Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik.
Hormon biokimia dalam kehamilan ada Hormon Kehamilan HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin ). Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh
seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan
karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh
villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesterone
oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi
HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa
kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test
kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya
peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan
mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil test positif. Dampak
Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual
muntah (morning sickness). Hormone Kehamilan yang lain adalah HPL (Human
Placental Lactogen), Hormon relaxin, hormone estrogen, hormon progesterone
dan hormone MSH ( Melanocyte Stimulating Hormone)
Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin.
Kadar minimal beta hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif
berkisar antara 20-100 mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan
mempunyai batas minimal 5 mlU/mL). Sebelum immunoassay(antigen-antibodi)
tersedia pada tahun1960-an uji-uji kehamilan menggunakan bioassay yang
memerlukan hewan seperti kelinci, tikus dan katak untuk membuktikan adanya
HCG dalam serum atau urine. Dewasa ini tes tersebut telah diganti dengan tes
imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG (sacher, 2004).
HCG memiliki dua berkas genetic yaitu CGA dan CGB. Fungsi dari hCG
yaitu berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan
korpus luteum selama awal kehamilan, sehingga menyebabkan ia mensekresikan
hormon progresteron. Progresteron memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari
pembuluh darah dan kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin.
2. Tes Kehamilan
A. Cara biologis
B. Cara Imunologi
Aglutinasi Direct
Immunokromatografi Tes Pack
3. Metode Biologik
a. Reaksi Hogben
d. Reaksi Friedman
4. Metode Imunologi
Positif = jika ada dua garis merah pada strip test pada control band dan
test band
Negative = jika hanya ada satu garis merah pada strip test yaitu
pada control band
Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG
Bila urin tidak mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang
bergerak hanya anti alpha HCG menuju garis C dan bereaksi dengan anti
beta-alpha beta HCG dan akan membentuk garis merah pada C dan tidak
pada T.
Bila urin mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang bergerak anti
alpha HCG dan alpha beta HCG urin menuju anti beta menuju garis T
yang berikatan membentuk garis merah
b. Metode Aglutinasi
Jika tidak yakin dengan suatu kehamilan maka dapat dilakukan tes
dengan cara meneteskan urin sebanyak 1- 2 tetes pada bagian tengah lempeng
objek, kemudian pada sisi kanan dan kiri diberi control positif dan control
negative, control positif sudah disediakan dalam botol dengan tutup berwarna
merah dan control negative yang berisi kotrol dan serum anti hcg ditandai
dengan warna biru. Pada praktikum ini hal ini tidak dilakukan karena urin
yang dibawa sebagai sampel sudah jelas diketahui kebenarannya, mana yang
positif dan mana yang negative.