Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

IMMUNOLOGI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

OLEH :
NAMA : ANNISYA SHAFIRA AL-FADLILLAH
NIM : 1701049
GRUP : II (KELOMPOK 5)
HARI PRAKTIKUM : SELASA, 14.00 – 17.00

DOSEN PENGAMPU :
Apt. MIRA FEBRINA, M.Farm

ASISTEN :
DHEA ANANDA

YULINDA ANGGRAINI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2020
OBJEK VII
Pemeriksaan Kehamilan

1. TUJUAN
Menentukan adanya Beta HCG pada urine wanita hamil yang diperiksa secara
biologis ( menggunakan makhluk hidup ).

2. TINJAUAN PUSTAKA
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang disekresikan
oleh sel-sel tropoblas ke dalam cairan ibu segera setelah setelah nidasi terjadi. HCG
yang dihasilkan dapat ditemukan dalam serum dan urin. Adanya HCG dalam urin
dapat digunakan untuk menentukan kehamilan dengan cam sederhana. Penentuan
kehamilan dengan menggunakan urine dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
biologik dan dengan imunologik. Percobaan biologik dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu cara ascheim, zondek. Friedman, dan Galli manini ; masing-masing cara
biologik ini menggunakan hewan uji. Sementara pemeriksaan secara langsung dapat
dilakukan dengan cara Aglutinasi Lateks Langsung (DLA) atau secara langsung
dengan cara Penghambatan Aglutinasi Lateks (LAI) serta cara Penghambatan
Hemaglutinasi (HAI) (Siti, 984: 73).
Tes yang dilakukan untuk mengetahui diagnosa yang dilakukan pada
pendeteksian berdasarkan human chorionic gonadotrophin (HCG) pada darah dan urin
wanita.HCG yang diproduksi oleh embrio yang lazimnya tidak ada yang bisa
ditransfer oleh scorang wanita hamil. urine hanya satu minggu setelah
pembuahan.hanya saja belum banyak tersedia. Tes urin dapat dilakukan sendiri
dengan alat tes yang sudah tersedia di supermarket atau apotik Berupa test pack yang
direndam dalam air senior untuk mengetahui tentang penilaian kehamilan atau
tidak.hanya dengan melihat jumlah garis setelah 5 menit perendaman. Tes urin
memiliki ketepatan 98% namun kesalahan dapat terjadi, karena tes yang terlalu dini
dikerjakan, keenceran urin atau kerena terlalu lama disimpan sebelum tes, dan urin
terkontaminasi dengan zat sabun deterjen atau yang lainnya (Rose, 2006: 6).
Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin.
Kadar minimal beta-hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif, berkisar
antara 20-100 mIU/mL (meskipun tespek tersebut mengatakan mempunyai batas
deteksi minimal 5 mIU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi
terakhir, kadar beta-hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mIU/mL (meskipun
pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir sudah lebih
dari ratusan mIU/mL).
Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon glikoprotein yang
unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun
1960-an uji–uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan (kelinci,
tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam serum atau urine. Tes yang
menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini telah diganti oleh tes imunologi
yang menggunakan antibody terhadap HCG (Sacher, 2004). hCG memiliki dua berkas
genetik CGA dan CGB. Hormon hCG (Human chorionic gonadotropin) adalah
hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embrio
manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta,
selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi
sekresi steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan.

Fungsi dari Hormone gonadotropin chronik (HCG):


hCG berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan
korpus luteum selama awal kehamilan, hingga menyebabkan ia mensekresikan
hormon progesteron. Progesteron memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari
pembuluh darah dan kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin. Karena
sangat negatif dengan sendirinya, hCG dapat mengusir sel-sel kekebalan ibu,
melindungi janin selama trimester pertama. Ini juga telah dihipotesiskan bahwa hCG
juga bisa merupakan link plasenta untuk pengembangan immunotolerance ibu lokal.
Sebagai contoh, hCG-diperlakukan sel endometrium menginduksi peningkatan
apoptosis sel T (pembubaran T-sel).

