Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

DISPEPSIA
OLEH :
RISKI FITRIANI C11113093
YULIASTI MUSLIMIN C11113087
PUTRI PERMATA SARI C11113028

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. TI
 No. RM/ BPJS : 0001134987096
 Umur : 38 tahun
 Status Marital : Menikah
 Pekerjaan : Karyawan swasta
 Agama : Islam
 Alamat : Jln. Paccerakang Komp. TNI AL Blok E No.3
 Tanggal masuk : 29 Agustus 2018
DATA DASAR
ANAMNESIS (Subyektif)
 KELUHAN UTAMA : Nyeri Ulu Hati (+)
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang berobat ke klinik Health and Nutrition Care pada pukul 19.35
WIB. Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak kemarin, terus menerus, hingga hari
ini merasa seperti panas, kembung(+), mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+)
sejak sehari yang lalu, sesak nafas dan nyeri dada kiri (-), disfagia (-),
odinofagia (-), penurunan berat badan (-), BAB dan BAK biasa. Pasien
mengaku sempat telat makan saat pagi hari kemarin.
 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Riwayat penyakit kencing manis (-), Riwayat penyakit darah tinggi (-),
Riwayat penyakit jantung (-), Riwayat keluhan yang sama sebelumnya :
Sering mengeluh keluhan yang sama jika telat makan, dan rutin berobat jika
keluhan muncul.
 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:
Riwayat penyakit kencing manis (-), Riwayat penyakit darah tinggi (-),
Riwayat penyakit jantung (-), Riwayat penyakit ginjal (-).
PEMERIKSAAN FISIS (Obyektif)

Keadaan umum • Sakit Sedang

Kesadaran • Compos mentis cooperatif

Tekanan Darah • 120 / 80 mmHg

Frekuensi Nadi • 88 x / menit

Frekuensi Nafas • 18 x / menit

Suhu • 36,7oC
• Normochepal, tidak ditemukan
Kepala kelainan

•Konjungtiva tidak anemis, sklera


Mata tidak ikterik

•Tidak ditemukan kelainan


THT

•JVP 5-2 cmH2O, tidak terdapat


Leher pembesaran KGB
• Inspeksi : ictus tidak terlihat
• Palpasi : ictus teraba
• Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Jantung • Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada

• Inspeksi : simetris kiri = kanan


• Palpasi : fremitus kiri = kanan
Paru • Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
• Auskultasi : vesikuler, ronki (-/-),
wheezing (-/-)
• Inspeksi : tidak tampak membuncit
• Auskultasi : bising usus (+) normal
Abdomen • Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, NT
epigastrium (+)
• Perkusi : timpani

• Inspeksi : Deformitas (-)


Ektremitas • Palpasi : Nyeri tekan (-)
DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis
Kerja •Dispepsia
Endoskopi

RENCANA PEMERIKSAAN
TAMBAHAN
PENATALAKSANAAN

• Hindari makan makanan yang mengandung


gas seperti kol, lobak dan nangka
Preventif • Hindari makan makanan yang pedas-pedas,
makanan berlemak dan kopi
• Makan secara teratur

• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit


ini akan kambuh jika pasien stres, atau tidak
Promotif patuh dengan nasehat dokter
• Menjelaskan komplikasi terburuk dari penyakit
ini agar pasien patuh untuk berobat
• Istirahat
Kuratif • Diet (makan secara teratur, porsi kecil tapi
sering dan rendah lemak)

• Ranitidin tab 3 x 1 tab 150 mg


Medikamentosa • Omeprazole tab 3x 1 tab 20 mg
• Vitamin B complex 2x1 tab
• Jika nyerinya makin bertambah dan ada
muntah darah segera dibawa ke puskesmas
atau ke Rumah sakit.
Rehabilitatif • Pasien disarankan untuk kontrol lagi ke klinik
untuk melihat kembali apakah bertambah
parah.
DISKUSI
DISPEPSIA
Dispepsia  rasa
tidak enak atau Sindrom Dispepsia
sakit yang berpusat kumpulan
di perut bagian gejala
atas (epigastrium)

Nyeri ulu kembung


Mual
hati Cepat
muntah
sendawa kenyang
20-30% populasi umum
pernah dyspepsia tiap
tahunnya.

Batas usia, jenis kelamin


tidak menjadi pembeda

Di Indonesia : penyebab
dispepsi adalah 86% dispepsia
fungsional, 13% ulkus dan 1%
disebabkan oleh kanker
lambung (dr. Arief F Syam, 2001)
Dispepsia
Non
Dispepsia organik
Organik
 Obat - Obatan
 Intoleransi Makanan
 Kelainan struktural
 Penyakit Metabolik Sistemik
 Lain- Lain
 Abnormalitas Motorik Gaster
 Perubahan sensitifitas gaster
 Stres dan Faktor Psikososial
 Gastritis H. Pylori
 Kelainan Fungsional Gastrointestinal
1. Dispepsia dengan keluahan seperti ulkus (ulcus-like dyspepsia),
dengan gejala:

 Nyeri epigastrium terlokalisasi


 Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
 Nyeri saat lapar
 Nyeri episodik
2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspepsia),
dengan gejala :
 Mudah kenyang
 Perut cepat terasa penuh saat makan
 Mual
 Muntah
 Upper abdominal bloating
 Rasa tidak nyaman bertambah saat makan

3. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas).


 Nyeri tekan epigastrium (+)
 Laboratorium
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan urin
3. Pemeriksaan Tinja
4. Pemeriksaan Asam lambung

 Radiologi
1. OMD dengan kontras ganda
2. Endoskopi
3. USG
4. dll
 Diet
 Medikamentosa
- Antasida
- Antikolonergik
- Antagonis reseptor H2
- PPI
- Sitoprotektif
- Gol.Prokinetik
 Atur pola makan seteratur mungkin.
 Olahraga teratur.
 Hindari makanan berlemak tinggi
 Hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung
 Hindari makanan yang terlalu pedas.
 Hindari minuman dengan kadar caffeine dan alkohol.
 Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
 Kelola stres psikologi se-efisien mungkin.
 Dispepsia yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan
penunjang yang akurat, mempunyai prognosis yang baik bila
diatasi dengan cepat dan tepat.
TERIMA KASIH~~

Anda mungkin juga menyukai