Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

SEORANG PASIEN DENGAN ULKUS GASTER

Oleh :
dr. Ida Bagus Alamduta

Pembimbing :
dr. Irwin Prijatna K, Sp. PD
dr. Aufa Niami

RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO


2019
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. S
• Usia : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Driyorejo, Gresik
• Status : Sudah Menikah
• Pekerjaan : Swasta
• No. RM : 48506
• Periksa Poli : 27 Juli 2019
ANAMNESA

• Keluhan: Nyeri ulu hati


• RPS: Nyeri ulu hati sudah sering dirasakan pasien sejak 4 bulan terakhir yang hilang timbul,
terkadang disertai dengan mual dan muntah yang berupa sisa makanan dan cairan, sekitar 1 minggu
yg lalu pasien mengeluh mual disertai dengan muntah dengan warna kehitaman seperti kopi, dalam
sehari pasien dapat muntah sampai 1-3x. Keluhan disertai dengan adanya terasa panas di uluhati.
• RPD: Pasien mengaku sering nyeri perut yg berulang sekitar ± 1 tahun.
• RPO: Pasien diketahui sejak 1 tahun yang lalu mengkonsumsi obat dan jamu anti nyeri untuk
mengatasi keluhan pegal-pegal dan nyeri pada kaki.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Cukup


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda- Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 140/90mmHg
• Nadi : 82x/ menit
• Pernapasan : 18x/ menit
• Suhu : 36,3◦ C

• Berat Badan : 55 kg
• Tinggi Badan : 165 cm
• IMT : 18  normalweight
• Kepala : Anemis (-), ikterus (-), sianosis (-), dyspnoe (-) Abdomen : I: Distended, spider nevi (-), Caput medusa (-)
A: Bising Usus (+) dbn
• Leher : Massa Tumor (-), Nyeri Tekan (-) P: Timpani,
P: Soepel, Nyeri Tekan epigastrium(+).
• Thorax : I : Simetris kiri = kanan,
Extremitas : Akral Hangat di Keempat extremitas, Edema (-)
P : Fremitus Raba Kanan = Kiri Genitalia : Dalam batas normal
P : Sonor Kanan = Kiri

A : Bunyi Pernapasan = vesicular, Rh -/-, wheezing -/-

• Jantung I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis tidak teraba

P : Pekak, batas jantung normal

A: S1/S2 tunggal reguler gallop (-) murmur (-)


• Pemeriksaan Endoskopi
DIAGNOSIS TATALAKSANA

Ulkus Gaster + HT • Omeprazol 1-0-0


• Inpepsa Syr. 3xCII
• Amldipin 5mg 1-0-0

PROGNOSIS
Dubia ad Bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI

• Ulkus gaster merupakan ulkus dengan gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran > 5
mm ke dalam sub mukosa pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuitas /
intregitas dari mukosa lambung yang menembus seluruh lapisan tipis dari mukosa gaster ,
submukosa dan muskularis .

Sudoyo, Aru. 2009


EPIDEMIOLOGI

• Di Amerika Serikat mempengaruhi sekitar 4,5 juta orang setiap tahun dengan 20%
disebabkan H. Pylori. Prevalensi ulkus gaster pada laki-laki adalah 11-14% dan
prevalensi pada wanita adalah 8-11%
• Menurut WHO (2011) angka kematian ulkus gaster di Indonesia mencapai 14.123 per
tahun atau 0,99% dari total kematian.
• Prevalensi ulkus gaster di Indonesia pada beberapa penelitian ditemukan antara 6˗15%
terutama pada usia 20-65 tahun dengan puncak faktor risiko pada umur 55˗65 tahun
(Anand et al, 2011)  
ETIOLOGI