Hasil ini menunjukkan bahwa hCG juga bisa merupakan link dalam
pengembangan toleransi kekebalan peritrophoblastic, dan dapat memfasilitasi invasi
trofoblas, yang dikenal untuk mempercepat perkembangan janin di endometrium. Hal
ini juga telah menyarankan bahwa kadar hCG terkait dengan keparahan mual pagi
hari pada wanita hamil.

Karena kemiripannya dengan LH , hCG juga dapat digunakan secara klinis


untuk menginduksi ovulasi dalam ovarium serta testosteron produksi di testis. Sebagai
sumber biologis yang paling berlimpah adalah perempuan yang saat ini hamil,
beberapa organisasi mengumpulkan urin dari wanita hamil untuk mengekstrak hCG
untuk digunakan dalam perawatan kesuburan . HCG juga memainkan peran dalam
diferensiasi selular / proliferasi dan dapat mengaktifkan apoptosis.

Metode tes kehamilan yang dilakukan adalah metode imunokromatografi


dengan menggunakan sampel berupa air seni (urin). Alat yang digunakan untuk
pemeriksaan merupakan alat yang dijual secara bebas dan dapat dipergunakan
kapanpun dan oleh siapapun. Keuntungan strip uji kehamilan adalah bisa dilakukan
sendiri di rumah, prosedur pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif
murah, jenis alat tes bervariasi, akurasi hasil uji yang tinggi (97 – 99%), serta dapat
mendeteksi kehamilan lebih dini. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh
seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena
pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi
choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur
sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan
meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan.
Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh
diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini
merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni.
Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam
urin, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan
atau hasil test positif. Dampak kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan
mual-muntah (morning sickness).

Pengumpulan dan penyimpanan urin sebaiknya menggunakan urin pagi hari


karena berisi konsentrasi HCG yang paling tinggi sehingga baik untuk pemeriksaan
sampel urin. Meskipun demikian, urin sewaktu dapat juga digunakan. Urin spesimen
dikumpulkan pada gelas atau penampung plastik yang bersih. Jika spesimen tidak
digunakan segera maka harus disimpan pada suhu 2 - 8 C dan letakkan pada suhu
temperatur sebelum digunakan, tetapi penyimpanan ini tidak boleh lebih dari 48 jam.

Tingkat sekresi HCG meningkat dengan cepat selama kehamilan awal


untuk menyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi puncak HCG
berlangsung sekitar 60 hari setelah periode haid terakhir. Pada minggu kesepuluh
kehamilan, pengeluaran HCG menurun sehingga tingkat sekresinya rendah yang
kemudian dipertahankan selama kehamilan. Turunnya HCG terjadi pada saat korpus
luteum tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan hormon-hormon steroid karena
plasenta sudah mulai mengeluarkan estrogen dan progesterone dalam jumlah
bermakna. Korpus luteum kehamilan mengalami regresi parsial seiring dengan
turunnya sekresi HCG.
Ada beberapa cara atau metode pengujian kehamilan yang digunakan pada saat ini,
yaitu:
– Reaksi Hogben
Menggunakan kodok xenopus laevis, disuntikan dengan 2 cc urin wanita yang sedang
hamil. Bila reaksi positif maa kodok akan mengadakan ovlasi dengan tanda
mengeluarka telur dalam waktu 12 – 24 jam.

– Reaksi dari Consulof


Menggunakan kodok rana exculenta, sebelum di gunakan kodok ini di ambil kelenjar
hypohysenya lebih dahulu hingga warna kodok menjadi pucat. Kemudian kodok ini
disuntikan dengan 2,5 cc urin wnta yang sedang hamil, bila setelah disuntik warna
kodok tersebut menjai cokelat, maka reaksi kehamilan positif.

– Reaksi dari Galli Mainini


Menggunakan kodok jantan buffo vulgaris disuntikan 5 c air kemih wanita yang
sedang hamil pada bagian bawah kulit peerut kodok. Jika hasil dari uji tersebut adalah
positif maka akan di temukan sperma pada air kemih kodok yang telah didiamkan
selama 3 jam.

