
Gejala
klinik
desiensi
Berat
badan
menurun
Lemak/
protein/
kalori
Edema/berkurangnya
otot
Protein
Kulit
kering
bersisik
Asam
lemak
esensial
anemia
Besi,
asam
folat,
vit.B.12
GlosiCs,
dermaCCs
Asam
nikoCnat
Parestesia,
neuropaC
perifer
Vitamin
B1
dan
B12
Cenderung
memar
dan
berdarah
Vit
K
Buta
malam
Vit
A
kelemahan
K,
Na,
Mg
Tetani,
nyeri
tulang
Kalsium
Kehilangan
rambut
Zinc,
protein
Pemeriksaan
Tinja
Makroskopik
:
konsistensi
cair,
lembek
atau
padat.
Berlemak
atau
bercampur
darah
Mikroskopik
:
eritrosit,
leukosit,
parasit
Pemeriksaan
pH
,
pewarnaan
gram,
pemeriksaan
darah
samar,
kultur
Cnja,
pemeriksaan
osmolalitas
Cnja,
pengukuran
kadar
lemak
dalam
Cnja,
HOMTT
Analisis
(nja
merupakan
pemeriksaan
yang
rela(f
murah
dan
mudah
tetapi
sering
terdapat
posi(f
maupun
nega(f
palsu.
Oleh
karena
itu
sebaiknya
diperiksakan
2
contoh
sekaligus
atau
2
kali
pada
hari
berlainan
secara
berturut-turut.
Pemeriksaan
Laboratorium
1. Darah
:
darah
ruCn,
darah
lengkap,
hitung
jenis,
LED,
albumin
serum,
pemeriksaan
serologis
IgG
terhadap
campylobacter
jejuni,
elektrolit,
BUN,
kreaCnin,
kadar
TSH,
T3
dan
T4
serum,
kadar
gastrin
dalam
darah,
dll.
2. Urin
:
untuk
menunjang
diagnosis
sindrom/
t u m o r
k a r s i n o i d ,
d a p a t
d i l a k u k a n
pemeriksaan
kadar
5-
HIAA
urin
24
jam,
metanefrin
urin
Pemeriksaan
lain
BNO
(foto
polos
abdomen),
barium
enema
atau
follow
trough
dan
sigmoidskopi
(dengan
biopsi)
Pemeriksaan
lanjutan
1. Pemeriksaan
anatomi
usus
a.
Barium
enema
kontras
ganda
(colon
in
loop)
dan
BNO
b.
Kolonoskopi
dan
ileoskopi
c.
Barium
follow
through
dan
atau
Enteroclysis
d.
Gastroduodeno-jejunoskopi
e.
Endoscopic
Retrograde
Cholangi
Pancreatography
(ERCP)
f.
Sidik
indium
111
leukosit
g.
Pemeriksaan
Ultrasonogra
abdomen
h.
Sidik
perut
(CT-Scan
abdomen)
i.
Arteriogra/angiogra
mesenterika
superior
dan
inferior
J.
Enteroskopi
k.
MagneCc
resonance
cholangio
pancreatography
(MRCP)
l.
Endosonogra
atau
endoscopic
ultrasound
(EUS)
2.
Fungsi
usus
dan
pankreas
:
a.
Tes
fungsi
ileum
dan
jejunum
b.
Tes
fungsi
pankreas
c.
Tes
schilling
d.
Tes
napas
(breath
test)
e.
Tes
kehilangan
protein
f.
Tes
malabsorbsi
asam
empedu
(bile
acid
malabsorpCon)
g.
Tes
small
and
large
bowel
transite
Cme
h.
Tes
permeabilitas
usus
Pemeriksaan
lain
Petanda
tumor
(
Carcino
embryonic
anCgen)
meningkat
pada
Ca
kolon
dan
pankreas
dan
Ca
19-9
Pemeriksaan
thin
layer
chromatography
urine
Pemeriksaan
ELIZA
Cnja
Tes
untuk
alergi
makanan
gastrointesCnal
Algoritme
tahap
awal
diare
kronik
Evaluasi
tahap
lanjut
diare
kronik