Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA KLINIK

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

31119002 Della Chyntia Nurul Islami


31119038 Anis Khoerunnisa
31119039 Dema Aditia
31119045 Delis Suryani
31119048 Azi Ilham Firdaus

Farmasi 3A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2021
PRAKTIKUM II
PEMERIKSAAN URIN TES KEHAMILAN

Hari/tanggal : Kamis, 04 November 2021

A. Tujuan percobaan
Menganalisis kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
dengan metode Imunokromatografi.

B. Landasan Teori
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon glikoprotein
yang disekresi oleh plasenta segera setelah pembuahan. Pada kehamilan
normal, HCG dapat dideteksi dalam serum setelah 7 hari pembuahan.
Konsentrasi HCG terus meningkat pesat, dan memuncak pada 10-12
minggu masa kehamilan dengan kisaran 30-200,000 mIU/ml. Munculnya
HCG segera setelah konsepsi dan selama pertumbuhan awal kehamilan
menjadikannya penanda yang sangat baik untuk deteksi awal kehamilan.
Semua tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi hormon HCG
dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang wanita sedang hamil
sehingga hormon ini disebut juga hormon kehamilan. Ada dua jenis tes
kehamilan. Pertama tes darah yang membutuhkan pemeriksaan
laboraturium, yang kedua adalah memeriksa urin yang dapat dilakukan
oleh diri sendiri (HPT/Home Pregnancy Test/test pack). HCG Urin akan
terdeteksi pada kadar di atas 25 mIU/ml.
Cara Pemeriksaan Bentuk alat tes kehamilan ada bermacam macam
tetapi yang umum di pakai hanya dua yaitu strip dan compact. Bedanya,
bentuk strip harus dicelupkan ke urin yang telah ditampung. Untuk
compact sudah ada tempat untuk menampung urin yang akan diteteskan
menggunakan pipet.
C. Prinsip Percobaan
1. Test Strip
Reaksi antara HCG dalam urin dengan anti HCG yang dilekatkan
berupa garis pada membran tertentu akan membentuk garis (berwarna)
baik pada kontrol maupun tes. Bila sampel tidak mengandung HCG,
hanya akan terbentuk satu garis (berwarna) pada kontrol saja.
2. Test Pack
Urin pada tempat sampel (sample well) akan bermigrasi melalui
membran sampai mencapai jendela akhir kira-kira kurang lebih selama
5 menit. Saat urin melalui membran, akan menggerakan anti-alpha
HCG (komplek) dan akan melalui daerah penangkapan yaitu anti-beta
HCG yang tidak bergerak pada membran. Tanda negatif (-) yang
muncul menandakan reagen masih baik dan bekerja secara aktif.
Positif ditandai dengan terbentuknya tanda positif (+)

D. Alat dan Bahan


1. Tabung penampungan urin
2. Pipet tetes
3. Sampel urin (kontrol positif)
4. Sampel urin (kontrol negatif)
5. Test strip HCG/ Test pack HCG
6. Sarung tangan
7. Tissue

E. Prosedur Percobaan
 Test strip

Urin pasien pada wadah disimpan pada tempat yang


datar.
Masukkan carik celup (test strip) kedalam urin
dengan ketinggian tidak melebihi batas yang ada
pada strip dan diamkan selama 5 menit

Amati garis yang terbentuk pada C saja atau pada C


dan T.
Negatif : Terbentuk garis pada C
Positif : Terbentuk garis pada C dan T

 Test Pack

Buka bungkus test pack dan letakkan pada


tempat yang datar.

Amati tanda-tanda yang ada pada test pack.


a. Bagian kiri bawah, sumur sampel
b. Bagian tengah jendela hasil
c. Bagian kanan atas jendela indikator, tampak warna
merah bila tes selesai dan pack masih bagus (setelah
ditetesi urin selama 5 menit)

Isap urin pasien menggunakan pipet yang tersedia


dan 3 tetes urin (108 µL) dimasukkan kedalam
sumur sampel.

Hasil pemeriksaan harus segera dibaca setelah jendela


indikator berwarna merah (setelah kurang lebih 5 menit).
F. Hasil Pengamatan

Hasil Test pack/ Test


No. Pembahasan
strip
Sampel urin positif mengandung hormone

1. Test Pack , Positif (+) HCG. Ditandai dengan dua garis merah pada
test pack.
Sampel urin negatif, tidak mengandung

2. Test Pack, Negatif (-) hormone HCG. Karena ditandai dengan


terbentuknya satu garis merah pada test pack.
Sampel urin positif mengandung HCG.