– Reaksi Friedman
Menggunakan kelinci betina yang telah 2 minggu diasingkan dari jantan. Disuntikan 5
cc air kencing wanita yang sedang hamil intravena pad vena telinga kelinci selama 2
hari berturut – turut. Setelah 24 jam laludilakukan laparotomi, diambil ovarium,
diperiksa, bila ada korpus rubra dan lutea maka hasil tersebut adalah positif.

– Reaksi Aschiem Zondek


Menggunakan 5 ekor tikus betina imatur, pada hari kelima di dakan operasi pada tikus
– tikus betina yang telah di suntik itu. Operasi di titik beratkan pada perubahan
ovarium tikus putih, apakah ada korpus rubrum. Jika ada maka hasilnya adalah
positif, yang menandakan adanya prognandiol dalam air kemih menyebabkan adanya
ovulasi pada tikus yang belum dewasa.

– Test pack
Test pack merupakan alat uji kehamilan yang amat simple dan dapat dilakukan di
rumah. Bentuk test pack ini ada 2 macam, Strip dan Compact. Bentuk Strip harus
dicelupkan ke dalam urine yang telah di tampung pada sebuah wadah atau
disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Sedangkan bentuk Compact dengan
meneteskan urine langsung pada bagian tertentu dari alatnya. Alat uji kehamilan ini
memiliki dua buah garis. Garis yang pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan
dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila
test pack mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua
menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibodi yang
bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi. Setipis
apapun garis ini, kemunculannya tetap menunjukkan adanya kehamilan.
– Test kehamilan Plano-test
Tes ini menggunakan urin ibu hamil dipagi hari dengan meraksikan Kit neo planotest
duoclon. Dengan melihat terjadi atau tidaknya aglutinasi saat pencampuran. Jika
terjadi aglutinasi berarti positif hamil, jika tidak maka negatif.

3. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Spuit (jarum suntik)
- Pipet.
- Glass slide
- pipet tetes
- vial
- stopwatch.
- Test pack
Bahan :
- Urine wanita hamil (kurang dari 3 bulan)
- Katak Bufo Vulgaris (mudah didapatkan dan reaksinya lbh cepat dibandingkan
katak lain).
- Urin pagi
- Kit neo planotestduoclon

4. CARA KERJA
a. Test Kehamilan Metode Galli Manini
- Ambil seekor katak/kodok, pegang erat-erat tapi jangan terlalu kencang.
- Cubit daerah punggung belakang atau perut bagian bawah sampai kulitnya tertarik
keatas.
- Suntikkan urine ibu hamil sebanyak 3cc dengan jarum suntik/spuit.
- Lepaskan katak tersebut, biarkaan dia di air. Ikatlah salah satu kakinya dengan tali
rafia. Diamkan selama 30 menit.
- Setelah 30 menit, ambil kataknya, rangsang bagian kloakanya menggunakan pipet
dengan cara diputar2-putar secara perlahan sampai urinennya keluar kemudian
dipipet.
- Teteskan urine tersebut di objek glass dan tutup dengan cover glass.
- Amati sperma katak tadi dengan mikroskop (perbesaran 10x) apabila tidak
terdapat sperma katak yg bentuknya seperti cabe merah, ambil kembali urine
katak 30 menit kemudian dengan cara seperti diatas.
- Bila dalam urine katak terlihat adanya sperma, maka urine pasien tersebut positif
(+) mengandung HCG dan dapat dikatakan hamil.

b. Test Menggunakan Test-Pack


- Urine pagi ibu letakkan dalam wadah yang bersih.
- Celupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum
selama 30-60 setik.
- Angkat strip, tunggu 1-3 menit, baca hasilnya.
- Jika muncul 2 garis , hasilnya adalah positif, artinya positif hamil.
- Jika muncul 1 garis, hasilnya negatif, artinya negatif hamil.

