Anda di halaman 1dari 3

Korektor 1 Korektor 2

PEMERIKSAAN
TES KEHAMILAN ( HCG )
METODE : IMUNOKROMATOGRAFI
(RAPID TEST)

Probandus
Nama : Ny. Andin
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan

1. TUJUAN : Untuk mengetahui ada tidaknya HCG (Human Chorionic Gonadotropin)


dalam urine pasien.
2. PRINSIP/REAKSI : Terjadi reaksi immunologi secara kimiawi antara hormon HCG dalam
urin (antigen) dengan antibody pada test pack. Alat tes kehamilan
(test pack) disentuhkan atau dicelupkan dalam urine,maka akan muncul
hasil berupa garis merah, yang menandakan hasil positif.

3. ALAT DAN BAHAN : ALAT : Wadah penampung urine

BAHAN : Test pack, Tissue


SAMPEL : Urin pagi

4. CARA KERJA : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.


1. 2. Mengambil strip test, lalu dicelupkan pada urine dalam wadah.
3. mendiamkan 3 – 5 menit, baca hasil secara makroskopis
ditandai dengan perubahan warna garis yang tertera pada test
Pack.

5. HARGA NORMAL : (+) : terbentuk garis merah pada C (control) dan T (Test)
(-) : terbentuk garis merah pada C (control)

6. HASIL : (+) terbentuk garis merah pada C (control) dan T (Test)

7.

Imunoserologi I D-IV TLM


.

8. PEMBAHASAN :

Pemeriksaan HCG imunokromatografi merupakan reaksi antara urin wanita hamil yang mengandung
α dan β HCG (monoklonal HCG lengkap) dengan anti α dan anti β HCG pada tes line (T) dan kontrol line (C).
Apabila stik tes dimasukan dalam urin, maka urin akan meresap secara kapiler, sehingga terjadi ikatan antara
urin yang mengandung α dan anti β HCG pada tes line (T) dan kontrol line (C) akibatnya akan timbul garis
warna merah pada tes line (T) dan kontrol line (C), garis warna merah ini menunjukan hasil yang positif. Dan
apabila garis warna merah tidak tampak pada tes line (T) atau hanya terdapat pada kontrol line (C)
menunjukkan hasil tes yang negatif, karena tidak terjadi reaksi monoklonal HCG lengkap antar anti α dan anti
β HCG Interpretasi hasi dalam metode imunokromatografi hasil dinyatakan negatif apabila hanya terdapat
satu tanda merah pada bagian control line (C). dan tidak tampak garis merah pada bagian tes line (T)
(sensitifitas 0 IU/mL), dan apabila terdapat 2 tanda merah, satu pada bagian tes line (T) dan satu pada bagian
control line (C) maka dinyatakan positif (sensitifitas 25 mIU/mL). Pada pemeriksaan HCG menggunakan
sampel urin karena pengambilan sampel mudah, praktis, tidak menyakiti pasien dan hanya memerlukan
tempat penampung urin saja. Keuntungan pemeriksaan HCG secara imunokromatografi yaitu cepat, sehingga
waktu yang dibutuhkan sangat singkat, kemudian mudah didapat karena diperdagangkan secara komersil.
Meskipun banyak keuntungan dari pemeriksaan metode ini tetapi juga terdapat beberapa kekurangan yaitu
Imunoserologi I D-IV TLM
tidak diketahui kadar HCG secara pasti, membutuhkan biaya yang cukup mahal lalu dari segi sensitifitasnya
belum pasti etika terjadi kehamilan, kadar HCG akan meningkat dalam urin dan darah, seminggu setelah

konsepsi.
Hormon itu dilepaskan ke dalam darah ibu yang mengalir mengitari ovum, lalu terbawa menuju indung
telur. Hal tersebut mengakibatkan 7 peningkatan hormon progesteron yang berfungsi menahan menstruasi
berikutnya. HCG mencapai tingkat produksi maksimum saat usia kehamilan 12 minggu, sedangkan plasenta
berkembang dan menjadi lebih aktif. HCG dikeluarkan oleh ginjal ibu, yang bisa dideteksi dalam darah dan
urin, terutama pada minggu-minggu awal kehamilan. Keberadaan inilah yang menjadi dasar tes kehamilan.
kadar HCG berubah secara dramatis selama trimester pertama. Hormon ini mulai diproduksi sejak
usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan minggu (sampai sekitar IU/mL), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 IU/mL),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar IU/mL). Deteksi HCG pada urin dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin (HCG),
berubah selama kehamilan trimester pertama. Hormon ini adalah yang pertama kali dapat dideteksi sekitar 11
hari setelah terjadinya pembuahan, tetapi hanya melalui test darah. Setelah itu antara hari ke-12
sampai 14, hormon ini dapat dideteksi dengan test urin. Kadar HCG akan berlipat ganda kurang lebih setiap
72 jam, mulai dari minggu pertama sampai ke-12 kehamilan, lalu akan cenderung menurun setelah itu. Kadar
HCG selama kehamilan trimester pertama biasanya diukur dalam satuan international unit per mili liter, atau
IU/mL. Kisaran kadar hormon ini dapat sangat bervariasi dari satu wanita ke wanita lain, dari satu kehamilan
ke kehamilan lain. Kadar ini akan mencapai puncaknya antara minggu ke 9-12 kehamilan, sekitar sampai
IU/mL. Dengan berakhirnya kehamilan trimester pertama, pada minggu 13 dan 14, kadar hormon HCG akan
menurun, sampai sekitar IU/mL. Kadar Hormon HCG dapat diperkirakan didalam darah bukan hanya di dalam
urin saja, kadar hormon di dalam darah ibu selama kehamilan normal diperkirakan 5 mg/ml pada trimester
pertama. Hormon ini dapat diukur dan dideteksi dalam darah paling cepat 6 hari setelah konsepsi.
Keberadaannya dalam urin pada awal kehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium untuk
kehamilan, dan hormon ini kadang-kadang dapat terdeteksi didalam urin 14 hari setelah konsepsi (Ganong,
2008). HCG adalah suatu glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin. Molekul ini dihasilkan
oleh sinsitiotrofoblas. Seperti hormon-hormon glikoprotein hipofisis, HCG terbentuk dari subunit α dan β.
Keberadaannya dalam urin pada awal kehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium untuk
kehamilan, dan hormon ini kadang-kadang dapat terdeteksi di dalam urin 14 hari setelah konsepsi.
Tampaknya HCG bekerja pada reseptor yang sama seperti LH. HCG tidak mutlak bersifat spesifik untuk
kehamilan.

Daftar Pustaka :

Asmawati burhan,dkk, 2016, Buku Ajar Konsep Kebidanan, Yogyakarta: Deepublish

Triyana, Y. 2013. Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Jogjakarta: DMedika.

Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC

Imunoserologi I D-IV TLM

Anda mungkin juga menyukai