3. Test Strip, Positif (+) Ditandai dengan terbentuknya garis merah


pada C (Control) dan T (Test).
Sampel urin negatif, tidak mengandung
hormone HCG. Karena ditandai dengan
4. Test Strip, Negatif (-)
terbentuknya satu garis merah pada C (Control)
saja.

G. Pembahasan
1. Test Pack
Analisis kadar HCG dengan menggunakan sampel urin selain dapat
dilakukan dengan metode test strip dapat pula dilakukan dengan
menggunakan metode test pack. Dimana interpretasi data pengamatan
dengan test pack tidak jauh berbeda dengan menggunakn metode test
strip. Hasil positif pada kedua metode ditunjukan dengan terbentuknya
garis merah pada control (C) dan test (T) yang menandakan positif
hamil. Dan satu garis merah pada bagian C (control) saja, yang
menandakan negatif hamil dan alat dalam keadaan yang baik atau tidak
rusak. HCG merupakan hormon yang dihasilkan oleh sisitiotrofoblas
plasenta. Fungsi utama hCG adalah untuk mendukung korpus luteum
pada akhir siklus menstruasi dan menyebabkan korpus luteum
mensekresi progesteron dalam jumlah yang lebih besar yang berperan
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan endometrium selama kehamilan.
Hormon ini juga berperan menstimulasi gonad janin untuk
menghasilkan hormon steroid yang berperan penting dalam
diferensiasi genitalia janin, baik genitalia interna maupun eksterna
(Padubidri V. 2006, Blacburn s. 2013). Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) Hormon peptida yang memperpanjang lama
kehidupan korpus luteum oleh korion yang sedang berkembang. Untuk
menjaga kehidupan korpus luteum, sekresi HCG meningkat pada awal
kehamilan, dan mengalami puncaknya kurang lebih selama 60 hari
setelah periode menstruasi berakhir. Pada minggu ke-10 kehamilan
kadar HCG mulai mengalami penurunan, hal ini terjadi karena plasenta
sudah mulai mengeluarkan estrogen dan progesteron dalam jumlah
yang bermakna. HCG dapat juga digunakan dalam upaya
mesinkronkan ovulasi dan perkawianan yang diperlukan agar terjadi
suatu konsepsi. Sistem urinasi bertujuan untuk berlangsungnya
ekskresi bermacammacam produk buangan dari dalam tubuh. Sistem
ini juga penting sebagai faktor untuk mempertahankan homeokinetis,
yaitu suatu keadaan yang relatif konstan dari lingkungan internal di
dalam tubuh. Hal tersebut mencakup faktor-faktor yang beragam
seperti keseimbangan air, pH, tekanan osmotik, tingkat elektrolit dan
konsentrasi banyak zat didalam plasma (Hanifa, 2013). Dengan adanya
HCG dalam urin dapat membantu untuk mengetahui kehamilan.
Pemeriksaan HCG immunokromatograÞ merupakan reaksi antara urine
wanita hamil yang mengandung Į dan ȕ HCG (monoclonal HCG
lengkap) dengan anti Į dan anti ȕ HCG pada test line (T) dan control
line (C). Apabila stick planotest dimasukkan dalam urine, maka urine
akan meresap secara kapiler, sehingga terjadi ikatan antara urine yang
mengandung Į dan ȕ HCG dengan anti Į dan anti ȕ HCG pada test line
(T) dan control line (C) akibatnya akan timbul garis warna merah pada
test line (T) dan control line (C), garis warna merah ini menunjukkan
hasil yang positif. Dan apabila garis warna merah tidak tampak pada
test line (T) atau hanya terdapat pada control line (C) menunjukkan
hasil test yang negatif, karena tidak terjadi reaksi antara monoklonal
HCG lengkap dengan anti Į dan anti ȕ HCG. Garis warna merah yang
terjadi pada test line (T) dapat terjadi karena pada test telah
disensitisasi Ag dan konjugat ditambah urine sehingga kromogen
berikatan dengan Ab maka akan terbentuk reaksi garis warna merah.
Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzim jika kromogen bereaksi
dengan enzim (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga tidak
terbentuk warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk
warna merah pada test line (T). Pemeriksaan ini menunjukkan hasil
yang positif lebih besar apabila digunakan urine pagi hari karena lebih