5. HASIL
Pemeriksaan Kehamilan
Kelompok Urin Metode Galli Metode Test Pack
Manini
1. 1 + +
2. 2 + +
3. 3 + +
4. 4 + +
5. 5 + +
6. 6 + +
7. 7 + +
8. 8 + +

6. PEMBAHASAN

Pada praktikum objek terakhir ini yaitu Pemeriksaan Kehamilan, bertujuan


agar praktikan mampu memahami metode pemeriksaan kehamilan dan mampu
menentukan adanya Beta HCG pada urine wanita hamil yang diperiksa secara
biologis ( menggunakan makhluk hidup ). Percobaan ini menggunakan objek yaitu
katak jantan Bufo Vulgaris, dan urine wanita hamil usia 2,1 – 3,5 bulan. Penggunaan
katak Bufo Vulgaris jantan karena hewan uji ini mudah didapatkan, mudah dibedakan
jenis kelaminnya, dan sperma kodok dapat dipicu pengeluarannya dengan mudah.
Urine wanita hamil yang digunakan yaitu berkisar antara 2,1 – 3,5 bulan karena pada
usia hamil ini, urine wanita tersebut mengandung HCG. Hal ini didasarkan pada teori
yang menyatakan bahwa HCG telah beredar dalam darah 1 minggu setelah fertilisasi
dengan konsentrasi 120 IU pada hari ke 62 setelah menstruasi dan menurun dengan
cepat pada hari ke 154 mencapai 0 IU. HCG bisa dijumpai pada urine karena HCG
didalam darah tinggi.

Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon glikoprotein yang


unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. hCG memiliki dua berkas genetik CGA dan
CGB. Hormon hCG (Human chorionic gonadotropin) adalah hormon glikoprotein
dari keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embrio manusia, dan
kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta, selama masa
kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi sekresi steroid
dari ovarium untuk kestabilan kandungan.

Untuk pemeriksaan kehamilan ini, ada banyak metode pemeriksaan. Namun,


metode pemeriksaan yang akan dibahas dalam praktikum ini hanya dua metode saja
yaitu Metode Galli Manini dan Test Menggunakan Test-Pack.

Pada pemeriksaan kehamilan Metode Galli Manini ini menggunakan hewan


perobaan yaitu kodok jantan. Prinsip dari metode ini HCG yang terdapat pada urine
wanita hamil bila disuntikkan pada katak jantan setelah diinkubasi 30-60 menit, akan
merangsang sistem reproduksi katak jantan sehingga mengeluarkan sperma. Jadi, hal
yang dilakukan terlebih dahulu yaitu mencubit kulit bagian punggung katak hingga
tertarik ke atas, lalu urine ibu hamil di suntikkan pada kulit katak sebanyak 3cc dan
diletakkan dalam air (diamkan katak dalam air selama 30 menit). Hal ini karena
proses bereaksinya urine wanita hamil dengan sperma pada katak membutuhkan
proses selama 30 menit. Setelah 30 menit kemudian, katak diambil dan diberikan
rangsangan pada bagian kloak nya dengan cara diputar-putar perlahan sampai urine
nya keluar. Urine katak yang keluar inilah yang diambil dan diamati di bawah
mikroskop. Bila pada urine katak terdapat sperma katak yang berbentuk seperti cabe,
maka hal tersebut terbukti bahwa sampel urin wanita yang diperiksa positif hamil dan
pada wanita hamil tersebut mengandung HCG pada urine wanita hamil tersebut.

Pada hasil metode Galli Manini ini semua kelompok menunjukkan hasil
positif. Walaupun test ini terbilang konversial, namun keakuratannya cukup benar.
HCG yang terdapat pada urine wanita hamil yang disuntikkan pada katak
menyebabkan pelepasan spermatozoa karena HCG sendiri semiliki sifat yang sama
dengan LH yang akan merangsang hormon reproduksi pada katak sehingga pada
katak akan memproduksi sperma.

