Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN URIN

Urinalisa adalah suatu metode pemeriksaan untuk mengetahui informasi yg ada dalam urine beserta kondisi
patologisnya Urinalisis merupakan salah satu tes yang sering diminta dapat memantu menegakkan diagnosis dengan
menunjukkan adanya zat-zat yang dalam keadaan normal yang tidak terdapat dalam urine, atau menunjukkan perubahan
kadar zat yang dalam keadaan normal terdapat dalam urine.

Tahap praanalitik merupakan tahap yang dapat menentukan hasil pemeriksaan urine yang baik. Penatalaksanaan
pada tahap ini diperhatikan dan dilakukan dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan pada hasil pemeriksaan
urine. pesimen urine begitu mudah diperoleh atau dikumpulkan sering menyebabkan penanganan spesimen setelah
pengumpulan menjadi kelemahan dalam urinalisis. sehingga membutuhkan prosedur penanganan yang benar.
Penanganan spesimen meliputi prosedur penampungan urine dalam wadah spesimen, pemberian identitas spesimen,
pengiriman atau penyimpanan spesimen. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan hasil pemeriksaan yang
keliru

Cara Penampungan Urin yang benar :

1. Pada wanita
Pasien harus mencuci bersih tangan dengan sabun dan dikeringkan dengan kertas tisu, dengan menggunakan tisu
basah dan steril labia dan sekitarnya dibersihkan. Buang urine pertama yang keluar, setelah itu urine porsi tengah
ditampung dan membuang urine terakhir yang dikemihkan. Tutup rapat botol sampel.
2. Pada pria Pasien mencuci bersih tangan dengan sabun dan dikeringkan dengan kertas tisu, untuk pasien yang
tidak disunat tarik preputium ke belakang, lubang uretra dibersihkan. Pasien yang sudah disunat langsung
membersihkan uretra menggunakan tisu basah ke arah glans penis setelah itu urine porsi tengah ditampung. Botol
sampel ditutup rapat (Wirawan, 2015).

PERTANYAAN DISKUSI GC

1. untuk urine pagi II yang di maksud pemeriksaan silinder itu apa nggeh bu?
JAWAB : jadi sampel urin diambil 1 jam setelah urin pagi 1, pemeriksaan silinder ini dilakukan dengan
pemeriksaan sedimen urin. silinder adalah protein yang berasal dari tubulus ginjal, yang akan
didapatkan apabila seseorng mengalami kerusakan pada tubulus ginjal. karena unsur silinder
ini sangat sukar diidentifikasi terutama pada urin yang sudah lama, maka agar stabil digunakan
pengawet tsb.
2. Jika menggunakan pengawet formaldehid sebagi pengawet urin dalam jumlah besar kekurangannya apa ya
bu?
JAWAB : formalin ini baik untuk pengawet pada pemeriksaan sedimen urin, akan tetapi apabila digunakan dalam
jumlah yang banyk maka dia akan mengendap, menimbulkan positif palsu pada pemeriksaan reduksi urin
dan mempengaruhi pada pemeriksaan Bilirubin dan urobilin. oleh karena itu tidak disarankan
menggunakan pengawet. jika terpaksa ditunda cukup disimpan dalam almari es suhu 4 oC
3. Untuk urin pagi II itu pengambilannya berarti setelah satu jam habis bangun tidur nggeh bu?
JAWAB : 1 jam setelah diambil urin pagi 1.
4. saat smk saya PKL di laboratorium untuk penampungan urine menggunakan wadah yang transparan atau
bening, apakah seperti itu diperbolehkan bu?
JAWAB : wadah transparan diperbolehkan asalkan tidak terpapar cahaya secara langsung. karena paparan cahaya
ini akan mengakibatkan terjadinya oksidasi, yang akan merubah komposisi urin terutama untuk bilirubin,
urobilin dan urobilinogen.
5. untuk memberi pengawet pada sampel sedimen urine bagaimana ya bu? Apakah dengan perbandingan 1:1
juga bu?
JAWAB : pengawetan urin untuk pemeriksaan sediemn sesuai dengan aturan yang sudah saya sampaikan di PPT
6. untuk urine suprapubic pungsi apakah harus dari vesika urinaria nggeh Bu ? Dan mengapa jika harus dari
vesika urinaria ?
JAWAB : pengambilan supra pubic pungsi ini dilakukan langsung pada vesika urinaria, biasanya digunakan untuk
pemeriksaan-pemeriksaan kultur yang tidak boleh terjadi kontaminasi, atau bisa digunakan untuk
pemeriksaan untuk mengetahu kelainan pada tractrus urinaria
7. urin yang di awetkan itu untuk contoh pemeriksaan apa ya bu? padahal akan merusak analit didalamnya.
JAWAB : sesuai yang saya jelaskan di ppt. itu sudah ada contoh pemeriksaannya kan

