Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dokter perusahaan adalah dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan

serta memimpin dan menjalankan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja di

perusahaan yang bersangkutan (Suma’mur, 2009). Pada banyak perusahaan,

berbagai peraturan pemerintah yang mengatur tentang pelayanan kesehatan bagi

tenaga kerja tidak dipatuhi, sehingga dengan keberadaan dokter perusahaan

diharapkan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan yang ada dapat dijalankan

(Kuncoro, 2008).

Hasil studi sementara pada dua perusahaan yang menjadi lokasi penelitian

di kota Yogyakarta, bahwa dokter perusahaan menjalankan tugasnya sebatas

menegakkan diagnosis, memberikan resep obat serta merujuk. Gambaran ini mirip

dengan yang ditulis oleh Anies di Suara Pembaruan (http://

www.suaramerdeka.com/harian/0504/25/ragam2.htm) mengenai dokter

perusahaan yang hanya "buka praktik", yaitu menangani tenaga kerja yang sakit.

Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Aw et. al. (2007) bahwa penyedia

pelayanan di klinik perusahaan (dokter dan perawat) hanya dianggap memberikan

pelayanan dokter keluarga di industri dan bukan pelayanan kesehatan kerja. Hal

ini terjadi karena perusahaan menekankan pada tersedianya dokter, perawat dan

staf klinik untuk mengobati tenaga kerja, sehingga muncul anggapan bahwa

1
2

dokter perusahaan pro-perusahaan dan tidak melakukan pelayanan sesuai standar

yang ada (Koh & Lee, 2003). Peran dokter perusahaan idealnya adalah sebagai

dokter yang memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai standar profesi

kedokteran kerja, tidak hanya sekedar sebagai dokter yang melakukan praktik di

dalam klinik saja (Arnold & Guidotti, 2013). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 3 tahun 1982 pasal 5 dan 6.

Sementara itu, peran lain dokter perusahaan adalah sebagai tenaga kerja yang

bertanggung jawab atas pekerjaannya terhadap perusahaan (Sing, 1978) dan

sebagai penengah antara kepentingan perusahaan dengan tenaga kerja dalam

perusahaan (Suma’mur, 2009). Dengan menjadi penengah antara kepentingan

tenaga kerja dan perusahaan dapat menimbulkan konflik peran, yang dapat

mengakibatkan pelaksanaan tugas dokter perusahaan yang tidak optimal. Oleh

karena itu, dari penelitian ini dilihat bagaimana gambaran pelayanan kesehatan

kerja oleh dokter perusahaan pada beberapa perusahaan di kota Yogyakarta dan

faktor yang mempengaruhinya, ditinjau dari segi pemahaman definisi dan tugas

dokter perusahaan, pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan

dan respon perusahaan, tenaga kerja dan dokter perusahaan terhadap pelayanan

kesehatan kerja yang ada.

B. Perumusan Masalah

Telah disebutkan dalam latar belakang tentang peran dokter perusahaan.

Dengan adanya wacana dokter perusahaan yang tidak berperan sesuai tugasnya
3

pada beberapa perusahaan di wilayah kota Yogyakarta, maka dibutuhkan suatu

penelusuran untuk mengetahui bagaimana hal tersebut bisa terjadi, dengan melihat

gambaran di lapangan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter

perusahaan.

C. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan pada

beberapa perusahaan di kota Yogyakarta dan apa saja faktor yang

mempengaruhinya?

Pertanyaan tersebut dijabarkan menjadi beberapa sub-pertanyaan :

a. Bagaimana pemahaman perusahaan dan dokter perusahaan tentang

definisi dan tugas dokter perusahaan?

b. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter

perusahaan?

c. Bagaimana respon tenaga kerja, perusahaan dan dokter perusahaan

terhadap pelayanan kesehatan kerja yang ada?

D. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Brandt-Rauf (1989) di Amerika Serikat

dengan desain cohort berjudul Ethical Conflict in the Practice of Occupational

Medicine menelusuri tentang proses pengambilan keputusan terhadap tenaga kerja

yang menjadi pasien dokter dalam pelayanan kesehatan kerja terkait dengan etika
4

profesi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara

peran dokter secara tradisional dalam menanggapi masalah konflik etika.

Penelitian yang mengulas tentang konflik peran dokter perusahaan secara umum

di tempat kerjanya belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

a. Evaluasi mengenai pelaksanaan tugas dokter perusahaan di tempat

kerjanya yaitu perusahaan dan lingkungan di sekitar perusahaan;

b. Memberikan asupan kepada Pemerintah (dalam hal ini Departemen

Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja) serta perusahaan yang

bersangkutan tentang permasalahan dokter perusahaan dalam

memberikan pelayanan Kesehatan Kerja.

c. Adanya tambahan wawasan bagi peneliti mengenai permasalahan dan

kondisi di lapangan.

F. Tujuan Penelitian

Untuk memberikan gambaran tentang pelayanan kesehatan kesehatan kerja

oleh dokter perusahaan berikut faktor yang mempengaruhinya pada beberapa

perusahaan di kota Yogyakarta, ditinjau dari :

a. Pemahaman perusahaan dan dokter perusahaan tentang definisi dan

tugas dokter perusahaan;


5

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan;

c. Respon tenaga kerja, perusahaan dan dokter perusahaan terhadap

pelayanan kesehatan kerja yang ada.

Anda mungkin juga menyukai