PEMERIKSAAN
TUBERCULOSIS
METODE: Imunokromatografi
Identitas
Nama : Tn. Damar
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin: Laki - laki
4. Cara Kerja : 1. Bila specimen dan reagensia disimpan pada refrigerator, maka
disesuaikan terlebih dahulu dengan suhu ruang sebelum dilakukan
pengujian.
2. Letakkan cassete pada permukaan yang datar dan bersih.
3. Teteskan secara vertical sebanyak 1 tetes ( 30-45 uL) dari
serum/plasma atau 1 tetes ( 40- 50uL) bila menggunakan specimen darah.
Hindari terbentuknya gelembung.
4. Selanjutnya teteskan sebanyak 1 tetes ( 30-45 uL) pengencer
sampel ke sumur specimen.
Imunoserologi II D-IV TLM
5. Setel waktu selama 15 menit
6. Hasil dapat dibaca setelah 15 menit.
Interprestasi hasil:
Invalid:
- Jika Control line ( - ), IgG ( - ), IgM ( - ).
- Jika Control line ( - ), IgG (+), IgM (+).
Positif :
- Jika Control line (+),IgG ( - ), IgM (+) menunjukkan hasil infeksi
akut.
- Jika Control line (+), IgG (+), IgM (-) menunjukkan infeksi kronis,
sudah pernah divaksin, pernah terinfeksi namun infeksinya sudah
sembuh total.
- Jika Control line (+), IgG (+), IgM (+) menunjukkan pasien yang
sudah sembuh kemudian terinfeksi lagi (terinfeksi 2×), pasien yang
sudah divaksin kemudian terinfeksi, infeksi kronis.
5. HARGA NORMAL : -
7. KESIMPULAN :
Dalam sampel yang diperiksa pada pemeriksaan rapid test TB didapatkan
hasil positif terhadap IgG.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Nazarudin, et all. 2015. Nilai Diagnostik Rapid test TbAg Dan MPT64 Dengan Kultur Sebagai
Gold Standart. Jurnal Biosains Prasarjana. Vol 12(3). Universitas Airlangga
Syahputra Nusahi, Bahmid. Sri Darmawati. Tulus Ariyadi. 2018. Sensitivitas Dan Spesifisitas Metode
Immunochromatography (ICT-TB) Terhadap GeneXpert MTB Pada Tersangka Penderita TB. Program Studi
DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
isti Tamtyas, Fifi. Chylen Setiyo Rini. 2020. Deteksi Penyakit TB Paru Dengan Metode TCM (Tes Cepat
Molekuler) Dan Mikroskopis. Vol 3 (1).