SOAL POST TEST

1. Apa yang kalian ketahui mengenai urinalisa?


JAWAB : Urinalisa adalah suatu metode pemeriksaan untuk mengetahui informasi yg ada dalam urine beserta
kondisi patologisnya.
2. Sebut dan jelaskan 5 jenis sampel urine untuk pemeriksaan medis?
JAWAB :
- urin pagi 1 : urin setelah bangun tidur digunakan untuk pemeriksaan hormone HCG (pada kehamilan)
- urin pagi 2 : 30menit - 1 jam setelah urin pagi
- urin sewaktu : diambil saat itu juga pada saat akan dilakukan pemeriksaan laboratorium, digunakan untuk
pemeriksaan screening/penyaring.
- Urin posprandial : urin yang ditampung 2 jam setelah makan.
- Urin suprapubic pungsi : urin yang diambil langsung dari vesika urinaria dengan cara Pungsi
3. Hal-hal apa sajakah yang harus tercantum pada countainer urine sebelum dilakukan pemeriksaan?
JAWAB : nama pasien, umur, nomer rekam medis, jenis kelamin, tanggal pengambilan sampel, jenis sampel, jam
pengambilan sampel
4. Bagaimanakah stabilitas sampel urine untuk pemerikaan? Apakah yang harus dilakukan ATLM jika
terpaksa harus ada penundaan pemeriksaan?
JAWAB :
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Secara prinsip-seperti namanya-pemeriksaan ini menggunakan pembacaan secara visual langsung.
Pemeriksaan yg termasuk di dalamnya adalah :
1. Bau
Sampel di penampung langsung dibau dgn cara mengibaskan tangan di atas penampung ke arah hidung.
2. Volume
Sampel diukur secara keseluruhan dengan gelas ukur. Biasa pemeriksaan ini digunakan pada urine tampung
24 jam
3. Ph
Pembacaan menggunakan pH strip. Langsung dibandingkan dgn tabel warna pembanding
4. Warna
Sampel dimasukkan ke tabung reaksi sebanyak ¾ tabung. Baca pada penebalan 7-10 cm, sikap serong dgn
cahaya terang dan latar belakang putih
5. Kejernihan
Volume sampel ¾ tabung juga, pembacaan pada keseluruhan tabung, cahaya pantul, tanpa latar belakang
putih.
6. Berat jenis
Kita pakai urinometer, dibaca setinggi miniskus bawah saat urinometer berputar. Volume urine yg digunakan
minimal bisa membuat urinometer terapung bebas ( tidak menyentuh dasar gelas ukur). Hindari adanya busa
karena akan mengganggu pembacaan.
Hasil pembacaan dihitung menggunakan rumus
Bj sebenarnya = bj pembacaan + ⅓( suhu ruang - suhu tera) x 1
Contoh
1. Pada pembacaan urinometer didapat 1010, suhu ruang 30°C, suhu tera urinometer 15°C.
Perhitungannya : bj pembacaan + (sk-st)/3x1 1010 + (30-15)/3×1 = 1010 + (15/3)×1 = 1010 + 5= 1015.
Bj sebenarnya: 1015
2. Bj pembacaan 1002, sk 25°C, st 20°C. Brrapa bj sesungguhnya?
Bj =1003,67
7. Busa
Urine 5 ml dimasukkan ke tabung reaksi, tutup dgn tutup karet. Kocok kuat 30". Buka tutup karet, tandai busa
yg terbentuk, tunggu 5 menit. Lihat ada busa yg hilang/ tidak. Busa hilang ini terkadang hanya terlihat
berkurang (tidak hilang secara keseluruhan)

Anda mungkin juga menyukai