• Infeksi Helicobacter pylori


H. pylori merupakan penyebab utama terjadi tukak / ulkus gaster. Menurut suatu
penelitian, 70% ulkus gaster adalah karena infeksi kuman H. pylori
• Penggunaan NSAID
Penggunaan obat ini mengganggu peresapan mukosa, menghancurkan mukosa dan
menyebabkan kerusakan mukosa. Selain itu adalah faktor usia, jenis kelamin,
pengambilan dosis yang tinggi dari NSAID
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri paling umum sering berupa nyeri epigastrium dan berkurang dengan adanya
makanan atau pemberian antasida.
• Rasa sakit dapat berupa rasa terbakar, atau kadang-kadang sebagai sensasi rasa lapar.
• Rasa sakit yang timbul ini biasanya kronik dan berulang.
• Apabila ulkus di saluran pilorus, paling sering dikaitkan dengan gejala obstruksi misalnya
keluhan perut kembung, mual, muntah-muntah
PENUNJANG

• Pemeriksaan penunjang yang penting untuk menegakkan diagnosis ulkus gaster adalah
endoskopi dan biopsi untuk mendeteksi kemungkinan penyebabnya H. pilory.
DIAGNOSIS BANDING

• Dispepsia
• GERD
• Tumor Gaster
• Pankreatitis
• Cholecystitis
TATALAKSANA

Tujuan terapi adalah:


• Menghilangkan keluhan/ simtom (dyspepsia)
• Menyembuhkan atau memperbaiki kesembuhan ulkus
• Mencegah kekambuhan/ rekurensi ulkus
• Mencegah komplikasi

Terapi terdiri dari:


1. Non medikamentosa
2. Medikamentosa
3. Tindakan operasi
NON MEDIKAMENTOSA
• Istirahat. Secara umum pasien ulkus dianjurkan pengobatan rawat jalan, bila kurang
berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di rumah sakit.
• Diet. Makanan lunak misal bubur saring. Makanan yg mengandung asam dan cabai
dihindari karena dapat menimbulkan rasa sakit pada beberapa pasien ulkus dan dyspepsia
non ulkus. Merokok menghalangi penyembuhan ulkus gaster kronik,
• Obat-obatan. NSAID sebaiknya dihindari. Pemberian secara parenteral juga tidak terbukti
lebih aman
MEDIKAMENTOSA
• Antasida. sering digunakan untuk menghilangkan keluhan sakit/ dyspepsia. Dosis: 3x1 tablet
• Obat penangkal kerusakan mucus
• Koloid Bismuth (Coloid Bismuth Subsitrat/ CBS dan Bismuth SubSalisilat/ BSS). Dosis: 2x2 tablet
sehari. Efek samping tinja berwarna kehitaman sehingga menimbulkan keraguan dengan perdarahan.
• Sukralfat. Dosis : 4x1 gram sehari. Efek samping konstipasi, tidak dianjurkan pada gagal ginjal kronik
• Prostaglandin. Dosis : 4x200 mg atau 2x400 mg pagi dan malam hari. Efek samping diare, mual,
muntah, dan menimbulkan kontraksi otot uterus/ perdarahan sehingga tidak dianjurkan pada perempuan
yang bakal hamil dan yang menginginkan kehamilan.
LANJUTAN..
• Antagonis reseptor H2/ ARH2.
• Simetidin : 2x400 mg atau 800 gr malam hari
• Ranitidine : 300 gr malam hari,
• Famotidine : 1x40 mg malam hari,
• Nizatidine : 1x300 mg malam hari
• Roksatidin : 2x75 mg atau 150 mg malam hari

• Proton pump inhibitor/ PPI. Dosis :


• Omeprazole 2x20 mg/ standard dosis atau 1 x 40 mg
• Lansoprazole/ Pantoprazole 2x40 mg/standard dosis atau 1x60 mg
LANJUTAN..
• Pada terapi akibat infeksi Helicobacter pylori diberikan terapi dual dengan antibiotik.
Secara historis regimen terapi eradikasi yang pertama digunakan adalah Bismuth,
Metranidazol, Tetrasiklin. Selama 7-14 hari
• PPI 2x1 + Amoxicilin 2x1000 + Klaritromisin 2x500.
• Bila alergi terhadap klaritromisin diberikan PPI 2x1 + Metronidazol 3x500 + Tetrasiklin
4x500.
• Terapi kuadrel diberikan jika gagal terapi tripel yaitu
PPI 2 x 1 sehari, Bismuth Subsalisilat 4x2 tab, Metronidazol 4x250, Tetrasiklin 4x500.