Selanjutnya adalah Test Menggunakan Test-Pack. Alat yang digunakan pada


test ini test-pack, dimana apabila hasil dari test pack menunjukkan dua garis, itu
tandanya wanita yang diambil sampel urine nya positif hamil. Sementara alat ini
bekerja dengan mendeteksi hormon hCG yang ada dalam urine ketika sel telur sudah
dibuahi dan menempel di dinding rahim. Alat ini akan mendeteksi konsentrasi
hormon hCG dalam satuan miliInternational units (mIU). Untuk pengerjaannya juga
mudah, hanya menceelupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah batas
garis maksimum selama 30-60 setik kemudian strip diangkat, tunggu 1-3 menit, dan
baca hasilnya. Bila pada alat menunjukkan dua garis, artinya sampel urine pada
wanita tersebut menunjukkan hasil positif, yang artinya wanita tersebut positif hamil.
Namun bila hasilnya muncul 1 garis saja, maka menunjukkan hasil negatif.

Dari hasil praktikum, sampel urine mengandung HCG pada semua kelompok.
Yang ditandai dengan terbentuknya dua garis pada alat. Ini berarti bahwa wanita
tersebut positif hamil. Prinsip alat ini sendiri adalah immunokromatography assay.
Komposisi dari alat ini setiap stripnya mengandung campuran nitrocelluce membrane
dengan 0,6 mikrogram anti HCG, capture antibodi 0,6 mikrogram, anti mouse Lg G
0,07gr anti HCG antibodi gold. Ada kaitannya dengan immunologi, yaitu adanya
hubungan antigen dan antibodi. Dengan tidak adanya HCG, maka tidak akan
terbentuk pita didaerah test. Reaksi pencampuran berlanjut disepanjang absorbansi
melewati daerah dan kontrol. Keuntungan menggunakan teknik immunokromatografi
akan lebih mudah dilakukan, hasil yang didapat lebih cepat. Untuk kerugian nya,
harus diperlukan kadar HCG minimal 1,5-2,5 IUM/ml sehingga bisa didapatkan hasil
positif. Dengan kata lain, bila kadar HCG terlalu rendah, maka tidak dapat bereaksi
dan hasil yang didapat akan negatif. Inilah kadang pada beberapa ibu hamil
mendapatkan hasil palsu karena kadar HCG yang dikeluarkan pada urine terlalu
sedikit, dan pada saat test dengan menggunakan urine selanjutnya baru ditemukan
hasil yang positif.

Prinsip test ini adalah didasarkan pada terjadinya reaksi immunologis kimiawi
antara HCG dari urine dengan antibodi HCG. Ketika anti HCG (antibodi) bertemu
dengan antigen HCG maka terbentuklah kompleks imun (kompleks antigen-antibodi
atau immuno assay).
Mekanisme immunografi test :
- Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG
- Garis test t, berisi anti beta dan alpha HCG
- Garis test T, berisi anti beta HCG
- Urine mengandung alpha dan beta HCG

Ketika alat test menyentuh urine, akan terjadi perubahan warna.


Bertambahnya garism menjadi dua garis yang menunjukkan ditemukannya HCG
didalam urine. Yang terbentuk strip umumnya menunjukkan dua garis pada ibu hamil
bila terdapat HCG dalam urin ibu hamil tersebut sebagai tanda positif hamil. Bila
HCG dalam urine tidak terdeteksi, maka hasil yang akan muncul pada alat ini hanya
satu garis saja yang artinya negatif hamil. Sedankan pada alat berbentuk compact, bila
urine yang mengenai alat tersebut mengandung HCG, maka akan muncul tanda
positif. Sebaliknya, jika pada urin terlalu sedikit HCG yang terkandung, maka hasil
yang ditunjukkan akan muncul tanda negatif. Namun, pada test ini semua sampel
urine ibu hamil menunjukkan hasil positif.

