Disusun oleh :
2019
Tes Kesadaran dan Fungsi Cerebellum
I. Dasar Teori
Otak merupakan pusat sistem saraf yang dibagi menjadi korteks cerebral, ganglia
basalia, thalamus dan hipothalamus, mesencephalon, batang otak dan cerebellum.
Korteks cerebral tersusun dari 2 hemisphere cerebral yang masing-masing dibagi
menjadi 4 lobus, yakni frontal, parietal temporal dan occipital. Cerebrum
bertanggungjawab untuk fungsi motorik dan asosiatuf dan fungsi mental.
Ganglia basalia berada di dalam hemisfer cerebral, yang terdiri atas nukleus
kaudatus dan lenticularis, kapsula interna, dan amigdala. Struktur ini merupakan
struktur ekstrapiramidal yang berfungsi untuk modulasi gerakan volunteer tubuh,
perubahan sikap tubuh dan integrasi otonom. Ganglia basalis berperan khusus dalam
gerakan ekstremitas secara halus. Kerusakan ganglia basalis akan mengakibatkan
gerakan kaku dan tremor.
Serebelum
a. Fungsi Koordinasi
c. Fungsi Penghambat/damping
(tidak ada)
1. Pemeriksaan Kesadaran
Salah satu pemeriksaan neurologic adalah penilaian status mental yang
yang meliputi tingkat kesadaran, bicara, orientasi, pengetahuan kejadian-
kejadian terakhir, pertimbangan, abstraksi, kosakata, respon emosional, daya
ingat, berhitung, pengenalan benda, dan praktis (integrasi aktivitas motorik).
Dalam klinik dikenal tingkat-tingkat kesadaran kompos mentis dan inkompos
mentis (delir, apati, somnolen, spoor dan koma) :
a. Kompos mentis : keadaan waspada dan terjaga pada seseorang yang
bereaksi sepenuhnyadan adekuat terhadap rangsang visual, auditorik dan
sensorik.
b. Apati : acuh tak acuh, tidak segera menjawab bila ditanya.
c. Delir : kesadaran menurun disertai kekacauan mental dan motoric seperti
disorientasi, iritatif, salah persepsi terhadap rangsang sensorik, sering
timbul ilusi dan halusinasi.
d. Somnolen : penderita mudah dibangunkan, dapat bereaksi secara
motorik atau verbal yang layak tetapi setelah memberikan respons, ia
terlena kembali bila rangsangan dihentikan.
e. Sopor (stupor) : penderita hanya dapat dibangunkan dalam waktu
singkat oleh rangsang nyeri yang hebat dan berulang-ulang.
f. Koma : tidak ada sama sekali jawaban terhadap rangsang nyeri yang
bagaimanapun hebatnya.
Interpretasi :
Nilai tingkat kesadaran secara umum dapat dijumlahkan dari ketiga aspek
respon mata, bicara, dan motoric. Untuk keperluan klinik tertentu nilai
masing-masing aspek ditulis sendiri-sendiri. Contoh cara penulisan : CGS 9
=E2V4M3 pada pukul 07.35.
Secara umum, klasifikasi koma (cedera kepala) adalah sebagai berikut :
(a) Cedera kepala berat, CGS <8
(b) Cedera kepala sedang, CGS 9-12
(c) Cedera kepala ringan, CGS ≥13
IV. Hasil
HASIL PRAKTIKUM
Golongan :
Nama Praktikan :
Jenis Kelamin :
1 4 5 6 15
2 4 5 6 15
3 4 5 6 15
4 4 5 6 15
No Tes Hasil
V. Pembahasan
1. Pemeriksaan Kesadaran
Berdasarkan data yang kami kumpulkan, hasil menunjukkan bahwa
probandus dalam tingkat kesadaran yang sangat baik. Hasil GCS 15 :
E4M5V6 menunjukkan bahwa probandus dapat membuka mata secara
spontan, memiliki kemampuan berbicara secara jelas dan melakukan aktivitas
motoric sesuai yang diperintahkan.
VI. Kesimpulan