• Tindakan operasi dilakukan bila pengobatan gagal, terdapat komplikasi seperti


pendarahan / perforasi yang dicuriga ulkus gaster dengan keganasan.
KESIMPULAN

• Seorang pasien perempuan , usia 50 tahun, datang dengan keluhan Nyeri ulu hati yg dirasakan sejak 4 bulan terakhir
hilang timbul, yang terkadang disertai dengan mual dan muntah, sekitar 1 minggu yg lalu pasien mengeluh mual
disertai dengan muntah dengan warna kehitaman seperti kopi, dalam sehari pasien dapat muntah1-3x. Keluhan disertai
dengan adanya terasa panas di uluhati.

• Ulkus gaster merupakan ulkus dengan gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran > 5 mm ke dalam sub mukosa pada
mukosa lambung akibat terputusnya kontinuitas dari mukosa lambung yang menembus seluruh lapisan tipis dari
mukosa gaster , submukosa dan muskularis

• Tatalaksana Ulkus Gaster meliputi: Modifikasi gaya hidup, Menghindari faktor resiko, Bila didapatkan bukti
infeksi H.pylori: Eradikasi H.pylori, Bila Ulkus Peptikum tidak disebabkan infeksi H.pylori : Berikan PPI, H2RA.
Antasida

• Pada pemeriksaan fisik abdomen: terdapat nyeri tekan pada epigastrium

• Diagnosis pasien : Ulkus peptikum + HT


TERIMA KASIH
• Sudoyo, Aru. Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi V. Interna Publishing, Jakarta: 2009
• Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Dyspepsia atau maag),
Infeksi Mycobacteria pada Ulser Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Indikasi endoskopi
• Usia > 55 tahun dengan onset dispepsia < 1 tahun dan berlangsung minimal 4 minggu
• Adanya perdarahan hematemesis atau melena
• Muntah yang persisten
KOMPLIKASI
• Perdarahan. Meningkat pada usia lanjut (>60 tahun) akibat adanya penyakit degenerative
dan meningkatnya pemakaian OAINS
• Perforasi. Menimbulkan rasa sakit tiba-tiba, berat dan difus pada perut. Insiden perforasi
mengingkat pada usia lanjut karena proses aterosklerosis dan meningkatnya penggunaan
OAINS.
• Stenosis pilorik. Keluhan pasien akibat obstruksi mekanik berupa cepat kenyang, muntah
berisi makanan yang tak tercerna, mual, sakit perut setelah makan, berat badan menurun.
• Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif, Kemampuan bakteri ini untuk dapat bertahan dalam suasana
asam dan hidup di lapisan dalam mukosa lambung terutama mukosa antrum.
• Helicobacter pylori melepaskan berbagai macam enzim seperti urease, lipase, protease dan posfolipase dan
mengeluarkan berbagai macam sitotoksin, yang dapat menyebabkan vakuolisasi sel-sel epitel yang yg berakibat
pada kelemahan pada sistem pertahanan mukosa dengan mengurangi ketebalan lapisan mukosa lambung
• Urease ini dapat memecah urea dalam lambung menjadi ammonia yang toksik terhadap sel-sel epitel
• Sedangkan protease dan fosfolipase A2 menekan sekresi mukus yang menyebabkan daya tahan mukosa menurun,
lalu merusak lapisan kaya lipid pada apikal sel epitel
• Melalui kerusakan sel-sel ini, asam lambung berdifusi balik menyebabkan nekrosis yang lebih luas sehingga
terjadi ulkus gaster

Anda mungkin juga menyukai