Ada anggapan bahwa melakukan test kehamilan dilakukan harus pada pagi
hari. Sebenarnya, anggapan ini tidak tepat. Test kehamilan dapat dilakukan kapan
saja, namun mengenai urine yang dihasilkan pada pagi hari lebih pekat sehingga
kemungkinan kadar HCG yang didapat juga banyak, sehingga hasil yang didapat
pemeriksaan kehamilan ini jadi lebih mudah.

Test pack adalah alat tes kehamilan sederhana yang bekerja mendeteksi
hormon kehamilan (beta hCg) dalam urin. Hormon ini dapat terdeteksi dalam urin dan
darah sekitar 12 hari setelah pembuahan. Sensitifitas dari test pack sendiri berkisar
antara 80-90% jika digunakan dengan cara yang benar.

Bagi calon ibu yang ingin memeriksa kehamilan, ada pun hal yang harus
diperhatikan saat penggunaan test-pack agar hasil yang didapat tidak menimbulkan
hasil yang negatif :
- Periksa bungkus test pack dengan benar, apabila terbungkus rapi dan juga tanggal
produksinya tidak berjarak lama misal lebih dari 5 tahun dari pemakaian sekarang,
maka kemungkinan kondisi test pack masih bagus.
- Merk tidak terlalu berpengaruh, asalkan kondisi test pack baik
- Lakukan pemeriksaan test pack di waktu yang tepat yaitu kira-kira 2 minggu
setelah telat haid karena saat itu kadar hormon beta hcg diperkirakan sudah cukup
untuk terdeteksi oleh test pack. Apabila kadar hormon beta hcg belum cukup maka
kemungkinan akan ada samar-samar garisnya. Pemeriksaan test pack ja dapat
diulang 1 minggu kemudian setelah pemeriksaan test pack sebelumnya.
- Lakukan pemeriksaan test pack saat pagi hari setelah bangun tidur (tidak harus
pagi)
- Lakukan pemeriksaan test pack dengan menggunakan urine pancar tengah.
- Bila perlu konsultasi ke dokter kandungan untuk usg di mana bisa terlihat kantong
kehamilan atau tidak.
7. KESIMPULAN
- Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon glikoprotein yang unik
untuk plasenta yang sedang tumbuh.
- Beberapa metode pengujian kehamilan pada saat ini : Reaksi Hogben, Reaksi dari
Consulof, Reaksi dari Galli Mainini, Reaksi Friedman, Reaksi Aschiem Zondek,
Test pack, Test kehamilan Plano-test
- Test Kehamilan Metode Galli Manini menggunakan kodok jantan buffo vulgaris
disuntikan 5 c air kemih wanita yang sedang hamil pada bagian bawah kulit peerut
kodok.
- Test pack merupakan alat uji kehamilan yang amat simple dan dapat dilakukan di
rumah. Bentuk test pack ini ada 2 macam, Strip dan Compact.
- Turunnya HCG terjadi pada saat korpus luteum tidak lagi diperlukan untuk
menghasilkan hormon-hormon steroid karena plasenta sudah mulai mengeluarkan
estrogen dan progesterone dalam jumlah bermakna.

8. DAFTAR PUSTAKA
- Cunningham, G. 2010. Williams Obstetrics, 23ed, Mc-Graw Hill, inc. Health
Profession Division, Toronto, International edition, 117-120.
- Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
- George Adriaans. 2008. Asuhan Antenatal Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kesehatan Reproduksi. Surabaya : Bina Pustaka.
- Hanifa,W dan Saifuddin,A.B. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
- Harti, Agnes S., Estuningsih, Heni Nurkusumawati. 2013. Pemeriksaan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin) untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara
Immunokromatografi. Jurnal KesMaDaSka
- Johnson K. E. 1994. Hormon-Hormon Kehamilan. Jakarta : Binarupa Aksara.

9. LAMPIRAN

Strip test-pack dicelupkan pada urin ibu hamil


Hasil test-pack : positif hamil

Penyuntikan urin wanita hamil pada kodok

Mengambil cairan kloaka kodok

Melihat cairan kloaka dibawah mikroskop

Anda mungkin juga menyukai