FARMAKOTERAPI DAN
PENATALAKSANAAN DISPEPSIA
DAN GASTRITIS
2
ANATOMI SALURAN PENCERNAAN
3
Fisiologi Saluran Pencernaan
Saraf parasimpatis
meningkatkan peristaltik dan
sekresi.
Saraf simpatis menghambat
efek parasimpatik
(mengurangi peristaltik dan
sekresi)
Keluhan saluran cerna :
Disfagia
Nyeri dada
Nyeri /rasa panas epigastrium
Kembung Sindroma dispepsia
Nausea/mual
Vomitus/muntah
Cepat kenyang
Colic,mules
Diare
Melena
Hematokezia
konstipasi
7
SINDROMA DISPEPSIA
SINDROMA DISPEPSIA
Bukan istilah dari suatu nama penyakit
Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan
dari beberapa gejala/keluhan, berupa:
– Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
– Rasa panas di epigastrium
– Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium
– Kembung
– Mual – muntah
– Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat
penuh/begah
– Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
8
Keluhan2 di atas tidak harus ada
semuanya pada seorang pasien
Sindroma Dispepsia
Keluhan bisa episodik atau
menetap
Awam : bila ada keluhan spt di atas
diasumsikan Sakit Maag
Ringan berat RS
9
Definisi Dispepsia
Menurut konsensus ROMA II th 2000,
adalah:
– “Dyspepsia refers to pain or discomfort
centered in the upper abdomen”
11
Etiologi Dispepsia
13
Kolesistitis
14
Hepatitis
15
PJK
16
Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus
Dispepsia di RSCM th 1994
18
Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia
22
DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)
- Terapi gagal
+
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik :
(endoskopik, radiologi, USG dll)
24
Dispepsia Fungsional/ non-ulcer
Sifat :
– Di tengah perut
– Nyeri atau tidak nyaman
– Tiak berhubungan dengan pergerakan usus
Tidak ada kelainan biologik/struktural
(paling banyak)
(Rome II)
Epidemiologi Dispepsia Fungsional
Indonesia :
–secara nasional data (-)
26
Untuk kepentingan th/ gambaran
klinis dispepsia fungsional terbagi
atas:
1. Tipe spt ulkus keluhan dominan
nyeri epigastrium disertai nyeri malam
hari
2. Tipe spt dismotilitas keluhan
dominan kembung, mual, muntah,
rasa penuh, cepat kenyang.
3. Tipe non pesifik tak ada keluhan
dominan
27
Sebelum konsensus Roma II,
– heart burn/ regurgitasi termasuk
dispepsia
– tapi saat ini masuk penyakit GERD krn
tingginya sensitifitas dan
spesifisitasnya untuk adanya proses
GER
28
Patofisiologi Dispepsia Fungsional
PATOFISIOLOGIS PASTI BELUM
DIKETAHUI
Faktor hipersekresi asam lambung
mukosa hipersensitif thd asam
Faktor infeksi Helicobacter pylori ?
Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn
koord antroduodenal perlambatan
pengosongan lambung
29
Ambang rangsang nyeri rendah shg
distensi gaster ringan timbul nyeri
35
Prokinetik (anti mual-muntah):
–dimenhidrinat, metoklopramid,
domperidon, cisapride, ondansetron
–Antagonis reseptor dopamin2 dan
reseptor serotonin
–Utk tipe dismotilitas efektif
dibanding plasebo
36
Sitoprotektor :
–sukralfat, teprenon, rebamipid
–Mucopromotor
–me prostaglandin
–me aliran darah mukosa
37
Antibiotik:
– bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
– Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin,
metronidazol, bismuth
Tranguilizer antianxietas,
antidepresan
–Bila ada faktor psikik
38
Gastritis
Definisi
Radang mukosa lambung ok iritasi
etiologi : OAINS/NSAID,asam lambung,Helikobacter
pylori
Gastritis Akut:
iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif
dll
Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif
gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena
diagnosis : gastroskopi
terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI,
sitoprotektif
Gastritis Kronis:
Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi
Helikobacter pylori
Klinis
Syndrom dispepsia:
nyeri epigastrium (ulu hati), kembung,
begah, mual , muntah, anoreksia, tambah
berat karena stress.
Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di
epigastrium
Pemeriksaan penunjang : endoskopi
kel : hiperemis, hipersekresi, refluks
empedu , erosi, tidak ditemukan ulkus
TERAPI
Diet : diet lambung :
lunak, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering
STOP/JANGAN: makan/minum asam, pedas, sayur
mgd gas, kopi, soft drink, obat OAINS/kortikosteroid
Jika ada mematemesis-melena : Puasa
Obat-obatan :
Penetral asam lambung : antasid
AH2 bloker : ranitidin, cimetidin
Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon
Proton pump inhibitor (PPI):
omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol
Simtomatis : anti mual, anti kembung, anti
perdarahan bila hematemesis-melena, dsb
CONT….
Obat-obatan :
Penetral asam lambung : antasid
AH2 bloker : ranitidin, cimetidin
Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon
Proton pump inhibitor (PPI):
omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomepra
zol
Simptomatis : anti mual, anti kembung, anti
perdarahan bila hematemesis-melena, dsb
Komplikasi
Perdarahan
pada Gastritis Erosiva
Kolik abdomen ; nyeri hebat
Dehidrasi : muntah – muntah hebat,
intake kurang
GASTRITIS AKUT
44
GASTRITIS EROSI
45
GASTRITIS EROSI
46
GASTRITIS KRONIS
47
ULKUS GASTER
48
KANKER LAMBUNG
49
TERIMA KASIH
50
51