konsentrat sehingga mengandung lebih banyak HCG per satuan
volume. Pemilihan metode untuk pemeriksaan adanya HCG dalam
urine wanita yang diduga hamil dapat ditetapkan berdasarkan
kepekaan dari masing-masing reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan. Pada pemeriksaan kehamilan menggunakan dapat
menggunakan sampel urin karena pengambilan sampel mudah, praktis,
dan hanya memerlukan tempat penampung urin saja. Keuntungan
pemeriksaan HCG secara immunokromatografi :
a. Cepat, sehingga waktu yang dibutuhkan sangat singkat
b. Mudah didapat karena diperdagangkan secara komersil
c. Pasien dapat melakukan sendiri tanpa pergi ke RS, puskesmas, atau
pada bidan setempat.
d. Hasil pemeriksaan mudah dibaca sehingga tidak perlu diragukan.
Meskipun banyak keuntungan dari pemeriksaan metode ini, tetapi
juga terdapat beberapa kekurangan yaitu : tidak diketahui kadar HCG
secara pasti, membutuhkan biaya yang mahal. Test kehamilan metode
ini terutama digunakan untuk mendeteksi kehamilan pada awal setelah
terjadinya ovulasi. HCG dapat di deteksi dalam urine wanita hamil
kira-kira 7 hari setelah pembuahan sel telur. Dengan adanya HCG
maka akan sangat membantu dalam penentuan diagnose kehamilan
dini. Kehamilan ditandai dengan meningkatnya kadar Human
Chorionik Gonadotropin (HCG) dalam urin pada trimester I. Pada
umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir. Deteksi
kehamilan dengan mengukur beta-HCG urin diantaranya adalah
dengan metode aglutinasi (direct atau indirect) dan metode strip.
Keduanya berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-antibodi
(immunoassay). Metode aglutinasi dapat mendeteksi adanya beta-HCG
di urin minimal 200 mIU/ml . Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-
hormon somatotropin, estrogen dan progesteron. HCG merupakan
suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda
dan dikeluarkan lewat urin dan disentesa pada retikulum endoplasma
kasar, glikosilasi disempurnakan apparatus golgi. Hormon ini juga
dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel
korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. Pada tahap
awal untuk pemeriksaan kehamilan menggunakan urin pagi.Menurut
klinis biasanya dibutuhkan 3-4 minggu bahwa HCG dapat dideteksi
pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada urin wanita hamil
dilakukan penelitian untuk mengetahui HCG yang mengadung
galaktosa dan heksosamin ke dalam urin yang terjadi reaksi
antigenantibodi. Tujuan dari penelitian ini ialah Untuk menentukan
kesesuaian hasil pemeriksaan kehamilan metode strip test dengan
metode aglutinasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan
HCG :
a. Urin yang digunakan harus urin pertama pagi hari,
b. Umur kehamilan tidak lebih dari 7 bulan,
c. Adanya proteinuria dapat menyebabkan perubahan ketepatan hasil,
d. Penyakit imunologi,
e. Penyimpanan reagen
f. Penghomogenan reagen yang mempengaruhi keakuratan hasil
(Panca, 2012).
2. Test Strip
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
kehamilan dengan mendeteksi HCG urin diantaranya adalah dengan
metode immunokromatografi dan metode test strip. Didapatkan hasil
bahwa urin yang dipakai kelompok kami merupakan urin wanita
hamil. Hal ini ditandai dengan garis merah yang terdapat 2 strip.
Dimana menggunakan antibody spesifik untuk secara selektif
mengidentifikasi adanya HCG didalam urin dengan derajat sensitivitas
yang tinggi. Peningkatan level HCG sebesar 20 mLU/mL dapat
dideteksi hanya dalam 3 menit. Prinsip dari test ini adalah penambahan
urin ke peralatan test dan membiarkannya berjalan di sepanjang
absorban. Penanda antibody yang menafsirkan warna melekat ke HCG
pada daerah tes dan menghasilkan pita berwarna merah ketika
konsentrasi HCG sama dengan atau lebih dari 20 mLU/mL. saat
keadaan tidak adanya hormone HCG maka tidak akan terbentuk pita
