Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FUNGSI INDERA PENDENGARAN

A. Pemeriksaan Kepekaan Pendengaran


Dasar
Telinga berfungsi untuk merubah gelombang suara menjadi impuls, yang kemudian
dijalarkan ke pusat pendengaran di otak. Walaupun mekanisme mendengar tidak dapat
mencakup seluruh gelombang bunyi, namun keterbatasan ini tidak merupakan
hambatan bagi seseorang untuk dapat menanggapi berbagai macam bunyi yang
berasal dari lingkungannya.
Tujuan
Menguji kepekaan indera pendengar dan jenis ketulian
Alat
a. Garpu tala 112-870 Hz
b. Arloji/ jam tangan (yang bersuara)
Cara Kerja
1. Pemeriksaan kepekaan indera pendengar
2. Dua anggota kelompok diminta untuk menjadi naracoba, (naracoba I dan II)
3. Catat data kedua naracoba pada lembar kerja
4. Tutup telinga kanan naracoba I dengan kapas dan tutup kedua matanya
5. Gerakkan jam tangan/arloji mendekati telinga kiri naracoba I, sampai naracoba I
mendengar suara arloji/jam tangan untuk pertama kalinya.
6. Ukur dan catatlah jarak antara arloji/jam tangan dengan telinga kiri naracoba I.
7. Lakukan percobaan yang sama untuk telinga kanan naracoba I
8. Catatlah hasil yang diperloleh pada lembar kerja yang tersedia
9. Bandingkan hasil pemeriksaan telinga kiri dan telinga kanan
10. Lakukan percobaan yang sama kepada naracoba II.
11. Bandingkan hasil pemeriksaan naracoba I dan naracoba II.

B. Pemeriksaan Jenis Ketulian

Pemeriksaan jenis ketulian dapat dilakukan dengan 4 macam pemeriksaan, yaitu


percobaan Rinne, percobaan Weber, percobaan Schwabach dan percobaan Bing. Untuk
pemeriksaan ini hanya diperlukan satu naracoba dan pada percobaan Schwabach penguji
bertindak sebagai pembanding. Catatlah pada lembar kerja data naracoba tersebut.

a) Percobaan Rinne
Tujuan: membandingkan hantaran udara dan hantaran tulang pada satu telinga penderita.
Cara Kerja
1. Getarkan garpu tala
2. Letakkan pangkal garpu tala pada prosesus mastoideus naracoba. Mula-mula naracoba
akan mendengar dengan keras suara garpu tala tersebut. Makin lama suara makin
lemah dan akhirnya tak terdengar lagi oleh naracoba.
3. Pada saat naracoba tak mendengar lagi suara garpu tala, segera pindahkan garpu tala
ke dekat atau do depan telinga naracoba
4. Perhatikan dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
5. naracoba akan mendengar suara garpu tala lagi (Rinne positif)
6. naracoba tak mendengar suara garpu tala lagi (Rinne negatif)
7. Ulangi tiga kali percobaan di atas dan catatlah hasilnya pada lembar kerja
8. Ulangi langkah 1 sampai dengan 6 untuk telinga yang lain pada naracoba yang sama
9. Bandingkan hasil percobaan antara telinga kanan dan telinga kiri
b) Percobaan Weber
Tujuan: membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga penderita.
Cara Kerja
1. Getarkan garpu tala
2. Letakkan pangkal garpu tala pada puncak kepala
3. Anjurkan naracoba untuk memperhatikan intensitas suara pada kedua telinga.
4. Perhatikan 3 kemungkinan yang dapat terjadi:
5. suara terdengar sama keras pada kedua telinga naracoba
6. suara terdengar lebih keras pada telinga kiri (lateralisasi ke telinga kiri)
7. suara terdengar lebih keras pada telinga kanan (lateralisasi ke telinga kanan)
8. catatlah hasil yang diperoleh pada lembar kerja yang tersedia

c) Percobaan Schwabach
Tujuan: membandingkan hantaran lewat tulang antara penderita dengan pemeriksa.

Cara Kerja
1. Dalam percobaan ini dibandingkan ketajaman/kepekaan pendengaran hantaran tulang
naracoba dengan orang yang sudah diketahui normal ketajaman pendengarannya
(pembanding). Dalam hal ini pemeriksa dapat bertindak sebagai pembanding.
2. Getarkan garpu tala
3. Letakkan pangkal garpu tala pada prosesus mastoideus naracoba. Mula-mula naracoba
akan mendengar dengan keras suara garpu tala tersebut. Makin lama suara makin
lemah dan akhirnya tak terdengar lagi oleh naracoba.
4. Pada saat naracoba mengatakan tak mendengar lagi suara garpu tala, segera
pindahkan garpu tala ke dekat atau do depan telinga pembanding
5. Perhatikan dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
6. Pembanding akan mendengar suara garpu tala lagi (Schwabach positif)
7. Pembanding tak mendengar suara garpu tala lagi (Schwabach negatif)
8. Ulangi tiga kali percobaan di atas dan catatlah hasilnya pada lembar kerja
9. Ulangi langkah 1 sampai dengan 6 untuk telinga yang lain pada naracoba yang sama
10. Bandingkan hasil percobaan antara telinga kanan dan telinga kiri

d) Percobaan Bing
Tes Bing adalah aplikasi dari apa yang disebut sebagai efek oklusi, dimana garpu tala
terdengar lebih keras bila telinga normal ditutup.
Cara Kerja
1. Getarkan garpu tala
2. Letakkan pangkal garpu tala pada puncak kepala
3. Anjurkan naracoba untuk memperhatikan kerasnya suara pada telinga kanan.
4. Sebelum suara menghilang, sumbatlah liang telinga kanan tersebut dengan kapas atau
ujung jari
5. Perhatika dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu
6. suara terdengar semakin keras oleh naracoba (Bing positif)
7. suara yang terdengar tidak mengalami perubahan (Bing indifferent)
8. Ulangi tiga kali langkah ke 1 sampai dengan langkah ke 5.
9. Ulangi percobaan di atas untuk telinga kiri
10. Catatlah hasil pemeriksaan pada lembar kerja yang tersedia
11. Bandingkan hasil yang diperoleh antara telinga kanan dan kiri.

Anda mungkin juga menyukai