PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diharapkan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan yang ada dapat dijalankan
(Kuncoro, 2008).
Hasil studi sementara pada dua perusahaan yang menjadi lokasi penelitian
menegakkan diagnosis, memberikan resep obat serta merujuk. Gambaran ini mirip
perusahaan yang hanya "buka praktik", yaitu menangani tenaga kerja yang sakit.
Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Aw et. al. (2007) bahwa penyedia
pelayanan dokter keluarga di industri dan bukan pelayanan kesehatan kerja. Hal
ini terjadi karena perusahaan menekankan pada tersedianya dokter, perawat dan
staf klinik untuk mengobati tenaga kerja, sehingga muncul anggapan bahwa
1
2
yang ada (Koh & Lee, 2003). Peran dokter perusahaan idealnya adalah sebagai
kedokteran kerja, tidak hanya sekedar sebagai dokter yang melakukan praktik di
dalam klinik saja (Arnold & Guidotti, 2013). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 3 tahun 1982 pasal 5 dan 6.
Sementara itu, peran lain dokter perusahaan adalah sebagai tenaga kerja yang
tenaga kerja dan perusahaan dapat menimbulkan konflik peran, yang dapat
karena itu, dari penelitian ini dilihat bagaimana gambaran pelayanan kesehatan
kerja oleh dokter perusahaan pada beberapa perusahaan di kota Yogyakarta dan
faktor yang mempengaruhinya, ditinjau dari segi pemahaman definisi dan tugas
dan respon perusahaan, tenaga kerja dan dokter perusahaan terhadap pelayanan
B. Perumusan Masalah
Dengan adanya wacana dokter perusahaan yang tidak berperan sesuai tugasnya
3
penelusuran untuk mengetahui bagaimana hal tersebut bisa terjadi, dengan melihat
perusahaan.
C. Pertanyaan Penelitian
mempengaruhinya?
perusahaan?
D. Keaslian Penelitian
yang menjadi pasien dokter dalam pelayanan kesehatan kerja terkait dengan etika
4
profesi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara
Penelitian yang mengulas tentang konflik peran dokter perusahaan secara umum
E. Manfaat Penelitian
kondisi di lapangan.
F. Tujuan Penelitian