didaerah tes. Reaksi encampuran berlanjut di sepanjang absorban
melewati daerah tes dan kontrol. Konjugasi yang tidak berikatan ke
reagen pada daerah kontrol menghasilkan pita/garis berwarna merah
yang menunjukan bahwa reagen dan peralatan masih berfungsi secara
baik.
Human Chorinic Gonadotropin (HCG) adalah suatu glikoprotein
yang mengandung galaktosa dan heksosamin. Kadar HCG meningkat
dalam darah dan urine segera setelah implantasi ovum yang sudah
dibuahi. Dengan demikian ditemukannya HCG merupakan dasar bagi
banyak tes kehamilan (Murray et al, 1999). Test kehamilan
menggunakan urine, karena dalam wanita hamil mengadung HCG
(Human Chorionic Gonadotropin). HCG yaitu suatu hormone
glikoprotein yang mempertahankan sistem reproduksi wanita dalam
keadaan cocok untuk kehamilan. HCG di sintesis pada retikulum
endoplasma kasar, glikosilasi disempurnakan apparatus golgi
(Shakuntala, 2012). HCG dapat juga digunakan dalam upaya
mensinkronkan ovulasi dan perkawinan yang diperlukan agar terjadi
suatu konsepsi (Frandson,1993). Bila terdapat HCG dalam urin, HCG
terikat pada antibodi dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi
partikel lateks yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibodi
tersebut. Dengan demikian uji kehamilan positif tidak terjadi aglutinasi
dan kehamilan negative jika terjadi aglutinasi (Pearce,1997).
Adapun mekanisme kerja test pack yang lebih rinci adalah urin
yang diperiksa akan bergerak dari zona yang satu ke zona yang lain,
dimulai dari zona yang terdapat mobile anti HCG1. Anti HCG1 akan
ikut terbawa oleh urin ke zona anti HCG2. Disinilah penentuan positif
atau negatifnya suatu tes. Jika pada urin terdapat molekul HCG, maka
molekul ini yang sebelumnya sudah berikatandengan anti-HCG1 akan
berikatan dengan anti-HCG 2 sehingga akan terbentuk warna atau garis
pada strip ataupun kaset pemeriksaan. Jika pada urin tidak terdapat
molekul HCG, maka anti-HCG 2 tidak akan terikat.
Selanjutnya urin bergerak ke zona anti-anti HCG. Pada zona ini,
baik urin yang mengandung molekul HCG maupun yang tidak, akan
terbentuk warna ataupun garis. Hal ini dikarenakan anti-anti HCG
berikatan dengan anti-HCG1 yang ikut terbawa oleh urin. Zona ini
disebut control (Hanifa,2005).
Keuntungan immunoassay cara cepat menggunakan lateks pada
lempeng kaca adalah lebih baik dan cepat, tidak perlu disentrifugasi,
spesifik kalau kandungan protein rendah (<50 mg/dl) dan tidak ada
obat yang mempengaruhi ikatan lateks HCG kovalen. Sedangkan
kerugiannya relatif tidak sensitif, angka kesalahan teknis tinggi (1,5-
3,0 %) akibat pencampuran teknik yang tidak tepat dan hasil positif
palsu yang kadang-kadang terjadi disebabkan oleh protein protein yang
jelas (Speicher dan Smith, 1996). Ditambahkan oleh Greenspan dan
Baxter(2000) keuntungan dari uji ini adalah murah, dijual bebas
diapotek, tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunjukkan
hasilnya serta memberi hasil positif pada kehamilan yang sangat dini,
sebelum memutuskan pergi ke dokter, namun kelemahannya adalah
hasilnya akan rancu atau tidak valid jika ikatan yang sudah dikemas
oleh pabrik tersebut rusak.
Manfaat penetapan kadar HCG tidak hanya untuk wanita hamil.
Telah banyak dokter yang menghadapi pasien dengan titer HCG
meningkat dalam waktu 5 tahun terakhir. Biasanya dalam kisaran 500-
100 mLU/mL setelah kehamilan muda. Kadang-kadang ditemukan
secara kebetulan titer HCG pada wanita yang tidak hamil. Selama
periode diam, pasien yang tidak terdeteksi memiliki HCG-H tapi
secara tiba-tiba kadar HCG naik secara signifikan. Sekitar 20% pasien
ini menjadi relevan dan diketahui bahwa penderita mengidap tumor.
Pasien yang memiliki kejadian abnormal ini biasanya melakukan
pengobatan dengan kemoterapi atau operasi. Pasien yang memiliki
kejadian abnormal ini biasanya melakukan pengobatan dengan
kemoterapi atau operasi (Hektan, et al., 2021).

H. Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
kehamilan dengan mendeteksi HCG urin diantaranya adalah dengan
metode immunokromatografi, menggunakan test pack dan test strip.
Didapatkan hasil bahwa urin yang dipakai kelompok kami merupakan urin
wanita hamil atau positif mengandung hormon HCG dikarenakan :
1. Pada test pack ditandai dengan terdapatnya 2 garis merah pada jendela
hasil.
2. Pada test strip ditandai dengan terbentuknya garis merah pada control
(C) dan test (T).
I. Evaluasi
1. Mengapa HCG dapat digunakan untuk uji kehamilan ?
2. Perbedaan test pack dan test strip ?
3. Prinsip penggunaan test pack / test strip ?
Jawab :
1. HCG adalah hormone yang diproduksi oleh tubuh pada massa
kehamilan hormone ini dihasilkan oleh sel-sel didalam placenta,
setelah sel telur yang telah dibuahi oleh sperma menempel di dinding
Rahim. Hormone hCG umumnya terdeteksi di dalam darah atau urin
setidaknya 10 hari setelah proses pembuahan.
2. - Test Pack
Dengan cara meneteskan urin langsung pada bagian sumur sampel yang
terdapat pada alatnya. Jika urin mengandung hCG maka akan muncul
tanda positif dan jika urin tidak mengandung hCG maka akan muncul
tanpa negative.
- Test Strip
Penggunaannya dengan cara alat test strip dicelupkan kedalam urin
yang telah ditampung pada tabung penampung urin. Jika urin
mengandung hCG maka akan terbentuk dua garis merah pada alat.
3. - Test Strip
Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG
sebagai antigen dan anti HCG sebagai antibody bersifat spesifik.
Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi tertentu yang disebut
epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu
antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal
dari sel B yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih
spesifik mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena berasal dari
satu sel B yang dibiakan (Dijar,2012). Pada strip yang berfungsi
sebagai kontrol akan tetap berwarna merah pada kondisi positif atau
negatif, sehingga kontrol menjadi tanda acuan ketepatan hasil tes. Hal
ini menunjukkan bila kedua garis di strip tersebut menunjukkan
perubahan warna pada kontrol dan tes, maka sampel yang ujikan
tersebut mengandung HCG dan wanita akan positif hamil. Sedangkan
apabila hanya kontrolnya saja yang berubah warna, maka urin sampel
tidak mengandung HCG dan wanita tersebut tidak hamil. Jika pada tes
didapatkan kedua garis kontrol dan tes sama-sama tidak mengalami
perubahan warna, maka dapat dipastikan bahwa alat tersebut sudah
rusak (Rose, 2006).
- Test Pack
Test pack bekerja dengan cara mendeteksi tingkat hormone hCG.
Jumlah hormone ini menaik dalam tubuh segera setelah terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma. Hormone ini biasanya mulai
terdeteksi dalam urin 3-5 hari dan umumnya 6 hari setelah pembuahan.
Jumlah hormone hCG ini awalnya sedikit, namun seiring dengan
bertambahnya hari jumlahnya akan meningkat semakin banyak dan
paling tinggi jumlahnya sekitar 2 bulan kehamilan lalu akan menurun
kembali. Pada kebanyakan alat test kehamilan yang menggunakan
indicator warna, maka warna itu akan muncul jika pasien memang
hamil. Bahkan jika warna itu tidak terlalu tajam. Umumnya makin
banyak hormone hCG dalam urin, warna indicator yang timbul makin
kuat. Jadi jika seseorang melakukan tes awal sekali, warna yang timbul
mungkin tidak terlalu kuat, meskipun ia hamil. Untuk itu perlu
dilakukan tes lagi 3-7 hari kemudian.
DAFTAR PUSTAKA

Harti, A. S., & Estuningsih, E. (2013). Pemeriksaan HCG (Human Chorionic


Gonadotropin) Untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara
Immunokromatografi. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.

Renowati, R. (2018, August). Uji Kesesuaian Pemeriksaan Kehamilan Metode


Strip Test Dengan Metode Aglutinasi. In PROSIDING SEMINAR
KESEHATAN PERINTIS (Vol. 1, No. 1).

Hextan Y.S. Ngana, Ernest I. Kohornb, Laurence A. Cole. 2012. Trophoblastic


Disease. International Journal Of Gynecology And Obstetrics P.
S130 – S136

Johnson K. E. 1994. Hormon-Hormon Kehamilan. Binarupa Aksara, Jakarta.

Murray, Robert K. et al. 1999 Biokimia Harper. ECG. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai